1 / 35

Skenario Implementasi IPTV TELKOM. Masukan/usulan: PT. INDONUSA TELEMEDIA Jakarta, 1 Februari 2006

Skenario Implementasi IPTV TELKOM. Masukan/usulan: PT. INDONUSA TELEMEDIA Jakarta, 1 Februari 2006. Daftar Isi:. Ringkasan Eksekutif. Grand Scenario Implementasi IPTV TELKOM. Phase Trial IPTV TELKOM di Jakarta. Implementasi IPTV TELKOM di Jabotabek dan Surabaya. Ringkasan Eksekutif.

caesar
Télécharger la présentation

Skenario Implementasi IPTV TELKOM. Masukan/usulan: PT. INDONUSA TELEMEDIA Jakarta, 1 Februari 2006

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Skenario Implementasi IPTV TELKOM. Masukan/usulan: PT. INDONUSA TELEMEDIA Jakarta, 1 Februari 2006

  2. Daftar Isi: • Ringkasan Eksekutif. • Grand Scenario Implementasi IPTV TELKOM. • Phase Trial IPTV TELKOM di Jakarta. • Implementasi IPTV TELKOM di Jabotabek dan Surabaya.

  3. Ringkasan Eksekutif • Internet Protocol Television (IPTV) bukan semata-mata hanya Enhanced TV, kemampuanya untuk menyediakan berbagai value-added service (antara lain: T-Shopping, Information Browsing, Education, Entertainment dll) diyakini oleh banyak Telco sebagai cara baru mewujudkan berbagai interactive services sebagai sumber baru peningkatan ARPU. Walaupun saat ini masih ada penilaian mengatakan bahwa IPTV belum menunjukan masa depan yang jelas. Namun, sebagian Telco Asia, Eropa dan Amerika Serikat tetap menyediakan layanan tersebut seiring makin memanasnya persaingan dibisnis telepon. • Belajar dari sukses Telco lain (antara lain: PCCW Hongkong, True, TT&T, TOT Thailand, Singtel Singapore, PTCL Pakistan, Chunghwa Telecom Taiwan, Neuf France dan Quest USA), kiranya sangat patut diperhatikan tujuh faktor kritis implementasi IPTV, yaitu: System Integration Expertise, Operation Know How, Network Conditioning (Bandwidth and Quality of Service), Content Acquisition, Broadband Customer Based, PayTV Licensed dan Select a Proven Solution. • TELKOM mempunyai potensi besar untuk dapat mengimplementasikan IPTV, hal ini terutama adanya infrastruktur Speedy berbasis ADSL yang sedang (dan akan) digelar secara nasional dan banyak potensi lain yang masih tersimpan dibanyak unit di TELKOM Group. • Hal penting yang kami pandang harus segera dilaksanakan adalah langkah nyata penyatuan seluruh potensi TELKOM Group untuk dapat segera mensinergikan setiap potensi yang masih tersimpan disetiap unit terkait menjadi bisnis IPTV yang sukses. • Arahan Direktur Konsumer pada CEO Forum TELKOM Group 1-2006 tanggal 16 Januari 2006 menugaskan Divisi Multimedia sebagai koordinator untuk implementasi IPTV TELKOM kami pandang sebagai langkah yang tepat untuk dapat segera memulai dan menyatukan persiapan implementasi IPTV TELKOM.

  4. Ringkasan Eksekutif,…………. lanjutan • Usulan terlampir kami sampaikan sebagai masukan implementasi IPTV TELKOM. Usulan antara lain memuat: Grand scenario implementasi, tahapan implementasi, gambaran sinergy TELKOM dan INDONUSA, estimasi Capex yang diperlukan dimasa Trial maupun Implementasi awal tahun 2006 serta gambaran Cost dan Revenue IPTV TELKOM sebagai fungsi jumlah pelanggan. • Dengan mempertimbangkan tujuh faktor kritis tersebut diatas kiranya sangat patut dipertimbangkan untuk dapat menggandeng mitra strategis dalam menjalankan bisnis IPTV TELKOM. Hal tersebut sejalan dengan rencana TELKOM untuk melakukan penataan bisnis TELKOM Group secara keseluruhan.

  5. Grand Scenario Implementasi IPTV TELKOM • Implementasi IPTV memadukan sinergy TELKOM–INDONUSA, ............+ Mitra CPE: • Peran INDONUSA: • Menyediakan (IP Based) PayTV Content. • Menyediakan Head End, Video Router/Server, Content Processor/ Encryption, Conditional Access, Middleware ( Mediator dan TV Portal ). • Pemasaran • Peran TELKOM: • Menyediakan jaringan Fiber Optik, Jaringan IP/Speedy. • Pemasaran. • Peran Mitra CPE: • Penyediaan Customer Equipment Premises (CPE) berupa Internet Modem, dan Set Top Box (STB) IPTV. • Pemasaran. • Area pelayanan mengikuti prioritas area Speedy, tahun 2006 masih difokuskan di JABOTABEK dan Surabaya. • Pola kerjasama TELKOM – INDONUSA: Revenue Sharing. TELKOM menerima pendapatan dari up grade kecepatan Internet ditambah 10% dari pendapatan IPTV.

  6. Jadual Implementasi IPTV Tahun 2006,…. usulan

  7. Phase Trial IPTV TELKOM di Jakarta

  8. Phase Trial IPTV TELKOM • Trial dilakukan di Jakarta bekerjasama dengan Huawei,…… (tanpa memberikan komitmen untuk membeli peralatan yang digunakan untuk trial). • Lokasi trial direncanakan di area STO Kebayoran Baru dengan alasan: merupakan prioritas pembangunan jaringan Speedy, kelengkapan jaringan dan ketersediaan fasilitas / space pendukung. • Digunakan Pay TV Content dari Head End TELKOMVision Cibinong, menggunakan 20 Channels Free to Air. INDONUSA menyediakan AV Router di Headend Cibinong. • Dari Headend Cibinong ke STO Kebayoran Baru dihubungkan dengan Gigabit Ethernet / Jaringan Fiber Optic TELKOM. • Kelengkapan Content Processor, BRAS/IP DISLAM , Conditional Access, Middleware di Kebayoran Baru disiapkan oleh Huawei. INDONUSA akan berkoordinasi dengan TELKOM untuk penempatan dan ijin penggunaan jaringannya. • INDONUSA akan mengecek lokasi OSS/OBC Jaringan Speedy TELKOM untuk dihubungkan dengan Middleware IPTV. • 96 Unit STB (Set Top Box) untuk trial akan disediakan oleh Huawei. TELKOM & INDONUSA menyiapkan pelanggan untuk trial. • Setelah trial selama 3 bulan, diadakan evaluasi.

  9. Rencana Trial IPTV di Jakarta STO Kebayoran Baru Head End TELKOMVision Cibinong Pelanggan A/V Router Content Processor IRD/IRT IP DISLAM BRAS Modem A/V Router PC XDSL TV Demodulator STB Condition Access Middleware IPTV Monitor and Control OSS /OBS Speedy Giga Ethernet

  10. Head End TELKOMVision Cibinong • Head End yang terdiri dari parabola, decoder dengan keluaran minimum 20 Channels Free to Air (FTA) disediakan oleh INDONUSA dengan menggunakan Head End TELKOMVision Cibinong. • INDONUSA meng-upgrade Head End dengan menambah parabola dan decoder agar Channels FTA bertambah. • Dari Cibinong ke lokasi DSLAM (STO Kebayoran Baru) dihubungkan dengan jaringan Fiber Optik Telkom untuk mengangkut Pay TV Content dengan menggunakan Gigabit Ethernet ( GE ) • Di lokasi Head End disiapkan space untuk menempatkan rak-rak GE beserta power supply , AC , Rise-floor. Perlu pengecekan & modifikasi ruang.

  11. STO Kebayoran Baru • Perlu pengecekan & permintaan Link Fiber Optik (FO) dan GE ke TELKOM • Perlu pengecekan ( & modifikasi ) ruangan untuk penempatan rak-rak untuk FO, GE, Middleware, Encoder/Encryption, IP DSLAMP • Perlu pengecekan koneksi Middleware ke Billing Center Telkom • Perlu pengecekan jarak IPTV DSLAM untuk trial dengan DSLAM untuk STO-STO lain • Perlu pengecekan & pemilihan last mile ( copper ) yang jaraknya < 2 km dari STO . • Perlu pengecekan pelanggan speedy existing yg sudah mempunyai Modem dan mau menjadi responden trial berlangganan IPTV

  12. Middleware • Middleware disediakan oleh Huawei • INDONUSA bersama TELKOM mempersiapkan layanan ke pelanggan IPTV TELKOM (al: IPTV, Internet, VoIP, VoD, Pay per View, Interactive, games dll) • Perlu rencana service - packaging dan pricing • Perlu pengecekan bisnis proses layanan INDONUSA – TELKOM – Mitra Supllier • Perlu dicek batasan / spesifikasi Set Top Box (STB) • Cek lokasi penempatan yg terbaik • Cek jaringan ke arah Billing (dan Jaringan IP)

  13. Billing TELKOM • Perlu pengecekan lokasi Billing TELKOM & Collection • Perlu pengecekan batasan & kendala billing TELKOM • Perlu pengecekan field output dari Middleware untuk input Billing TELKOM • Selama trial content belum ditagihkan kepada pelanggan • Cek informasi lain dari Middleware yg perlu dimasukkan ke dalam billing

  14. Set Top Box (STB) Untuk IPTV • Standar STB IPTV mengikuti standar Encoder/Encryption /Middleware yang berlaku atau yang berlaku umum namun compatible • STB untuk trial disediakan Huawei , pemasangannya dilakukan oleh TELKOM/INDONUSA. • STB dihubungkan ke Modem sehingga pelanggan untuk bisa menonton IPTV harus berlangganan Internet Speedy.

  15. Pay TV Content • Kerjasama (PKS) dengan TV Broadcaster FTA dalam & luar negeri. • Kerja sama dengan Content Producer • Kerjasama dengan Content Provider untuk IPTV • Packaging & Pricing • Pembuatan tampilan promosi, WEB Site, Brosur, Banner, Leaflet • Selama Trial pelanggan hanya diberi 20 kanal Free to Air, tidak berbayar

  16. Outlet & Customer Care • Kerjasama dengan Outlet TELKOM Group ( Datel/Plasa TELKOM ) • Customer care mengikuti layanan Telepon / Internet TELKOM • Selama Trial Pelanggan / Calon Pelanggan dihubungi oleh Petugas TELKOM Group / INDONUSA. • Selama Trial Call Center ditangani oleh INDONUSA/TELKOMGroup di Jakarta

  17. Budget untuk Trial IPTV

  18. Implementasi IPTV TELKOM di Jabotabek dan Surabaya

  19. Asumsi Implementasi Tahun 2006 • Fokus di dua kota/area besar di Jawa : JABOTABEK & Surabaya. • Target Segment: Personal, Residential, Perkantoran dan Warnet • Jumlah channel (tahap awal) 60 Channels, dengan rincian: • Channel berbayar: 25 Channels (Maksimum) • Free channel, 35 Channels: Free to Air dalam dan Luar Negeri TELKOMVision, Indosiana, Traffic Control Reports, Home Shopping dll. • INDONUSA menyiapkan: Head End (untuk penyediaan IP Based PayTV Content), Video Server/Router, Content Processor, Monitoring, Middleware, (dan sebagian STB). • Telkom menyiapkan Jaringan Fiber Optik dan Jaringan IP / Speedy serta sarana pendukung ( ruangan, catu daya, AC ). • Operasi dan pemeliharaan dilakukan proporsional sesuai dengan perangkat masing-masing.

  20. Asumsi Implementasi Tahun 2006 • Lanjutan: • STB menjadi tanggung jawab pelanggan kecuali untuk program tertentu disediakan atau disubsidi oleh INDONUSA. • Lisensi IPTV akan dicek dan diselesaikan oleh INDONUSA. • Pemasaran IPTV dilaksanakan bersama oleh TelkomGroup/INDONUSA (dimungkinkan juga bersama mitra). • Middleware disiapkan INDONUSA (dimungkinkan bersama TELKOMGroup) • Billing dan Collection ditumpangkan ke SISKA.

  21. Modem Modem Modem PC PC PC TV TV TV STB STB STB OSS /OBS Speedy Rencana Implementasi IPTV di Jakarta Head End TELKOMVision Cibinong STO Kebayoran Baru Pelanggan A/V Router Content Processor IRD/IRT BRAS A/V Router XDSL Demodulator Middleware IPTV Video Server Condition Access FO/GE Studio / Content Data Based XDSL Monitor Control IP Core Jakarta Metro Area Content Center TELKOMVision Jl. Supomo XDSL IP DSLAM Giga Ethernet (GE)

  22. Modem Modem Modem PC PC PC TV TV TV STB STB STB OSS /OBS Speedy Rencana Implementasi IPTV di Surabaya Head End TELKOMVision Tandes Pelanggan Content Processor BRAS A/V Router IRD/IRT XDSL Demodulator Middleware IPTV Condition Access Video Server XDSL Content Data Based IP Core Surabaya Metro Area Monitor Control XDSL IP DSLAM

  23. Business Model • Head End (IP Based PayTV Content), Encryption & Conditional Access disediakan oleh INDONUSA, dihubungkan ke jaringan IP/Speedy TELKOM. • Middleware disediakan bersama oleh TELKOM & INDONUSA. • STB disediakan oleh pelanggan, dengan memberikan kemudahan dengan cara cicilan. Untuk itu TELKOM/INDONUSA bekerja sama dengan pihak ketiga (MITRA). • Penjualan dilakukan oleh TELKOM dibantu oleh INDONUSA. Pelanggan memilih paket konten yang ada. • Operasi dilakukan bersama, proporsional dengan porsi jaringannya. • Pendapatan TELKOM merupakan pendapatan up grade bandwidth Internet ke pelanggan ditambah 10% dari pendapatan INDONUSA dari IPTV • Pendapatan INDONUSA 90% dari pendapatan langganan IPTV • Billing bergabung dengan billing telepon. INDONUSA mendapat pembayaran dari TELKOM dan membayar 2.5 % dari yang tertagih.

  24. Head End Jakarta • INDONUSA meng-upgrade Head End Cibinong untuk menyediakan IP Based Pay TV Content minimal 60 Channel, baik channels FTA maupun berbayar. • Di lokasi Head End Cibinong disiapkan space untuk menempatkan rak-rak GE beserta power supply, AC, Rise-floor. Untuk itu perlu dilakukan pengecekan & modifikasi ruang. • INDONUSA memasang A/V Router di lokasi Head End Cibinong. • Dari Head End Cibinong dihubungkan dengan GE / FO ke lokasi BRAS/DSLAM sebagai simpul dari jaringan IP JABOTABEK. Untuk sementara dipilih STO Kebayoran Baru.

  25. Head End Surabaya • INDONUSA meng-upgrade Head End Surabaya (di lokasi STO Tandes) untuk menyediakan IP Based Pay TV Content minimal 60 Channel, baik channels FTA maupun berbayar. • Di lokasi Head End disiapkan space untuk menempatkan rak-rak GE beserta power supply , AC , Rise-floor. Perlu pengecekan & modifikasi ruang. • INDONUSA meng-up-grade ruangan untuk studio untuk menambahkan content dan iklan. • Indonusa memasang A/V Router di Head End Surabaya . • Dari STO Surabaya Tandes dihubungkan dengan GE / FO ke lokasi-lokasi BRAS/DSLAM sebagai simpul dari jaringan IP Surabaya. Untuk sementara dipilih STO Surabaya Tandes atau STO yang terdekat.

  26. STO Kebayoran Baru & STO Lain di Jakarta • Perlu pengecekan & permintaan FO dan GE ke TELKOM, ruangan untuk penempatan rak-rak untuk FO, GE, Middleware, Encoder/Encryprtion, IP DSLAMP, jarak Middleware – Billing Center TELKOM dan jarak & media internet antara Middleware – Kantor Pusat INDONUSA di jl Supomo • Perlu pengecekan antara jarak dengan DSLAM untuk STO-STO lain • Perlu pengecekan & pemilihan last mile ( copper ) yang jaraknya < 2 km dari STO atau yg menggunakan jaringan FO. • INDONUSA akan memasang Content Processor, Condition Access, Middleware serta Monitoring System di Kebayoran Baru. • TELKOM akan meng-upgrade jaringan Speedy di STO Kebayoran Baru serta STO-STO lain di Jakarta.

  27. Middleware • Middleware akan disediakan oleh TELKOM/INDONUSA. • TELKOM mempersiapkan jenis layanan yang akan dimasukkan ke Middleware (IPTV, Internet, VoIP, VoD, Pay per View, Interactive, games dll ) • TELKOM (bersama INDONUSA) merencanakan service-packaging dan pricing . Untuk sementara diusulkan sistem charging yang bersifat flat berdasarkan paket-paket yang dipilih pelanggan. • Perlu disiapkan Bisnis Proses Layanan INDONUSA-TELKOM-Mitra Suplier • Cek lokasi penempatan yg terbaik • Cek jaringan ke arah Billing ( dan IP Network ) • Perlu koordinasi dengan Billing TELKOM.

  28. Billing & Collection TELKOM • Perlu pengecekan lokasi Billing TELKOM & Collection • Perlu pengecekan batasan & kendala billing TELKOM • Perlu pengecekan field output dari Middleware untuk input Billing TELKOM • Cek informasi lain dari Middleware yg perlu dimasukkan ke dalam billing • INDONUSA akan membayar TELKOM Billing & Collection sesuai kesepakatan .

  29. Set Top Box (STB) • TELKOM/INDONUSA perlu menggalang kerjasama dengan Mitra untuk penyediaan dan pemasaran STB. • Standar STB mengikuti standar Encoder/ Encryption/ Middleware yang berlaku atau yang berlaku umum namun compatible. • STB dihubungkan ke Modem sehingga pelanggan untuk bisa menonton IPTV harus berlangganan Internet Speedy. • Harga STB bisa diturunkan dengan antara lain subsidi , baik langsung maupun silang dengan content. • Pemasaran STB bisa melalui outlet-outlet TELKOM maupun outlet Mitra.

  30. Content & Pricing • Kerjasama ( PKS) dengan TV Broadcaster dalam & luar negri • Kerja sama dengan Content Producer • Kerjasama dengan Content Provider untuk IPTV • Packaging & Pricing dibuat dengan berbagai pilihan yang menarik dan berdasar pada flat charge. • Pembuatan tampilan promosi , Web Site, Brosur, Banner, Leaflet • Disusun roadmap layanan yang jelas: IPTV sebagai tahap awal layanan, dilanjutkan dengan layanan-layanan lain seperti VoD/nVoD, Layanan Interactive, Pay per View, dan lain-lain. • Iklan merupakan bagian yang tidak terpisah . • Basic package price berkisar Rp. 50.000,-/bulan ; Premium sekitar Rp. 75.000 – Rp. 100.000,-

  31. Outlet & Customer Care • Kerjasama dengan Outlet TELKOM Group ( Datel/Plasa TELKOM) – INDONUSA - Mitra • Customer Care mengikuti layanan Telepon / Internet TELKOM • Call Center ditangani oleh TELKOMGroup di Jakarta dan Surabaya.

  32. CAPEX Plan 2005–2006 Implementasi IPTV *) Juta Rupiah

  33. Cost & Revenue Plan 5 Th/ 12..5% Capex/ Bln Rp. 1.05M Capex Rp. 38.5 M Costs Rp.3.6 – 6.0 M / Bln Opex/Bln Rp. 2.5 – 5 M Opex/Th Rp. 30 – 60 M Revenue / Customer/Bln Rp. 50 K Customer / Bln 100 K Revenue/ Bln Rp. 5 M Potensial Margin Revenue/ Bln Rp. 10 M Customer / Bln 200 K Revenue/ Bln Rp. 20 M Customer / Bln 400 K Revenue/ Bln Rp. 30 M Customer / Bln 600 K

  34. Persiapan TELKOM Group • Persiapan terpadu untuk implementasi IPTV TELKOM menggunalkan jaringan Speedy • Penyusunan Business Process dan Business Scheme untuk pengaturan seluruh pihak yang terlibat (terutama: TELKOM-INDONUSA-Mitra) • Penyusunan MoU/PKS Trial TELKOM – INDONUSA – Vendor Speedy (Huawei, Siemens?, Alcatel?) • Persiapan IP Based PayTV Content dan kelengkapannya serta perijinan bila diperlukan oleh INDONUSA. • Persiapan Kontrak Jaringan IP/ Speedy oleh TELKOM • Persiapan Join Customer Care/ Complain. • Implementasi • Evaluasi

  35. Selesai

More Related