1 / 81

Pendahuluan

Pendahuluan. Sasaran Proteksi Radiasi Medis. menjamin bahwa:-. Pekerja radiasi memiliki lingkungan kerja yang aman dan, taat pada peraturan kerja yang aman, tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan yaitu rata-rata 100 mSv lebih 5 tahun (atau 20 mSv per tahun).

nickan
Télécharger la présentation

Pendahuluan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendahuluan

  2. Sasaran Proteksi Radiasi Medis menjamin bahwa:- • Pekerja radiasi memiliki lingkungan kerja yang aman dan, taat pada peraturan kerja yang aman, tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan • yaitu rata-rata 100 mSv lebih 5 tahun (atau 20 mSv per tahun)

  3. Sasaran Proteksi Radiasi Medis untuk menjamin bahwa :- • Anggota masyarakat • Atau yang menemani dan membantu pasien selama pengujian sinar-x (carers), Taat pada tidak menerima dosis radiasi melebihi batas dosis yang telah ditentukan. yaitu 1 mSv per tahun (atau 5 mSv selama bekerja)

  4. Sasaran Proteksi Radiasi Medis untuk menjamin bahwa :- • Kualitas image optimum dan dosis radiasi minimum; • Untuk pasien, dosis radiasi sesuai dengan guidance level; • Personil yang menggunakan peralatan sinar-x dikualifikasi dan dilatih secara memadai, termasuk pengetahuan akan bahaya potensial radiasi; dan • Terutama sekali untuk radiologi intervensional, efek deterministik tidak terjadi.

  5. Prosedur Radiologi Diagnostik Umum Prosedur radiologis umum meliputi prosedur terapi dan diagnostik (intervensional) yang dilakukan terhadap pasien dengan indikasi klinis khusus. • Prosedur harus dilakukan dalam instalasi radiologi oleh praktisi khusus dan terlatih menggunakan peralatan yang sesuai prosedurnya. • Penggunaan peralatan sinar-x oleh praktisi medis atau orang lain tanpa pelatihan radiografi (atau radiologis) dan keselamatan radiasi yang sesuai harus dilarang.

  6. Perencanaan sebuah fasilitas radiologi dasar

  7. Koridor Operator Ruang Konsultasi Ruang Gelap Di pan Treatment / ruang sinar-x Luar Gambaran fasilitas sinar-x sederhana (sinar-x mobile )

  8. Paparan berlebih dan kecelakaan potensial Penyebab yang berhubungan dengan peralatan sinar-x misalnya • Kegagalan komponen • Kurang perawatan; faktor paparan yang tidak akurat; hilangnya filtrasi; kerusakan komponen pada image intensifiers; pengaturan default yang tidak sesuai • Penggunaan peralatan yang tidak sesuai dari suatu prosedur.

  9. Paparan berlebih dan kecelakaan potensial (lanj) Yang disebabkan oleh manusia misalnya. • Pelatihan yang tidak memadai; • Pemilihan parameter paparan yang tidak tepat; • Kesalahan komunikasi misalnya antara acuan praktisi medis dan radiografer (teknologis radiolog)

  10. Tabung dan Generator Sinar-X • Radiografi tujuan umum • Fluoroskopi tujuan umum • Peralatan fluoroskopi yang digunakan untuk prosedur radiologi intervensional • Computed Tomografi • Mammografi • Pediatrik • Radiografi dental Peralatan yang digunakan dalam radiologi diagnostik

  11. Tabung dan Generator Sinar-X

  12. Sumber elektron; filamen tungsten yg dipanaskan (katoda); Pesawat sinar-x Tiga unsur dasar yang dibutuhkan untuk pesawat sinar-x : • Target metal (anoda); • Medan listrik yg tinggi (kilovolt) untuk mempercepat elektron antara sumber dan target;

  13. Pesawat sinar-x (lanjutan) Stationari anoda tabung sinar-x

  14. Persyaratan khusus utk tabung sinar-x: • Semakinkecilfocal spotygdptdipakai; • Arusfilamenygcukuputkmeminimalkanwaktupaparan; • Metoda yang efisienuntukmengeluarkanpanasyang dihasilkanpada target (anoda); • Material yang sesuai, area danangulasianoda; • Pilihanbaikanodaygberputarataustationari; • Lebihdarisatufilamen(untukukuran focal spot ygberbeda)

  15. HOUSING TABUNG SINAR-X (RANGKAIAN) KABEL TEGANGAN TINGGI KOLIMATOR BERKAS CAHAYA Rangkaian tabung sinar-X (tabung sinar-x, housing dan kolimator) • Kebocoran radiasi sepanjang shielding harus diminimalkan dan harus memenuhi standar.

  16. Housing dan kolimator tabung sinar-X • Berkas radiasi diarahkan pada pasien, biasanya sepanjang kolimator yg dpt diatur dimana operator dapat mengendalikan ukuran dan bayangan berkas sinar-x.

  17. Anoda tabung sinar-x yg berputar

  18. Generator Panel kendaliuntukinstalasisinar-x

  19. Beberapa kegagalan fungsi yg dpt berakibat thd keselamatan • Kebocoran radiasi berlebih sepanjang housing dan kolimator tabung sinar-x; Ketakakurasian dan ketakkonsistenan tegangan tabung sinar-x; • ketakakurasian dan ketakkonsistenan mAs, waktu, arus tabung; • Ketakkonsistenan output tabung sinar-x; • Ketaktepatan atau ketaksesuaian filtrasi; • Kurang kongruennya lampu kolimator dan berkas sinar-x; • Untuk peralatan discharge kapasitor, kebocoran radiasi berlebih (pada arah berkas sinar-x yg berguna) ketika kapasitor terisi penuh (tetapi tanpa suatu paparan awal).

  20. Struktur film, screen intensifier dan kaset The Fundamentals of radiografi. Kodak

  21. THERMOMETER FILM IN TIMER TIME-TEMPERATURE CHART FILM OUT Pemrosesan film sinar-X Pemrosesan film otomatis sederhana Pemrosesan film manual

  22. Fluoroskopi : imaging dinamis (real time) Tabung amplifier cahaya, dikombinasi dgn kamera televisi, adalah sistem paling banyak menggunakan intensifikasi image.

  23. Screen film-Intensifier • Penyimpanan film yang tidak memuaskan (menyebabkan fogging); kerusakan kaset atau screen intensifier Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi • Pencahayaan, atau kebocoran dalam ruang gelap • Kaset melewati hatch atau kontainer penyimpanan tidak disediakan atau diberikan shielding yang tidak memadai. • Developer bahan kimia yang tidak sesuai (misalnya jenis yg salah, pembuangan dan/atau pengisian ulang yang tidak sesuai, kesalahan temperatur) Catatan: Ventilasi juga isu keselamatan kerja yg penting

  24. Masalah yang mungkin mempengaruhi proteksi radiasi (lanj) Teknologi Film-screen • Kegagalan mengikuti prosedur pengembangan waktu-temperatur film yang ditentukan pabrikan (pengembangan manual) atau untuk memelihara dgn baik prosessor film otomatis. • Sistem Fluoroskopi dan Digital • Fluoroskopi langsung (screen fluoressen yg tdk efisien) • Image intensified fluoroskopi (efisiensi rendah, resolusi dan kontras yg kurang dari image intensifier TV chain)

  25. Radiografi Umum

  26. Radiografi Umum Sistem sinar-x konvensional radiografi thoraks (dada)

  27. Sistem konvensional tujuan umum Sistem dasar untuk pengujian sinar-x umum

  28. Sistem konvensional untuk tujuan umum (lanjutan) Contoh sistem mobile untuk tujuan radiografi umum

  29. Untuk radiografi umum, generator dan tabung sinar-x harus beroperasi dalam rangeenergi dari 40-50 kV peak sampai 120 - 150 kV peak. Persyaratan khusus peralatan • Kolimator berkas cahaya yang dapat diatur (rectangular) harus dicoba pada rangkaian tabung sinar-x sehingga operator dapat membatasi ukuran dan bayangan berkas sinar-x pada area perhatian klinis.

  30. Berkas cahaya dan sinar-x dari kolimator berkas cahaya harus kongruen (dengan suatu kesalahan yang ditetapkan) dan mengindikasikan luasnya lapangan radiasi. Persyaratan khusus peralatan (lanjutan) • Penambahan dan variasi filtrasi (filtrasi tambahan) harus tersedia bagi operator untuk mengurangi energi radiasi rendah yang tidak menuju image receptor dan yang meningkatkan dosis pasien yang tidak perlu. Bagaimanapun juga, operator harus tidak dapat memindahkan setiap filtrasi permanen yang dibutuhkan untuk memenuhi spesifikasi filtrasi minimum

  31. Persyaratan khusus peralatan (lanjutan) Suatu grid anti-hamburan penting untuk pengujian kebanyakan bagian tubuh yang tebal. Ditempatkan (lebih disukai yang dapat dipindahkan) perangkat setelah pasien, (tetapi sebelum dan dekat dengan image receptor) untuk mengurangi tingkat radiasi hamburan menuju receptor. Fundamentals of radiografi. Kodak

  32. Kegagalan fungsi peralatan radiografi umum yg mempengaruhi proteksi radiasi • Filtrasi yang tidak memadai terhadap tugas imaging • Ketakkongruenan antara berkas sinar-x dan cahaya • Ketakalignment antara berkas sinar-x dan image receptor • Penggunaan tidak memadai dari grid anti-hamburan (misalnya penggunaan yang tidak penting, ratio yang tidak tepat, kesalahan alignment, dll.) meningkatkan dosis pasien yang tidak perlu dan berkurangnya kualitas image. • Kegagalan fungsi AEC atau kesalahan kalibrasi.

  33. Fluoroskopi

  34. Peralatan Fluoroskopi • Fluoroskopi digunakan untuk evaluasidinamis kerusakanfungsional dan panduan selama prosedur pembedahan rutin, biopsi, dll. • Fluoroskopi digunakan selama prosedurradiologiintervensional • Peralatan fluoroskopi menggunakan image intensifiers elektronik untuk memberikan image real-time (dinamis);

  35. Peralatan Fluoroskopi tujuan umum Sistem fluoroskopi tujuan umum

  36. Peralatan Fluoroskopi mobile Sistem fluoroskopi mobile untuk prosedur rutin selama pembedahan

  37. Kegagalan fungsi peralatan fluoroskopi yg mempengaruhi proteksi radiasi • Filtrasi yang tidak sesuai dari berkas sinar-x utama • Ketak-alignment dari berkas sinar-x dan image intensifier • Nilai dosis yang berlebih (diatas rekomendasi IEC) pada image intensifier input fosfor • Ketakcukupan atau ketaksesuaian perangkat shielding yang disesuaikan • Waktu paparan fluoroskopi yang tidak tepat atau tidak berfungsi • Ketaktepatan kalibrasi sistem pengukuran dosis pasien

  38. Radiologi Intervensional

  39. Radiologi Intervensional • Radiologi Intervensional menggunakan imaging sinar-x untuk memandu penempatan kateter, stents, dll. Dalam pembuluh darah dan organ untuk tujuan perbaikan atau treatment suatu kondisi tertentu.

  40. Peralatan fluoroskopi untuk radiologi intervensional Peralatan fluoroskopi untuk radiologi intervensional

  41. Radiologi Intervensional (lanjutan) Sistem fluoroskopi yang dapat digunakan untuk DSA dan radiologi intervensional.

  42. Pelatihan proteksi radiasi yang tidak memadai yang diterima oleh fisikawan intervensional. Masalah yang mempengaruhi proteksi radiasi • Prosedur kompleks yang tidak dioptimalkan (parameter paparan, jumlah image yang diperoleh, nilai dosis, posisioning pasien, dll.);

  43. Computed Tomography

  44. CT scanner telah dikembangkan untuk aplikasi klinis pada awal tahun 1970. Disediakan suatu langkah luar biasa yang lebih maju dalam imaging, utamanya pada otak. Awalnya, hanya scanner kepala yang diproduksi tetapi kemudian diikuti scanner tubuh. Computed Tomografi

  45. Computed Tomografi (lanjutan) Prinsip akuisisi image dalam CT scanner generasi ketiga

  46. Computed Tomography (lanjutan) Pengujian CT

  47. Multislice CT scanner

  48. Computed Tomografi (lanjutan)

  49. image CT secara matematis direkonstruksi dari data yang diukur.

  50. Computed Tomografi (lanjutan)

More Related