1 / 18

QUALITY ASSURANCE

QUALITY ASSURANCE. Kelompok 3 IKMA 2010:. Angelia Ayu Pangestuti ( 101011057) Astin Rochdya Sari ( 101011060) Nabilah Qonitah ( 101011061) Tifan i Lasianjayani ( 101011062) Annisa Octaviani ( 101011065) Isshaini Absizah ( 101011066) Apr ill inardi ( 101011069)

chapa
Télécharger la présentation

QUALITY ASSURANCE

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. QUALITY ASSURANCE

  2. Kelompok 3 IKMA 2010: • Angelia Ayu Pangestuti (101011057) • Astin Rochdya Sari (101011060) • Nabilah Qonitah (101011061) • Tifani Lasianjayani (101011062) • Annisa Octaviani (101011065) • Isshaini Absizah (101011066) • Aprillinardi (101011069) • Zuhrida Aulia (101011072) • Conita Sabila Bagdadi (101011075) • Sharita Aulia (101011078)

  3. Pengertian Program MenjaminMutu • Maltos & Keller “Program menjaminmutuadalahsuatuupaya yang berkesinambungan, sistematisdanobjektifdalammemantaudanmenilaipelayanan yang diselenggarakandibandingkandenganstandar yang telahditetapkan, sertamenyelesaikanmasalah yang ditemukanuntukmemperbaikimutupelayanan” • Ruels & Frank “Program menjaminmutuadalahsuatuprosesuntukmemperkecilkesenjanganantarapenampilan yang ditemukandengankeluaran yang diinginkandarisuatusistem, sesuaidenganbatas-batasteknologi yang dimilikiolehsistemtersebut” • The American Hospital Association “Program menjaminmutuadalahsuatuupayaterpadu yang mencakupidentifikasidanpenyelesaianmasalahpelayanan yang diselenggarakan, sertamencaridanmemanfaatkanberbagaipeluang yang adauntuklebihmeningkatkanmutupelayanan” • Joint Commission on Acreditation of Hospitals “Program menjaminmutuadalahsuatu program berlanjut yang disusunsecaraobjektifdansistematisdalammemantaudanmenilaimutudankewajaranpelayanan, menggunakanberbagaipeluang yang tersediauntukmeningkatkanpelayanan yang diselenggarakansertamenyelesaikanberbagaimasalah yang ditemukan”

  4. Tujuan program menjaminmutu • TujuanAntara Tujuanantara yang ingindicapaioleh program menjaminmutuialahdiketahuinyamutupelayanan. • TujuanAkhir Tujuanakhir yang ingindicapaioleh program menjaminmutuialahmakinmeningkatnyamutupelayanan.

  5. ManfaatPelaksanaan Program MenjaminMutu • Dapatlebihmeningkatkanefektifitaspelayanankesehatan. • Dapatlebihmeningkatkanefisiensipelayanankesehatan. • Dapatlebihmeningkatkanpenerimaanmasyarakatterhadappelayanankesehatan. • Dapatmelindungipelaksanapelayanankesehatandarikemungkinanmunculnyagugatanhukum.

  6. Syarat Program MenjaminMutu • Bersifatkhas • Mampumelaporkansetiappenyimpangan. • Fleksibeldanberorientasipadamasadepan. • Mencerminkandansesuaidengankeadaanorganisasi. • Mudahdilaksanakan. • Mudahdimengerti.

  7. QUALITY ASSURANCE DI RUMAH SAKIT Komponen yang mempengaruhibaikburuknyasuaturumahsakitdalamkonsep QA, yakni: • AspekKlinis Komponen yang berhubungandenganhalmedis ( dokter, perawat, teknikmedis,dll) • Efisiensidanefektifitas Pelayanan yang murah, tepatguna, tidakaddadiagnosa, danterapi yang berlebihan. • Keselamatanpasien Upayaperlindunganpasiendarihal- hal yang bisamembahayakanpasien. • Kepuasanpasien • Kenyamanan • Keramahan • Kecepatan

  8. PRINSIP- PRINSIP JAMINAN MUTU: Setiap orang didalam organisasi harus dilibatkan dalam penentuan, pengertian dan peningkatan proses yang berkelanjutan dengan masing- masing mengontrol dan bertanggung jawab dalam setiap mutu yang dihasilkan oleh masing-masing orang. Setiap orang harus sepakat untuk memuaskan masing masing pelanggan baik pelanggan eksternal maupun pelanggan internal. Peningkatan mutu dilaksanakan dengan menggunakan metode ilmiah yaitu dengan menggunakan data untuk pengambilan keputusan, penggunaan alat-alat statistik dan keterlibatan setiap orang yang terkait. Adanya pengertian dan penerimaan terhadap suatu perbedaan yang alami.

  9. Pembentukan teamwork. Baik itu dalam part time teamwork, full time teamwork ataupun cross functionalteam . • Adanya komitmen tentang pengembangan karyawan (development of employees) melalui keterlibatan di dalam pengambilan keputusan. • Partisipasi setiap orang dalam merupakan dorongan yang positif dan harus dilaksanakan. • Program pendidikan dan pelatihan dianggap sebagai suatu investmentatau modal dalam rangka pengembangan kemampuan dan pengetahuan pegawai untuk mencapai potensi yang mereka harapkan. • Supliers dan customer diintegrasikan dalam proses peningkatan mutu.

  10. Program Quality AssurancePenahapan Program Quality Assurance Orientasi pada Pelanggan Tujuanutamadalampelayanankesehatanadalahkepuasanpelangganterhadapkesembuhansuatupenyakit. Hanyadenganmemahamiprosesdanpelangganmakaorganisasidapatmemahamidanmenghargaimaknakualitas. Semuamanajemendalam jaminan mutu diarahkan pada satu tujuan utama yaitu terciptanya kepuasan pelanggan. Apapun yang dilakukan manajemen tidak akan ada gunanya bila akhirnya tidak menghasilkan peningkatan kepuasan pelanggan.

  11. Continous Improvement Perbaikan terhadap mutu yang berkesinambungan memerlukan beberapa persyaratan yang harus diperhatikan diantaranya adalah : 1. Berdasarkan Visi dan Misi Rumah Sakit 2. Mengikuti Tahap Strategi Perbaikan • Scientific Approach 1. Pendekatan ilmiah merupakan langkah sistematis bagi setiap individu maupun Tim dalam proses pemecahan masalah dan perbaikan proses. 2. Fokus pada pendekatan ilmiah adalah pengumpulan, pengolahan dan pemanfaatan data. Dalam proses pengumpulan dan pemanfaatan data tersebut tidak dianjurkan untuk menggunakan ilmu statistik yang rumit.

  12. Pembentukan Tim Tim akan menciptakan suatu kondisi dimana para anggota akan tetap mempertahankan perubahan, mempelajari lebih banyak tentang kebutuhan dan memperoleh ketrampilan dalam kerjasama. Dalam suatu organisasi, tim dibutuhkan apabila : • Tugas-tugas yang diemban sangat kompleks • Kreatifitas dibutuhkan • Jalan yang harus ditempuh belum jelas • Penggunaan sumber daya yang lebih efisien dibutuhkan • Dibutuhkan pembelajaran yang lebih cepat • Mengerjakan komitmen yang tinggi • Pelaksanaan dari rencana membutuhkan kerjasama dengan orang lain • Tugas atau proses bersifat cross fungsional

  13. Program Quality AssurancePelaksanaan Program QualityAssurance • FaseInisiasi • TrainingNeed Assessment (TNA) : Perbaikan mutu yang diberikan terburu buru sering menyebabkan pengambilan keputusan tentang jenis pelatihan yang akan diberikan menjadi salah. • Seminar Sadar Mutu • Quality Awareness Workshop : Kegiatan ini penting dilaksanakan sebelum kegiatan program jaminan mutu dilakukan pada suatu tempat. • Pengembangan Kepemimpinan Mutu : Kepemimpinan yang berwawasan mutu merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggung jawab menyeluruh terhadap usaha mencapai suatu tujuan. • Menetapkan Tujuan Peningkatan Mutu : Pada langkah ini tingkat kesenjangan kinerja yang terjadi perlu dirumuskan secara tepat dan benar, sehingga tujuan yang ingin dicapai dalam peningkatan mutu akan semakin jelas dan tepat. • Menyusun Rencana Stratejik dan Operasional : Penyusunan rencana stratejik dan rencana operasional rumah sakit sebaiknya berdasarkan pada analisa SWOT dengan memperhitungkan faktor faktor eksternal dan internal rumah sakit tersebut.

  14. FaseTransformasi Pada fase ini beberapa strategi yang disarankan adalah sebagai berikut : • Pemilihan proses prioritas yang akan ditingkatkan dalam bentuk proyek percontohan. • Pembentukan kelompok kerja yang kompeten terhadap proses tersebut. • Identifikasi anggota untuk masing masing kelompok kerja. • Proses dalam kelompok kerja untuk melakukan perbaikan yang berkesinambungan. • Pelatihan penyusunan standar dan dokumentasi mutu. • Pelatihan internal audit mutu and corective action. • Pelatihan manajemen stratejik. • Evaluasi. • FaseIntegrasi Pada fase ini strategi yang disarankan adalah : • Membentuk dan mempertahankan komitmen terhadap mutu melalui optimalisasi dan proses perbaikan yang berkesinambungan. • Pelatihan pada seluruh karyawan. • Penetapan indikator mutu. • Pengembangan sistem surveilance dan evaluasi mutu yang tepat. • Penerapan proses perbaikan mutu yang berkesinambungan pada semua unit dan lintas • unit dengan membentuk kelompok kerja yang mandiri.

  15. GKM (GUGUS KENDALI MUTU) • Sekelompokkecilkaryawandariduasampaitigaorangdari unit kerja yang samadengansukarelasecaraberkaladanberkesinambunganmengadakanpertemuanuntukmelakukankegiatanpengendalianmutuditempatkerjanya. • Tujuannyauntukmendayagunakanseluruhaset yang dimilikiperusahaanatauinstasiterutamasumberdayamanusiasecaralebihbaikgunameningkatkanmutu

  16. Studi Kasus “Higiene Sanitasi Makanan di Rumah Sakit HajiJakarta” Hasil pengamatan menunjukkan higiene sanitasi yang cukup baik dalam persiapan dan pengolahan makanan, tetapi kurang memperhatikan higiene sanitasi alat persiapan dan pengolahan serta pegawai yang terlibat.

  17. Analisis • Keselamatan pasien yang merupakan salah satu komponen QA, kurang diperhatikan. • Dapat terjadi kontaminasi silang dari pegawai pada makanan yang dikonsumsi pasien. • Perlu adanya pengawasan kualitas lingkungan rumah sakit, pengendalian dampak resiko lingkungan rumah sakit, peningkatan pelayanan kesehatan rujukan, pembangunan sarana prasarana di sub unit gizi rumah sakit, serta penyediaan peralatan dan perbekalan rumah sakit dalam upaya pengembangan kesehatan yang bersumber dari rumah sakit.

More Related