230 likes | 938 Vues
TEKNOLOGI SUSU. KOMPETENSI Mahasiswa memahami, mengetahui, membedakan dan mengaplikasikan metode teknologi pengawetan dan pengolahan susu. PUSTAKA Soeparno, 1995. Ilmu dan Teknologi Susu . Fakultas Peternakan, UGM, Yogyakarta.
                
                E N D
TEKNOLOGI SUSU KOMPETENSI Mahasiswa memahami, mengetahui, membedakan dan mengaplikasikan metode teknologi pengawetan dan pengolahan susu PUSTAKA Soeparno, 1995. Ilmu dan Teknologi Susu. Fakultas Peternakan, UGM, Yogyakarta. Hui, Y.H., 1992. Dairy Science and Tecnology Handbook 2. Product Manucfaturing. VCH, USA. Hui, Y.H., 1992. Dairy Science and Tecnology Handbook 3. Aplications Science. VCH, USA. Lampert, L.M., 1975. Modern Dairy Product. Chemical Pub., Co., Inc., New York. www.foodprocessing-technology.com
Susu Sapi Perah GRADING SIRKULASI Pengumpulan Prosesing
TUJUAN Membunuh bakteri patogen Menimbulkan cita rasa yang menarik Menginaktifkan enzim fosfatase dan katalase Metode: HTST  72oC selama 15 detik LTLT  61oC selama 30 menit SUSU PASTEURISASI (Susu yang dipanasi dengan waktu dan suhu tertentu < 100oC)
SUSU STERILISASI (Susu yang dipanasi dengan waktu dan suhu tertentu < 100oC) Tujuan: Membunuh semua bakteri patogen Metode: Temperatur 104-140oC selama 1-4 detik Alat: Autoklaf (skala kecil) & retort (skala besar)
SUSU HOMOGENISASI Tujuan: Menyeragamkan globula lemak susu Alat: Homogenizer  lemak susu ditekan melalui spiyer dan dihantamkan pada suatu bidang keras dengan tekanan 2.000-4.000 psi  globula pecah Tipe alat: didasarkan pada jumlah tekanan selama pemrosesan: Single stage homogenizer, Two stage homogenizer dan Multi stage homogenizer Kelemahan: Mudah creaming
SUSU KRIM (Susu dengan kandungan lemak lebih tinggi) Half and half cream: krim dengan kandungan lemak 10,5-16%  pencampuran susu krim lemak tinggi dengan rendah Light cream: krim dengan kandungan lemak 18-22%  melalui homoginasi Light whipping cream: krim dengan kandungan lemak 30-34%  tanpa homogenisasi Heavy whipping cream: krim dengan kandungan lemak >34%  tanpa homogenisasi Sour cream: krim hasil pemeraman dengan kandungan lemak 18%  melalui pasteurisasi Whips: krim pasteurisasi yang ditambah gula, citarasa dan penstabil
SUSU BUBUK (Susu yang dikeringkan dalam bentuk tepung) SUSU SEGAR Penyaringan: membersihkan kotoran dari susu  kain bersih atau klarifikasi (sentrifugasi) Separasi: pemisahan krim dan skim Standarisasi: menyeragamkan komposisi  pengadukan atau penuangan Pemanasan pendahuluan: menguapkan air dengan alat evaporator (65-177oC)  Kadar air 45-50% Drum dried: 90-150oC, 6-30 setik Partikel kasar & kelarutan baik Spray dried: 538-650oC, tekanan 25 psi, maks 4 detik Partikel halus & kelarutan kurang PROSESING Penggilingan Susu bubuk Pengepakan
SUSU KENTAL (Susu yang diuapkan sampai kadar air 40%) Susu segar  Penyaringan/klarifikasi Standarisasi I  menyamakam komposisi • Pemanasan  mengurangi kadar air  sesuai yang diinginkan. Tahapan: • Suhu 97,7-99oC • Suhu 120-140oC, 25 detik + as. Askorbat 0,01% atau Na-Heksamatafosfat 0,15% (mencegah perubahan warna) • Suhu 43-57oC vakum  Kadar air tertentu Homogenisasi (2.500-4.000 psi) Standarisasi II  kandungan lemak dan vit D + stabiliser (disodium hidrogen-P, Na-sitrat, NaCl, Na-bikarbonat) Sterilisasi dalam kaleng. Kontinyu  bersama 128oC, 2-10 menit. Diskontinyu  bergantian 188-121oC. Pendinginan  disemprot air tekanan 10 psi, 11 menit
MACAM-MACAM SUSU KENTAL Susu kental tidak manis/evaporated milk: kandungan lemak min 7,9% dan bahan padat bukan lemak 26,9% Susu kental manis/sweetened condensed milk: penambahan gula (sirup gula atau campurannya dengan dektrosa (65%)  kandungan gula 42% Susu skim kental: kandungan bahan padat bukan lemak 30%, kadang ditambah gula Susu krim kental: ada yang manis dan tidak
MENTEGA (Masa Kompak Lemak Susu) MACAM: Berdasarkan Pemeraman: ripened butter dan unripened butter Berdasarkan Rasa: salted butter danunsalted butter SYARAT: Kadar Air 15%. Bakteri maks. 105 sel/g, khamir dan jamur 100 sel/g. Salted butter kandungan garam 1,5-2%. Susu banyak mengandung krim (kadar lemak 30-33%). Penambahan mikrobia asam laktat (Str. lactis, Str. citrovorous, Str. Paracitrovorous). Penggaraman 5,25% jumlah curd.
PEMBUATAN Pasteurisasi HTST (165oC, 15 detik)  didinginkan sampai 90oC Susu dialirkan dalam tangki pembuatan mentega T 90oC Susu segar 38oC lolos standarisasi Penambahan rennet (vegetable) untuk mencapai pH stabil dengan ditandai susu menjadi seperti selai (pemeraman) Continue Kultur diambil dari freeze dried dan dicampurkan sedikit demi sedikit selama 90 menit  terjadi perubahan pH
PEMBUATAN Curd dipotong vertikal & horisontal dengan pisau stenlis  potongan mengapung  dipanaskan sampai 102oC selama 30 menit Curd dikeringkan dengan memisahkan dadih (serum/whey) Dilakukan penggaraman Dilakukan pengepresan dengan tekanan 40 pounds/square inch lebih dari satu malam  mentega Curd dimasukkan dalam kotak dengan dibungkus kain
YOGHURT (Susu Fermentasi) Kelebihan Yoghurt: Laktosa rendah, Protein menebal seperti roti tar, Mudah dicerna, Menjaga komposisi mikroflora usus  bisa digunakan untuk pendamping pengobatan antibiotik lewat oral Faktor penting dalam pembuatan yoghurt: Cara pasteurisasi yang benar Pengaturan temperatur inkubasi yang tepat (37oC selama 24 jam atau 43oC selama 3 jam  tercapai pH 4-4,5  asam laktat) Perlindungan starter agar tidak terkontaminasi(Lactobacillus bulgaricus, L. acidophilus Streptococcus thermophilus)
PEMBUATAN Pasteurisasi Susu (85-90oC) Sterilisasi Alat Pendinginan Susu 50-55oC Pencampuran Susu + Starter Packing + Penyimpanan Penyiapan Starter Masuk dalam fermentor  fermentasi Masuk dalam botol fermentasi
ICE CREAM Bahan Dasar: Lemak susu  sebagai pelembut Bubuk susu skim  pemberi struktur Gula  pemanis Gelatin  penstabil Kuning telur  pengemulsi (Krim yang Dibekukan) Macam-macam Eskrim: Es krim keras  over run 90-100% Es krim lemak  over run 50%, lemak nabati
Pencampuran: Krim (8-20%), susu skim (7-12%) dan zat penstabil (0-0,5%) Suhu 40-45oC + gula (13-18%) + kuning telur (0-2%) PEMBUATAN Pasteurisasi: 67oC selama 30 menit atau 80oC selama 25 menit Homogenisasi: 1.500-1.300 psi  rasa lembut Pendinginan: 4oC selama 24 jam & pembekuan -10oC sampai tercapai over run 100-120% Over run: pengembangan volume setelah pembekuan Misal: 1 kg adonan mempunyai volume 1 liter, setelah menjadi es krim menjadi 2 liter, over run = [9(2-1):1] x 100% = 100%.
KEJU (Protein Susu yang Dijendalkan) Susu penuh/skim  filtrasi  pasteurisasi Pemeraman  asam + starter (Str. lactis + Str. cremoris, Str. cremoris + Str. durans, Str. lactis + Lencosnotoc spp. + Lactobacillus spp.)  pewarna (kuning) Penjendalan (koagulasi protein)  rennet (Bacillus cereus, Bac. sp., Str. liquefeciens, Str. erytheus)  [E] 20 ppm, 37oC  diaduk Curd dipotong (1x1x1 cm3): whey terpisah (pada kondisi panas)  aduk 15 menit  panaskan 39oC selama 1 jam  dinginkan dan diaduk setiap 5-10 menit Disaring diambil curd-nya + garam (2-6%)  dipres selama 0,5-3 hari  keju kompak Dilapisi parafin: dicelup parafin cair (99-104,5oC) dan dibungkus kertas alumunium  simpan 3-4 minggu dengan suhu rendah  dikonsumsi
KLASIFIKASI KEJU Tekstur sangat keras  pemeraman bakteri selama 5 bulan s/d 2 tahun, misal: Permesan, Romano, Sapsago, Spalen Tekstur keras  pemeraman bakteri selama 1-12 bulan, misal: Cheddar, Granular, Swiss, Emmentaler, Gruyere, Edam, Gandam, Provolone, Colby, Caciovallo Tekstur lunak  pemeraman bakteri selama 6 minggu s/d 4 bulan, misal: Brick, Limburgur, Trappist, Muenster, Port du Salut. Pemeraman jamur/fungi selama 2-12 bulan, misal: Roquerfort, Gorgonzola, Blu, Stilton. Tekstur sangat lunak  pemeraman bakteri selama 4-8 minggu, misal: Cammembert, Hand, Neufchatel. Tanpa pemeraman, misal: Cottage, Pot, Bakers, Cream, Promost, Ricotta.
PRODUK LAIN Hidrolisat Laktosa: Susu dengn laktosa rendah. Laktosa dihidrolisat menjadi glukosa dan galaktosa Sodium Kaseinat: Pengendapan kasein dengan NaCO3 sampai pH 6,4 Toned Milk: penambahan susu krim ke dlam susu segar  bahan dasar Yogurt Serum Keju/Whey: sisa pembuatan keju (protein albumin dan globulin)  minuman Susu Mentega: Serum dari proses churning pertama  bahan mentega