1 / 43

KINERJA SEKTOR MONETER

KINERJA SEKTOR MONETER.

micheal
Télécharger la présentation

KINERJA SEKTOR MONETER

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KINERJA SEKTOR MONETER • Prosespemulihanperekonomian global yang terusberjalanditahun 2010 didukungolehperekonomiandikawasan Asia, terutamaCinadan India. Faktoreksternal lain yang menjaditantangan Indonesia ditahun 2010 adalahmulaidiberlakukannya ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) mulaibulanJanuari 2010 dankrisiskeuangan yang dialamiolehYunanidannegara-negaradiEropa. • UntukituPemerintahdan Bank Indonesia selakuotoritasmonetersecaraberkesinambungansenantiasaberkoordinasidalammenanggapiberbagaidinamika yang berkembang.

  2. Langkahkebijakan yang dilakukanoleh BI danpemerintahditahun 2010 diarahkanuntukbertahanterhadapkondisikrisisdankedepanbersiapmemanfaatkanpeluangdaripemulihanekonomi global dengantetapmenjalankandanmelanjutkankebijakanditahun 2009 yaitutetapmengarahkankebijakanmoneteruntukmenjagakeseimbanganantaramendorongperekonomiandomestikdanmenjagastabilitasmakroekonomidansistemkeuangandalamjangkamenengahdalamupayamemperkuatprosespemulihanperekonomiandanmenjagastabilitaskeuangan agar dapatmemberikandampakpositifpadapertumbuhanekonomi Indonesia. • Di bidangperbankan, Bank Indonesia terusmelanjutkan program konsolidasidanmendorongintermediasi.

  3. KinerjaStabilitasKeuangan • Tujuanpembangunanbukanlagisemata-matapertumbuhanekonomi yang tinggi, tetapilebihkepadapertumbuhanekonomi yang berkelanjutan. Pemulihanekonomi global yang berangsurmulaiterjadisejakpertengahantahun 2009 masihterusberlanjutditahun 2010. • Sejumlahpencapaian yang patutdibanggakanadalahperekonomiandomestikdalammeresponekonomi global relatiftinggisehinggaperekonomian Indonesia termasukdalamkelompoknegara yang masihbisatumbuhpositif.

  4. Kebijakanmoneter yang dilakukanoleh BI ditahun 2010 diarahkanuntukmenjaga agar inflasidapatditekanserendahdanstabilmungkindengansasaraninflasitahun 2010 padakisaran 5 persendandiarahkan agar inflasiterusdalamtren yang menurun. Upayamencapaitingkatinflasi yang rendahdalamjangkamenengahinisangatrelevanuntukmenjagadayasaingperekonomiandomestik. • Di sampingcukupberhasilmenjagakondisiperekonomian, stabilitassektorkeuanganjugaterpelihara. Keberhasilaninitidakterlepasdarisejumlahlangkah-langkahkebijakan yang telahdiambilPemerintahdan Bank Indonesia dalammenghadapipemulihanekonomi global pascakrisis.

  5. Setiapawaltahunkondisi yang terjadiadalahmasyarakatumumnyaselaluberhati-hatidantidakterlalubanyakatauberlebihandalammembelanjakanuangnyauntukkebutuhan. • Kondisisepertiiniterjadiditriwulan 1-2010, dimanauang M1 yang beredarsecara rata-rata hanyasebesarRp 493,7 triliun yang menunjukkanpenurunandibandingkantriwulan IV-2009, karenauang M1 yang beredardibulanJanuaridanFebruari 2010 mengalamipenurunanmasing­masingturunsebesar 3,74 persendan 1,30 persen.

  6. Hal inidisebabkankarenakomponenpendukung M1 yaituuangkartaldanuanggiralmengalamipenurunan. SampaiakhirMaret 2010, uang M1 yang beredarhanyamencapaiRp 494,5 triliun, secaraabsolutnaikRp 4,4 triliunataumeningkatsekitar 0,89 persendaribulanFebruari 2010, meskipunkomponenpendukunguangkartal yang beredarmasihterusmenurun.

  7. Sementaraituuangberedardalamartiluas (M2) ditriwulan 1­2010 relatifstabildanmasihmenunjukkankenaikan, karenaadanyakomponenpendukung M2 yang menunjukkanpeningkatan. Peredaranuang M1 dan M2 ditriwulan 11-2010 menunjukkanarahpositif, rata-rata mencapaiRp. 518,0 triliundanRp. 2.162,6 triliunataumasing-masingnaik 4,93 persendan 3,78 persen. • Kenaikanjumlahuang M1 yang beredarterusberlanjutditriwulan 111-2009 rata-rata mencapaiRp 548,4 triliunataunaik 5,86 persen.

  8. Kenaikaninidisebabkankarenakomponenpendukung M1 yaituuangkartalmengalamipeningkatankarenaaktivitasperekonomiandidalamnegeribegitu pula dengankomponenuanggiral. • Kenaikanuang M1 yang beredarberpengaruhpositifterhadap M2 yang beredarditriwulan yang sama, dimanajumlah M2 yang beredarmencapaiRp 2.241,2 triliunataunaik 3,64 persen.

  9. Memasukitriwulan IV-2010 uang M1 yang beredarkembalimengalamikenaikanhingga 5,30 persendibandingtriwulansebelumnyaatau rata-rata mencapaiRp 577,4 triliun. Kenaikaninidisebabkankomponenpendukung M1 yaituuangkartaldanuanggiralmeningkatmasing-masingnaik 5,03 persendan 5,49 persen. Walaupunkomponenuangkartaldanuanggiralpaskahari Raya IdulFitrisempatmengalamipenurunan, namunmendekatiakhirtahunmenjelanghariliburkeagamaandanpergantiantahunkebutuhanmasyarakatakanuangkartalmeningkat.

  10. Sebagailembaga yang berwenangmengeluarkandanmengedarkan, BI senantiasamemenuhikebutuhanuangkartaldimasyarakatdalamjumlah nominal yang cukup. Peredaran M2 ditriwulan yang sama rata-rata mencapaiRp 2.374,8 triliunmenunjukkankenaikan 5,96 persendibandingtriwulanIII-2010. Kenaikaninidisebabkankomponenpendukung M2 yaituuangkuasisetiapbulannyaditriwulan IV-2009 turutmeningkat, rata-rata mencapaiRp 1.791,4 triliunataunaik 6,02 persen.

  11. PengaruhInflasidanFaktorMusimanTerhadapPeredaranUangKartaI • Jikadilihatkomponenpendukung M1 yaituuangkartal yang beredardimasyarakatsepanjangtahun 2010 mengalamipenurunandiawaltahundandibulan September 2010. • Pascaharibesarkeagamaandanliburpanjangakhirtahunumumnyamasyarakatdiawaltahunmulaikembalimenyimpanuangnyadi bank, danjikadilihatangkainflasiawaltahuncukupterkendali, Terutamadarikelompokmakanankarenamulaimemasukimusimpanensehinggakebutuhanakanbahanmakanancukupdanhargajugastabil. • Kondisiinimenyebabkanuangkartal yang beredardimasyarakatpadabulanJanuari-Maret 2010 menurun.

  12. Posisiuangkartal yang diedarkanditriwulanII-2010 meningkatsebesar 3,23 persendibandingtriwulansebelumnyayaitudariRp 209,5 triliunmenjadiRp. 216,3 triliun. • Peningkataninisejalandenganpolamusiman yang selaluberulangyaitubersamaandenganmenjelangliburanaksekolahdanmulaimemasukitahunajaranbarupendaftarananaksekolahsehinggakebutuhanmasyarakatmeningkat. • Selainitujugadidukungolehangkainflasi yang mulaimengalamitekanansehinggamenunjukkanpeningkatandisebabkankarenaanomalicuacadidalamnegeri yang menyebabkandistribusibahanmakananterhambatmengakibatbeberapaprodukmakananmengalamikenaikanhargakarenakurangnyapasokan.

  13. PeredaranuangkartalditriwulanIII-2010 kembalimeningkatsehubungandengantekananinflasiterutamabersumberdaribahanmakanan, sepertikenaikanhargaberas yang didorongolehkenaikanongkosproduksi, danlagi-lagifaktorperiodikmenjelangbulanRamadhandanHari Raya idui Fitridimanakonsumsimasyarakatmeningkat. Selainitujugasecara global terjadigejolakhargabeberapakomoditasdunia, terutamahargakomoditaspangandunia yang meningkattinggi yang berimbaspadabeberapakomoditasbahanmakanandidalamnegeri yang turutnaikharganya.

  14. KebutuhanuangkartalterusmeningkathinggabulanDesember 2010, disebabkankarenatekananinflasiditriwulan IV-2010 yang semakintinggidanmasihberlanjutnyagangguaniklim/ cuaca. Kenaikaninflasidarikelompokbahanmakanandipengaruhiolehgejolakhargabahanpangan yang rentanterhadapgangguaniklim. • Inikarenapengaruhkondisialamdimanacurahhujan yang tinggimenyebabkankomoditaspangansepertiberasdansayurmayurmengalamigangguandalampendistribusiandanpasokan yang akhirnyamendorongkenaikanharga yang sangattinggi. Kebutuhanmasyarakatakanuangkartalpunsemakinmeningkatditriwulan IV­2010 karenapengaruhlonjakanhargadanjugamenjelangharibesarkeagamaandisambungdenganliburpanjangakhirtahun.

  15. Kontrol BI dalampergerakandanperkembanganuang primer menjadikannyasebagai target utamadalammembuatkebijakanmoneter. Hal inidilakukan agar terjadikestabilanperekonomiannegaratetapdapatterjaga. Kebijakan yang diambiladalahpengendalianuangberedar(quantity approach) dalamhalinipengendalianuang primer. Uang primer yaituuangkartaldimasyarakat (uangkertasdanuanglogam yang berlaku), cadangan bank komersialumum (BKU) di Bank Indonesia (BI) (terdiriataskasdangiro BKU), sertagiroswastabukan bank (penduduk) pada BI.

  16. MembaiknyakondisiperekonomianduniaditriwulanI-2010 diresponnegatifolehperedaranuang primer, rata-rata hanyamencapaiRp. 379,6 triliun. • PeredaransetiapbulannyadaribulanJanuari-Maret 2010 terusmengalamipenurunan, setelahmenembusRp. 402 triliunlebihpadaDesember 2009, hinggabulanMaret 2010 uang primer yang beredarhanyamencapaiRp. 374,4 triliunjauhdibandingkankondisidiawaltahun 2010 yang mencapaiRp. 384,2 triliun

  17. PerkembanganUangBeredar 2009-2010 (Miliar Rupiah)

  18. MemasukitriwulanII-2010, semakinmembaiknyakondisiperekonomiandunia, mendapatresponpositif yang ditandaidenganperedaranuang primer yang mencapaiRp. 392,9 triliun, lebihtinggiRp. 13,3 triliundaritriwulansebelumnyaataunaik 3,51 persen. Uang primer yang beredardibulan April 2010 kembalimenunjukkanpeningkatansebesar 2,94 persenjikadibandingkanbulansebelumnya. Selanjutnyadibulan Mei danJuni 2010 masing-masingnaiksebesar 1,66 persendan 2,45 persen. HinggabulanJuni 2010 posisiuang primer yang beredarmencapaiRp. 401,4 triliunmasihrendahdibandingkanposisiuang primer yang beredardibulanDesember 2009.

  19. PerkembanganUang Primer 2009-2010 (Miliar Rupiah)

  20. TrenpeningkatanterusberlanjutdibulanJulidanAgustus 2010 masing-masingmencapaiRp. 409,0 triliundanRp. 426,9 triliunataumasing-masingnaiksebesar 1,88 persendan 4,38 persen. Meskipundemikian, padabulanJulikomponenpendukunguang primer yaituuangkartalpadakas bank mengalamipenurunandanpadabulanAgustuskomponenpendukunguang primer yang mengalamipenurunanadalahGiropada bank danGiroperusahaandanperorangan. • Padabulan September 2010 komponenuangkartalkembalimengalamipenurunansehinggajugaberpengaruhpadakomponenuang primer yang jugamengalamipenurunansekitar 0,72 persenatauhanyamencapaiRp. 423,8 triliun. Meskipundemikiansecara rata-rata ditriwulan III uang primer yang beredarmencapaiRp. 419,9 triliunmengalamipeningkatan 6,86 persendibandingtriwulansebelumnya.

  21. Uang primer yang beredarditriwulan IV-2010 mencapaiRp. 473,8 triliun, mengalamipeningkatan 12,76 persendibandingkantriwulansebelumnya. Besaranuang primer yang beredardibulanOktober 2010 kembalimengalamipenurunan 1,16 persenatauhanyamencapaiRp. 418,9 triliun. Peredaranuang primer diduabulanterakhirtahun 2010 menunjukkanpeningkatanmasing-masingnaiksebesar 15,53 persendan 7,13 persen. • Hal inimerupakanfaktorperiodik yang selaluberulangsetiaptahunkembaliterjadidimanasetiapmenutupakhirtahunterkaitdenganrespon Bank Indonesia untukmemenuhitambahanpermintaanuangberedar, seiringdenganbertambahnyakeperluanmasyarakatmenjelangmusimliburpanjangsehinggaharusdapatmencukupiperedaranuangkartal yang dibutuhkanmasyarakat.

  22. PerkembanganNilaiTukar Rupiah • Kestabilannilaitukar rupiah terhadapmatauangasingkhususnya dollar AS sangatpentingdalammencapaistabilitashargadansistemkeuangan. Menyikapikondisiperekonomian global pascakrisisdanmulaimerangkaknaiknyaharga-hargakomoditasdipasarinternasional, Bank Indonesia telahmelakukanberbagaiupayauntukmenjaga agar gejolaknilaitukartidakberlebihandantetapstabil.

  23. Di akhirtahun 2009 rupiah mengalamipenguatandanmenyentuhangkaRp. 9.466 per dolar AS. Pergerakannilaimatauang Yen mengalamipelemahandanditutuppada level Rp. 106,13 per 100 yen dibulanDesember 2009. • Pergerakannilaikurs rupiah terhadap euro cukupberfluktuasi. PadabulanDesember 2009 , kembalimenguathinggamenembus level Rp. 13.854 per euro €.

  24. PerkembanganNilaiTukar Mata UangAsingterhadapRupiah diPasaran Jakarta, 2009-2010

  25. Memasukitahun 2010, prosespemulihanekonomi global masihterusberlangsungsertasemakinkuatnyakondisi fundamental ekonomidomestikmemberikandukungan yang positifbagipergerakannilaitukar rupiah terhadapdolar AS. Secara rata-rata padatriwulan 1-2010, nilai rupiah mencapaiRp. 9.265 per dolar AS ataumenguatsebesar 2,11 persen. • Padaakhirtriwulan 1-2010 (bulanMaret) rupiah ditutuppada level Rp. 9.182 per dolar AS. Nilaitukar rupiah padatriwulanII-2010 menguat 1,47 persendibandingtriwulansebelumnya rata-rata mencapaiRp. 9.129 per dolar AS.

  26. Rupiah sempattertekanpadabulan Mei-Juni 2010 yang disebabkanolehsentimennegatifdipasarkeuangan global akibatmasalahfiskaldibeberapanegaraEropa. Nilaitukar rupiah kembalimelemahdanditutuppada level Rp. 9.185 per dolar AS, melemah 0,3 persendaribulan Mei 2010. • Kepercayaan investor asingmeningkatseiringdengansemakinderasnya modal asing yang masukke Indonesia danberdampakpadamenguatnyanilaitukar rupiah ditriwulan III-2010, yang rata-rata mencapaiRp. 9.003 per dolar AS atauterapresiasisebesar 1,38 persen. Rata-rata nilaitukar rupiah terhadapdolar AS ditriwulan IV-2010 kembaliterapresiasisebesar 0,50 persendibandingtriwulanlalu.

  27. Namunjikadilihatpergerakannilaikurssetiapbulannyapadabulannovembersempatterkoreksisedikitakibatfaktoreksternal yang terjadidibelahannegaraeropadankondisiiniterusberlanjuthinggaDesember 2010 yang disebabkanmeningkatnyapermintaanmasyarakatakanvalaspadaakhirtahun yang mengakibatkan rupiah tertekansebesar 0,90 persenatauberadapada level Rp. 9.015 per dolar AS.

  28. Perkembangannilaitukar rupiah terhadapmatauang euro € mulaibulanJanuari-Juni 2010 menunjukkanpenguatan yang sangatsignifikandariRp. 13.240 per euro € padabulanJanuarimenjadiRp 11.177 per euro C. Namunpenguatantersebutsempatterkoreksididuabulanberikutnya (Juli-Agustus 2010). • Memasukitriwulan IV-2010 nilaitukar rupiah mengalamitekananterhadap euro € sebesar 5,17 persendibandingtriwulan III-2010. Penguatan rupiah terhadap euro€ sempatterjadidibulan November- Desember 2010. Padaakhirtahun rupiah ditutuppada level Rp. 11.883 per euro €, nilaikursinimasihcukuptinggijikadibandingkandengannilaikurspadabulanJuni 2010.

  29. PergerakanSukuBunga • Di sektorperbankan, kondisikinerjaperbankannasionalditahun 2009 yang relatifbaikdanstabildalammeresponkrisis global, diperkuatmelaluipenerapankebijakanmoneterlonggarmelalui BI Rate. • BI Rate merupakansukubungakebijakan yang mencerminkankebijakanmoneterdalammeresponprospekpencapaiansasaraninflasikedepan, melaluipengelolaanlikuiditasdipasaruang (SBI dan PUAB). Langkah yang diambil BI padatahun 2009 adalahmenurunkan BI Rate denganmempertimbangkansecaramenyeluruhprospekperekonomiankedepan.

  30. BI Rate 6.5 persentetapdipertahankankarenadianggapcukupkonsistendankondisiinitetapbertahanhinggaDesember 2010. Arahkebijakantersebutditempuhkarenamelihattekananpadasistimkeuangan yang mulaimenurunsemakinmembaikdanstabilnyasistemkeuangandomestik. • Seiringdengankebijakan yang diambilpemerintahdenganmelakukan stimulus fiskaldanpenetapan BI Rate, makabunga SBI pun mengikutipergerakandarisukubunga BI Rate.

  31. SukubungaPasarUangAntar Bank (PUAB) jugaterusmenurunmendekatibunga BI Rate. Sukubunga PUAB tahun 2009 secarakeseluruhansudahdibawahdari BI Rate. • Hal inisejalandengankebijakanmoneteryaitupenguatanpasaruangdansukubunga. Penurunansukubungainidiharapkanakandiikutiolehturunnyabungapinjaman. • Namun, kenyataannyabungapinjamantidakturunsecepatseperti yang diharapkan.

  32. PergerakanSukuBunga Indonesia (SBI) 1 bulandan 3 bulandiawaltahun 2010 ditetapkanmasing-masing 6,45 persendan 6,60 persen. Bunga SBI 1 bulandan 3 bulanterusmenurunhingga April 2010, namundibulan Mei 2010 suku SBI 1 bulandan 3 bulansempatdinaikkanmasing-masingkeposisi 6,30 persendan 6,58 persen. SampaibulanJuni 2010 bunga SBI 1 bulanditurunkansebesar 4 bps menjadi 6,26 persensedangkan SBI 3 bulandinaikkankembali 2 bps menjadi 6,60 persen

  33. Pada 16 Juni 2010 BI mengeluarkanPaketKebijakanantara lain mencakup: • PelebaranKoridorSukuBunga PUAB • Penerapanminimum one month holding period SBI, kebijakaninimulaidiberlakukanpadatanggal 7 Juli 2010. • Denganadanyapaket 16 Junitersebutlangkah yang diambil BI adalahmenghapusataumeniadakan SBI 1 mulaiJuni 2010 dan SBI 3 bulansejak November 2010

  34. Selainitu B1 jugamenerbitkan SBI berjangkawaktu 9 bulandan 12 bulan. Penerbitan SBI 9 bulanmulaidiberlakukanpadalelang SBI bulananminggu II Agustus 2010, dan SBI 12 bulandilakukanmulaiminggu II September 2010 (dikutipdariLaporanPerkembanganPelaksanaantugasdanwewenang BI dibidangmoneter, perbankandansistempembayaranTriwulan 11-2010).

  35. Denganadanyapaket 16 Junitersebutlangkah yang diambil BI adalahmenghapusataumeniadakan SBI 1 bulansejakbulanJuli 2010, denganharapanmemperpanjangkepemilikan SBI dari 1 bulanmenjadi 3 bulan. • Dengandemikian investor yang menanamkanmodalnyamelalui SBI harusmenahaninvestasinyaselama 3 bulandulusebelummenjualkembali. SBI 3 bulanberedarsampalbulanOktober 2010 danpadabulan November 2010 tidakadalagi SBI untukjangkawaktu 3 bulan. BI hanyamengeluarkan SBI jangkamenengahyaitu 6 bulan, 9 bulandan 12 bulan.

  36. Dalamrangkamencapaisasaranakhirkebijakanmoneter, kerangkakebijakanmoneterdilakukanmelaluipengendaliansukubungadandicerminkanolehpenetapansukubungakebijakan (BI Rate). Dalamtataranoperasional, BI Rate tercermindarisukubungapasaruangjangkapendek yang merupakansasaranoperasionalkebijakanmoneter. BI menggunakansukubungaPasarUangAntara Bank (PUAB) sebagaisasaranoperasionalkebijakanmoneter.

  37. Suku Bunga Domestik 2009-2010

  38. Memasukitahun 2010 pergerakansukubunga PUAB secarakeseluruhantetapterjagadancenderungmenurunhinggabulan April 2010 danberadapadaposisi 6,14 persenpadatitikinisukubunga PUAB sudahberadadibawah BI Rate. Namunpadabulan Mei-Juni 2010 sukubunga PUB secarakeseluruhankembalimeningkat 12 bps dan 5 bps, meskipundemikianpeningkataninimasihdibawah BI Rate. Padabulan September sukubunga PUAB secarakeseluruhansempatturundankembalinaikdibulanAgustus 2010 menjadi 6,48 persen

  39. Sepanjangbulan September-November 2010 sukubunga PUAB secarakeseluruhanterusmenurunhinggadibawah 6 persen. • Padaakhirtahunsukubunga PUAB beradapada 5,82 persenlebihtinggidari 17 bps daribulan November 2010 dengansukubungasebesar 5,65 persen.

  40. Kebutuhanuangkartalmasyarakat yang meningkatmempengaruhipeningkatansukubungadipasaruangantar bank. Peningkatanpenarikanuangkartalsecaraumummencerminkanpersepsirisikomasihcukupstabil. • Secarakeseluruhantahun, rata­rataspread sukubunga PUAB tertinggidanterendahditahun 2010 menurunmenjadi 24 bps dari rata-rata tahunsebelumnyasebesar 43 bps.

More Related