1 / 20

HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI

HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI. Jenis Teori Belajar ( T homas Roberts). Teori Belajar Behaviorisme Teori Belajar Kognitivisme Teori Belajar Konstruktivisme Teori Belajar Humanisme. BEHAVIORISME (aliran perilaku). Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

mahlah
Télécharger la présentation

HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HAKIKAT BELAJAR dan PEMBELAJARAN di SD/MI

  2. JenisTeoriBelajar (Thomas Roberts) TeoriBelajarBehaviorisme TeoriBelajarKognitivisme TeoriBelajarKonstruktivisme TeoriBelajarHumanisme

  3. BEHAVIORISME (aliran perilaku) Perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman.

  4. TeoriBelajarBehaviorisme Respondent Conditioning Operant Conditioning Observational Learning/Social Cognitive Learning

  5. Respondent Conditioning(PengkondisianRespon) DiperkenalkanIvan Pavlov Didsrkn : perilakumerupakanresponygdptdiamati. Stimulus  respon. (1) Conditioning (stimulus netral) (2)

  6. Tujuan : identifikasiygterasingdlmpergaulan. Dibagi 2: Eksperimen siswaterisolir Kontrol  siswatidakterisolir K E Memasangkannamadirinya dg Kalmtbernada + Memasangkannamadirinya dg kalmtbernadanetral Teman yang periang Temanygbiasasaja

  7. Kesimpulan : • Kecenderungansiswamendekatisiswaterisolir (E) dibanding dg klmpktidakterisolir (K). • siswa (E) lebihditerimadandisukaiolehtemannyadibanding (K).

  8. Operant Conditioning B.F.Skinner bljrmenghasilkanperubahantingkahlakuygdptdiamati, dimanaperilaku & belajardiubaholehkondisilingkungan. Stimulusrespon (operant)konsekuensi

  9. Perbedaan Respondent Conditioning (Pavlov) Pesertadidikdisebutrespondents, yang dipancingreaksinyaataslingkungan (contoh: marahatautertawa), menjawab 2 setelah guru bertanyajumlahsaudarakandungnya (reaksiotomatisatassituasispesifik) Operant Conditioning (Skinner) Pesertadidikdisebutoperants, yang dipancingaksi instrumentalnyapadalingkungan (contoh: menyanyi, menulissurat,, membacabuku) sebagaitindakanspontan, kendalidaridirisendiri

  10. ContohPenerapan :

  11. Model perilaku belajar lain menurut teori belajar operant learning adalah seperti kejadian percakapan antara John dan Bob berikut ini: John : Hai, dimanakaubelibukubarumuini? Bob : Mengapa? Ibuku yang membelikan untukku. Sebenarnyakemarinsaya mendapatkan rangking I. John : Maksudmujikakaumendapatkan rangking I, ibumu pastiakanmembelikanbukubaru untukmu? Bob : Iya, sayakiramemangitu yang terjadi

  12. Kesimpulandaricontoh : • Prinsipperilakuditentukankonsekuensinya. • Perilakuygdiikuticenderungmunculkembali. • Konsekuensiberdampakpadaperilakunyakelak.

  13. TidaksemuasituasidiresponpebelajarkarenadlmdiripebelajarterjadiGeneralisasi, diferensiasi/diskriminasi. Generalisasi polarespon yang dilakukanindividuterhadap stimulus serupa. ex: bayibelajarsejakawaljikaiamenangis, iadiperhatikanIbu. Diferensiasi/diskriminasi polameresponindividu dg caramengekangdiriunttdkmeresponkarenaadaperbedaanantarduasituasi. ex: Ibumendorongbayibelajardiskriminasisekedartidakmemperhatikanpadasituasitertentu. Misalnya : ketikaibumemasak, ibumengabaikanbayi yang menangis.

  14. Penerapan operant conditioning dalam pendidikan dikemukakan oleh Fred Keller (1968) : Guru merancangmatapelajaranyang dilengkapibahanbacaanuntukdikajipebelajar. Ketikapebelajarmerasasiapdiuji, iamenempuhtesagar lulus padapenggalanbelajar yang telahditempuhnya. Jikalulus, iamajukemateribelajarberikutnya.

  15. TeoriObservational Learning (BelajarPengamatan) atauSocio-Cognitive Learning (BelajarSosial-Kognitif) Pertama kali menyimak dialog di TV adaucapan“Help me, please!”, anakitusegeramenirukandanmemanfaatkanhasilpengamatanitu. Ketikabicaradengankakak, ayah, danibu, munculucapan“Ajakaku main, please!” dan “Mintapermenkaretmu, please!” Prosesbelajar yang bersangkut-pautdenganpeniruandisebutbelajarobservasi (observational learning) Belajarobservasibiasajugadisebutsocial learning karena yang menjadiobyekobservasipadaumumnyaperilakubelajarorang lain

  16. Albert Bandura (1969) mengartikanbelajarsosialsebagaiaktifitasmenirumelaluipengamatan (observasi). Individu yang perilakunyaditirumenjadimodel pebelajar yang meniru. Istilah modeling digunakanuntukmenggambarkanprosesbelajarsosial. Model inimerujukpadaseseorang yang berperilakusebagaistimulibagiresponpebelajar.

  17. Konsepdanprinsippeniruandalambelajarsosialdapatdijelaskansebagaiberikut : Model yang ditiruparapesertadidikdapatberupa (a) real-life model (model kehidupannyata) seperti guru atauorang lain dilingkungansekitarnya; (b) symbolic-model yang disajikansecarasimbolislewatpembelajaranlisan, tertulis, peragadankombinasidangambar; (c) representative model yang penayangannyalewattelevisidan video.

  18. (ii) Belajarsosialmelaluipeniruandapatmemberipenguasaanperilakuawalitubersifatkontiguitas(kerapatan moment amatdekatdengankejadian yang diamati), yaiturentetanperilaku yang dilihatataudidengarindividulewatpancaindera. Faktor yang mempengaruhiperilakumeniruadalah : (a) konsekuensirespon model padaindividudalamkerangkahadiahdanhukuman. Menirudimudahkanketika model yang dikerjakandihadapanindividu, perilakunyadiberihadiah. Menirudihambatbila model perilakudihukum. (b) karakteristikindividudijelaskandalamlatarbelakangindividu yang cenderungmudahmeniru.

  19. TeoribehaviorismemengenaihakikatbelajarberkaitandenganperilakuatautingkahlakuTeoribehaviorismemengenaihakikatbelajarberkaitandenganperilakuatautingkahlaku Hasilbelajardiukurberdasarkanterjadi-tidaknyaperubahantingkahlaku yang lama menjaditingkahlaku yang barusecarakeseluruhan. PadaprinsipnyateoribelajarBehaviorismemenjelaskanbahwabelajarmerupakansuatuprosesusaha yang dilakukanindividuuntukmemperolehsuatuperubahantingkahlakusebagaihasilpengalamanindividuberiteraksidenganlingkungannya.

  20. Makakarakterisitikperubahantingkahlakudalambelajar : Perubahantingkahlakuterjadisecarasadar Perubahandalambelajarbersifatkontinudanfungsional (menulis) Perubahandalambelajarbersifatpositifdanaktif Perubahandalambelajartidakbersifatsementara (piano) Perubahandalambelajarbertujuan Perubahan mencakup seluruh aspek tingkah laku jikaseoranganaktelahbelajarnaiksepeda, makaperubahan yang paling nampakadalahdalamketerampilannaiksepeda. Akantetapiiatelahmengalamiperubahanlainnyasepertipemahamantentangfungsisadeldanpemahamantentangalat-alatsepeda

More Related