1 / 35

Asuhan keperawatan pada pasien dg DBD

Asuhan keperawatan pada pasien dg DBD. DEVI YUNITA ASTUTI ( 11103240 30 ) RIZA WAHYUNI ( 11103240 64) SARI ANGRENI (11103240 44 ) YULIANI ( 11103240 33). Defenisi DBD.

Télécharger la présentation

Asuhan keperawatan pada pasien dg DBD

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Asuhankeperawatanpadapasien dg DBD DEVI YUNITA ASTUTI (1110324030) RIZA WAHYUNI (1110324064) SARI ANGRENI (1110324044) YULIANI (1110324033)

  2. Defenisi DBD PenyakitDBD adalahpenyakitmenular yang disebabkanoleh virus dengue danditularkanolehnyamukAedesaegypti, yang ditandaidengandemammendadak 2 sampai 7 haritanpapenyebab yang jelas, lemah/lesu, gelisah, nyeriuluhatidisertaitandaperdarahandikulitberupabintikperdarahan, lebam/ruam. Kadang-kadangmimisan, berakdarah, muntahdarah, kesadaranmenurunataushock (Depkes RI, 1992).

  3. Etiologi PenyebabDHF adalah Arbovirus ( Arthropodborn Virus ) melaluigigitannyamukAedes(AedesAlbopictusdanAedesAegepty).

  4. Patofisiologi Virus yang masukkedalamtubuhmelaluigigitannyamukaedesaegypty, pertama-tama yang terjadiadalahviremia yang mengakibatkanpenderitamengalamidemam, sakitkepala, mual, nyeriotot, pegal-pegaldiseluruhtubuh, ruamataubintik-bintikmerahpadakulit (petekie), hyperemia tenggorokandanhal lain yang mungkinterjadisepertipembesarankelenjargetahbening, pembesaranhati (Hepatomegali) danpembesaranlimpa (Splenomegali). Ruampada DHF disebabkankarenakongestipembuluhdarahdibawahkulit. Lanjutke WOC……!!!

  5. Klasifikasi DBD WHO, 1986 mengklasifikasikan DHF menurutderajatpenyakitnyamenjadigolongan,yaitu : 1.Derajat I Demamdisertaigejalaklinis lain, tanpaperdarahanspontan. Panas 2-7 hari, Uji tourniquet positif, trombositipenia, danhemokonsentrasi. 2.Derajat II Samadenganderajat I, ditambahdengangejala-gejalaperdarahanspontansepertipetekie, ekimosis, hematemesis, melena, perdarahangusi.

  6. .. 3.Derajat III Ditandaiolehgejalakegagalanperedarandarahsepertinadilemahdancepat (>120x/mnt ) tekanannadisempit ( £ 120 mmHg ), tekanandarahmenurun, (120/80 ; 120/100 ; 120/110 ; 90/70 ; 80/70 ; 80/0 ; 0/0 ) 4.Derajat IV Naditidakteraba, tekanandarahtidakteratur (denyutjantung ³ 140x/mnt) anggotagerakterabadingin, berkeringatdankulittampakbiru.

  7. TandadanGejalaPenyakit DBD a. DiagnosaKlinis 1). Demamtinggimendadak 2 sampai 7 hari (38 – 40 º C). 2). Manifestasiperdarahandenganbentuk: uji Tourniquet positif , Petekie, Purpura, Ekimosis, Perdarahankonjungtiva, Epistaksis, Perdarahangusi, Hematemesis, Melena) danHematuri.

  8. Lanjut… 3. Perdarahanpadahidungdangusi. 4.Rasa sakitpadaototdanpersendian, timbulbintik-bintikmerahpadakulitakibatpecahnyapembuluhdarah. 5. Pembesaranhati (hepatomegali). 6. Renjatan (syok), tekanannadimenurunmenjadi 20 mmHg ataukurang, tekanansistoliksampai 80 mmHg ataulebihrendah. 7. Gejalakliniklainnya yang seringmenyertaiyaituanoreksia (hilangnyaseleramakan), lemah, mual, muntah, sakitperut, diaredansakitkepala.

  9. b. DiagnosaLaboratoris 1).Trombositopenipadaharike- 3 sampai ke-7 ditemukanpenurunantrombosithingga 100.000 /mmHg. 2). Hemokonsentrasi, meningkatnyahematrokitsebanyak 20% ataulebih. (Depkes RI, 2005).

  10. 7.Pemeriksaan Penunjangdan Diagnosis MenurutHindraIrawanSatari (2005) adabeberapapemeriksaanpadapasien DBD, diantaranya: a.TesTourniquet yang positif b.Pemeriksaanhematologidiantarany: 1.hematokrit:biasany meningkat pd harike 3 2.hemoglobin:kadarny akannaikmengikutihemokonsentrasi 3.Jumlahleukositdanhitungjenis:dapatterjadileukopeniaringansampaileukositosissedang

  11. …. Jumlahgranulositmenurunpadahariketigasampaikedelapan. 4.trombosit: Trombositopeniamulaitampakbeberapaharisetelahpanas, danmencapaititikterendahpadafasesyok c.DiagnosisLaboratoriumInfeksi Virus Dengue, ujilaboratoriummeliputi: 1.Isolasi Virus Dengue 2.Pemeriksaan Serologi

  12. d.Pemeriksaanradiologidan USG Padapemeriksaanradiologidan USG kasus DBD, terdapatbeberapakelainan yang dapatdideteksi, yaitu : dilatasipembuluhparu, efusi pleura, kardiomegali, efusiperikard, hepatomegali, cairandalamronggaperitoneum.

  13. Penatalaksanaan a. Tirah baring atauistirahat baring. b. Diet makanlunak. c. Minumbanyak (2 – 2,5 liter/24 jam) d. Pemberiancairanintravena e. Monitor tanda-tandavital f. PeriksaHb, Ht dantrombositsetiaphari. g. Pemberianobatantipiretiksebaiknyadarigolonganasetaminopen. h. Monitor tanda-tandaperdarahanlebihlanjut. I . Pemberianantibiotikbilaterdapatkekuatiraninfeksisekunder

  14. 9.Komplikasi 1.Syok 2.Ensefalopati Dengue 3.Kelainan ginjal 4.Udem paru

  15. LandasanTeoritisAsuhanKeperawatan 1. Pengkajian a. Identitas b. KeluhanUtama mengeluhpanas, sakitkepala, lemah, nyeriuluhati, mualdannafsumakanmenurun c. Riwayatpenyakitsekarang menunjukkanadanyasakitkepala, nyeriotot, pegalseluruhtubuh, sakitpadawaktumenelan, lemah, panas, mual, dannafsumakanmenurun.

  16. d. Riwayatpenyakitterdahulu Tidakadapenyakit yang dideritasecara specific. e. Riwayatpenyakitkeluarga Riwayatadanyapenyakit DHF padaanggotakeluarga f. RiwayatKesehatanLingkungan: Biasanyalingkungankurangbersih, banyakgenangan air bersihsepertikalengbekas, ban bekas, tempat air minumburung yang jarangdigantiairnya, bakmandijarangdibersihkan. g. RiwayatTumbuhKembang

  17. h.RiwayatPersistem 1). SistemPernapasan Sesak, perdarahanmelaluihidung, pernapasandangkal, epistaksis, pergerakan dada simetris, perkusisonor, padaauskultasiterdengarronchi, krakles. 2). SistemPersyarafan Padagrade III pasiengelisahdanterjadipenurunankesadaransertapada grade IV dapattrjadi DSS 3). SistemCardiovaskuler Padagrde I dapatterjadihemokonsentrasi, uji tourniquet positif, trombositipeni, pada grade III dapatterjadikegagalansirkulasi, nadicepat, lemah, hipotensi, cyanosis sekitarmulut, hidungdanjari-jari, pada grade IV naditidakterabadantekanandarahtakdapatdiukur.

  18. Lanjut… 4). SistemPencernaan Selaputmukosakering, kesulitanmenelan, nyeritekanpadaepigastrik, pembesarnlimpa, pembesaranhati, abdomen teregang, penurunannafsumakan, mual, muntah, nyerisaatmenelan, dapathematemesis, melena. 5). Sistemperkemihan Produksiurine menurun, kadangkurangdari 30 cc/jam, akanmengungkapkannyeri sat kencing, kencingberwarnamerah. 6). SistemIntegumen. Terjadipeningkatansuhutubuh, kulitkering, pada grade I terdapatpositifpadauji tourniquet, terjadipethike, pada grade III dapatterjadiperdarahanspontanpadakulit.

  19. i.PengkajianPolafungsigordon 1.Pola persepsi dan penanganan kesehatan Biasanyamengalami perubahanpenatalaksanaankesehatan yang dapatmenimbulkanmasalahdalamkesehatannya 2.Pola nutrisidanmetabolisme Biasanyamual, penurunannafsumakanselamasakit, nyerisaatmenelansehinggadapatmempengaruhi status nutrisiberubah 3.Pola aktifitasdanlatihan Biasanyatergangguaktifitasnyaakibatadanyakelemahanfisiksertapasienakanmengalamiketerbatasangerakakibatpenyakitnya

  20. 4.Pola tidurdanaktifitas Biasanyakebiasaantidurakanterganggudikarenakansuhubadan yang meningkat, sehinggapasienmerasagelisahpadawaktutidur 5.Pola eliminasi Kebiasaandalambuang BAK akanterjadirefensibiladehidrasikarenapanas yang meninggi, konsumsicairan yang tidaksesuaidengankebutuhan 6.Pola reproduksidan sexual Padapolareproduksidan sexual padapasien yang telahatausudahmenikahakanterjadiperubahan 7.Pola persepsidanpengetahuan/kognitif Perubahankondisikesehatandangayahidupakanmempengaruhipengetahuandankemampuandalammerawatdiri

  21. 8.Polapersepsidankonsepdiri Tjdperubahanapabilapasientidakefektifdalammengatasimasalahpenyakitnya 9.Pola penanggulangan stress Biasanyastrestimbulapabilaseorangpasientidakefektifdalammengatasimasalahpenyakitnya 10.Pola Peran dan Hubungan Adanyakondisikesehatanmempengaruhiterhadaphubungan interpersonal & peransertamengalamitambahandlmmenjalankanperannyaselamasakit 11.Pola tatanilaidankepercayaan Timbuldistresdalamspiritual, pasienakanmenjadicemasdantakutakankematian, sertakebiasaanibadahnyaakanterganggu.

  22. j.Perumusan diagnosa

  23. .

  24. Penentuan Kriteria Hasil (NOC) Hipertermi b.d prosesinfeksi virus dengueNOC:1). Thermoregulasiindikator:a). Temperatur kulit (dalam batas normal)b). Temperatur tubuh (dalam batas normal)c). Tidak ada sakit kepala d). Tidak ada perubahan warna kulite). Nadi dalam batas normalf). Pernafasan dalam batas normal.

  25. 2). Hydrasi indikator: • Tidak Muncul rasa haus yang abnormal. • Tidak ada demam. • Berkeringat dalam batas normal. • Urine yang keluar (batasan normal). • TD (batasan normal). • Hematokrit (batasan normal).

  26. b.Kekurangan volume cairan tubuh b.d kehilangancairan ; peningkatanpermeabilitaskapiler NOC: 1). Fluid balance indikator: • Tekanan darah dalam batas normal. • -turgorkulitbagus • Nadi dalam batas normal. • -Mukosakulitbagus • Keseimbangan antara intake dan Output. • - hematokrit normal - Elektrolit serum normal. 2). Nutritional status : food and fluid intake Fluid management indikator: • intake oral adekuat. • intake cairan adekuat.

  27. c.Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat • NOC: 1.Nutritional status : nutrition intake Indikator : • kalori intake adekuat. • protein intake adekuat. • karbohidrat intake adekuat. • vitamin intake adekuat. • mineral intake adekuat.

  28. 4. Perumusan Intervensi Keperawatan (NIC) a.Hipertermi b.d prosesinfeksi virus dengue NIC: 1). Pemantauan/Pemeriksaan TTV : • Pantau TD, nadi, temperatur suhu dan pernafasan. • Pergerakan dan fluktuasi dalam TD. • Pantau TD waktu pasien berbaring, duduk dan berdiri. • Auskultasi TD di kedua lengan dan bandingkan. • Berinisiasi dan mengatur/menjaga kesinambungan temperatur. • Pantau kualitas dan munculnya nadi. • Pantau ritme dan frekuensi jantung.

  29. Lanjut.. • Pantau suara jantung. • Pantau suara frekuensi pernapasan dalam ritmenya. • Pantau ketidaknormalan pola pernafasan. • Pantau warna kulit, temperatur. • Pantau ada tidaknya sianosis pada central maupun perifer. • Identifikasi kemungkinan adanya penyebab perubahan pada tanda-tanda vital. • Periksa secara periodik keakuratan instrumen, yang digunakan untuk melengkapi data pasien.

  30. 2.Perawatan demam • Pantau temperatur suhu tubuh secara teratur/berkala. • Pantau kehidupan cairan yang tidak kelihatan. • Pantau perubahan warna kulit dan temperatur suhu tubuh. • Pantau TD, nadi, respirasi. • Pantau penurunan tingkat kesadaran. • Pantau nilai WBC, HTC. • Pantau masukan dan pengeluaran cairan. • Rencanakan pengobatan untuk mengobati penyebab demam. • Berikan selimut untuk menyelimuti klien. • Tingkatkan pemasukan cairan melalui IV.

  31. b. Kekurangan volume cairan tubuh b.d kehilangancairan ; peningkatanpermeabilitaskapiler NIC: 1). Fluid management : • Pertahankan intake dan ouput yang akurat. • Monitor status hidrasi (kelembaban membarn mukosa, nadi adekuat, tekanan darah ortostatik) jika diperlukan. • Monitor hasil lab yang sesuai dengan retensi cairan (BUN , Ht , osmolalitas urin). • Monitor vital sign. • Monitor masukkan makanan / cairan dan hitung intake kalori harian • Kolaborasikan pemberian cairan IV. • Monitor status nutrisi. • Berikan cairan IV pada suhu ruangan. • Dorong masukkan oral. • Kolaborasi dokter jika tanda cairan berlebihan muncul memburuk.

  32. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang tidak adekuat • 1). Manajemen Nutrisi : • Catat jika klien memiliki alergi makanan. • Tentukan jumlah kalori dan tipe nutrien yang dibutuhkan. • Dorong asupan kalori sesuai tipe tubuh dan gaya hidup. • Dorong asupan zat besi. • Berikan gula tambahan k/p. • Berikan makanan tinggi kalori, protein dan minuman yang mudah dikonsumsi.

  33. Ajarkan keluarga cara membuat catatan makanan. • Monitor asupan nutrisi dan kalori. • Timbang berat badan secara teratur. • Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi dan bagaimana memenuhinya. • Ajarkan teknik penyiapan dan penyimpanan makanan. • Tentukan kemampuan klien untuk memenuhi kebutuhan nutrisinya.

  34. 2). Monitor nutrisi : • BB klien dalam interval spesifik. • Monitor adanya penurunan BB. • Monitor tipe dan jumlah nutrisi untuk aktivitas biasa. • Monitor respon emosi klien saat berada dalam situasi yang mengharuskan makan.

More Related