1 / 28

LOGIKA

LOGIKA. PENALARAN (REASONING). salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui

angie
Télécharger la présentation

LOGIKA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. LOGIKA

  2. PENALARAN (REASONING) • salah satu proses pemikiran untuk sampai pada suatu kesimpulan sebagai pernyataan baru dari beberapa pernyataan lain yang telah diketahui • Unsur penalaran yang dimaksud adalah pengertian (ide atau konsep) yang merupakan pembagian (analisis) dari pengertian yang bersifat umum menjadi unsur yang terkecil sehingga tidak lagi terjadi kekaburan arti. • ide (Yunani “eidos) atau konsep (concipere) yang artinya gambar, rupa yang dilihat, ditangkap.oleh Akal budi manusia saat menangkap sesuatu obyek melalui bentuk gambarnya. • Ide atau konsep harus memiliki arti denotasi , bukan konotasi

  3. DEFINISI • Logika berasal dari kata Yunani logos. Kata logos berarti kata, nalar, teori, atau uraian. Logika juga didefinisikan sebagai kecakapan bernalar yang berkenaan dengan ungkapan lewat bahasa, atau alat untuk berpikir secara lurus • logika juga merupakan sarana ilmu. Sama halnya dengan matematika dan statistika. • Objek material logika adalah manusia itu sendiri (pemikiran), sedangkan objek formalnya ialah kegiatan akal budi untuk melakukan penalaran yang lurus, tepat dan teratur yang terlihat lewat ungkapan pikirnya yang diwujudkan dalam PRINSIP, HUKUM

  4. Konotasi • Konotasi manusia adalah hewan (substansi: unsur dasar sebagai organisme yang berbadan dan berkembang) yang berakal budi (berperasaan dan berakal sebagai sifat pembeda)berpikir secara lurus.

  5. Guna Logika 1. Untuk berfikir rasional, kritis, tertib, metodis, tepat dan koheren 2. Meningkatan kemampuan berpikir abstrak, cermat dan objektif 3. Menambah kecerdasan, meningkatkan ketajaman dan kemandirian berpikir 4. Cinta ilmu pengetahuan dan menghindari kekeliruan serta kesesatan Unsur Logika • Unsur utama, yaitu • pernyataan awal yang telah diketahui kebenarannya dan disebut sebagai pangkal pikir (premise), • Pernyataan berikutnya yang merupakan kesimpulan (conclusion). • Peran matematika sangat kuat

  6. Persoalanlogika • Apa yang dimaksuddenganpengertian (Konsep)? • Apa yang dimaksud dengan putusan (proposisi)? • Apa yang dimaksud dengan penyimpulan (inferensi)? • Apa aturan untuk dapat menyimpulan secara lurus? • Apa macam silogisme? • Apa macam sesat pikir (fallacy)?

  7. Pengertian lahirilah (Kata atau tanda) Keputusan (Kalimat, term, premis) Pengertian lahirilah (Kata atau tanda) Penyimpulan (Asas, hukum) Pengertian lahirilah (Kata atau tanda) Keputusan (Kalimat, term, premis) Pengertian lahirilah (Kata atau tanda) Gambar Unsur dan Asas Bernalar

  8. Persoalan logika • Apa yang dimaksuddenganpengertian (Konsep)? • Apa yang dimaksud dengan putusan (proposisi)? • Apa yang dimaksud dengan penyimpulan (inferensi)? • Apa aturan untuk dapat menyimpulan secara lurus? • Apa macam silogisme?, Apa dan bagaiman melakukan generalisasi? • Apa macam sesat pikir (fallacy)?

  9. Genus Hewan (jenis) Monyet (hewan tidak berakal) Kuda (hewan tidak berakal) Manusia (hewan berakal budi) differentia Bisa memecahkan masalah matematika (propium =sifat khusus) PREDIKABEL

  10. LOGIKA deduksi induksi Generalisaisi PROPOSISI: Pro. Analitik Pro. Sintetik Analogi OPOSISI: Hub.Independen Hub.Equivalen Hub.Kontradiktori Hub.Kontrari Hub.Sub.-Knontrari Hub.Implikasi • INFERENSI • Langsung • Konversi • Obversi • Kontraposisi • InversiI • Oposisi • Tidak langsung • Silogisme Sebab-Akibat (Canon Mill)

  11. LOGIKA DEDUKTIF • Deduksi adalah penyimpulan yang bertolak dari hal umum menuju pada fenomena khusus atau satu kasus • Logika deduktif disebut logika formal, karena yang dibicarakan hanya bentuknya saja dan terlepas isi apa yang dibicarakan

  12. PREMIS • Premis dapat berupa pernyataan positif atau negatif • Kedua premis dapat positif, tetapi keduanya tidak boleh negatif • Kedua premis tidak boleh partikular • Premis A : proposisi pernyataan positif universal • (semua..) atau Singular (individu) • Premis E : Proposisi pernyataan negatif universal atau • singular • Premis I : Proposisi pernyataan positif particular • (beberapa ….) • Premis O : Proposisi pernyataan negatif partikular

  13. PENYIMPULAN 1. Kedua premis positif, penyimpulan juga positif2. Penyimpulan harus mengacu pada premis yang lemah3. Jika salah satu premis negatif, maka penyimpulan harus negatif Contoh silogisme tunggal : Semua manusia dapat mati (A) Semua orang Indonesia adalah manusia (A) Jadi, semua orang Indonesia dapat mati (A) Semua anjing menggonggong ( ) Bruno adalah anjing ( ) Jadi, …………………………………………………. ( )

  14. Tidak ada kucing yang mempunyai sayap ( ) Semua burung mempunyai sayap ( ) Jadi, ………………………………………………….( ) Semua manusia berakal budi ( ) Kera tidak berakal budi ( ) Jadi, ………………………………………………… ( ) Semua manusia bukanlah abadi ( ) Semua orang Indonesia adalah manusia ( ) Jadi, ……………………………………………….. ( ) Semua manusia berakal budi ( ) Semua manusia adalah hewan ( ) Jadi, ……………………………………………….. ( )

  15. Epicherema Silogisme yang salah satu premisnya atau juga kedua duanya disambung dengan pembuktian. • Soekarno pahlawan • Jadi soekarno adalah agung • Pembuktiannya. Setiap pahlawan adalah agung, karena pahlawan adalah orang yang berani mengerjakan hal hal yang mengatasi tuntutan kewajibannya • Enthymema • Silogisme enthymema atau silogisme yang dipersingkat adalah silogimse yang salah satu premisnya atau kesimpulannya dilampaui. • Jiwa manusia adalah rohani • Jadi, tidak akan mati

  16. Polysillogisme Deretan silogisme, disusun sedemikian rupa, sehingga penyimpulannya yang satu menjadi premis untuk silogisme lainnya. • Seorang, yang komitmen, memberikan kontribusi lebih daripada yang dimiliki, merasa puas. • Seorang yang loyal adalah seorang yang memberikan lebih daripada yang dimilikinya • Jadi, seorang yang loyal memberikan lebih daripada yang dimiliknya. • Seorang yang loyal adalah serorang yang puas • Jadi seorang yang puas akan menjadi loyal • Joko adalah pelanggan yang puas. • Jadi Joko menjadi loyal A B C

  17. LOGIKA INDUKTIF • Metodologi penelitian - pend. Induktif ( Empiris – Rasional ). • Ciri Pokok Penelitian : Logis. • Logika induktif : proses penalaran dari jumlah fenomena menuju kesimpulan umum

  18. INDUKSI • GENERALISASI • 1..Generalisasi sempurna • 2..Generalisasi probabilitas • SEBAB-AKIBAT • 1. .Metode persetujuan • 2. .Metode perbedaan • 3. .Metode persamaan variasi • .4. Metode sisasisihan • .5. Metode gabungan persetujuan dan perbedaan ANALOGI 1..Analogi argumentasi 2..Analogi deklaratif (estimasi) HIPOTESIS DAN TEORI

  19. GENERALISASI Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomena individual menuju kesimpulan umum yang mengikat seluruh fenomena sejenis dengan fenomena individual yang diselidiki.

  20. 3. HUBUNAN SEBAB AKIBAT Adaduapengertian : - Necessary causa. - Sufficient causa. Metodeinduksimenurutfilosof John Stuart Mill dariInggris. a. Metodepersetujuan. Hukum Identitas (Principium Identitatis atau Law of Identity) atau hukum persamaan b. Metodeperbedaan. Hukum Kontradiksi (PrincipiumContradictionis atau Law of Contradiction) atau hukum perbedaan c. Metodepersamaanvariasi. Hukum Cukup Alasan (Principium Rationis Sufficientis atau Law of Sufficinet Reason) d. Metodesisa-sisihan (residu). Hukum Tiada Jalan Tengah (Principium Exclusi Tertii atau Law of Excluded Middle)

  21. Necessary Cause ; Adanya sesuatu tidak harus terjadi loss (penyakit, kecelakaan, kebakaran) Sufficient cause adanya sesuatu itu yang menyebabkan terjadinya loss

  22. Hukum Logika (John Stuart Mill) Ada empat hukum dasar dalam logika (Aristotoles, ;G.W. Leibniz, 1646-1716; John Stuart Mill, 1806-1873. • Hukum Identitas (Principium Identitatis/Law of Identity) yang menegaskan bahwa sesuatu itu adalah sama dengan dirinya sendiri. Hukum ini adalah hukum kesamaan yang artinya bahwa jika a=b dan b=c, maka a=c atau a terjadi maka c juga terjadi. • Hukum Kontradiksi (PrincipiumContradictionis/Law of Contradiction) atau hukum perbedaan, yang menyatakan bahwa sesuatu itu pada saat yang sama tidak dapat sekaligus memiliki sifat tertentu dan juga tidak memiliki sifat tertentu itu. Jika a tidak sama dengan b, dan b tidak sama dengan c, maka tidak mungkin a dan c terjadi bersamaan pada waktu yang sama. • Hukum Tiada Jalan Tengah (Principium Exclusi Tertii/Law of Excluded Middle) yang mengungkapkan bahwa sesuatu itu pasti memiliki suatu sifat tertentu atau tidak memiliki sifat tertentu itu dan tidak ada kemungkinan lain. Jika a diketahui dan b diketahui, maka adanya kejadian tersebut (c) mesti karena sebab lain. • Hukum Cukup Alasan (Principium Rationis Sufficientis/Law of Sufficinet Reason) yang menjelaskan bahwa jika terjadi perubahan pada sesuatu, perubahan itu haruslah berdasarkan alasan yang cukup. Artinya tidak ada perubahan yang tiba tiba tanpa alsan yang dapat dipertanggungjawabkan secara rasional. Hukum ini merupakan hukum pelengkap hukum identitas.

  23. J Stuart Mill

  24. Pengetahuan khusus/spesifik Pengetahuan khusus/spesifik Pengetahuan khusus/spesifik Induksi Pengetahuan dengan keumuman tinggi Deduksi

  25. TEKNIK LOGIKA INDUKSI • GENERALISASI -- mengikatseluruhfenomenasejenisdenganfenomena individual yang diselidiki. Dasarpengujian : a. Jumlah SAMPEL yang representatif b. Jumlahvariasifenomena c. Hal – hal yang menyimpang. d. Konsistensidalampenyimpulan.

  26. 2. ANALOGI  bertolak dari satu atau sejumlah peristiwa menuju kepada satu peristiwa lain yang sejenis. Unsur pokok dalam penyimpulan Analogi a. Peristiwa pokok yang menjadi dasar. b. Peristiwa prinsipal yg menjadi pengikat c. Peristiwa yg akan dianalogikan.

  27. Cara menilai analogi: • Jumlah peristiwa sejenis. • Sedikit aspek yg menjadi dasar analogi • Sifat analogi yg dibuat • Mempertimbangkan unsur yg berbeda. • Relevan.

  28. 4. HIPOTESIS DAN TEORI Hipotesis  proposisi yg masih perlu diuji Teori  proposisi yg telah teruji.

More Related