190 likes | 482 Vues
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “ UKIRAN “K-ARTS” DARI SUKU KAMORO ”. NAMA KELOMPOK: Citra Ayu Pratiwi 105100300111008 Vonia Dwi Anggraini 105100300111036 Fitra Sya’bania Nur 105100300111054 Dyah Intani Enggaela 105100301111004 A T Eko Cahyono 0811033048.
E N D
TEKNOLOGI DAN MANAJEMEN PENGEMASAN “UKIRAN “K-ARTS” DARI SUKU KAMORO” NAMA KELOMPOK: Citra Ayu Pratiwi 105100300111008 Vonia Dwi Anggraini 105100300111036 Fitra Sya’bania Nur 105100300111054 Dyah Intani Enggaela 105100301111004 A T Eko Cahyono 0811033048
PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ukiran Kamoro yang memiliki citarasa seni begitu tinggi memang telah lama melegenda. Berbeda dengan tradisi ukiran di sejumlah pelosok tanah air. Untuk membuat sebuah karya ukiran kayu, Orang Kamoro memerlukan waktu lebih kurang satu bulan. Walaupun ukiran yang berasal dari suku Kamoro mengandung nuansa ritual yang dinamakan seni ukir karya maramowe. Maramoweadalah ikon kebudayan suku Kamoro. Jenis-jenis ukirannya seperti yamate (perisai), wemawe (patung orang), po (dayung), paru (mangkuk sagu), eme (gendang), dan yang paling sakral adalah mbitoro (totem leluhur). Bahkan, mereka juga mengukir sampan-sampan yang memiliki makna tersendiri.
1.2Tujuan Tujuan dari pengembangan produk ukiran dari suku Kamoro, Timika adalah untuk dapat menjadi produk ukiran yang memiliki suatu ciri khas dan berbeda dengan produk ukiran lainnya.
PEMBAHASAN 2.1 Analisis Tujuan Perusahaan kami yang bergerak dalam bidang pengukiran dari suku Kamoro Timika memiliki visi dan misi perusahaan agar dapat mengolah usaha ukiran untuk masa kini dan masa yang akan datang dapat terus terealisasikan dan memperoleh keuntungan. Selai itu juga mempunyai tujuan obyektif yaitu dapat menghasilkan produk ukiran yang sangat khas dan berbeda dengan produk ukiran lainnya. 1.1 Visi: Menjadi produsen ukiran Timika yang berdaya saing tinggi di Dunia 1.2 Misi: 1. Memperkenalkan ukiran suku kamoro dari Timika ke seluruh dunia 2. Melestarikan Budaya Indonesia melalui ukiran Timika suku Kamoro
2.2 Analisis Posisi brand saat ini 2.2.1 Identifikasi Produk Untuk produk ukiran suku Kamoro dari Timika ini memiliki ciri yang khas dan berbeda dengan ukiran-ukiran yang berasal dari suku lain. Ukiran ini memiliki wujud berupa kayu pipih yang berbentuk dedaunan yang dapat digantung sebagai hiasan dinding. Ukiran ini berwarna hitam yang melambangkan kehormatan suatu budaya Indonesia.
2.2.2 Segmentasi, Targeting, Positioning Segmentasipasarataupengelompokkanpasardapatberjalandenganefektifmakaharusmemenuhisyarat-syaratpengelompokkanpasarsebagaiberikut (Gitosudarmo, 2008): 1. Measurability, yaituciri-ciriatausifat-sifattertentupembeliharusdapatdiukurataudapatdidekati. 2. Accessibility, yaitusuatukeadaandimanaperusahaandapatsecaraefektifmemusatkan (mengarahkan) usahapemasarannyapadasegmen yang telahdipilih.
Targeting itu sendiri merupakan sebuah sasaran, siapa yang dituju. Dalam menentukan targeting maka dilakukan beberapa survey untuk dapat mengetahui keadaan pasar nantinya, agar ketika proses pemasaran tidak salah sasaran. Positioningadalah image atau citra yang terbentuk di benak seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk.Dalam hal ini termasuk brand image, manfaat yang dijanjikan serta competitive advantage. Inilah alasan kenapa konsumen memilih produk suatu perusahaan bukan produk pesaing (Gitosudarmo, 2008). Produk ukiran suku Kamoro dipasarkan untuk kalangan konsumen kalangan menengah ke atas dikarenakan produk ini merupakan produk handmade yang terbuat dari kayu asli dari Timika sehingga harganya cukup mahal. Untuk target pasarnya, ukiran suku kamoro tidak hanya dipasarkan di Indonesia saja tetapi juga dipasarkan di seluruh dunia. Perusahaan ukiran suku Komoro ini merupakan termasuk perusahaan follower karena di Indonesia sejak dulu telah bermunculan perusahaan-perusahaan ukiran suku komoro.
2.2.4 Existing Brand Identity Untuk produk ukiran oleh pesaing yaitu misalnya dari suku asmat dimana merupakan suatu suku yang menghasilkan salah satu produk ukiran yang terbuat dari kayu dan memiliki brand dengan nama “Agats”. Produk ukiran “Agats”, dimiliki oleh suku asmat dalam kesenian ukir – ukiran. Dengan adanya brand pesaing yang kurang dimengerti oleh konsumen darti dari brand tersebut, maka untuk perusahaan, kami mendesain brand atau merek yang sangat mudah yang dapat langsung dipahami oleh konsumen domestik maupun mancanegara arti dari brand tersebut, dan dapat memperkenalkan budaya indonesia secara langsung.
2.3 Formulasi Rancangan, Perencanaan dan strategi brand 2.3.1 Project Brand Identity Brandatau merek untuk ukiran suku kamoro Timika ini bernama “K-arts”. Dimana huruf “K” dalam brand ukiran ini merupakan kepanjangan dari kata Kamoro. Dan kata “arts” dalam brand ini memiliki arti yaitu seni. Sehingga “K-arts” berarti suatu produk seni yang berasal dari suku Kamoro, dan suku Kamoro merupakan suku dari bangsa Indonesia.
2.3.2 Marketing Mix Dalam pemasaran konvensional (real business) terdapat 4 (empat) prinsip dasar yang yang terdiri dari 4P, yaitu : Product, Price (harga), Place (tempat dan distribusi), dan Promotion (Arikunto, 2006) • Product Produk ukiran “K-arts” ini memiliki bentuk ukiran seperti daun-daunan dengan motif yang variatif. Bentuk ukiran yang didesain membentuk dedaunan ini juga mengandung arti yaitu produk ini berasal dari indonesia dimana indonesia merupakan negara agraris, kaya akan kekayaan alam dan merupakan negara yang disebut “zamrut khatulistiwa”. Untuk warna dari produk juga memiliki seni tersendiri sehingga menarik perhatian para konsumen atau seniman domestik maupun mancanegara. 2. Price Harga produk tergantung besar kecilnya ukuran produk ukiran. Ukiran yang berukuran kecil memiliki harga antara 1 juta hingga 1,5 juta rupiah. Untuk ukiran yang berukuran sedang harganya berkisar antara 2 juta hingga 3 juta rupiah. Untuk ukiran berukuran besar harganya berkisar antara 3 juta hingga 5,5 juta rupiah.
Place Ukiran suku kamoro yang bernama “K-arts” ini tidak hanya dipasarkan di wilayah Indonesia saja tetapi juga dipasarkan di seluruh dunia, seperti eropa, amerika, australia dan afrika. Dimana negara-negara tersebut juga memiliki kebudayaan yang beragam dapat dijadikan satu menjadi produk yang berseni tinggi sehingga dapat menarik perhatian konsumen. • Promotion Untuk promosi dilakukan oleh perusaahaan kami yaitu dengan menggunakan media elektronik seperti blog dan website perusahaan agar dapat mempermudah pengenalan kepada konsumen tentang produk ukiran “K-arts” kepada konsumen. Selain itu juga dapat dijadikan galeri ditempat-tempat pameran.
2.3.3 Visual Design Gambar Logo Gambar Company Gambar Produk Ukiran dari Timika Gambar kemasan
2.3.4 Message Design and Planning Pada logo company yang berjudul “K-arts” terdiri dari satu warna yaitu hitam dimana memiliki arti terhormat dan sopan. “K-arts” dimana huruf K yang menyampaikan arti bahwa produk tersebut berasal dari suku Kamoro, Timika, Indonesia. Dan telah dijelaskan pada packaging, terdapat kata Kamoro arts yang artinya produk ukiran seni dibuat dan didesain oleh suku Kamoro. Perusahaan kami menggunakan nama Kamoro karena agar masyarakat mengetahui tidak hanya daerah yang dikenal dari tiap wilayah, tetapi juga suku yang bermukim di wilayah itu. Untuk warna company yaitu berwarna hijau yang memiliki arti yaitu sopan dan merendah. Untuk desain produk telah dijelaskan di bab atas dimana produk ukiran “K-arts” adalah terbuat dari kayu pipih yang memiliki bentuk ukiran seperti daun-daunan dengan motif yang variatif. Bentuk ukiran yang didesain membentuk dedaunan ini juga mengandung arti yaitu produk ini berasal dari indonesia dimana indonesia merupakan negara agraris, kaya akan kekayaan alam dan merupakan negara yang disebut “zamrut khatulistiwa”.
lanjutan • Untuk desain packaging atau kemasan yang digunakan yaitu terbuat dari lembaran kayu yang di desain untuk peletakkanya bisa vertikal maupun horizontal sehingga tetap terjaga keseimbangan proudk ukiran “K-arts” dan tutup kemasan disesuaikan dengan panjang kemasan, agar mempermudah dalam peletakkan ukiran ke dalam kemasan. Kemudian juga ditambahkan tali di atas penutup sehingga memudahkan dalam membawanya. Kemasan juga didesain dengan satu warna yaitu hijau yang artinya memberikan kesejukan terhadap produk ukiran berbentuk dedaunan dan warna kayu asli yaitu krem memberikan kesan warna yang elegan.
2.3.5 Media Planning & Media Placement Media planning dan media placement dilakukan dengan cara • mengadakan kampanye iklan yang bertujuan untuk mempromosikan ukiran “K-arts”. • Kampanye iklan dilakukan melalui media elektronik dan face to face dengan masyarakat. Selain itu perusahaan ini juga bekerja sama dengan media cetak dan pertelevisian untuk ikut mempromosikan produk “K-arts” ini. • Strategi media planning dan media placement ini juga dilakukan secara mandiri oleh ahli IT di perusahaan kami dengan cara mempromosikan produk “K-arts” melalui web site.
2.4 Implementasi Brand Planning Brand untuk produk ukiran ini bernama “K-arts”. “K-arts” memiliki arti yaitu seni yang berasal dari suku Kamoro yaitu ukiran Kamoro. Untuk mengaplikasikan nama ini dalam produk, maka perusahaan selalu konsisten menghasilkan ukiran yang berbahan dasar kayu asli dari Kamoro, Timika. Perusahaan kami juga mempekerjakan tenaga kerja bagian produksi yang berasal dari suku Kamoro yang sangat terampil membuat ukiran, sehingga produk “K-arts” tetap terjaga keaslian dalam seni Kamoro dan menjadi sangat berkualitas.
2.5 Monitoring danEvaluasi Setelah produk dipasarkan, perusahaan kami melakukan monitoring dan evaluasi terhadap produk. Monitoring dan evaluasi produk ini dilakukan untuk menjaga kualitas produk agar tidak menurun dan dapat tetap memenuhi selera konsumen. Monitoring dilakukan dengan menyebar agen pemasaran ke seluruh wilayah pemasaran untuk mengawasi bagaimana perkembangan produk di pasar. Setelah hasil monitor didapat, maka selanjutnya melakukan evaluasi terhadap hasil monitoring. Evaluasi dilakukan dengan cara memilah-milah efek negatif dan positif yang terjadi saat produk berada di pasar. Evaluasi juga dilakukan terhadap perkembangan naik turunnya penjualan produk di tiap wilayah. Setelah evaluasi dilakukan, maka selanjutnya mencari solusi untuk memperbaiki masalah yang terjadi di pasar.
PENUTUP 3.1 Kesimpulan Kesimpulandarimakalahiniyaituproduk ukiran dari suku Kamoro, Timika adalah produk ukiran yang memiliki suatu ciri khas dan berbeda dengan produk ukiran lainnya.UkiransukuKamorosangatpotensialuntukdijadikanpeluangbisnis. Produkinimemilikibrand yaitu“K-arts” memiliki arti yaitu seni yang berasal dari suku Kamoro yaitu ukiran Kamoro. Strategipemasaran yang dilakukanyaitustrategimarketing mix 4P yang berartiprice, place, product, danpromotion. Media planning dan media placement dilakukan dengan cara mengadakan kampanye iklan yang bertujuan untuk mempromosikan ukiran “K-arts”. Kampanye iklan dilakukan melalui media elektronik dan face to face dengan masyarakat. Selain itu perusahaan ini juga bekerja sama dengan media cetak dan pertelevisian untuk ikut mempromosikan produk “K-arts” ini. Produk “K-arts” tidakhanyadipasarkandidalamnegeri, tetapijugadiluarnegeri.