1 / 58

PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK

PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK. SAMPLING DARAH. CARA PENGAMBILAN DARAH / SAMPLING.  Spesimen darah untuk pemeriksaan lab dapat diambil dr : vena pilihan utama arteri kapiler  Darah arteri terutama untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)

sheera
Télécharger la présentation

PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMERIKSAAN LABORATORIUM KLINIK

  2. SAMPLING DARAH

  3. CARA PENGAMBILAN DARAH / SAMPLING  Spesimen darah untuk pemeriksaan lab dapat diambil dr : vena pilihan utama arteri kapiler  Darah arteri terutama untuk pemeriksaan Analisa Gas Darah (AGD)  Darah kapiler terutama untuk : - anak kecil - dewasa ( darah yg diperlukan sedikit)

  4. ANTI KOAGULAN 1. EDTA (Etylene Diamin Tetraacetic Acid) • Untuk pemeriksaa hematologi • K2EDTA > larut dr Na2 EDTA • Kadar 1 mg/ ml • Kadar > 2mg / ml darah : LED Hematokrit • Kadar EDTA teralu sedikit mikroaggregasi hitung trombosit • Pencampuran EDTA dg darah tidak sempurna  pembekuan darah

  5. HEPARIN • Untuk pemeriksaan kimia klinik • Dosis 20 U / ml darah • Harga mahal & kerja singkat • Tidak dapat digunakan untuk sampel hapusan darah dengan cat Wright menyebabkan latar belakang biru pd hapusan

  6. TRI SODIUM SITRAT • Untuk pemeriksaan faal koagulasi • Kadar sitrat 3,4 atau 3,8 g/dl • Untuk pemeriksaan faal koagulasi • Bila antikoagulan : terlalu sedikit darah membeku terlalu banyak faal koagulasi memanjang

  7. Jenis pemeriksaan laboratorium

  8. Jenis pemeriksaan laboratorium cyto

  9. Jenis pemeriksaan laboratorium Mikro

  10. CARA PENGAMBILAN DARAH VENA • Lokasi : v. cubiti media (di fossa ante cubiti; terbaik) V. pergelangan tangan V. punggung tangan V. pergelangan kaki ■ ALAT : - Alkohol 70% - Kapas kering / kasa - Tabung - Semprit / vacutainer - Plester - Jarum ukuran 20 G - Panjang jarum vena kecil 21-22 1 – 1,5 inch Indonesia 23 G

  11. PROSEDUR PENGAMBILAN DARAH • Pastikan identitas penderita sesuai dg penderita • Pasang tourniquet ± 10 – 15 cm dr daerah yg akan dipungsi, palpasi vena yg dipilih, penderita diminta menggenggam tangan • Desinfeksi kulit dengan alkohol 70% secara sirkuler • Pegang lengan bawah penderita di bawah daerah pungsi, semprit/vacutainer holder dipegang di antara ibu jari & jari 3,4,5. Jari telunjuk sebagai petunjuk • Tusukan jarum (lubang menghadap ke atas) searah dg vena, membentuk sudut 15º dg permukaan kulit

  12. Lanjutan prosedur sampling • Bila jarum masuk vena, terlihat darah di dlm semprit, tarik pelan2 alat penghisap • Genggaman tangan penderita dilepas segera setelah darah masuk dalam semprit. Bila memakai vacutainer, setelah jarum masuk vena tekan tabung pd vacutainer holder • Tourniquet dpt dikendorkan, pd waktu darah masuk semprit/ dibiarkan sampai volume darah yg dihisap cukup • Lepaskan tourniquet sebelum jarum ditarik dari vena. Tekan bekas tusukan dg kapas kering & cepat tarik jarum dr vena

  13. Lanjutan prosedur sampling • Biarkan beberapa menit, kemudian : - pasang plester - lengan penderita angkat minimal setinggi jantung • Jika pakai semprit lepaskan jarum sebelum darah didistribusi ke dalam tabung / botol penampung

  14. CARA PENGAMBILAN DARAH KAPILER • Bayi baru lahir tumit / ibu jari kaki • Anak2 jari tangan 3,4 • Dewasa jari tangan 3,4 cuping telinga Hangatkan lokasi pengambilan darah dg kain hangat 3 menit ALAT : - Alkohol 70% - Kapas / kassa - Lancet steril - Pipet, mikropipet, tabung kecil

  15. TAHAP-TAHAP: • Bersihkan lokasi pengambilan darah dg alkohol 70% • Tunggu sampai alkohol kering • Tusuk ujung jari dg lancet • Usap tetesan I dg kapas kering • Lakukan tekanan perlahan-lahan 1 cm di atas tusukan, lepas kembali, berulang-ulang sampai volume darah yg keluar cukup • Tampung darah ke dalam tabung mikro/pipet kapiler • Tekan ujung tusukan dg kapas sampai darah berhenti

  16. CARA PENGAMBILAN DARAH ARTERI • Petugas harus trampil • Lokasi : pergelangan tangan a. radialis fossa cubiti a. brachialis lipatan paha a. femoralis • Jarum 18 – 20 G arteri besar 23 – 25 G arteri kecil

  17. TAHAP2 SAMPLING : • Semprit dibilas dg larutan heparin 20 U / ml darah • Semprit gelas lebih baik dari plastik • Desinfektan daerah arteri yg akan diambil darahnya dg alkohol 70% • Arteri diraba pulsasinya & dindingnya yg tebal • Fiksasi arteri dg jari telunjuk proximal dr daerah yg dipungsi • Tusukan semprit pd permukaan kulit 5-10 ml distal jari telunjuk • Bila semprit gelas masuknya jarum ke dalam arteri ditandai dg naiknya darah ke dalam semprit

  18. Lanjutan tahap sampling • Hisap darah perlahan-lahan secukupnya • Tarik jarum & segera tekan bekas tusukan dg kapas steril selama 5 menit • Ujung semprit ditutup karet (tidak bolek ditekuk) • Campur darah dg heparin dg cara memutar semprit searah sumbu panjang • Semprit masukan ke dalam plastik berisi es, dibawa ke lab, kmd diperiksa dlm waktu 15 menit

  19. BATAS WAKTU PENYIMPANAN DARAH PD SUHU KAMAR

  20. PEMERIKSAAN DARAH HEMOGLOBIN • Cara asam hematin ( cara Sahli) • Cara cyanmethemoglobin • CARA SAHLI • Prinsip : darah + as. Klorida (HCl) 0,1 N • hemoglobin diubah mjd as. Hematin • (min 10 menit) • Encerkan dg aquadest sp warna sama dg warna standar • Keuntungan : cepat, sederhana, tidak mahal • Kerugian : kurang teliti (kesalahan sp 10%)

  21. Alat : • Hemoglobinometer Sahli Adam, t.d.: • Gelas warna coklat (warna standar) • Tabung haemometer dg pembagian skala dlm g% atau g/dl • Pipet Sahli vol 20 cmm • Pengaduk gelas • Pipet Pasteur Reagen : • Lart HCl 0,1 N • Aquadest

  22. Cara : • Tabung haemometer diisi lar HCl 0,1 N sp 2 g% • Darah kapiler/vena +antikoagulan dihisap dg pipet Sahli sp 20 cmm • Bag luar pipet dibersihkan dg kapas kering/tissue (darah jgn terhisap) • Darah ditiup hati2 ke dalam tab berisi lar HCl, jgn sampai timbul gelembung udara • Sebelum pipet ditarik, pipet dibilas dulu dg cara hisap-tiup beberapa kali • Bag luar pipet dibilas dg aquadest/HCl 0,1N • Tunggu 10 menit • Encerkan as hematin dg aquadest setetes demi setetes sambil diaduk, sp warna = standard • Meniskus larutan dibaca (= Kadar Hb)

  23. Hemoglobin • Bila warna standar berubah  dikalibrasi thd cara cyanmetHb  diberi koreksi faktor Sumber kesalahan • 1. Alat kurang sempurna • Vol pipet tidak tepat 20 cmm • Warna standard pucat • Kadar lart HCl tdk 0,1 N • 2. Pengambilan darah kurang baik • 3. Mata lelah • 4. Penerangan kurang

  24. Bleeding Time (Masa perdarahan) = BT • Metode DUKE • Alat: Lancet steril/disposable • Kertas filter sirkuler • Stopwatch • Alkohol 70% • Prosedur : • Bersihkan cuping telinga dg alkohol 70%  biarkan kering • Tusuk lobus telinga dg lancet steril & nyalakan stopwatch • Hisap darah dg kertas saring tiap 30 detik; kertas jgn menyentuh kulit • Jk perdarahan berhenti  hentikan stopwatch  hitung Masa Perdarahan (BT) Dipengaruhi : fungsi kapiler fungsi & jumlah trombosit Nilai Normal : 1-6 menit

  25. Clotting Time (Masa Pembekuan = CT) CT memanjang pd : Hemofilia afibrinogenemia antikoagulan heparin Metode Lee & White Alat : Waterbath 37ºC Tabung 13 x10mm Stopwatch Semprit 10ml & jarum 20g

  26. Prosedur px. CT 1. Beri label 3 tabung dg 3 no : 1,2,3 2. Ambil darah 4 ml 3. Lepaskan jarum & masukkan 1 ml darah berturut2 pd tab. 3,2,1 ; 1 ml darah terakhir dibuang Nyalakan stopwatch segera setelah darah masuk tabung ke 3 4. Masukkan tabung dlm waterbath 37ºC 5. Setelah 5 menit, angkat tab 1 dg sudut 45º, ulangi tiap 30 detik; sampai darah beku  catat waktu 6. 30 detik setelah tab 1 beku, lakukan hal yg serupa dg tab 2 & 3 7. Catat waktu pembekuan dari isi tab 3 Nilai Normal : 5 – 15 menit

  27. Laju Endap Darah (LED) Yi : px u/ mengukur kecepatan sedimentasi eritrosit di dalam plasma Ada 2 cara: 1. Metode Westergren (pilihan terbaik) 2. Metode Wintrobe Nilai normal : P = 0-20 mm/jam L = 0-15 mm/jam LED meningkat pada : - Keadaan inflamasi - TBC - Infeksi - Multiple Myeloma - Rhematoid artritis

  28. Cara pemeriksaan : Peralatan dan pereaksi a. Pipet westergen & rak penyangga b. Darah EDTA atau darah sitras c. Larutan NaCl 0,85% Cara kerja : • Campur darah EDTA dg lart. NaCl  4 : 1 Cara : hisap NaCl dg pipet Westergren s/d angka 150, masukan dalam botol kecil; kemudian hisap darah EDTA sampai angka 0, masukkan dalam botol yg telah diisi lart NaCl, campur baik2 dg pengaduk atau hisap-tiup beberapa kali

  29. Lanjutan px LED 2. Hisap campuran darah EDTA-NaCl dg tabung Westergren sampai angka 0 3. Letakan tabung Westergen dengan posisi tegak lurus pada rak penyangga 4. Biarkan 1 jam dan catatlah berapa mm menurunnya eritrosit (= nilai LED dalam mm/jam) • Sumber kesalahan : • Pemipetan yg tidak tepat • Kelebihan antikoaguan  LED akan menurun • Lebih 1 jam hasilnya akan meningkat • Adanya gelembung mengakibatkan kesalahan • hasil

  30. Hitung Sel Darah Prinsip : Darah diencerkan dan di cat dg larutan tertentu, sel-selnya dihitung dalam kamar hitung di bawah mikroskop Alat : mikroskop kamar hitung pipet pengencer thoma

  31. HITUNG LEUKOSIT Cara : • Hisap darah kapiler atau darah EDTA dg pipet Thoma (utk lekosit) sampai tanda 0,5 • Encerkan sampai tanda 11 dg lart TURK pengenceran 20x  campur dg gerakan sejajar sumbu panjang • Buang 4 tetes pertama, tetes ke-5 masukkan kamar hitung  tunggu 3 menit • Lihat di bawah mikroskop dg obyektif 40x, hitung jumlah lekosit pd 4 kotak lekosit (N) • Hitung lekosit = N x 50 /mmk Nilai normal 4000-10000/mmk

  32. Nilai normal L : 4,3 – 5,9 jt/mmk P : 3,9 – 4,8jt/mmk HITUNG ERITROSIT Cara : • Hisap darah kapiler atau darah EDTA dg pipet Thoma (utk eritrosit) sampai tanda 0,5 • Encerkan sampai tanda 101 dg lart HAYEM pengenceran 200x  campur dg gerakan sejajar sumbu panjang • Buang 4 tetes pertama, tetes ke-5 masukkan kamar hitung  tunggu 3 menit • Lihat di bawah mikroskop dg obyektif 40x, hitung jumlah eritrosit pd 5 kotak eritrosit (N) • Hitung lekosit = N x 10000 /mmk

  33. HITUNG TROMBOSIT I. Langsung • = cara hitung lekosit, tetapi pipet yg dipakai adl pipet eritrosit  pengenceran 200x • Larutan yg digunakan Rees Ecker • Inkubasi 15 menit dalam petridisk yg diberi tissue basah mencegah penguapan • Hitung trombosit dalam 4 kotak lekosit (obyektif 40x) = N • Hitung trombosit = N x 500

  34. Hitung trombosit II. Tidak Langsung • Buat hapusan darah dg cat giemsa / wright • Hitung jumlah trombosit sebanyak 40 lapangan pandang dg obyektif 100 x • Hasil dikalikan 1000

  35. Skema kotak hitung

  36. HITUNG JENIS LEKOSIT Adalah : menetapkan prosentase jenis lekosit yg ada dalam darah dari preparat apus Dibuat hitung macam2 lekosit per 100 lekosit dari sediaan apus hasil dilaporkan dalam %

  37. Cara pembuatan preparat apus • Sediakan 2 kaca obyek • Teteskan 1 tetes darah pada 1cm dari ujung kaca (sebelah kanan), ditengah2 dr ke-2 sisi panjang. • Pegang sisi kaca dg ibu jari dan telunjuk tangan kiri. • Ambil kaca ke-2 (sebagai pemulas), pegang dg tangan kanan, letakkan di depan tetesan darah (pd kaca 1), dg sudut 25º, membuka ke kanan • Kaca pemulas di geser ke kanan shg menyinggung tetesan darah, darah akan segera menyebar sepanjang sisi kaca pemulas • Jaga agar sudut kedua kaca obyek tetap 25º, kmd geser kaca pemulas ke kiri dg mantap & cepat sepanjang kaca obyek 1. Keringkan di udara

  38. Cara pengecatan preparat apus Cara pengecatan dg cat GIEMSA : • Letakkan sediaan apus di rak pengecatan dg sediaan menghadap ke atas • Genangi sediaan dg methanol selama 4 menit & kemudian biarkan mengering • Genangi sediaan dg cat Giemsa selama 20 menit • Bilas dg air kran, kmd keringkan di udara (Ingat kembali : Macam2 bentuk lekosit dlm darah tepi)

  39. GOLONGAN DARAH CARA : Teteskan masing2 1 tetes reagen anti-A, anti-B, anti-AB, dan anti D (Rh) Teteskan masing2 1 tetes darah di sebelah reagen Campur / aduk dengan pengaduk, kmd goyangkan kaca obyek ke depan & ke belakang, sambil diamati aglutinasi yg akan terjadi Baca hasil dalam waktu 2 menti setelah pencampuran darah & reagen & catat hasilnya

  40. INTERPRETASI

  41. Reaksi aglutinasi Golongan B Anti-B Y B Y B B B B B B Anti A Y B Y Anti-B B Anti-B + Anti-B Hemaglutinasi = reaksi positif

  42. Reaksi aglutinasi Golongan O Anti-A Y Y Anti A O H - O - Anti B O - Anti A Anti A Anti B Anti B Anti-B O Y + Tdk tjd hemaglutinasi = reaksi negatif Anti-A Anti-B Anti-AB

  43. Pemeriksaan cairan otak • Cairan otak keluar dr plexus choroideus & merupakan filtrasi dr plasma • Fungsi : 1. Bantal cairan  melindungi otak dr trauma 2. Mempertahankan volume otak 3. Pengangkut makanan & sisa2 metabolisme • Pengambilan : dg cara punksi L3 – L4

  44. Pemeriksaan Makroskopis Cairan Otak Kekeruhan  dibandingkan dg aquadest Normal : jernih Warna  Normal : tidak berwarna Patologis : Kekuningan (xanthochrom) Merah Coklat

  45. Pemeriksaan mikroskopis cairan otak Jumlah sel : Isap lart Turk pekat dlm pipet lekosit sp tanda 1 Isap cairan otak sampai tanda 11 Tetesan pertama dibuang Hitung dg kamar hitung ( pd 9 kotak) = N Jumlah sel cairan otak = N x 5/4 Bedakan : sel polimorfonuklear (%) sel mononuklear (%) Interpretasi : Normal : 0 – 5 sel/mmk Batas abnormal : 6 – 10 sel/mmk Abnormal : > 10 sel/mmk

  46. Pemeriksaan KIMIAWI Tes PANDY Prinsip : Globulin + Albumin + r PANDY  mengendap Cara : 1 ml r. PANDY + 1 tetes cairan otak ↓ kekeruhan Interpretasi : – tidak keruh + opalescent (berkabut) ++ keruh +++ sangat keruh ++++ keruh spt susu + endapan

  47. Pemeriksaan KIMIAWI Tes NONNE Prinsip : Globulin + reagen NONNE (NH4)2SO4  terbentuk cincin putih Cara : Masukkan dlm tabung 0,5 ml r. NONNE + 0,5 ml cairan otak scr hati2  2 lapisan Tunggu 3 menit  lihat cincin putih di antara 2 lapisan Interpretasi : – tidak ada cincin + cincin tipis ++ cincin agak jelas, dikocok  cairan berkabut +++ cincin jelas, dikocok  cairan keruh ++++ cincin jelas, dikocok  cairan sangat keruh

  48. Tes NONNE & PANDY  Mengetahui protein scr KUALITATIF Mengukur Protein & Glukosa scr kualitatif dg spektrofotometer Nilai normal : Glukosa : 50 – 80 mg/dl Protein : Lumbal : 15 – 40 mg / dl

  49. Transudat & Eksudat

  50. Cara test RIVALTA Masukkan 1 tetes cairan peritoneal / pleura Hasil Test Rivalta (+) : keruh + presipitat (–) : jernih 5 ml r. RIVALTA Reagen RIVALTA : 100 ml aquadest + 0,1 ml as. Cuka glasial

More Related