120 likes | 333 Vues
Dédé Oetomo, PhD doetomo@gmail.com. Metode penelItIan kualItatIf : tema-tema yang saling terkait. Badan Penelitian & Pengembangan Kesehatan Pusat Penelitian Humaniora , Kebijakan Kesehatan & Pemberdayaan Masyarakat Surabaya, 11 Februari , 14 & 15 April 2011.
E N D
Dédé Oetomo, PhD doetomo@gmail.com MetodepenelItIankualItatIf:tema-tema yang salingterkait
BadanPenelitian & PengembanganKesehatan PusatPenelitian Humaniora, KebijakanKesehatan & PemberdayaanMasyarakat Surabaya, 11 Februari, 14 & 15 April 2011 pelatIhanmetodologIpenelItIankualItatIf
Desain penelitian kualitatif bersifat naturalistis (wajar) karena peneliti tidak berusaha memanipulasi atau bahkan mensimulasi suasana penelitian. Hal yang dikaji adalah situasi dunia nyata sebagaimana terjadi secara wajar. Peneliti sedapat-dapatnya tidak mengusik ataupun mengontrol. Ia bersikap terbuka terhadap apa saja yang muncul. Tidak ada kendala-kendala yang telah ditentukan dari awal terhadap hasil yang diharapkan. Penyelidikan Naturalis
Peneliti benar-benar membenamkan dirinya di dalam rincian dan hal-hal spesifik dari data dengan tujuan menemukan kategori-kategori, dimens-dimensi, dan antarhubungan yang penting. Ia mulai dengan menjajagi persoalan-persoalan yang benar-benar terbuka, dan bukannya menguji hipotesis yang diturunkan dari teori (deduktif). Analisis Induktif
Gejala yang dikaji secara utuh dan menyeluruh dipahami sebagai suatu sistem kompleks yang lebih dari hanya jumlah bagian-bagiannya. Peneliti berfokus pada saling ketergantungan yang kompleks, yang direduksi secara berarti menjadi beberapa variabel terpilah serta hubungan sebab-akibat dan linear. Perspektif HolistiK
Pemerian data amat rinci dan kental. Penyelidikan dan pengajuan pertanyaan dilakukan secara mendalam. Banyak digunakan kutipan langsung untuk menjaring perspektif dan pengalaman pribadi orang. Data Kualitatif
Peneliti langsung berkontak dan akrab dengan orang-orang, situasi, dan gejala yang dikaji. Pengalaman dan penghayatan pribadi peneliti merupakan bagian penting dari penyelidikan, dan bersifat kritis terhadap pemahaman gejala. Kontak dan Penghayatan Pribadi
Penelitian kualitatif amat memperhatikan proses. Peneliti berasumsi bahwa perubahan terus-menerus terjadi apakah fokusnya pada individu atau budaya secara keseluruhan. Sistem-sistem Dinamis
Penelitiankualitatifberasumsibahwasetiapkasusbersifatistimewadanunik. Peringkatpertamapenyelidikanmensyaratkansuatupendekatan yang tulusdanpenuhhormat, sertamenjaringrinci-rincimasing-masingkasus yang tengahdikaji. Analisislintas-kasusmengikutidanbergantungpadakualitasmasing-masingstudikasus. Orientasi Kasus Unik
Peneliti kualitatif meletakkan temuan-temuannya dalam konteks sosial, historis, dan temporal. Ia ragu akan kemungkinan atau kebermaknaan generalisasi melewati waktu dan ruang. Kepekaan Terhadap Konteks
Penelitian kualitatif berasumsi bahwa obyektivtas penuh adalah mustahil. Namun disadari juga bahwa subyektivitas murni mengurangi kredibilitas. Si peneliti memiliki roh yang memahami dunia bersama semua kompleksitasnya, tidak berusaha membuktikan sesuatu, tidak membela sesuatu, tidak mengedepankan rencana-rencana pribadi, melainkan hanya memahami. Ia memasukkan pengalaman pribadi dan penghayatan empatis sebagai bagian dari data yang relevan, sambil mengambil posisi yang netral dan tidak menghakimi atau menilai terhadap apa-apa yang mungkin muncul. NetralisEmpatis
Peneliti kualitatif terbuka pada kemungkinan penyesuaian penyelidikan sementara, terjadinya pendalaman pemahaman dan/atau perubahan situasi. Ia menghindarkan diri dari terperangkap ke dalam desain-desain kaku yang mengeliminasi keresponsifan. Ia menempuh jalur-jalur penemuan baru sembari mereka muncul. Fleksibilitas Desain