1 / 45

Pendahuluan

Pendahuluan. Kematian dapat menimpa siapa saja , kapan dan dimana saja Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk Data kematian → untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan

bobby
Télécharger la présentation

Pendahuluan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendahuluan • Kematian dapat menimpa siapa saja, kapan dan dimana saja • Mortalitas adl salah satu dari 3 komponen demografi selain fertilitas dan migrasi, yang dapat mempengaruhi jumlah dan komposisi umur penduduk • Data kematian →untuk proyeksi penduduk guna perencanaan pembangunan • Morbiditas dapat menimpa manusia lebih dari satu kali dan selanjutnya rangkaian morbiditas ini atau sering disebut morbiditas kumulatif pada akhirnya menghasilkan peristiwa yang disebut kematian

  2. KONSEP MORTALITAS DAN MORBIDITAS

  3. Konsep Kematian Lahir hidup Hidup Mati • Ada 3 konsep keadaan vital “mutuallyexclusive” (keadaan yg satu tidakmungkin terjadi bersamaan dg salahsatu keadaan lainnya): • 1.Lahir hidup (live birth) • 2.Mati (death) • 3.Lahir mati (fetal death)

  4. Definisi Mortalitas • Mortalitas adalah jumlah kematian yang terjadi dalam suatu populasi. • Kematian : peristiwamenghilangnya semua tanda-tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi setiap saat setelah kelahiran hidup(Organisasi Kesehatan Dunia -WHO-) • Lahir hidup (live birth)L peristiwa keluarnya hasil konsepsi dari rahim seorang ibu secara lengkap tanpa memandang lamanya kehamilan dan setelah perpisahan tersebut terjadi

  5. Definisi Mortalitas • Lahir mati (fetal death) : peristiwa menghilangnya tanda-tanda kehidupan dari hasil konsepsi sebelum hasil konsepsi tsb dikeluarkan dari rahim ibunya. Dibedakan atas 3 kejadian, yaitu: • Stillbirth (late fetal death) • Keguguran • Aborsi

  6. Peristiwa Kematian • Intra uterin 1. Abortus : <16 minggu 2. Immatur : 16-28 minggu 3. Prematur : >28 minggu • Extra uterin • Still birth • Neonatal death : < 1 bulan • Post neo natal death : 1 bulan - < 1 tahun • Infant mortality : < 1 tahun

  7. Penyebab Kematian • penyakit menular • penyakit degeneratif • kecelakaan atau gaya hidup yang beresiko terhadap kematian

  8. KomitmenUntukMencapaiTujuanMillenium Development Goals (Mdg’s) • menurunkan Angka Kematian Anak sebesar dua per tiga dari angka di tahun 1990 atau menjadi 20 per 1000 kelahiran bayi pada tahun 2015 dan menurunkan AKI sebesar tiga perempatnya menjadi 124 per 100.000 kelahiran

  9. Definisi Morbiditas • Morbiditas:derajat sakit, cedera atau gangguan pada suatu populasi atau disebut juga penyimpangan dari status sehat dan sejahtera atau keberadaan dari suatu kondisi sakit, biasanya dinyatakan dalam angka prevalensi atau insidensi yang umum.

  10. SUMBER DATA MORTALITAS DAN MORBIDITAS

  11. A. Sumber Data Mortalitas • Data mortalitas dapat diperoleh dari :

  12. 1. Sistem Registrasi Vital • sistem ini mencatat kejadian kematian segera setelah peristiwa kematian tersebut terjadi dari waktu ke waktu. • sistem registrasi vital di Indonesia yang ada baru bersifat lokal dan terbatas pada beberapa tempat tertentu saja dan masih belum mampu mencatat semua kejadian kelahiran dan kematian di tempat tersebut.

  13. 2. Sensus dan Survey Penduduk • Kejadiankematiandicatatsekian lama peristiwakematianituterjadi. • Data digolongkan menjadi dua bentuk: • Bentuk langsung (direct mortality data) • Bentuk tidak langsung (indirect mortality data)

  14. B. Sumber Data Morbiditas • Sumber Data danLaporanPenyakitMenular • CatatanKlinisdanCatatanMedisRumahSakit • Data danCatatandariOrganisasi Managed Care • PerunutanPencatatandanRegistrasi • Registrasi • PerunutanPencatatandanKomputerisasi • Survei Status KesehatandanPenyakit

  15. PENGUKURAN DAN TREND MORTALITAS DAN MORBIDITAS

  16. Ukuran Mortalitas a) Case Fatality Rate (CFR) AngkakefatalankasusCFR :perbandinganantarajumlahkematianterhadappenyakittertentu yang terjadidalam 1 tahundenganjumlahpenduduk yang menderitapenyakittersebutpadatahun yang sama.Rumus:CFR = (P/T)kP = JumlahkematianterhadappenyakittertentuT = jumlahpenduduk yang menderitapenyakittersebutpadatahun yang sama

  17. b) Crude Death Rate (CDR) AngkaKematianKasaryaitujumlahkematianyangdicatatselama 1 tahun per 1000 pendudukpadapertengahantahun yang sama. Disebutkasarkarenaangkainidihitungsecaramenyeluruhtanpamemperhatikankelompok-kelompoktertentudidalampopulasidengantingkatkematian yang berbeda-beda. Rumus: CDR= (D/P)k D= jumlahkematian yang dicatatselama 1 tahunP=Jumlahpendudukpadapertengahantahun yang sama

  18. c) Age Spesific Death Rate (ASDR) angkakematianmenurutgolonganumuryaituperbandinganantarajumlahkematian yang diacatatselama 1 tahunpadapendudukgolonganumur x denganjumlahpendudukgolonganumur x padapertengahantahun Rumus: ASDR= (dx/px)k dx= jumlahkematian yang dicatatselama 1 tahunpadagolonganumur xpx = jumlahpendudukpadagolonganumur x padapertengahantahun yang samak = Konstanta

  19. d) Under Five Mortality Rate (UFMR) AngkakematianBalitayaitugabunganantaraangkakematianbayidenganangkakematiananakumur 1-4 tahunyaitujumlahkematianbalita yang dicatatselamasatutahun per 1000 pendudukbalitapadatahun yang sama Rumus: UFMR = (M/R)k M = Jumlahkematianbalita yang dicatatselamasatutahunR = Pendudukbalitapadatahun yang samak = Konstanta

  20. e) Neonatal Mortality Rate (NMR) AngkaKematian Neonatalyaitujumlahkematianbayi yang berumurkurangdari 28 hari yang dicatatselama 1 tahun per 1000 kelahiranhiduppadatahun yang sama Rumus: NMR = (d1/ B)k di= Jumlahkematianbayi yang berumurkurangdari 28 hariB = Kelahiranhiduppadatahun yang samak = konstanta

  21. f) Perinatal Mortality Rate (PMR) angkakematianperinatalyaitujumlahkematianjanin yang dilahirkanpadausiakehamilanberumur 28 mingguataulebihditambahkematianbayi yang berumurkurangdari 7 hari yang dicatatdalam 1 tahun per 1000 kelahirankelahiranhiduppadatahun yang sama. Rumus: PMR = (P+M/R)k P = jumlahkematianjanin yang dilahirkanpadausiakehamilanberumur 28 mingguM =ditambahkematianbayi yang berumurkurangdari 7 hariR = 1000 kelahirankelahiranhiduppadatahun yang sama.

  22. g) Infant Mortality Rate (IMR) AngkaKematianBayiyaituperbandinganjumlahpenduduk yang berumurkurangdari 1 tahun yang dicacatselama 1 tahundengan 1000 kelahiranhiduppadatahun yang sama. Rumus: IMR = (d0 /B)k d0 = Jumlahpenduduk yang berumurkurangdari 1 tahunB = Jumlahlahirhiduppada tahun yang samak = Konstanta

  23. g) Infant Mortality Rate (IMR) AngkaKematianBayiyaituperbandinganjumlahpenduduk yang berumurkurangdari 1 tahun yang dicacatselama 1 tahundengan 1000 kelahiranhiduppadatahun yang sama. Rumus: IMR = (d0 /B)k d0 = Jumlahpenduduk yang berumurkurangdari 1 tahunB = Jumlahlahirhiduppada tahun yang samak = Konstanta

  24. i) Specific Death RateMerupakan angka kematian yang ditujukan kepada penyebab kematian spesifik oleh penyakit tertentu.Specific Death Rate (oleh sebab tertentu)--------------------------------------------X 1000 Jumlah penduduk pertengahan tahun

  25. UKURAN MORBIDITAS • Yaitu: jumlahpenderita yang dicatatselama 1 tahun per 1000 jumlahpendudukpertengahantahun. • menggambarkankeadaankesehatansecaraumum, mengetahuikeberahasilan program programpemberantasanpenyakit, dansanitasilingkungansertamemperolehgambaranpengetahuanpendudukterhadappelayanankesehatan. • Secaraumumukuran yang banyakdigunakandalammenentukanmorbiditasadalahangka, rasio, danporporsi.

  26. RATE • Rate : proporsi dalam bentuk khusus perbandingan antara pembilang dengan penyebut atau kejadian dalam suatu populasi tertentu dengan jumlah penduduk dalam populasi tersebut dalam batas waktu tertentu. Rate terdiri dari berbagai jenis ukuran diantaranya adalah: • Incident Rate • PR ( Prevalence) • PePR • poPR • AR • SAR • CI (AAIR) • ID • Specifikmenurutkarakteristik

  27. Incident RateProporsiataujumlahkelompokindividu yang terdapatdalampenduduksuatuwilayah yang semulatidaksakitdanmenjadisakitdalamkurunwaktutertentudanpembilangpadaproporsitersebutadalahkasusbaru. Rumus:P= (d/n)kDimana:P= Estimasi incidence rated= Jumlah incidence (kasusbaru)n= Jumlahindividu yang semulatidaksakit ( population at risk)

  28. b. PR ( Prevalence)dipengaruhi oleh tingginya insidensi dan lamanya sakit. Lamanya sakit adalah suatu periode mulai dari didiagnosanya suatu penyakit hingga berakhirnya penyakit teresebut yaitu sembuh, kronis, atau mati c. PePR yaitu perbandingan antara jumlah semua kasus yang dicatat dengan jumlah penduduk selama 1 periode.Rumus: PePR =(P/R)k P = jumlah semua kasus yang dicatatR = jumlah pendudukk = pada saat tertentu

  29. d.PoPR (Point Prevlene Rate)yaitunilaiprevalensipadasaatpengamatanyaituperbandinganantarajumlahsemuakasus yang dicatatdenganjumlahpendudukpadasaattetentu.Rumus: PoPR=(Po/R)k Po = perbandinganantarajumlahsemuakasus yang dicatatR =jumlahpendudukk = selama 1 periode

  30. e. AR (Attack Rate)yaitu angka insiden yang terjadi dalam waktu yang singkat (Liliefeld 1980) atau dengan kata lain jumlah mereka yang rentan dan terserang penyakit tertentu pada periode tertentu

  31. RASIORasio: nilai relatif yang dihasilkan dari perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya tidak merupakan bagian dari penyebut. PROPORSIProporsi : perbandingan dua nilai kuantitatif yang pembilangnya merupakan bagian dari penyebut.Penyebaran proporsi adalah suatu penyebaran persentasi yang meliputi proporsi dari jumlah peristiwa-peristiwa dalam kelompok data yang mengenai masing-masing kategori atau subkelompok dari kelompok itu.

  32. TREND MORTALITAS • polapenyebabkematiankasar: • Stroke 15,4%, • Tuberculosis 7,5% • Hipertensi6,8%. • cedera(6,5 %), mengindikasikanbahwapembunuhpotensialsaatinidankedepanakanbergeserpada trend kematianakibatkecelakaandijalanatautransportasi (46,4% darikematianakibatcedera).Situasiinitentumembutuhkanperhatian, kewaspadaandanantisipasi yang seriusdarisemuapihak, baikdaridepartemenperhubungan, kepolisian, pengusahatransportasidantentusajamasyarakatitusendiri.

  33. DETERMINAN DAN TEORI MORTALITAS DAN MORBIDITAS

  34. Determinan Kematian Ibu • dikelompokkandalamtigakelompokyaitu: • determinanproksi/dekat (proximate determinants) • determinanantara (intermediate determinants) • determinankontekstual (contextual determinants).

  35. DeterminanProksi, dipengaruhiolehdeterminanantaradanmeliputi: • Kejadian Kehamilan Perempuan yang hamil memiliki risiko untuk mengalami komplikasi sedangkan perempuan yang tidak hamil tidak memiliki risiko tersebut. • Komplikasi Kehamilan dan Persalinan Komplikasi obstetri ini merupakan penyebab langsung kematian ibu, yaitu perdarahan, infeksi, eklampsia, partus lama, abortus, dan ruptura uteri (robekan rahim).

  36. Determinan Antara, dipengaruhi oleh determinan kontekstual dan meliputi: • Status Kesehatan • Status Reproduksi • Akses terhadap Pelayanan Kesehatan • Perilaku Sehat • Faktor-faktor lain yang tidak diketahui atau tidak terduga

  37. Determinan Kontekstual (determinan sosial, ekonomi, budaya), meliputi: • Status perempuan dalam keluarga dan masyarakat • Status keluarga dalam masyarakat • Status masyarakat

  38. Kerangka Teori • Hubungan antara ketiga determinan diatas tentang kesakitan dan kematian ibu digambarkan dalam kerangka teori yang merupakan modifikasi kerangka teori dari McCarthy dan Maine (1992).

  39. Perkembangan Kebijakan Penurunan Morbiditas dan Mortalitas

  40. Perkembangan Kebijakan • bidang kependudukan dan kesehatan merupakan dua bidang yang saling berkaitan. • Tindakan pemerintah untuk meningkatkan mutu kesehatan penduduk secara eksplisit dan langsung berhubungan dengan upaya menekan tingkat kematian (mortalitas) dan tingkat kesakitan (morbiditas). • Hal itu secara tidak langsung berhubungan pula dengan upaya mengendalikan tingkat kelahiran.

  41. PengaturanmengenaipenurunanangkakematiantelahdituangkandenganjelaspadaPasal 30-32 Undang-Undang 52 Tahun 2009 tentangPerkembanganKependudukandan Pembangunan Keluarga. Pasal 30 • Ayat1: Pemerintahmenetapkankebijakanpenurunanangkakematianuntukmewujudkanpenduduktumbuhseimbangdanberkualitaspadaseluruhdimensinya. • Ayat 2: Kebijakanpenurunanangkakematiansebagaimanadimaksudpadaayat (1) berupapemberianprioritaspada: a. penurunanangkakematianibuwaktuhamil; b. ibumelahirkan; d. pascapersalinan; dan e. bayisertaanak.

  42. Ayat 3: Kebijakanpenurunanangkakematiansebagaimanadimaksudkanpadaayat (2) diselenggarakanolehPemerintah, pemerintahdaerah, danmasyarakatmelaluiupayapromotif, preventif, kuratifdanrehabilitatifsesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangandannorma agama. Pasal 31 • KebijakanpenurunanangkakematiansebagaimanadimaksuddalamPasal 30 dilaksanakandenganmemperhatikan: a. kesamaanhakreproduksipasangansuamiistri; b. keseimbanganaksesdankualitasinformasi, pendidikan, konseling, danpelayanankesehatan, khususnyakesehatanreproduksibagiibu, bayidananak; c. pencegahandanpenguranganrisikokesakitandankematian; dan d. partisipasiaktifkeluargadanmasyarakat.

  43. Pasal 32 (1) Pemerintahdanpemerintahdaerahmelakukanpengumpulan data dananalisistentangangkakematiansebagaibagiandariperkembangankependudukandanpembangunankeluarga. (2) Pemerintahwajibmelakukanpenyusunanpedomandanpelaporanpemantauansebagaimanadimaksudpadaayat (1). (3) Ketentuanmengenaitatacarapengumpulan data danproyeksikependudukantentangangka kematiansebagaimanadimaksudpadaayat (1) diaturdenganPeraturanPemerintah.

  44. Program PenurunanMortalitas Dan Morbiditas • Program Imunisasi • JaminanPersalinan (JAMPERSAL) • Kebijakan ASI Eksklusif • JaminanKesehatanMasyarakat (JAMKESMAS) • MeningkatkanKualitasPerawatatauPelayananKesehatan • Program SistemPenjaminanBiayaPelayananMedik

  45. Peserta yang dijamindalam program Jamkesmastersebutmeliputi : • Masyarakatmiskindantidakmampu yang telahditetapkandengankeputusan • Gelandangan, pengemis, anakdan orang terlantar, masyarakatmiskin yang tidakmemilikiidentitas. • Peserta Program KeluargaHarapan (PKH) yang tidakmemilikikartuJamkesmas. • Masyarakatmiskin yang ditetapkanberdasarkanKeputusanMenteriKesehatanNomor 1185/Menkes/SK/XII/2009 tentangPeningkatanKepesertaanJamkesmasbagiPantiSosial, PenghuniLembagaPemasyarakatandanRumahTahanan Negara sertaKorbanBencanaPascaTanggapDarurat.

More Related