1 / 46

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI MALARIA DALAM KEHAMILAN

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI MALARIA DALAM KEHAMILAN. OLEH: KELOMPOK I V. PENGERTIAN. Penyakit infeksi menular oleh parasit dari genus Plasmodium, yang ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles.

miette
Télécharger la présentation

ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGI MALARIA DALAM KEHAMILAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ASUHAN KEBIDANAN PATOLOGIMALARIA DALAM KEHAMILAN OLEH: KELOMPOK IV

  2. PENGERTIAN

  3. Penyakitinfeksimenularolehparasitdari genus Plasmodium, yang ditularkanmelaluigigitannyamuk anopheles Sekitar 350-500 jutaorangterinfeksidanlebihdari 1 jutakematiansetiaptahun, terutamadidaerahtropisdandiAfrikadibawahgurun Sahara termasuk Indonesia bag Timur Penemuataspenyebab malaria: seorangdoktermiliterPrancis Charles Louis Alphonse Laveran dptPenghargaan Nobel untukFisiologidanMedispada 1907.

  4. ETIOLOGI

  5. Plasmodium adalahparasit yang termasukvilum Protozoa, kelassporozoa. Plasmodium falcifarum: malaria falsifarum (malaria tertianaberat), malaria pernisiosadanBlackwaterfaver. Plasmodium malariae: malaria kuartana Plasmodium vivax: malaria vivax (malaria tertianaringan). Plasmodium malariae: malaria kuartana

  6. BEBERAPA SIFAT PERBANDINGAN DAN DIAGNOSTIK PADA EMPAT SPESIES PLASMODIUM PADA MANUSIA

  7. JENIS MALARIA

  8. J E N I S M A L A R I A Malaria tertiana (paling ringan), ygdisebabkan Plasmodium vivaxgejalademamdptterjadisetiapduaharisekalisetelahgejalapertamaterjadi (dptterjadiselamaduaminggustlahinfeksi). Demamrimba (jungle fever), malaria aestivo-autumnal ataudisebutjuga malaria tropika, disebabkan plasmodium falciparummerupakanpenyebabsebagianbesarkematianakibat malaria. Organismebentukiniseringmenghalangijalandarahkeotak, menyebabkankoma, mengigaudankematian. Malaria kuartana disebabkan Plasmodium malariae, masainkubasilebih lama daripadapenyakit malaria tertianaatautropika; gejalapertamabiasanyatidakterjadiantara 18 sampai 40 harisetelahinfeksiterjadi. Gejalakemudianakanterulanglagitiaptigahari. Malaria pernisiosa disebabkanoleh Plasmodium vivax, gejaladapattimbulsangatmendadak, mirip Stroke, komadisertaigejala malaria yang berat.

  9. PATOLOGI

  10. Ciri khas demam malaria adalah periodisitasnya. Perjalanan penyakit malaria terdiri atas serangan demam yang disertai oleh gejala lain dan diselingi oleh periode bebas penyakit.

  11. CARA PENULARAN

  12. SIKLUS HIDUP PLASMODIUM DALAM TUBUH MANUSIA

  13. GEJALA KLINIS

  14. DEMAM demamsecaraperiodikberhubungandenganwaktupecahnyasejumlahskizonmatangdankeluarnyamerozoit yang masukdalamalirandarah (sporulasi) STADIUM:menggigil,puncakdemam,berkeringat Dimulai dengan gejala prodromal yaitu lesu, sakit kepala, tidak nafsu makan, kadang-kadang disertai dengan mual dan muntah

  15. SPLENOMEGALI gejala khas terutama pada malaria yang menahun. Pada malaria menahun jaringan ikat bertambah tebal, sehingga limpa menjadi keras. Perubahan limpa biasanya disebabkan oleh kongesti, tetapi kemudian limpa berubah warna menjadi hitam, karena pigmen yang ditimbun dalam eritsosit yang mengandung kapiler dan sinusoid

  16. ANEMIA Derajat anemia tergantung pada spesies parasit yang menyebabkannya Anemia terutama tampak jelas pada malaria falsiparum dengan penghancuran eritrosit yang cepat dan hebat dan pada malaria menahun. Jenis anemia pada malaria adalah hemolitik, normokrom dan normositik. Pada serangan akut kadar hemoglobin turun secara mendadak.

  17. Tiga stadium berurutan: menggigil (selama 15-60 menit), terjadisetelahpecahnyasizondalameritrositdankeluarzat-zatantigenik yang menimbulkanmengigil-dingin. demam (selama 2-6 jam), timbulsetelahpenderitamengigil, demamdengansuhubadansekitar 37,5-40 derajadcelcius, padapenderitahiperparasitemia (lebihdari 5 persen) suhumeningkatsampailebihdari 40 derajadcelcius. berkeringat (selama 2-4 jam), timbulsetelahdemam, terjadiakibatgangguanmetabolismetubuhsehinggaproduksikeringatbertambah. Kadang-kadangdalamkeadaanberat, keringatsampaimembasahitubuhsepertiorangmandi. Biasanyasetelahberkeringat, penderitamerasasehatkembali. GEJALA Gejalaklasik, biasanyaditemukanpadapenderita yang berasaldaridaerah non endemis malaria atau yang belummempunyaikekebalan (immunitas); atau yang pertama kali menderita malaria

  18. GEJALA • Gejala malaria beratataukomplikasi,: • gejala malaria klinisringandiatasdengandisertaisalahsatugejaladibawahini : • Gangguankesadaran (>30 menit) • Kejang, beberapa kali kejang • Panastinggidiikuti gang kesadaran • Mata kuningdantubuhkuning • Prdrhanhidung,gusi/ salpcernaan • Jumlahkencingkurang (oliguri) • Warna urine seperti I tua • Klemahan (tdkbsduduk/berdiri) • Nafassesak • Gejala malaria dalam program pemberantasan malaria : • Demam • Menggigil • Berkeringat • Dapatdisertaidengangejala lain: Sakitkepala, mualdanmuntah. Gejalakhasdaerahsetempat: diarepadabalita (diTimtim), nyeriototataupegal-pegalpadaorangdewasa (di Papua), pucatdanmenggigil-dinginpadaorangdewasa (di Yogyakarta).

  19. MANIFESTASI KLINIK

  20. MANIFESTASI KLINIK Malaria ringanatautanpakomplikasi Malaria iniumumnyadisertaigejaladantandaklinis yang ringanterutamasakitkepala, demam, menggigildanmualsertatanpakelainanfungsi organ. Kadang-kadangdapatdisertaidengansedikitpenurunantrombositdansedikitpeningkatanbilirubin serum. Malaria beratataudengankomplikasi Malaria beratadalah malaria falsiparum yang cenderungmenjadi fatal atau malaria dengankomplikasiPatofisiologi malaria beratsangatkompleksdantergantungpadasistim organ yang terkena.

  21. MALARIA DALAM KEHAMILAN

  22. MALARIA DALAM KEHAMILAN • Dapat menimbulkan berbagai kelainan • Tergantung pada tingkat kekebalan seseorang terhadap infeksi parasit malaria dan paritas (jumlah kehamilan) • Anemia • Demam • Hipoglikemia • Malaria serebral • Ganggelektrolit • Infeksiplasenta • Edema pulmonan

  23. PENANGANAN MALARIA DALAM KEHAMILAN • PENGONTROLAN MALARIA • PENANGANAN MALARIA DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT • PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN

  24. PENGONTROLAN MALARIA DALAM KEHAMILAN Tergantungderajattransmisi, berdasarkangabungan: • Diagnosis danpengobatan malaria ringandan anemia ringansampaimoderat • Kemoprofilaksis Pembklorokuinmrpkanstrategikontrol malaria saatiniuntukkehamilandalamdaerahendemi malaria. • Penatalaksanaankomplikasi malaria berat, termasuk anemia berat. • Pendidikankesehatandankunjungan yang teraturuntuk Ante Natal Care (ANC) : • HE tentang malaria dandampaknyapadakehamilandisemualinikesehatan (Posyandu, Pustu, PuskesmasdanRumahSakit). • Memantaukesehatanibudanjanin, sertakemajuankehamilan. • Diagnosis danpengobatan yang tepat (tepatwaktu). • Memberikanibusuplaiobatuntukkemoprofilaksis.

  25. PENGONTROLAN MALARIA DALAM KEHAMILAN • Mengurangikontakdenganvektorseperti 1.Memakai kelambu yang telahdicelupinsektisida (misal : permethrin) insektisidamengurangiprevalensiparasitemia, khususnyadensitastinggi, insidensklinisdanmortalitas malaria 2.Pemakaian celanapanjangdankemejalenganpanjang 3.Pemakaian penolaknyamuk (repellent) 4.Pemakaian obatnyamuk (baiksemprot, bakardanobatnyamuklistrik) 5.Pemakaian kawatnyamukpadapintu-pintudanjendela-jendela • Pemberian tablet besidanasamfolatsertaimunisasi TT lengkap. • Vaksinasi • Padadaerah non resistenklorokuin: Ibuhamil non-imundiberiKlorokuin 2 tablet/minggudaripertamadatang/setelahsakitsampaimasanifasIbuhamil semi imundiberisulfadoksin-pirimetamin (SP) pada trimester II dan III awal. Padadaerahresistenklorokuinsemuaibuhamilbaik non imunmaupun semi imundiberi SP pada trimester II dan III awal

  26. PENANGANAN MALARIA DALAM KEHAMILAN DI PUSKESMAS DAN RUMAH SAKIT 1 Kriteriarawatjalan • Gejalaklinis malaria tanpakomplikasi • Bukan malaria berat • Parasitemia < 5% 2 Kriterarawattinggal • Gejalaklinis malaria dengankomplikasi • Malaria berat • Parasitemia > 5% 3 Kriteriarujukan • Semuapenderita yang memenuhikriteriarawattinggal (malaria berat) tetapifasilitas/kemampuanperawatansetempattidakmencukupi, perludirujukkerumahsakit yang mempunyaifasilitasdantenagadokterspesialis.

  27. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN MALARIA DALAM KEHAMILAN • Padasemuaibuhamildengan malaria, padakunjungan ANC pertamadiberipengobatandosisterapeutik anti malaria. • Pencegahananemidimulaipadasaatini : Suplemenbesi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemenbesi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari. • Untukpengobatan anemia moderat (Hb 7-10 g/dl) diberikandosisbesi 2x lipat. • PeriksaHbsetiap kali kontrol.

  28. PENCEGAHAN DAN PENGOBATAN MALARIA DALAM KEHAMILAN • Kebijakanpengobatan malaria (P.falciparumdanP.vivax)di Indonesia hanyamenganjurkanpemakaianklorokuindosisterapeutikuntukpengobatandalamkehamilan, sedangkankininuntukpengobatan malaria berat. • Di daerahP.falciparumresistenklorokuin, dapatdiberikanpengobatanalternatifyaitu: • Sulfadoksin- pirimetamin (SP) 3 tablet dosistunggal • Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hari (minimun 3 hari + SP 3 tablet dosistunggalharipertama) • Meflokuindapatdipakaijikasudahresistendengan Kina atau SP, namunpenggunaannyapadakehamilanmudaharusbenar-benardipertimbangkan, karena data penggunaannyapada trimester I masihterbatas. • Jikaterjadiresistensigandapilihanterapiadalahsbb: • Garam Kina 10 mg/kg.bb per oral 3 kali selama 7 hariditambahKlindamisin 300 mg 4 kali sehariselama 5 hari (dapatdipakaididaerahresisten kina). • atauArtesunat4 mg/kg.bb oral dibagibeberapadosishari I, disambung 2mg/kg.bb oral dosistunggalselama 6 hari (dapatdipakaipada trimester II dan III, danjikatidakadaalternatif lain).

  29. PENGARUH MALARIA PADA JANIN • Kematianjanindlmkandngan • Aborthus • Persalinanprematur • Malaria plasenta • BeratBadanLahirRendah • Malaria kongenital

  30. PENGARUH MALARIA PADA PERSALINAN • Berpengaruhpadaprosespersalinan • keadaanibu: indikasiuntukmengakhirikehamilandengancunamatauekstraktor vacuum. • Perhatiankhususharusditujukankepadakemungkinanperdarahan post parthum • Ibu yang menderita anemia beratpadapermulaanparthusdapatmenderitadekompensasikordissegerasetelahkelahiran, akibatbertambahnyadarah yang beredarsecaratiba-tibakarenaalirandarahdidaerahpanggultidaklagimelaluiplasenta

  31. PENGARUH MALARIA PADA MASA NIFAS • Untukmencegahtimbulnyapenyakitdalammasanifas, makapemberianobatpencegahandalamkehamilansebaiknyaditeruskansetelahpersalinan • Laktasibiasanyatidakdipengaruhioleh malaria, kecualikalauibusangatparahpenderitaannyadandisertai anemia berat • Pemberianobatpencegahandalamkehamilansebaiknyaditeruskansetelahpersalinansampai 6 minggupostparthum

  32. KONSEP DASAR ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL DENGAN MALARIA

  33. PENGKAJIAN DATA DATA SUBYEKTIF NO.REGISTER : PENGKAJIAN OLEH: MRS TANGGAL:JAM : • Umur Malaria padaibuhamiltidakmemandangumur. Semuaumuribuhamildapatterjadi malaria • Alamat Malaria lebihseringterjadipadadaerah endemic misalnyadaerah Indonesia sebelahtimur (NTT,papua,dll) • Keluhan Utama Ibu mengeluh demam menggigil, berkeringat, sakit kepala, sakitkepala,mual muntah dan nyeri pada tulang. Namunterkadangpadaibumultigravidatanpaadagejalademam

  34. Riwayat Daerah Tempat Tinggal Ibu mengatakan di daerah tempat tinggalnya sering terjadi wabah penyakit malaria (daerah endemic) atautelahmelakukanperjalanankedaerahendemis 2 mingguterakhir • Riwayat KesehatandanPenyakitKeluarga Riwayat penyakit malaria: malaria dapatterjadipadaibu yang sudahpernahataubelumterkena malaria. Ibupernahminumobat anti malaria. Di dalamkelurgaada yang pernahmengalami malaria ± 1 tahun. • RiwayatObstetri Yang Lalu Malaria dapatterjadipadaprimigravidamaupunmultigravida. Namunpadaprimigravida malaria dapatterjadilebihberatdaripadamultigravida • PolaAktivitas Malaria meneyebabkanibulebihlemahdanmerasaletih (malaise) sehinggaaktivitasibudalammelakukantugassehari-hariberkurang. Ibulebihcenderungberbaring/istirahat Ibupernahmelakukanperjalanankedaerahendemidselama 2 mingguterakhir

  35. PolaNutrisi Malaria menyebabkankondisiibumualdanmuntahsehingganafsumakanibumenurun. Status giziibuhamilmempengaruhiringanberatnya malaria • PolaEliminasi Pada malaria, Ibuterkadangsusah BAB sehinggaperutnyakembungnamunterkadangmalahterjadidiare. Untuk BAK, pada malaria ibulebihjarang BAK

  36. PENGKAJIAN DATA • DATA OBJEKTIF • PemeriksaanUmum • Keadaan umum : ibutampakPucat                        • Kesadaran: pada malaria ringankesadaran: compos mentisnamunpada malaria berat/dengankomplikasikesadaran: koma • Tanda vital • Tekanan darah: Normal/sedikitturun (N:120/80 mmHg) • Nadi: Cepatdankuat (>100x/menit): takikardi • Pernafasan :Pendek (< 20x/menit) • Suhu: >38°C • BB: Mengalamipenurunandari BB semulaibuhamil

  37. Pemeriksaan Fisik • Kepala dan leher • Edema wajah         : tidak ada, tampak pucat • Mata                      : konjuctiva pucat • Mulut                     : Bibir kering dan pucat • Tonus Otot : Lemah • Abdomen • Adanya distensi Abdomen • Adanya pembesaran limpa (splenomegali) • Pada malaria yang berat/dengan komplikasi Adanya pembesaran Hepar (hepatomegali)

  38. PemeriksaanPenunjang • Menurut defenisi WHO, anemia pada kehamilan bila kadar haemoglobin (Hb) < 11 g/ dl • AdanyapeningkatanNatriumdanpenurunankalium • Adanyapeningkatanbilirubin serum (SGOT/SGPT) • Adanyapenurunantrombosit • Pemeriksaanmikroskopikmasihmerupakan yang terpentingpadapenyakit malaria karenaselaindapatmengidentifikasijenis plasmodium secaratepatsekaligusjugadapatmenghitungjumlahparasitsehinggaderajatparasitemidapatdiketahui.

  39. Pemeriksaansediaandarah (SD) tebaldantipisuntukmenentukannilaiambangparasitdanmengetahuikepadatanparasitpadasediaandarah. • Metodediagnostik yang lain adalahdeteksi antigen HRP II dariparasitdenganmetodeDipstick test, selainitudapat pula dilakukanujiimmunoserologis yang lain, seperti: • Tera radio immunologik (RIA) • Teraimmunoenzimatik (ELISA) • Adapunpemeriksaangenetikadanbiomolekuler yang dapatdilakukanadalahdenganmendeteksi DNA parasit, dalamhaliniurutannukleotidaparasit yang spesifik, melaluipemeriksaanReaksiRantaiPolimerase (PCR)

  40. IDENTIFIKASI DIAGNOSA,MASALAH DAN KEBUTUHAN • Diagnosa: G…PAPIAH, UK(UmurKehamilan), Tunggal/gemelli, janinhidup/mati, Letakjanin, keadaanibulemahdengan Malaria Ringan • Masalah: Ibukhawatirdengankondisinyadanjanin • Kebutuhan: • Memberipenjelasantentang malaria danpengaruhterhadapkehamilansertapenanganannyasehinggaibutidakkhawatir • MelakukankolaborasidanRujuk

  41. IDENTIFIKASI DIAGNOSA DAN MASALAH POTENSIAL • Janin: abortus, lahirmati, lahir premature, BBLR • Ibu: anemia Berat, edema paru, malaria serebral, hipoglikemia, kematian • KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA • Bidan perlu melakukan kolaborasi dan rujukan pada ibu hamil dengan malaria

  42. PERENCANAAN • Beri penjelasan mengenai hasil pemeriksaan dan kondisi kehamilan ibu • Lakukan diskusi dengan ibu dan keluarga mengenai malaria, pengaruh malaria terhadap kehamilan, serta pencegahan dan penanganan malaria • Kolaborasi dengan dr.SpOG dalam pemberian terapi anti malaria(kemopropilaksis) dan anti piretik • Beri Suplemen besi : 300 mg sulfas ferrosus (60 mg elemen besi)/hari, dan 1 mg folic acid / hari untuk mencegah anemia berat • Beritahu ibu cara minum, efek samping obat/terapi anti malaria(kemoprofilaksis) dan anti piretik • Anjurkan ibu untuk melakukan perilaku hidup sehat dan makan makanan bernutrisi, dan mengurangi kontak dengan vector,misalnya Memakai kelambu yang telah dicelup insektisida (misal : permethrin) insektisida mengurangi prevalensi parasitemia, khususnya densitas tinggi, insidens klinis dan mortalitas malaria, Pemakaian celana panjang dan kemeja lengan panjang, Pemakaian penolak nyamuk (repellent), Pemakaian obat nyamuk (baik semprot, bakar dan obat nyamuk listrik), Pemakaian kawat nyamuk pada pintu-pintu dan jendela-jendela • Kontrol ulang keesokan hari untuk melakukan pemeriksaan HB dan lab ulang • Jika hasil lab parasitemia>5% dan termasuk malaria berat maka perlu dilakukan rujukan ke RS dengan menggunakan BAKSOKU

  43. PELAKSANAAN Pelaksanaan dilakukan berdasarkan perencanaan yang telah disusun. Pelaksanaan yang efisien menyingkat waktu dan biaya serta menghasilkan mutu asuhan yang terjamin. EVALUASI Merupakan tahap akhir dari keseluruhan proses asuhan kebidanan. Evaluasi menilai apakah asuhan yang telah diberikan sudak efektif atau tidak.

More Related