1 / 11

PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN. Susmanto I nspirasi ( Inisiatif Transparansi Indonesia). OUTLINE SESI. Pengertian Peraturan Perundang-undangan dan prosedur pembuatannya Jenis dan Materi Muatan Fase Pembuatan Peraturan Perundang-undangan Posisi Advokasi Kebijakan Berdasarkan Bukti

alberta
Télécharger la présentation

PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PEMBENTUKAN PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN Susmanto Inspirasi(Inisiatif Transparansi Indonesia)

  2. OUTLINE SESI • Pengertian Peraturan Perundang-undangan dan prosedur pembuatannya • Jenis dan Materi Muatan • Fase Pembuatan Peraturan Perundang-undangan • Posisi Advokasi Kebijakan Berdasarkan Bukti • Catatan Penting dan Bahan Diskusi

  3. PENGERTIAN • Peraturan Perundang-undangan adalah Peraturan tertulis yang dibentuk oleh lembaga negara atau pejabat yang berwenang dan mengikat secara umum. JENIS & HIRARKI PERATURAN PER-UU-AN • UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945. • UU/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang. • Peraturan Pemerintah. • Peraturan Presiden. • Peraturan Daerah: • Peraturan Daerah Provinsi • Peraturan Daerah Kabupaten/kota • Perdes/peraturan yang setingkat (dibuat oleh BPD atau nama lainnya bersama dengan Kades atau nama lainnya).

  4. MATERI MUATAN • Adalah materi yang dimuat dalam PPu sesuai dengan jenis, fungsi, dan hierarki PPu. • Mengatur lebih lanjut ketentuan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang meliputi: • hak-hak asasi manusia; • hak dan kewajiban warga negara; • pelaksanaan dan penegakan kedaulatan negara serta pembagian kekuasaan negara: • wilayah negara dan pembagian Daerah: • kewarganegaraan dan kependudukan; • keuangan negara. • Diperintahkan oleh suatu UU untuk diatur dengan UU.

  5. Lanjutan..MATERI MUATAN • Materi muatan Per.PPU sama dengan materi muatan UU. • Materi muatan PP berisi materi untuk menjalankan UU sebagaimana mestinya. • Materi muatan Perpres berisi materi yang diperintahkan oleh UU atau materi untuk melaksanakan PP. • Materi muatan Perda adalah seluruh materi muatan dalam rangka penyelenggaraan otda dan tugas pembantuan, dan rnenampung kondisi khusus Daerah serta penjabaran Lebih lanjut PPu yang Lebih tinggi. • Materi muatan Perdes/yang setingkat adalah seluruh materi dalam rangka penyelenggaraan urusan desa atau yang setingkat serta penjabaran lebih lanjut PPu yang lebih tinggi. • Materi muatan mengenai ketentuan pidana hanya dapat dimuat dalam UU dan Perda.

  6. Fase-fasePembuatanPeraturanPerundang-undangan PembentukanPeraturanPerundang-undangan(PPu) adalahprosespembuatanPeraturanPerundang-undangan yang padadasarnyadimulaidari: • Perencanaan, • persiapan, • teknikpenyusunan, • perumusan, • pembahasan, • pengesahan, • pengundangan, dan • penyebarluasan.

  7. Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU No. 10 Tahun 2004)

  8. Proses Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (UU No. 10 Tahun 2004) Advokasi Advokasi Advokasi Advokasi Advokasi

  9. POSISI ADVOKASI KEBIJAKAN BERDASARKAN BUKTI • Inisiatif perencanaan dapat datang dari stimulus aksi dan advokasi yang kita lakukan • Perencanaan, penyusunan, perumusan, dan pembahasanadalahfase paling krusial dimana stakeholders harus senantiasa dipalingkan pada pembuatan kebijakan berdasarkan bukti • Membuat opini publik melalui media-media massa merupakan cara efektif untuk memelihara awareness ataupun menambah public demand pada pembuatan kebijakan berdasarkan bukti

  10. Catatan Penting dan Bahan Diskusi:PERENCANAAN PENYUSUNAN UU • Perencanaan penyusunan UUProgram Legislasi Nasional. • Perencanaan penyusunan PerdaProgram Legislasi Daerah. • Penyusunan Prolegnasdi lingkungan DPR dikoordinasikan oleh alat kelengkapan DPRyang khusus menangani bidang legislasi. • Penyusunan Prolegnas di lingkungan Pemerintah dikoordinasikan oleh Menteri yang tugas dan tanggung jawabnya meliputi bidang PPu. • Penyusunan Prolegnas antara DPR dan Pemerintah dikoordinasikan oleh DPR melalui alat kelengkapan DPRyang khusus menangani bidang legislasi.

  11. TERIMA KASIH

More Related