1 / 11

Menulis Opini , Menulis dengan Hati

Menulis Opini , Menulis dengan Hati. Oleh : L.R. Baskoro , Redaktur Utama Majalah Berita Mingguan TEMPO. Menulis Opini.

Télécharger la présentation

Menulis Opini , Menulis dengan Hati

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MenulisOpini, MenulisdenganHati Oleh: L.R. Baskoro, RedakturUtamaMajalahBeritaMingguan TEMPO

  2. MenulisOpini • Menyebarluaskangagasan; mentransfergagasankeruangpublik; mempengaruhipublik gagasannyaditerimaataudiperdebatkan Memberikanwawasandanpengetahuanuntukorang lain. • Mengasahotak, menajamkanpikiran, menantangmunculnyaide-idebaru, menantangpendapatorangdenganargumentasi yang siapuntukdiperdebatkan. • Kegiatanmenulisopinimestinyakegiatan yang dilakukandenganhati, dengankesukacitaan, kegembiraanmembagigagasandankecintaanmenyumbangkanilmudanpengetahuan kegiatanmenyenangkan. • Siapa pun sesungguhnyabisadanmampuuntukmenulisopini.  • Setiaporang yang memilikipengetahuan, mampumenulis,  sesungguhnyaiabisamenulisopini.  • Manfaat: gagasanbisamenyebar, membuatorangdikenal, mendapat honorarium

  3. Hampirsemuasuratkabarmenyediakanrubrikopinidanmenyediakanhonorarium untukopini yang dimuat. • Opini-opiniberanekaragam: sosial, politik, agama,  pertanian, perkebunan, pertambangan, hukum, dan lain sebagainya. Penulisdenganlatarbelakangbidang yang dikuasainya, akanmendapattempatkhususdi media massajikaiamenulisopinitentangbidang yang dikuasainyatersebut. • Kadangmedia secarakhususmemintaorangtersebutuntukmenulistopik-topiktertentuuntukhari-haritertentu pula. Contoh: SatjiptoRaharjo(hukumdanketertibanmasyarakat), IgnasKleden(sosial), MulyaLubis(hukum), HS. Dillon (pertanian). • Merekainitidaklangsungmenjadipenulisopini belajar, melaluibanyaktahap memilikikompetensi yang membuatmasyarakatmengakui.

  4. AntaraOpinidanKolom • Menurut KBBI  Opini: ”pendapat; ”pikiran,” atau ”pendirian,” • Opini: pandanganseseorangtentangsuatumasalah. Tidaksekadarpendapat, tetapipendapatilmiah. Pendapat yang bisadipertanggungjawabkandenganberdasardalil-dalililmiah yang disajikandalambahasa yang lebih  popular. • Untukmenulisopinidibutuhkanriset penguatdariargumentasipenulisuntukmenekankangagasannya. Opiniditulisdandituangkandalambentuk ”artikel.” • Kolomadalahopini yang ”lebihcair” dalamgayabahasanya. Penuliskolombiasanyatidaksajamereka yang dikenalmemilikikeahliandalambidang yang ditulisnya, tapijugamemiliki style –gaya-. Itusebabnyadisebut ”kolomnis” • Untukmenulisopinidibutuhkan: • Pengetahuanakanbidang/masalahtertentu • IdedanGagasan • Argumentasigagasan • TeknikPenulisanOpini • Pengetahuanbahasa • PengetahuanTentang Media Massa.

  5. 1. PengetahuanBidang/MasalahTertentu.Penulisopinimemilikiotoritasakanbidang yang memanglayakbagidiauntukdiketengahkankepadamasyarakat. Pengetahuanbidangtertentuinisangatpenting, jugaterutamauntuk ”legitimasi” diriseorangpenulisdidepanpublik. 2. IdedanGagasanIdemerupakanbarangtermahal yang dimilikipenulis, apapun dansiapapenulisitu. Idebisatumbuhdarimana pun. Penulis yang terlatihtidakpernahkehabisanideuntukmenulisopini. Karenaidebisamunculdimana pun, makaseorangpenulisbiasanyalangsungmenuliside-ide yang didapatnyabegituideitumuncul. Ideitulah yang kemudiandikembangkannyabegituiamemilikiwaktuuntukmenulis. Misalnya, disini, seorangpenulismembaca media tentangtinggihargakaret. Penulisopinikemudianmendapatide, membandingkantingginyahargakaretitudengankenyataansepuluhtahunterakhirdengandenganmenganalisaapapenyebabnaik –turunnyahargatersebut.

  6. 3. ArgumentasiGagasanArgumentasiinisesungguhnyapastidimilikiseseorangjikaorangitumemangmenulisbidangnya. Inimemangberkaitandengannomor 1 (pengetahuanbidang yang dimilikinya). Argumentasipentingkarenadisinilahpembacaakanmengetahui ”kadar” keilmuanseorangpenulisopini. Semakinkuatdanlogisargumentasi yang ditampilkannya, makaakansemakinmemperkuatgagasan yang ditulisnya. 4. TeknikPenulisanOpiniPenulisanopinidi media massaberbedadenganpenulisandi media ilmiah. Pembaca media massasangatberagam. Karenaitu, penulisanopinidi media massaharusmemakaibahasa yang komunikatif, tidakbertele-tele, danringkas. Kecenderunganpembacakiniadalahmembacatulisan yang tidakpanjang, enakdibaca,  dangampangdicerna.

  7. 5. PengetahuanBahasaKegagalanpenulisopinidarikalanganilmiahbiasanyaterletakpadapenggunaanbahasa. Penulisopinidarilatarbelakangilmiahharusbelajaruntukmemakaibahasa yang gampangdimengertimasyarakat, sehinggabahasa yang ditulisnya, efektif, efisien, danmudahdimengerti. Jikainginmenampilkanistilahasing, caripadanandalambahasa Indonesia. Takusahkhawatiruntukmenampilkan idiom-idiom bahasadaerahjikadipandangmenarik. JANGAN SEKALI-KALI  MENGANGGAP PEMBACA SAMA TAHUNYA SEPERTI KITA. 6. PengetahuanMedia MassaPengetahuantentangmedia massamerupakanhalpenting yang perludiketahui. Denganmempelajarisebuah media massa, akanbisamelihat, apakah media itumemberiperhatiankepadamasalah-masalah yang digelutipenulisopini. Misalnya, KompasdanSuaraPembaruan, cenderunguntukmemberitempatkepadaopinidalambidangapa pun. Denganpengetahuanini, penulisopinitahu, kemanaartikel yang dibuatnyaituakandikirim.

  8. BagaimanaSupayaOpiniDimuatdi Media Massa • Ada peg/cantolanperistiwaSepertiberita, opini pun memerlukan peg –cantolahperistiwa. Tujuan peg iniadalah agar opiniinirelevandengan yang sedangterjadiataudibicarakanmasyarakat. Semakinada peg-nyamaka, kemungkinanopininyadimuatakansemakinbesar. Peg inibermacam-macam. Bisaperistiwa yang tidakdiduga, ataujugaperistiwa yang sudahdirencanakanpastiterjadi. Misalnya, menyambutsepuluhtahunperistiwaswasembadaberas, peringatanulangtahunlembaga/peristiwatertentu, dll. • CariAngle MenarikJika peg itusudahdidapat, makapenulistinggalmencari angle/sudutpandang: diaakanmenulisapadandarisudutpandangapa? Angle merupakanhalpenting yang menajamkanopinipenulissatudenganpenulis lain. Nasehatuntukini: carilah angle yang paling berbeda, unik, danmungkinorangtidakterpikirkan. Tentanghargatanamankaret yang melonjakitu, misalnya, seorangpenulisopini, misalnya, bisamengambil angle: ancamanbahayaapa yang harusnyadiwasdapaipetanidengantanamanmereka yang sudahberumursekianpuluhtahun?

  9. Kriteria umum untuk artikel Kompas • Asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, bukan rangkuman pendapat/buku orang lain . • Belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain, dan juga tidak dikirim bersamaan ke media atau penerbitan lain. • Topik yang diuraikan atau dibahas adalah sesuatu yang actual, relevan, dan menjadi persoalan dalam masyarakat. • Substansi yg dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komuninas tertentu (Kompas adalah media umum, bukan majalah vak/jurnal dr disiplin tertentu. • Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasinya, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya. • Uraiannya bisa membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi atas suatu masalah atau fenomena. • Penyajiantidakberkepanjangan, danmenggunakanbahasapopuler/luwes yang mudahditangkapolehpembaca yang awamsekalipun. • Panjangtulisan 3,5 halamankuartospasigandaatau 700 kataatau 5000 karakter (denganspasi) ditulisdengan program Words. • Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih.

  10. ArtikelditolakDesk OpiniKompas 1. Topik atau tema kurang aktual2. Argumen dan pandangan bukan hal baru3. Cara penyajian berkepanjangan4. Cakupan terlalu mikro atau lokal5. Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung6. Konteks kurang jelas7. Bahasa terlalu ilmiah/akademis, kurang populer8. Uraian Terlalu sumir9. Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah10. Sumber kutipan kurang jelas11. Terlalu banyak kutipan12. Diskusi kurang berimbang13. Alur uraian tidak runut14. Uraian tidak membuka pencerahan baru15. Uraian ditujukan kepada orang16. Uraian terlalu datar17. Alinea pengetikan panjang-panjang.

  11. EksplorasigagasandanargumentasiInilahargumentasi yang harusdibangundandimilikipenulisuntukmenguatkanopininya. Untukmembangunargumentasiini, penulisopinibisamenyodorkan data ataucontoh-contohperistiwa. Contohitubisadaridalamnegeriatauluarnegeri. • TidakMengguruiIsitulisanopinimestidihindarkansejauhmungkindarikesanmenggurui, jugamengesankanpenulisnya ”menampilkan,” kepintarannya. Salahsatucara agar tulisajnopinitidakmenggurui, antara lain, janganterlalubanyakmenampilkankutipanatausumber-sumberliteratur. Lebihbaikpenulismenampilkancontoh yang munculsehari-haridenganbahasa yang sederhanadanmudahdipahami. Selainitu, syaratlainnya: bacaulangopinitersebutberkali-kali. • BisakahSayaMenulisOpinidanDimuatdi Koran?Bisa! • Tidakadapenulisopini yang langsungterkenal. Semuadaribawah. Salahsatucarabelajar yang baik: membacaopini-opinidaripenulisterkenal. Pelajarikalimatdanbagaimana sang penulismengungkapkanbuahpikirannya.

More Related