1 / 34

GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER. ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI) DECOMPENSATIO CORDIS. ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)/ INFARK MYOKARD AKUT (IMA). DEFINISI: Acut Myocardial Infarction (AMI)/ Infark Myokard Akut (IMA) adalah nekrosis myokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu

lorant
Télécharger la présentation

GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. GANGGUAN SISTEM KARDIOVASKULER ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI) DECOMPENSATIO CORDIS

  2. ACUT MYOCARDIAL INFARCTION (AMI)/INFARK MYOKARD AKUT (IMA) • DEFINISI: Acut Myocardial Infarction (AMI)/Infark Myokard Akut (IMA) adalah nekrosis myokard akibat aliran darah ke otot jantung terganggu • EPIDEMIOLOGI: - penyebab kematian pertama di amerika - 10 tahun terakhir banyak ditemukan di Indonesia

  3. FAKTOR RESIKO FAKTOR YNG MEMPERCEPAT TERJADINYA ATEROSKLEROSIS • Faktor resiko yang dapat dimodifikasi • Obesitas • Hipertensi • Merokok • Emosi • DM • Hipoaktifitas

  4. Faktor resiko yang tidak dapat dimodifikasi • Genetik • Jenis kelamin • Kepribadian tipe A FAKTOR PENCETUS • Emosi • Stress • Kerja fisik terlalu berat • Banyak merokok

  5. PATOGENESIS aterosklerosis pembuluh darah koroner Penyumbatan arteri koronaria oleh trombus pada plaque aterosklerosis Nekrosis myokard

  6. JENIS AMI • SECARA MORFOLOGIS 1. AMI TRANSMURAL 2. AMI SUBENDOKARDIAL - REGIONAL - DIFUS

  7. AMI TRANSMURAL - mengenai seluruh dinding myokard - terjadi pada daerah distribusi suatu arteri koroner • AMI SUBENDOKARDIAL - Regional: terjadi pada distribusi satu arteri koroner - Difus: terjadi pada distribusi lebih dari satu arteri koroner

  8. GEJALA KLINIS • Keluhan yang khas: nyeri dada retrosternal, seperti diremas2, ditekan, ditusuk, ditindih • Nyeri dapat menjalar ke lengan (umumnya lengan kiri), bahu, leher, rahang, bahkan punggung dan epigastrium • Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris (lebih dari 30 menit)

  9. Nyeri sering disertai dengan mual, muntah, sesak pusing, kringat dingin bahkan sinkope, pasien sering tampak ketakutan • Pada pemeriksaan fisik: muka pucat, takhikardi, dan bunyi jantung II yang pecah paradoksal (irama gallop), distensi vena jugularis pada infark ventrikel kanan

  10. DIAGNOSIS • ANAMNESIS DAN Px FISIK • EKG • LABORATORIUM • RADIOLOGI

  11. PERUBAHAN PADA EKG • S.d. beberapa jam setelah serangan AMI: EKG normal atau kelainan tidak khas • Hitungan jam: depresi ST • Jam s.d. Hari: gelombang T tinggi • Hari s.d. Minggu: inversi gelombang T • Minggu s.d. Bulan: gelombang Q menetap • Tahun: pada 10 % kasus dapat kembali normal

  12. LABORATORIUM • Peningkatan kadar enzim • CPK/CK • SGOT • LDH • α – HBDH • Troponin T • Isoenzim CPK-MB/CK-MB • Leukositosis PMN 12000 – 15000/mmk • LED meningkat lambat

  13. RADIOLOGI • Tidak banyak membantu • Kecuali ada bendungan paru • Kadang terlihat kardiomegali

  14. DIAGNOSIS BANDING • ANGINA PEKTORIS angina dapat berlangsung lama tapi hanya depresi ST tanpa Q patologis dan tanpa kenaikan enzim • DISEKSI AORTA nyeri hebat menjalar ke perut, nadi perifer asimetris, bising diastolik, pada Rö dada tampak pelebaran mediastinum • KELAINAN SALURAN CERNA BAGIAN ATAS (HERNIA DIAFRAGMATIKA, REFLUKS ESOFAGITIS) nyeri berkaitan dengan makanan, terdapat perubahan

  15. KELAINAN LOKAL DINDING DADA nyeri setempat, bertambah dengan tekanan atau perubahan posisi • KOMPRESI SARAF (TERUTAMA C-8) nyeri terdapat pada distribusi saraf tersebut • KELAINAN INTRA ABDOMINAL akut abdomen atau pnkreatitis akut menyerupai ami

  16. PENATALAKSANAAN • Mortalitas umumnya terjadi 4 jam pertama • Bila terjadi AMI pasien langsung dirujuk ke RS terdekat yang sebaiknya mempunyai fasilitas ICCU • Bila tidak ada penyulit setelah 3-4 hari dipindah keruang intermediate coronary zone • Diet pada hari I dalah makanan saring dan diet rendah garam bila ad gagal jantung

  17. Infus dextrosa 5% lini • Pengendalian nyeri morfin 5 mg atau petidi 25-50 mg • Oksigen 2-4 L/menit bila ada bendungan paru • Sedatif untuk mengurangi kletakutan diazepam 2-5 mg 3x/hari po • Antikoagulan: • Heparin 20000-40000 U/24 jam iv tiap 4-6 jam • Diteruskan dg asetakumarol atau warfarin

  18. Trombolitik (Streptase, rt-PA, APSAC) • Sebagai salah satu usaha reperfusi • Harus sudah dimulai 30 menit setelah pemeriksaan • Memberi hasil yang baik bila diberikan pada 6 jam pertama setelah serangan • Streptase 1,5 juta unit dlm 1 jam • rt-PA 100 mg dalam 90 menit • APSAC 30 unit dalam 2-5 menit

  19. KOMPLIKASI • Perluasan infark dan iskemi pasca infark • Aritmia • Disfungsi otot jantung Gagal jantung kiri  hipotensi  syok • Infark ventrikel kanan

  20. PROGNOSIS Prognosis tergantung dari: • Potensi terjadinya aritmia yang gawat (aritmia ventrikel) • Potensi serasngan iskemi lebih jauh • Potensi pemburukan gangguan hemodinamik lebih jauh

  21. DEKOMPENSASI CORDIS (DEKOM CORDIS)

  22. DEKOMPENSASI CORDIS • ISTILAH LAIN: Gagal jantung, payah jantung, heart failure, congestive heart failure, gagal jantung kongestif • DEFINISI: Suatu keadaan patofisiologis adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan/atau kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri

  23. FAKTOR PREDISPOSISI • PENYAKIT YANG MENIMBULKAN PENURUNAN FUNGSI VENTRIKEL: Penyakit arteri koroner, hipertensi, kardiomyopati, penyakit pembuluh darah, dan penyakit jantung kongenital • KEADAAN YANG MEMBATASI PENGISIAN VENTRIKEL Stenosis mitral, kardiomyopati, penyakit perikardial

  24. PATOFISIOLOGI • TEORI BACKWARD FAILURE • TEORI FORWARD FAILURE

  25. FAKTOR PENCETUS • AMI yang tersembunyi • Serangan hipertensi • Aritmia akut • Infeksi • Emboli paru • Anemia • Tirotoksikosis • Kehamilan endokarditis infektif • Beban cairan yang berlebihan

  26. MANIFESTASI KLINIS • BERDASAR BAGIAN JANTUNG YANG MENGALAMI KEGAGALAN PEMOMPAAN DECOM CORDIS DIBAGI MENJADI: • DECOM CORDIS KIRI • DECOM CORDIS KANAN • CHF • MANIFESTASI KLINIS BERBEDA SESUAI PEMBAGIAN TERSEBUT

  27. GAGAL JANTUNG KIRI • Dyspneu d’ effort • Fatigue • Ortopneu • Dyspneu nokturnal paroksismal • Batuk • Pembesaran jantung • Irama derap S3 • Pernafasan cheyene stokes • Takikardi • Ronkhi kongesti vena pulmonalis

  28. DEKOM CORDIS KANAN • Fatigue • Edema • liver engorgement • Anoreksia • Kembung • Hipertrofi jantung kanan • irama derap atrium kanan • Mumur • Tanda2 penyakit paru kronik • Tekanan vena jugularis meningkat • Ascites • Hidrothoraks • Hepatomegali • Pitting edema

  29. CHF • Manifestasinya gabungan dari decomp cordis kiri dan kanan • Kriteria mayor: • Dispnea nokturnal paroksismal atau orthopnea • Peningkatan tekanan vena jugularis • Ronkhi basah tidak nyaring • Kardiomegali • Edema paru akut • Irama derap S3 • Peningkatan vena > 16 cm H20 • Refluks hepatojugular

  30. Kriteria minor • Edema pergelangan kaki • Batuk malam hari • Dyspneu d’ effort • Hepatomegali • Efusi pleura • Kapasitas vital berkurang menjadi 1/3 maksimum • Takikardi (biasanya >120 kali/mnt • Diagnosis ditegakkan dengan • 2 kriteria mayor • atau 1 kriteria mayor dan 2 kriteria minor yang ada pada saat yang bersamaan

  31. PEMERIKSAAN PENUNJANG • RöThoraks: • Kardiomegali • Corakan vaskuler meningkat • Infiltrat prekordial kedua paru • Efusi pleura • EKG: • Melihat penyakit yang mendasari (misal infark miokard atau aritmia • Pemeriksaan lain • Hb, elektrolit, ekokardiografi, angiografi, fungsi ginjal, dan fungsi tiroid dilakukan atas indikasi

  32. PENATALAKSANAAN • Meningkatkan oksigenasi • Pemberian oksigen • Menurunkan konsumsi oksigen  istirahat/pembatasan aktivitas • Memperbaiki kontraktilitas jantung • Mengatasi keadaan yang reversibel seperti tirotoksikosis miksedema dan aritmia • Digitalisasi pemberian digoksin • Digitalisasi cepat: 0,5-2 mg dalam 4-6 dosis selama 24 jam,dilanjutkan 2 x 0,5 mg selama 24 jam • Digoksin iv 0,75-1 mg dalam 4 dosis selama 24 jam • Cedilanid iv 1,2-1,6 mg dlm 24 jam

  33. Menurunkan beban jantung • Diet rendah garam • Diuretika • Furosemid 40-80 mg • Vasodilator • Nitrogliserin • Nitropusid • Prazozin • Captopril • ISDN • Mengeluarkan cairan secara mekanil • Torakosintesis • Parasintesis • Dialisis

  34. TERIMA KASIH

More Related