260 likes | 770 Vues
JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM. SELAMAT MERENUNG. TROPIC LEVEL PADA PERAIRAN. MAKANAN ALAMI DI DALAM KOLAM. KOLAM IKAN TUMBUH PLANKTON TUMBUH BAKTERI TUMBUH DETRITUS DLL. IKAN DI ALAM MAKAN BERBAGAI MACAM MAKANAN KARENA MEMPUNYAI DERAJAT KESUKAAN YANG BERBEDA – BEDA
E N D
JARINGAN MAKANAN DI DALAM KOLAM SELAMAT MERENUNG
MAKANAN ALAMI DI DALAM KOLAM KOLAM IKAN TUMBUH PLANKTON TUMBUH BAKTERI TUMBUH DETRITUS DLL
IKAN DI ALAM MAKAN BERBAGAI MACAM MAKANAN KARENA MEMPUNYAI DERAJAT KESUKAAN YANG BERBEDA – BEDA SECARA EKONOMI MAKANAN ALAMI LEBIH MURAH DAN RAMAH LINGKUNGAN DIBANDING DENGAN MAKANAN BUATAN MAKANAN ALAMI MEMPUNYAI KELENGKAPAN GIZI YANG LEBIH SEMPURNA DIBANDING DENGAN MAKANAN BUATAN PERBANDINGAN MAKANAN ALAMI DENGAN MAKANAN BUATAN
IKAN PADA EKOSISTEM ALAM TIDAK SEMUA IKAN TERMASUK JENIS EKONOMIS PENTING ADANYA IKAN KARNIVORA AKAN MEMBOROSKAN ENERGI EKOSISTEM ALAM MEMPUNYAI PRODUKTIFITAS YANG TINGGI TETAPI SECARA LANGSUNG MEMPUNYAI NILAI MANFAAT YANG RENDAH BAGI MANUSIA
AQUACULTURE SUATU CARA UNTUK MENYEDERHANAKAN JARING-JARING MAKANAN ALAMIAH DENGAN HANYA MEMELIHARA BEBERAPA JENIS IKAN EKONOMIS PENTING TERTENTU
TUJUAN AQUACULTURE MENGHILANGKAN IKAN – IKAN CARNIVORA DARI SISTEM MEMELIHARA IKAN – IKAN YANG TINGKAT TROPIC LEVELNYA RENDAH AGAR DAPAT MEMANFAATKAN ENERGI SECARA EFISIEN MEMELIHARA JENIS IKAN YANG BERSIFAT KOMPLEMEN DAN MENGHINDARI IKAN YANG BERSIFAT KOMPETITIF, TERUTAMA DI DALAM MENERAPKAN SISTEM POLIKULTUR
PRODUKSI MAKANAN ALAMI TIDAK MAMPU MEMBERIKAN HASIL PANEN YANG TINGGI OLEH KARENA ITU PERLU IN-PUT ENERGI
SISTEM AQUAKULTUR DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI • DALAM SISTEM INI HARUS ADA IKAN HERBIVORA, CONTOH GRASS CARP (Ctenopharyngodonidella) • SISTEM INI DIKENAL DENGAN ISTILAH TRADITIONAL CHINESE POLYCULTURE SYSTEM • GRASS CARP MAMPU MENGKONSUMSI 100 – 174% BW/HARI, DENGAN KONVERSI 30 – 200% BERAT BASAH • GRASS CARP JUGA DISEBUT SEBAGAI LIVING MANURING MACHINE
IKAN LAIN YANG DAPAT DIKULTURE DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI
SISTEM AQUACULTURE DENGAN VEGETASI SEBAGAI IN-PUT ENERGI TERESTRIAL AQUATIC MACROPHYTA IKAN HERBIVORA AQUATIC MACROPHYTA NUTRIEN IKAN CARNIVORA MATI PUPUK
I. PEMBESARAN DI TAMBAK Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri • Kualitas air untuk budidaya : • Salinitas : 10 - 15 ppt • Suhu : 23 - 32ºC • pH : 7 – 8,5 • Oksigen : 4-7 ppm • PEMBESARAN • Benih tebar awal 20 – 40 gram/2-3cm • Kedalaman air 40 cm • Pergantian air 20-30%/hari • Padat Tebar benih 3 – 5 ekor/m² • Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet • Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass • Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) • Waktu pembesaran 4 – 6 bulan • Berat panen / ekor 200 – 300 gram
II. PEMBESARAN DI HAMPANG Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri • Kualitas air untuk budidaya : • Salinitas : 10 - 15 ppt • Suhu : 23 - 32ºC • pH : 7 – 8,5 • Oksigen : 4-7 ppm • PEMBESARAN • Benih tebar awal 20 – 40 gram/2-3cm • Kedalaman air 40 cm • Pergantian air 20-30%/hari • Lokasi hutan mangrove • Padat Tebar benih 3 – 5 ekor/m² • Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet • Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass • Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) • Waktu pembesaran 4 – 6 bulan • Berat panen / ekor 200 – 300 gram
III. PEMBESARAN DI KARAMBA Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri • Kualitas air untuk budidaya : • Salinitas : 10 - 15 ppt • Suhu : 23 - 32ºC • pH : 7 – 8,5 • Oksigen : 4-7 ppm • PEMBESARAN • Benih tebar awal 80 – 100 gram/3-7cm • Kedalaman air 40 cm • Pergantian air 20-30%/hari • Lokasi di tambak atau hutan mangrove • Padat Tebar benih 20 – 25 ekor/m² • Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet • Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass • Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) • Waktu pembesaran 1,5 – 2 bulan • Berat panen / ekor 200 – 300 gram
IV. PEMBESARAN DI JARING APUNG Permintaan akan kepiting bakau sangat besar untuk kebutuhan dalam dan luar negeri • Kualitas air untuk budidaya : • Salinitas : 10 - 15 ppt • Suhu : 23 - 32ºC • pH : 7 – 8,5 • Oksigen : 4-7 ppm • PEMBESARAN • Benih tebar awal 80 – 100 gram/3-7cm • Kedalaman air 40 cm • Pergantian air 20-30%/hari • Lokasi di tambak atau hutan mangrove • Padat Tebar benih 20 – 25 ekor/m² • Pakan ikan rucah, ikan kering atau pellet • Dosis pakan 3– 6% per berat Biomass • Dosis harian 2 kali/hari (pagi dan sore) • Waktu pembesaran 1,5 – 2 bulan • Berat panen / ekor 200 – 300 gram
PEMBESARAN UDANG GALAH DI TAMBAK • Pemupukan : - pupuk kandang 150kg/ha - TSP 100 kg/ha - Urea 150 kg/ha • Padat tebar : 10.000 – 30.000 ekor/ha • Tinggi air tambak : 70 – 100 cm • Lama pemeliharaan : 5-6 bulan • Tebar awal ukuran ; 2-5 cm • Target berat panen : 30 gram/ekor
Kualitas air tambak untuk budidaya udang galah • Suhu air : 28 - 30°C • pH : 6,5 – 8,5 • Oksigen terlarut : 5 ppm • Salinitas 0 ppt • Tinggi air 70 – 100 cm
BUDIDAYA RUMPUT LAUT Gracilaria sp • Budidaya di Tambak: • Salinitas ; 15-30 ppt • -Suhu air: 20-28ºC • pH : 6-9 Euchema cottonii • Budidaya di laut • Salinitas 28 – 33ppt • -Suhu air : 26 - 30ºC • - pH : 6,5 - 9
BUDIDAYAEUCHEMA COTTONII LEPAS DASAR LONG LINE/RAWAI RAKIT
BUDIDAYA GRACILARIA sp • TEBAR DASAR • SISTEM IKAT