1 / 18

SEKILAS TTG. PENELITIAN PENDIDIKAN

SEKILAS TTG. PENELITIAN PENDIDIKAN. Oleh : Amat Jaedun Pascasarjana UNY. Menurut tujuannya , riset diklasifikasikan menjadi 2 , yaitu : 1. riset dasar atau riset murni ( pure research atau basic research) ; dan 2. riset terapan ( applied research ), yang dibagi menjadi :

nelia
Télécharger la présentation

SEKILAS TTG. PENELITIAN PENDIDIKAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SEKILAS TTG. PENELITIAN PENDIDIKAN Oleh: AmatJaedun Pascasarjana UNY

  2. Menuruttujuannya, risetdiklasifikasikanmenjadi 2, yaitu: 1. risetdasarataurisetmurni (pure research atau basic research); dan 2. risetterapan (applied research), yang dibagimenjadi: • risetevaluasi (evaluation research); • risetpengembangan (research and developmentatau R & D); dan • risetaksi (penelitiantindakan).

  3. Padapenelitiandasar, dikenalduakelompokparadigmaygdominan, yaitu: (1) paradigmapositivistik (metodekuantitatif); dan(2) paradigmafenomenologis/interpretif (metodekualitatif). Don Adam (1988), mempertentangkankeduaparadigma diataskedalamduakutub yang salingberlawanan, yaitu: • positivistik, menekankanrasionalitasdanobyektivitas, sedangkan • fenomenologi/interpretif, menggunakan model interaktifdansubyektif.

  4. KarakteristikPositivistik : • Fenomena-fenomenasosial/pendidikandiamatisecaraparsial, yaitudengancaramereduksisejumlahvariabel yang dianggapkurangpentingdalammenjelaskanfenomena-fenomena yang dimaksud; • Berpandanganbahwafenomena-fenomenakehidupanmanusiadilingkungansosialnyabersifatmekanistikdanberlaku universal; • Prosesrisetmenggunakanlogikaberpikirrasionaldandeduktif;

  5. LanjutanKarakteristik ….. 4. menekankanpadaujihipotesisdanmengejargeneralisasi (validitas internal daneksternal); 5. fenomena-fenomenayang diamatisifatnyateratur/tidak random, sehinggadapatdiprediksikan; 6. menganutkebenarantunggal (nomotetis), yang akanberlakudimanapuntanpaterikatdengankontekseko-kulturnya. 7. berpandanganbahwateoribebasnilai. 8. memisahkanteoridanpraktik. 9. Paradigmainitelahmewarnaiberbagaikebijakanpeningkatanmutupendidikankitaselamaini (rational planning).

  6. LanjutanKarakteristikPositivistik …. • Paling tua, dan paling banyakpengikutnya. • Diadopsidariilmu-ilmukeras (IPA) ygditerapkandlmpenel. SosialdanPendidikan. • Metode: eksperimen, quasi eksperimen, survey, ex post facto. • Adageneralisasidaritemuanpenel. ygdilakukanpadasampelsampel hrs representatifthdpopulasi (random). • Skopapersamalahanygditelitiluas (makinluasmakinbaik). • Adapengendalianthdvariabel-variabelygdapatmempengaruhihasil. • Subjektdkbolehtahuapaygdikajipenelitisubyek/respondenhanyadiperahdatanyautkkepentinganpeneliti/sponsor.

  7. ParadigmaFenomenologis(interpretif) • Asumsikebenarantidaktunggal (dialektis) tergantungpadakonteksdankulturmasyarakat. • Tujuanutamamemperolehpemahananterhadapmakna (meaning), karenafenomena(perilaku) yang samadapatmempunyaimakna yang berbedapadakontekskultural yang berbeda. • Mendasarkangambaranapaadanyamenurutinterpretasisubyek.

  8. LanjutanFenomenologis …. • Datangbelakangan, shgbanyakditentangpenganutpositivistik. • Tidakadageneralisasihasiltemuan. • Pengamatannyadilakukanpadaskopa yang sempittetapimendalam. • Penelitiikutlarutdlmkancahpenelitian (proses entry), observasipartisipandanmerasakanapaygdirasakansubyek. • Settingnyaharusdijagatetap natural/tidakbolehdiintervensi.

  9. RISET TERAPAN: • Bertujuanuntukmengujidanmenerapkanteoriuntukpemecahanmasalah yang riil, me-ngembangkandanmenghasilkanproduk, danmemperolehinformasiuntukdasardalampembuatankeputusan. PerbedaanOrientasi …… • Basic researchmenekankanstandarkeilmuan yang tinggidanberusahamemperolehhasil yang valid menurutukuranmetodeilmiah, sedangkan • Penelitianterapanmenekankanpadakemanfaatansecarapraktishasilpenelitianuntukmengatasimasalah yang kongkrit.

  10. RisetPengembangan • Bertujuanuntukmengembangkan, mengujikemanfaatandanefektivitasproduk (model), baikprodukteknologi, material, organisasi, metode, alat-alatdsb. • Bertujuanbukanuntukmenghasilkanteori, sehinggasangatdimungkinkanuntukmenggunakan multi pendekatandan multi metode.

  11. RisetEvaluasi ….. • Riset evaluasi merupakan salah satu bentuk dari penelitian terapan, shg mempunyai kesamaan, baik dalam pemilihan pendekatan, metodologi, penentuan subyek, sampling maupun prosedur risetnya. • Nisbet (1999), menyatakan perbedaan esensial antara riset evaluasi dan riset konvensional (riset dasar) adalah lebih pada tujuan daripada dalam pemilihan subyek dan metode. • Risetkonvensionalbersifatconclusion oriented (ber-orientasipadakesimpulan), sedangkanrisetevaluasimempunyaiciridecision oriented (yaitubertujuanuntukmemenuhikebutuhanakaninformasi/data sebagaidasardalampengambilankeputusan/perumusankebijakan).

  12. PerbedaanRiset & Evaluasi … • Riset (research), artinyasearch yang berulang, tidakpernahselesai, bertujuanuntukpengembanganilmu, mengakumu-lasikanteoridanuntukmengadaptasikanteori, yang dilandasioleh rasa ingintahu (curiosity). • Worthendan Sanders (1973): aktivitasriset (konvensional) bertujuanuntukmemperolehgeneralisasipengetahuanberdasarkanperumusandanpengujianhipotesistentanghubunganantarvariabelataugeneralisasitentangfenomena. • Risetevaluasididasarkanataskebutuhanakaninformasiuntukmerumuskankebijakan, kebutuhanuntukmembuat program, danmenilaidampakkebijakanserta program.

  13. RisetAksi (PenelitianTindakan) • Selainduakelompokparadigma yang dominantsb, terdapat pula parapenganutparadigma yang lain, yaituparadigmateorikritis. • Para penganutparadigmateorikritisberusahauntukmempersatukanteoridanpraksis. Merekaumumnyamemilihbidanggarapan yang bersifatadvokatifdanpemberdayaan (empowering). • Para penganutparadigmateorikritisberpandanganbahwateorideskriptifsepertiyang dikembangkanparapenganutpositivistikitukeliru, karenatidakmemilikidampakapapunterhadapusahaperbaikanpraktik-praktikpendidikanataupunpeningkatankualitaskehidupanmasyarakat.

  14. MetodePenelitianTindakan • Mendasarkan pd paradigma teori kritis, datang paling belakangan. • Hubungan antara teori dan praktik (penelitian jenis lain jarang diaplikasikan utk perbaikan). • Adanya hubungan antara peneliti dgn klp sasaran  subyek sebaiknya diberitahu dan diajak bekerjasama utk mencapai tujuan bersama. • Orientasi penelitian bukan utk mencari ”kebenaran” tetapi utk memecahkan permasalahan riil yg dihadapi baik oleh peneliti maupun subyek yg diteliti melalui langkah-langkah penerapan tindakan. • Bersifat kooperatif, antara yg memberikan tindakan dan pihak yang dikenai tindakan (Dokter dalam mengobati pasien akan lebih efektif jika pasiennya juga bersifat kooperatif/mau bekerja sama).

  15. PenelitianTindakanLanjutan…. Dilaksanakan pada lokasi terjadinya permasalah-an tersebut (tidak diuji-cobakan pada subjek yang lain atau di tempat lain). Bersifat partisipatif, karena memerlukan partisipasi dari pihak yang dikenai tindakan. Dilakukan pada setting yang natural, tidak ada perubahan atau pengaturan apapun, kecuali tindakan yang akan diterapkan. Tidak ada upaya pengendalian terhadap faktor (variabel) pengganggu atau yang berpengaruh thd. hasil. Tidak ada upaya generalisasi dari hsl temuan.

  16. PenelitianTindakanLanjutan…. Langkah-langkah tindakan yang dilakukan dalam bentuk siklus (daur). Memungkinkan adanya perbaik-an dalam setiap siklusnya. Jumlah siklus mestinya tdk dapat ditetapkan terlebih dahulu oleh peneliti, karena apa yang akan terjadi dengan adanya tindakan tsb, dan kapan tindakan tsb. akan mendatangkan hasil, belum dapat diketahui sebelumnya. Terdapat empat komponen penting dalam setiap langkah/siklusnya, yaitu: (1) perencanaan; (2) penerapan tindakan; (3) observasi (M & E); dan (4) refleksi. Adanya langkah/upaya untuk berpikir secara reflektif, baik sesudah maupun sebelum tindakan dilakukan.

  17. ValiditasPenelitian • Padasemuapenelitiandenganmenggunakanparadigmapositivistik, akanmenghadapiduapertanyaanbesar, yaitu: • Apakahhasilpenelitianinibenarataudapatdipercaya?; dan • Apakahkitadapatmenggeneralisasikanhasilpenelitianinikepadasejumlahsubyek yang kondisinyadianggapsamadengansubyek yang kitateliti ? • Permasalahannomor (1) adalahberkaitandenganvaliditas internal suatuhasilpenelitian, sedangkanpermasalahannomor (2) menyangkutvaliditaseksternalsuatuhasilpenelitian.

  18. KarakteristikPenel. Eksperimen • Penelitianeksperimenmerupakanpenelitian yang paling dapatdiandalkankeilmiahannya (paling valid), karenadilakukandenganpengontrolansecaraketatterhadapvariabel-variabelpengganggudiluar yang dieksperimenkan (Borg & Gall, 1983). • Metodeeksperimenmerupakanrancanganpenelitian yang memberikanpengujianhipotesis yang paling ketatdibandingjenispenelitian yang lain. • Metodeeksperimenmerupakanpenelitian yang digunakanuntukmencaripengaruhperlakuantertentuterhadapdampaknyadalamkondisi yang terkendalikan.

More Related