1 / 16

TEORI KOGNITIVISME

TEORI KOGNITIVISME. Pengertian Kognitivisme. Poin Penting dalam pengertian kognitivisme : Setiap orang telah mempunyai pengalaman dan pengetahuan dalam dirinya

jeneil
Télécharger la présentation

TEORI KOGNITIVISME

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEORI KOGNITIVISME

  2. PengertianKognitivisme PoinPentingdalampengertiankognitivisme : Setiaporangtelahmempunyaipengalamandanpengetahuandalamdirinya Prosesbelajarakanberjalanbaikbilamateripelajaran yang baruberadaptasisecaraklopdenganstrukturkognitif yang telahdimilikiolehsiswa. Lebihmenekankanpadaprosesbelajar

  3. PengertianBelajarMenurutKognitivisme belajar adalah sebuah proses mental yang aktif untuk mencapai, mengingat dan mengguankan pengetahuan. Teori ini memfokuskan perubahan perilaku yang sangat berbeda dengan perubahan perilaku pada behaviorisme.

  4. Ciri-CiriKognitivisme Mementingkanapa yang adadalamdirimanusia Mementingkankeseluruhandaripadabagian-bagian Mementingkanperanankognitif Mementingkankondisiwaktusekarang Mementingkanpembentukanstrukturkognitif

  5. Tokoh-TokohAliranKognitivisme Jean Piaget Ausuebel Brunner

  6. TeoriPerkembanganKognitif TeoriPerkembanganKognitifPiaget Tujuanpenelitian Piaget yaitumenemukanbagaimanaanak-anakberpikir, dengancaramenganalisisterhadapjawabanataspertanyaan yang diajukan. Filosofi Piaget adapadakeyakinanbahwamanusiamemilikisifatrasionaldanmengertiduniasekitarnya. Piaget memandangbahwaanaksebagaipembelajaraktif yang membentukpengetahuannyasendiri. Anakdianggapsebagaiilmuwankecil yang mengujihipotesisnyasendiriuntukmenemukanbagaimanaduniabekerja. Piaget yakinbahwaanak-anakmembentukpengetahuannyadenganberinteraksisecaraaktifdenganlingkungannyadanmencobamerasakanpengalamannya.

  7. Adaempatfaktoryang menentukanperkembangankognitif, yaitu: • Kematangan, perkembangandisebabkan factor-faktorpembawaan, diartikansebagaipotensikitauntukperkembangankognitif. • Pengalamanaktif, sepertimemanipulasiobjekatau mental (berpikir), menyebabkankitamengembangkandanmenyaringkembalipengertiankita. • Interaksi social, dengan sesame teman (termasuk guru) memungkinkankitaberbagiidedanmemperolehpengetahuanbaru. • Equilibrasi, suatuprosesuntukmencarikeseimbangansehubungandenganadanyakonflikantara schemata yang sudahadadenganfaktabaru.

  8. Tahap-tahapperkembangankognitif Piaget: • Tahapsensorimotor(umur 1,5-2 tahun), selamaprosesinianakmenggalilingkungannya, melihat, mendengar, menyentuh, membauobjek-objek yang adadisekelilingnya. • Tahappraoperasional(umur 2-6 atau 7 tahun), padatahapinianakmenjadilebihbaikdalampenggunaanbahasa. Anaktidakhanyaberkomunikasidenganorang lain, tetapijugadengandirinyasendiri. Berbicaratkerasataudiam, iniberarartianakberpikir.

  9. Tahapoperasionalkonkrit(umur 6 atau 7 tahun-umur 11 atau 12 tahun), padasaatanak SD, mulaimenggunakanbentuklogikaorangdewasa, namunlogikaitudiaplikasikanhanyapadasituasikonkrit. Dengankatalain,anakdapatberpikirlogistentangsesuatu yang dialami, tetapitidakdalamsituasihipotesis. Anakpadatahapoperasionalkonkrit, melihatduniadanmenginterpretasikansituasisecaraharafiah. • Tahapoperasional formal (umur 14 tahunkeatas), dapatmengaplikasiakanlogikakesituasiabstrakdanhipotesis. Anaksudahdapatmenjawabpertanyaanmisalnya, apa yang terjadiseandainyaJepangmenangpadaperangduniake II?

  10. Teori Perkembangan Kognitif Bruner Bruner adalah ahli psikologi yang mengembangkan teori perkembangan kognitif untuk membantu guru meningkatkan belajar dan berpikir siswa. Tahap-tahap berpikir menurut Bruner: a.Enaktif b. Ikonik c. Simbolik

  11. Belajar menemukan (Discovery Learning) Bruner mengatakan bahwa peserta didik baik belajar dengan penemuan bahwa bila yang bersangkutan mempunyai pengalaman (surprise) dari suatu peristiwa yang tiba-tiba. Untuk meningkatkan kemampuan peserta didik menemukan struktur materi, peserta didik belajar dengan memfokuskan pada ide-ide dan hubungannya satu sama lain, bukan pada sesuatu yang rinci.

  12. Kurikulum Spiral Bruner juga menyarankan penggunaan kurikulum spiral, yaitu peserta didik secara periodik mengulangi kembali topik-topik yang telah dipelajari dan secara berkelanjutan memperluas topik tersebut.

  13. Motivasi Seperti halnya Piaget, Bruner juga menekankan belajar aktif. Belajar sebaiknya dengan berbuat. Meskipun motivasinya extrinsik, penggunaan hadiah (reward) dan penguatan (reinforcers) berguna ketika mulai mengajarkan suatu ide. Bruner selanjutnya menekankan, bahwa belajar bermakna tergantung pada motivasi intrinsik (dalam diri) peserta didik untuk mengerti dan memahami.

  14. Prinsip penerapan Kognitifisme kegiatanpembelajarannyamengikutiprinsip-prinsipsebagaiberikut : • Siswabukansebagaiorangdewasa yang mudahdalamprosesberpikirnya. Merekamengalamiperkembangankognitifmelaluitahap-tahaptertentu. • Anakusiaprasekolahdanawalsekolahdasarakandapatbelajardenganbaik, terutamajikamenggunakanbenda–bendakongkrit. • Keterlibatansiswasecaraaktifdalambelajaramatdipentingkan, karenahanyadenganmengaktifkansiswamakaprosesasimilasidanakomodasipengetahuandanpengalamandapatterjadidenganbaik. • Untukmenarikminatdanretensibelajarperlumengkaitkanpengalamanatauinformasibarudenganstrukturkognitif yang telahdimilikisipembelajar. • Pemahamandanretensiakanmeningkatkanjikameteripelajarandisusundenganmenggunakanpolaataulogikatertentu, darisederhanakekompleks. • Belajarmemahamiakanlebihbermaknadaripadabelajarmenghafal. Agar bermaknainformasibaruharusdisesuaikandandihubungkandenganpengetahuan yang telahdimilikisiswa.

  15. Prinsipkognitifbanyakdipakaididuniapendidikan, khususnyaterlihatpadaperancangansuatusisteminstruksional, prinsip-prinsiptersebutantara lain: • Seseorang yang belajarakanlebihmampumengingatdanmemahamisesuatuapabilapelajarantersebutdisusunberdasarkanpoladanlogikatertentu • Penyusunanmateripelajaranharusdarisederhanakekompleks, Belajardenganmemahamiakanjauhlebihbaikdaripadadenganhanyamenghafaltanpapengertianpenyajian

  16. Implikasi Kognitifisme • Implikasiteorikognitivismedalamkegiatanpembelajaranlebihmemusatkanperhatiankepadacaraberpikiratauproses mental anak, tidaksekedarkepadahasilnya. Selainitu, peransiswasangatdiharapkanuntukberinisiatifdanterlibatsecaraaktifdalamkegiatanbelajar. • Teoriinijugamemaklumiakanadanyaperbedaan individual dalamhalkemajuan per- kembangan. Olehkarenaitu guru harusmelakukanupayauntukmengaturaktivitasdidalamkelas yang terdiridariindividu – individukedalambentukkelompok – kelompokkecilsiswadaripadaaktivitasdalambentukklasikal.

More Related