1 / 10

POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI

PERTEMUAN KE-5. REFERENSI : Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami , Yogyakarta : Pustaka Pelajar. POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI.

leland
Télécharger la présentation

POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN KE-5 REFERENSI : Bastaman, H.D. 2004. Integrasi Psikologi dengan Islam. Menuju Psikologi Islami. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Nashori, F. 2002. Agenda Psikologi Islami, Yogyakarta : Pustaka Pelajar POLA-POLA PENGEMBANGAN PSIKOLOGI ISLAMI

  2. ENAM POLA “ISLAMISASI SAINS” DENGAN PSIKOLOGI SEBAGAI ILUSTRASI (Bastaman, 1995) • Similarisasi • Paralelisasi • Komplementasi • Komparasi • Induktivikasi • Verifikasi

  3. Similarisasi • Menyamakan konsep-konsep sains dengan konsep yang berasal dari agama, meski belum tentu sama • Mengakibatkan biasnya sains dan direduksinya agama ke taraf sains • Contoh : • Nafs al-amarah, al-lawwamah, al-muthmainnah disamakan dengan id, ego, dan super ego • Qalbu disamakan dengan super ego

  4. Paralelisasi/ Ayatisasi • Menganggap paralel konsep yang berasal dari Al Qur’an dengan konsep yang berasal dari sains, karena kemiripan konotasinya tanpa menyamakan (mengidentikkan) keduanya • Sering digunakan sebagai penjelasan ilmiah (scientific explanation) atas kebenaran ayat Al Qur’an dalam rangka menyebarkan syi’ar Islam kepada kelompok masyarakat tertentu • Misal : • Menganggap perang dunia ketiga dengan kiamat • Menjelaskan perjalanan isra’ dan mi’raj paralel dengan perjalanan ke luar angkasa dg rumus S = v.t (jarak = kecepatan x waktu), faktor kecepatannya = tak terhingga

  5. Komplementasi • Sains dan agama saling mengisi, saling memperkuat, tetapi tetap mempertahankan eksistensi masing-masing • Terjadi saling mengabsahkan/justifikasi antara sains dengan agama • Contoh : • Manfaat puasa ramadhan untuk kesehatan, dijelaskan dengan prinsip dietary • Kebijakan keluarga berencana didukung oleh ayat dalam al Qur’an dan hadist nabi

  6. QS. An Nisaa‘ : 9 • Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar.

  7. Komparasi • Membandingkan konsep/teori sains dengan konsep/wawasan agama mengenai gejala yang sama. • Contoh : • Teori motivasi dari psikologi dibandingkan dengan konsep motivasi yang dijabarkan dari ayat-ayat Al Qur’an

  8. Induktivikasi • Asumsi-asumsi dasar dari teori ilmiah yang didukung oleh temuan empirik dilanjutkan pemikirannya secara teoritis abstrak ke arah pemikiran metafisik/gaib, kemudian dihubungkan dengan prinsip agama dan Al Qur’an mengenai hal tersebut • Contoh : • Keteraturan dan keseimbangan yang sangat menakjubkan di dalam alam semesta ini menyimpulkan adanya hukum Maha Besar yang mengatur

  9. Verifikasi • Mengungkapkan hasil-hasil penelitian ilmiah yang menunjang dan membuktikan kebenaran Al Qur’an dan Al Hadist • Contoh : • Penelitian tentang potensi madu sebagai obat yang dihubungkan dengan Q.S. An Nahl ayat 69, dan H.R Ibnu Majah,”Lazimkanlah memakai dua macam obat, yaitu Al Qur’an dan madu” • Penelitian tentang efek pengalaman dzikrullah terhadap ketenangan perasaan, sesuai dengan Q.S. Ar-Ra’ad ayat 28

  10. EMPAT POLA PENGKAJIAN PSIKOLOGI ISLAMI (Nashori, 2002) • Menjelaskan ajaran Islam, masalah umat Islam menggunakan konsep psikologi (Psikologi menjelaskan Islam) • Membandingkan konsep tentang manusia berdasarkan kajian psikologi dan Islam (Perbandingan Psikologi dengan Islam) • Memberikan perspektif Islam terhadap konsep psikologi (Penilaian Islam terhadap Psikologi) • Mengembangkan ilmu pengetahuan tentang manusia yang dasarnya diangkat dari perspektf Islam (Membangun konsep psikologi berdasarkan Islam)

More Related