1 / 25

Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan

Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan. Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 30 Agustus 2007. PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARAN BERUPA LAP KEUANGAN (Pasal 30 –32 UUKN). a.Laporan Realisasi APBN/APBD b.Neraca c.Laporan Arus Kas

Audrey
Télécharger la présentation

Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penyusunan Neraca Awal Menurut Standar Akuntansi Pemerintahan Komite Standar Akuntansi Pemerintahan 30 Agustus 2007

  2. PERTANGGUNGJAWABAN PELAKSANAAN ANGGARANBERUPA LAP KEUANGAN(Pasal 30 –32 UUKN) a.Laporan Realisasi APBN/APBD b.Neraca c.Laporan Arus Kas d.Catatan atas Laporan Keuangan Laporan keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan standar akuntansi

  3. Draft Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintah (DPSAP) • Sampai saat ini Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) telah menyusun 11 DPSAP dan Kerangka Konseptual (KK) • Terhadap Seluruh DPSAP dan KK tersebut telah dilakukan dengar pendapat publik

  4. DRAFT PSAP • Kerangka Konseptual • PSAP 01 Penyajian Laporan Keuangan • PSAP 02 Laporan Realisasi Anggaran • PSAP 03 Laporan Arus Kas • PSAP 04 Catatan atas Laporan Keuangan • PSAP 05 Akuntansi Persediaan • PSAP 06 Akuntansi Investasi • PSAP 07 Akuntansi Aset Tetap

  5. DRAFT PSAP • PSAP 08 Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan • PSAP 09 Akuntansi Kewajiban • PSAP 10 Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi dan Peristiwa Luar Biasa • PSAP 11 Laporan Keuangan Konsolidasian

  6. BULETIN TEKNIS PENYUSUNAN NERACA AWAL PEMERINTAH

  7. BULETIN TEKNIS NERACA AWAL • Buletin Teknis adalah informasi yang diterbitkan KSAP yang memberikan arahan secara tepat waktu untuk mengatasi masalah-masalah akuntansi maupun pelaporan keuangan yang timbul • Buletin Teknis Penyusunan Neraca Awal disusun sebagai panduan dalam rangka menyusun neraca awal yang mengacu kepada standar akuntansi

  8. PENTINGNYA MENYUSUN NERACA AWAL • Neraca awal merupakan titik tolak untuk memulai pencatatan transaksi akuntansi periode berikutnya • Neraca awal hanya disajikan sekali yaitu pada saat pertama kali entitas pemerintah menyusun neraca.

  9. SIKLUS AKUNTANSI NERACA AWAL TRANSAKSI PENCATATAN PELAPORAN

  10. TAHAPAN PENYUSUNAN NERACA AWAL a. Inventarisasi b. Penilaian/Pengukuran c. Pengklasifikasian d. Pelaporan

  11. SISTEMATIKA BULETIN TEKNIS PENYUSUNAN NERACA AWAL • Pendahuluan • Aset Lancar • Investasi • Aset Tetap • Dana Cadangan • Aset Lainnya • Kewajiban

  12. ASET LANCAR • Klasifikasi : Kas dan Setara Kas; Investasi Jangka Pendek; Piutang; Persediaan • Penilaian : - Kas dan Setara Kas : nilai nominal - Investasi Jangka Pendek: nilai nominal - Piutang : nilai nominal tagihan belum dibayar - Persediaan : biaya perolehan, biaya standar dan nilai wajar

  13. Permasalah Aset lancar • Kas  Masih ada kementerian/lembaga yang mengelola kas tersendiri dan tidak dilaporkan. • Piutang  Banyak piutang yang merupakan aset lancar tetapi tidak tertagih sampai bertahun-tahun.

  14. INVESTASI JANGKA PANJANG • Klasifikasi: Investasi Non-Permanen dan Investasi Permanen • Penilaian: - Non-Permanen: nilai bersih yang dapat direalisasikan (net realizable value), nilai perolehan, - Permanen: nilai perolehan, metode ekuitas

  15. Permasalahan Investasi • Tidak terdokumentasikan dengan baik dari awal nilai penyertaan pemerintah.

  16. ASET TETAP (1) • Klasifikasi: Tanah;Peralatan dan Mesin; Gedung dan Bangunan; Jalan,Irigasi dan Jaringan; Aset Tetap Lainnya; Konstruksi dalam Pengerjaan • Penilaian: - Tanah: harga pasar, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), standar biaya - Peralatan dan Mesin: harga perolehan dan harga standar - Gedung dan Bangunan: harga pasar, Nilai Jual Objek Pajak (NJOP), standar biaya

  17. ASET TETAP (2) - Jalan&Irigasi: nilai wajar berdasar standar biaya yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang - Aset Tetap Lainnya: harga beli jika aset tersebut dibeli pada tanggal neraca atau standar biaya yang dikeluarkan oleh instansi pemerintah yang berwenang - Konstruksi: biaya yang telah dikeluarkan

  18. Permasalahan Aset Tetap • Inventarisasi yang berbiaya mahal • Historical cost vs nilai wajar • Penilaian nilai wajar yang sulit dilakukan

  19. Solusi • Alternatif penentuan nilai wajar berdasarkan tata urutan : 1. Harga Pasar 2. NJOP (Tanah & Bangunan) 3. Standar Biaya yang dikeluarkan instansi yg bewenang

  20. DANA CADANGAN • Klasifikasi: sesuai peruntukan/tujuan • Penilaian: nilai realisasi (ditambah akumulasi pendapatan yang diperoleh)

  21. ASET LAINNYA • Klasifikasi: Aset Tak Berwujud, Tagihan Penjualan Angsuran, Tuntutan Perbendaharaan/Tuntutan Ganti Rugi (TP/TGR), Kemitraan, Aset Lain-lain • Penilaian: • Aset Tak Berwujud: sebesar pengeluaran yang terjadi • Tagihan Penjualan Angsuran: saldo tagihan • TP/TGR: saldo tagihan • Kemitraan: nilai aset yang diserahkan • Aset lain-lain: nilai perolehan

  22. Permasalahan Aset Lainnya • Aset tak berwujud dalam bentuk Peningkatan SDM belum dimasukkan/diakui sebagai aset.

  23. KEWAJIBAN JANGKA PENDEK • Klasifikasi: Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Utang kepada Pihak Ketiga, Utang Bunga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), dan Uang Muka Kas Umum Negara (KUN)/Bendahara Umum Daerah (BUD) • Penilaian: nilai nominal, saldo kewajiban

  24. KEWAJIBAN JANGKA PANJANG • Klasifikasi: Utang Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Utang Dalam Negeri Perbankan, Utang Dalam Negeri Obligasi, Utang Luar Negeri • Penilaian: sebesar nilai nominal yang belum dilunasi

  25. TERIMA KASIH

More Related