1 / 56

PENGELOLAAN BAHAN KIMIA

PENGELOLAAN BAHAN KIMIA. Pentingnya Suatu Perusahaan Dalam Mengelola Bahan Kimia: Penghematan biaya bagi perusahaan Mengurangi pencemaran lingkungan Meningkatkan mutu produk dan menjadi lebih kompetitif Meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja.

starr
Télécharger la présentation

PENGELOLAAN BAHAN KIMIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGELOLAAN BAHAN KIMIA

  2. Pentingnya Suatu Perusahaan Dalam Mengelola Bahan Kimia: • Penghematan biaya bagi perusahaan • Mengurangi pencemaran lingkungan • Meningkatkan mutu produk dan menjadi lebih kompetitif • Meningkatkan keselamatan dan kesehatan para pekerja

  3. Hal-hal Penting dalam Peraturan Pengelolaan Bahan Kimia Hal-hal penting yang harus diperhatikan termasuk tata cara/aturan dan prosedurnya mengenai: • Pengadaan bahan kimia, distribusi dan penyimpanan • Pemantauan Lingkungan • Pengurusan, pemeliharaan dan inspeksi • Perlindungan personel, perlengkapan, dan peralatan • Catatan untuk pembuangan limbah • Pemberian tanda dan label • Pelatihan dan informasi

  4. Langkah Pendekatan Dalam Pengelolaan Bahan Kimia 1. Mengenali Daerah-daerah Rawan (Hot Spot) Tempat-tempat untuk melakukan pengamatan dalam hal penyimpanan, penanganan, penggunaan dan pembuangan bahan kimia yang tidak efisienuntuk penghematan biaya Perhatian secara khusus pada tahapan-tahapan : Pembelian, penyimpanan, penanganan dan pengolahanbertujuan untuk menemukan ketidakefisienan, pemborosan, kerugian & resiko

  5. BAHAN KIMIA PERUSAHAAN BAHAN KIMIA DALAM PRODUK PEMBELIAN PENGOLAHAN (PROSES PRODUKSI) PENYIMPANAN PENANGANAN & PEMINDAHAN BAHAN KIMIA DALAM LIMBAH PADAT, LIMBAH BAHAN CAIR DAN GAS BUANG

  6. Hasil pengamatan lokasi “Hot Spot”

  7. PENGELOLAAN BAHAN KIMIA PEMBELIAN PENYIMPANAN PENGGUNAAN PEMBUANGAN

  8. PEMBELIAN Hitung dengan seksama jumlah yang dibutuhkan agar tidak sisa terlalu banyak, sehingga bila disimpan dapat melampaui batas kedaluwarsa Tulis dengan teliti spesifikasi dan batas kedaluwarsanya, bahan jangan diterima bila tidak sesuai dengan spesifikasi yang diperlukan Jangan diterima bila kemasan reagen sudah rusak

  9. PENYIMPANAN Teknik penempatan barang untuk persediaan yang dapat menjamin dapat tercegahnya kehilangan isi dari wadahnya, perubahan sifat fisika dan kimia, terjadi interaksi antara materi bahan, dan dapat tercegah dari bahaya kecelakaan yang ditimbulkan dari bahan yang disimpan

  10. Penyimpanan Bahan Kimia Bahan kimia harus disimpan berdasarkan jenis bahaya dan bukan berdasarkan alphabet-huruf. MENGAPA ?

  11. Penyimpanan Bahan Kimia • - Acetic anhydride + Acetaldehyde • - Copper (II) sulphide + Cadmium chlorate • Hydrogen peroxide + Iron (II) sulphide • Semua kombinasi ini akan mengakibatkan • ledakan atau reaksi eksotermis !!!

  12. Peraturan Dasar Mengenai Penyimpanan Bahan Kimia • Banyak Perusahaan saat ini yang menggunakan bahan kimia dengan berbagai macam bahan beracun, korosif, pereaksi dan bahan mudah terbakar. • Apabila bahan bahan tersebut disimpan menjadi satu dalam satu wadah yang mudah pecah, ada kemungkinan resiko pecah dan bahan tersebut mengalir dan merembes ke lingkungan. • Diperlukan penyimpanan secara baik, praktis dan rapi serta penanganan yang bijak dan juga konstruksi dan fasiltas bangunan laboratorium yang memadai.

  13. Pengelolaan Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun di Lapangan 1 Zat asam dan basa, pengoksidasi bahan kimia dan campuran air pereaksi digolongkan dalam kelompok bahan kimia yang saling berlawanan dan apabila bahan-bahan tersebut bercampur satu sama lain, bisa menimbulkan reaksi terbentuknya racun atau menimbulkan gas panas, letusan atau menyala secara tiba-tiba. Oleh karena itu, penyimpanan secara berhati-hati sangat diperlukan untuk bahan-bahan kimia tersebut untuk mengurangi resiko dari reaksi yang ditimbulkan antara bahan-bahan kimia tersebut dan menempelkan label pada masing-masing lemari penyimpan dengan kelompok bahan berbahaya dan beracun pada masing-masing bahan.

  14. 2. Metal azides, eter dan bahan kimia pembentuk peroksida lainnya, logam picrates dan asam picric, asam perchloric dan cairan ammoniacal silver dikatagorikan sebagai bahan kimia yang mudah meledak. Beberapa kelompok lain mungkin juga bisa meledak apabila bahan-bahan tersebut bercampur satu sama lain atau bahan-bahan tersebut menjadi tidak stabil selama penyimpanan. Untuk itu, perlu dilakukan penanganan yang sangat teliti untuk penyimpanan bahan-bahan yang tergolong bahan kimia yang mudah meledak dengan meminimalkan dalam penggunanaannya dan menyimpan secara terpisah satu sama lain.

  15. Penyimpanan dan Penanganan Bahan Kimia Berbahaya dan Beracun

  16. Lemari Asam – Bukan TempatMenyimpan Bahan Kimia !!!

  17. Komponen Penyimpanan Bahan Kimia yang Aman dan Efektif • Membuat daftar bahan kimia yang disimpan. • Menempellemari penyimpan bahan kimia berbahaya dan beracun ke tembok. • Menutup dan mengunci pintu lemari penyimpan. • Menyediakan pemisah bebas korosif untuk cairan mudah terbakar, zat asam inorganik terkonsentrasi dan cairan basa panas. • Menyediakan alat pemadam kebakaran dekat dengan tempat penyimpanan bahan-bahan kimia.

  18. BERDASARKAN TEMPAT RUANGAN HARUS MEMPUNYAI SIRKULASI UDARA YANG BAIK, BILA MEMUNGKINKAN ADA PENDINGIN RUANGAN YANG MEMADAI, TIDAK BOLEH GELAP TIDAK BOLEH KENA SINAR MATAHARI LANGSUNG ADA ALMARI ASAM ADA RAK/ALMARI REAGEN, DISUSUN YANG RAPI BILA MEMUNGKINKAN RUANGAN LEBIH DARI SATU First in, first out

  19. Tipe-tipe PenyimpananRak-Rak Rak yang paling rendah jangan dipakai untuk area pengambilan bahan kimia. Lindungi botol bahan kimia dari jatuh dari rak dengan memberi pagar pengaman.

  20. BERDASARKAN SIFAT Kelompokan bahan-bahan kimia yang akan disimpan sesuai dengan sifatnya, agar tidak terjadi interaksi antara bahan yang satu dengan bahan yang lainnya: ->Asam–basa–mudah terbakar/meledak -> Kristal – larutan Bahan bersifat korosif harus diletakan dibawah batas mata Bahan dengan titik didih <400C simpan dalam almari es Bila label aslinya sudah rusak/ tidak jelas, beri label baru

  21. PENGGUNAAN Ambil secukupnya bahan yang akan dipakai, jangan berlebihan, wadah segera ditutup kembali. Tidak boleh langsung diambil dengan pipet masuk kedalam botol (bila cairan) Kelebihan bahan yang diambil tidak boleh dimasukkan kembali dalam wadah aslinya Beri label yang jelas dari hasil pembuatan reagen yang baru

  22. LANGKAH-LANGKAH PERBAIKAN • Perbaiki semua tutup yang rusak untuk menghindari penguapan. • Pastikan kemasan material tidak rusak pada saat pengiriman dan penyimpanan. • Kembalikan Pengemasan yang rusak atau bahan-bahan yang mengalami penurunan kualitas kepada pemasok. • Lakukan inspeksi secara teratur dan jagalah kebersihan di ruang penyimpanan untuk menghindari kontaminasi bahan-bahan. • Simpan wadah untuk bahan kimia yang berbahaya pada lubang penampung ( catchpits ) untuk menampung tumpahan yang tidak sengaja. • Tempatkan drum bahan kimia pada rak yang ditinggikan dan masukkan pipa logam atau plastik untuk memindahkan material ke wadah yang lebih kecil dengan nyaman. • Segera bersihkan tumpahan untuk mencegah pencampuran tak disengaja yang dapat menyebabkan nyala api atau ledakan.

  23. Sediakan ventilasi yang cukup untuk menjaga kelembaban,suhu,konsentrasi asap dan uap pada tingkat yang rendah. • Pastikan lantai tempat menyimpan bahan-bahan kimia terbuat dari material yang tidak rembes ( misalnya semen,beton)untuk mencegah kontaminasi terhadap tanah dan air tanah bila terjadi penumpahan. • Pengawasan & Pembatasan akses ke ruang penyimpanan agar dapat memantau penerimaan dan pengambilan bahan-bahan kimia. • Pastikan semua wadah bahan kimia sudah tertutup rapat. • Kategorikan penyimpanan bahan-bahan kimia dalam kelompok yang sesuai untuk menhindari kemungkinan terjadinya reaksi antar zat ( uap) yang dapat menyebabkan kebakaran/ledakan. • Pastikan bahwa bahan-bahan kimia yang mudah terbakar (misalnya pelarut organik) tidak terpapar lansung pada sinar matahari sehingga terhindar dari kebakaran akibat reaksi antara pelarut & sinar matahari. • Simpan bahan kimia di ruang yang telah ditentukan & terpisah secara fiksi dari ruang produksi dan bahan bengkel yang terdapat sumber-sumber nyala api (misalnya generator,transormator,peralatan).

  24. Penyediaan peralatan pelindung diri yang sesuai bagi para pekerja dan prosedur untuk menggunakan,menyimpan dan merawatnya dengan baik. • Instruksi para pekerja untuk menhindari penggunaan alat-alat yang sama (misalnya,gayung,sekop,ember)untuk menimbang dan memindahkan agar bahan kimia yang tersimpan tidak terkontaminasi. • Gunakan bentuk butiran daripada bubuk halus untuk mengurangi “ keadaan berdebu” • Pemindahan bahan-bahan kimia dalam suatu sistem tertutup untuk menghindari tersebarnya uap,tumpuhan dan kecelakaan. • Sediakan kereta,troli dorong, dan alat transport sederhana lainnya untuk memindahkan material untuk mencegah kecelakaan dan tumpahan yang dapat dengan mudah terjadi bila diangkut secara manual/biasa. • Pasang tanda-tanda peringatan yang menggambarkan langkah-langkah di tempat bahan-bahan kimia yang berbahaya ditangani.

  25. Pembuangan/Pengelolaan Limbah • Pengelolaan limbah bahan kimia kedaluwarsa dapat digolongkan dalam limbah B3. Kalau mau dibuang? Pembuangan limbah harus dilakukan sesuai dengan aturan yang berlaku

  26. Definisi Limbah Limbah = produk buangan yang telah dipakai Limbah bahan kimia = buangan bahan kimia yang telah dipakai, campuran bahan kimia, barang yang belum dipakai namun sudah rusak

  27. Pengelolaan Bahan Kimia yang Tumpah • Bedakan antara tumpahan “mayor/dalam jumlah besar” dan “minor/dalam jumlah kecil”. • Tumpahan mayor memerlukan bantuan penanganan darurat sesegera mungkin. Apabila terjadi tumpahan dalam jumlah besar di laboratorium, staf laboratorium mungkin dalam bahaya karena terkena tumpahan bahan kimia dan ada resiko kebakaran yang serius. • Perlu mempersiapkan rencana evakuasi dan memberikan pelatihan kepada anggota tim yang bertanggungjawab tentang penanganan apabila dalam keadaan genting. • Tumpahan bahan kimia dalam jumlah sedikit bisa dibersihkan oleh staf lab dengan fasilitas yang tersedia. • Pelatihan tentang tanggap darurat terhadap bahan kimia yang tumpah harus di buat secara berhati-hati untuk membedakan antara tumpahan mayor dan minor. Banyak staf laboratorium bisa dengan mudah membersihkan tumpahan 500 mm cairan sodium hidroksida 25%. • Perlu menghubungi instansi pemerintah terkait apabila terjaditumpahan bahan kimia yang mengalir ke badan air.

  28. Tanggap Darurat terhadap Bahan Kimia yang tertumpah Evakuasi:- Peringatkan/beritahu staf yang lain dan bantu mereka untuk meninggalkan tempat.- Tanpa membahayakan diri sendiri, bersihkan luka dengan air, buka pakaian yang terkena tumpahan/terkontaminasi dan apabila terkena kulit atau mata, bilas kulit dan mata dengan air selama 15 menit. Apabila seseorang telah terluka atau terkena bahan kimia beracun, hubungi (TELEPON GAWAT DARURAT) and cari bantuan medis secepatnya.- Tinggalkan lokasi yang terkena tumpahan.Isolasi Lokasi:- Tutup semua pintu dan isalosi lokasi tersebut.- Cegah orang-orang untuk memasuki lokasi yang terkena tumpahan.Melapor:- Dari tempat yang aman, hubungi PETUGAS GAWAT DARURATLaporkan keadaan darurat dan berikan informasi mengenai * Nama anda, lokasi, dan nomor telepon * Lokasi yang terkena tumpahan * Nama and jumlah bahan kimia yang tumpah * Luas area yang berbahaya * Jalan yang aman menuju lokasi tumpahan- Siap dekat pesawat telepon- Layanan Gawat Darurat akan merespon untuk menetralisir tumpahan atau membersihkannya dan menyediakan bantuan medis.

  29. Checklist Jenis Limbah

  30. Limbah Bahan Kimia Penggunaan Bahan Kimia Merupakan salah satu sumber penghasil limbah cair, padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani secara benar. Sumber Limbah 􀂙 Bahan baku kadaluarsa 􀂙 Bahan habis pakai (medium biakan yang tidak terpakai) 􀂙 Produk proses di laboratorium (sisa spesimen) 􀂙 Produk upaya penanganan limbah (jarum suntik sekali pakai setelah disterilkan) laboratorium klinik

  31. Tahapan Identifikasi Limbah Mencocokkan jenis limbah B3 atau bukan. Bila tidak cocok, periksa karakteristik limbah; - Mudah meladak (organik,peroksida) - Mudah terbakar (flash point <600C) - Reaktif - Beracun (LD 50 <50mg/kg BB) - Menyebabkan Infeksi - Bersifat Korosif Bila tidak cocok, lakukan uji toksikologi dengan LD50 dibawah ambang batas yang telah ditetapkan

  32. Pengumpulan Limbah Bahan Kimia 􀂙 Limbah Bahan Kimia dikumpulkan dan dibuang dalam wadah terpisah menurut tipe bahan kimia yang berkaitan 􀂙 Wadah diberi label (A-J) 􀂙 Dengan label A-J dipastikan bahan kimia yang terkumpul dalam satu kategori tidak bereaksi satu sama lain 􀂙 Pengecekan untuk kandungan asam dan basa, 􀂙 Sebelum dikumpulkan, lakukan penetralan. Sediakan larutan penetral

  33. Klasifikasi Pengumpulan LimbahBahan Kimia A Pelarut organik bebas halogen dan senyawa organik dalam larutan B Pelarut organik mengandung halogen dan senyawa organik dalam larutan C Residu padatan bahan kimia laboratorium organik D Garam dalam larutan: lakukan penyesuaian kandungan kemasan pada pH 6 -8 E Residu bahan anorganik beracun dan garam logam berat dan larutannya F Senyawa beracun mudah terbakar G Residu air raksa dan garam anorganik raksa H Residu garam logam; tiap logam harus dikumpulkan secara terpisah I Padatan anorganik J Kumpulan terpisah limbah kaca, logam dan plastik

  34. Pesyaratan Wadah 􀂙 Harus dalam kondisi baik, tidak rusak, bebas dari korosi dan kebocoran. 􀂙 Bentuk, ukuran dan bahan wadah harus sesuai dengan karakteristik limbah B3 yang hendak dikemas. 􀂙 Terbuat dari bahan plastik (HDPE, PP atau PVC), atau bahan logam (teflon, baja, karbon, SS304, SS316 atau SS440) dan tidak bereaksi dengan limbah B3 yang disimpannya.

  35. Prinsip Pengemasan Limbah B3 􀂙 Limbah yang tidak saling cocok, disimpan dalam kemasan berbeda. 􀂙 Jumlah pengisian volume limbah harus mempertimbangkan terjadinya pengembangan volume, pembentukan gas atau kenaikan tekanan selama penyimpanan. 􀂙 Ganti kemasan yang mengalami kerusakan permanen (korosi atau bocor) dengan kemasan lain. 􀂙 Kemasan yang telah berisi limbah ditandai sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 􀂙 Kegiatan pengemasan, penyimpanan dan pengumpulan harus dilaporkan sebagai bagian pengelolaan limbah.

  36. Pembuangan limbah: Kewajiban penghasil limbah B3 (PP – 18/1999) Dilarang membuang limbah scr langsung ke lingkungan Dilarang melakukan pengenceran limbah Melakukan reduksi, pengolahan dan penimbunan limbah sesuai persyaratan Diperbolehkan untuk melakukan pemanfaatan limbah oleh sendiri/pihak lain sesuai dengan persyaratan yang berlaku. Diperbolehkan untuk mengekspor, jika tidak ada fasilitas pengolahan dalam negri. Penyerahan ke pihak lain tidak mengurangi tanggung jawab penghasil Dapat menyimpan palinglama 90 hari (jika limbah B3> 50 kg/hr) sblm diserahkan ke pihak pemanfaat/pengolah Mencatat jenis & jumlah limbah B3 yg dihasilkan, identitas pengangkut/pemanfaat/pengolah. Catatan ini dilaporkan ke LH tiap 6 bulan

  37. Pembuangan Limbah Bagaimanapun, limbah harus dikumpulkan dan dikirim ke perusahaan pengelola limbah profesional.

  38. Pembuangan? 􀂙 Hukum alam : tidak ada yang lenyap (nothing vanishes). 􀂙 Ada kemungkinan mengubah material dari satu bentuk ke bentuk yang lain. 􀂙 Tapi material asli dan material yang telah diubah berada di lingkungan kita 􀂙 Manajemen limbah yang baik mengurangi efek buruk dari material terhadap lingkungan di masadatang

  39. Perencanaan/ pengelolaan dapat dikategorikan menjadi 2 kegiatan yakni: Melakukan produksi bersih (clean production) Pengolahan limbah

  40. Produksi bersih Produksi Bersih atau Cleaner Production adalah : suatu strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terintegrasi untukmencegah dan atau mengurangi terbentuknya limbah pada sumbernya pada keseluruhan siklus pembuatan suatu produk sampai dengan upaya untuk menangani produk tersebut setelah tidak diperlukan lagi

  41. ATAU ...pelaksanaan ...... dengan penerapan konsep 3 R: Reduce, Reuse & Recycle (mengurangi terbentuknya limbah, menggunakan kembali limbah dan mendaur ulang limbah menjadi produk baru yang lebih berguna)

  42. INTI PELAKSANAAN adalah,mencegah,mengurangidan atau menghilangkan terbentuknya limbah atau pencemar pada sumbernya, diseluruh daur hidup produk dengan menerapkan kebijaksanaan pencegahan, penguasaan teknologi bersih atau teknologi akrab lingkungan, serta perubahan mendasar dalam sikap atau perilaku manajemen.

  43. Perencanaan/ pengelolaan limbah mempunyai tujuan al: Meminimalisasi Limbah, baik dalam kuantitas maupun kualitas Memanfaatkan kembali barang yang telah dipergunakan Mengurangi pencemaran yang terjadi Mencegah timbulnya dampak negatif, dan memperbesar dampak positif.

  44. ReUse Reagen/Bahan Kimia Kedaluwarsa Chek secara fisik apakah sudah ada perubahan Chek reaksi Chek konsentrasi Chek pengganggu/gangguan Beri label baru sesuai kondisi Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan reagensia/bahan kimia

  45. Chek reaksi Apakah bahan tersebut masih dapat bereaksi seperti semula, Apakah sudah mengalami penurunan reaksi, Apakah sudah tidak dapat bereaksi sama sekali

  46. Chek konsentrasi Apakah konsentrasinya masih sama/ belum berubah, Apakah konsentrasinya sudah menurun cukup banyak, Apakah konsentrasi yang ada masih dapat dipergunakan

  47. Chek pengganggu/gangguan Adakah bahan pengganggu/kontaminan, Dapatkah pengganggu tersebut diminimalisasi/dihilangkan

  48. Beri label baru sesuai kondisi Beri label sesuai dengan kondisi yang ada pada saat sekarang, Nama bahan, Sifat bahan, Konsentrasi, Unsur kelumit/pengganggu Tanggal dibuat/pengecekan, dan pembuatnya, Dll informasi yang diperlukan Simpan sesuai dengan aturan penyimpanan reagensia/bahan kimia

  49. Pengolahan limbah B3 Pengolahan secara Fisika/Kimia - Stabilisasi/Solidifikasi - Filtrasi dan Separasi - Reduksi dan Oksidasi - Evaporasi Pengolahan Secara Biologi - Aerobic/An-aerobic Digestion - Composting Pengolahan Secara Termal - Insenerasi tanur putar/ tanur semen/katalitik - peleburan gelas - Oksidasi Termal

  50. Pembuangan Limbah B3 • Manajer yang menangani bahan kimia perlu melakukan beberapa langkah untuk menghindari terjadinya pelanggaran peraturan sebagai berikut: • Membuat dan mematuhi peraturan mengenai pengelolaan limbah laboratoriumsecara konsisten. • Peraturan tersebut juga harus memuat tentang prosedur dan batasan-batasan tanggung jawab anggota lab. • Laboratorium harus mempunyai staf yang bertanggungjawab untuk mengkoordinir pengelolaan bahan-bahan B3 dan mengetahui tentang peraturan perijinannya.

More Related