1 / 19

Menyusun Questioner yang baik

Menyusun Questioner yang baik. Eko Sediyono. Apa Questioner ?. Questioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data secara survey.

jenna
Télécharger la présentation

Menyusun Questioner yang baik

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Menyusun Questioner yang baik Eko Sediyono

  2. Apa Questioner ? • Questioner : Daftar pertanyaan yang tersusun dengan baik yang digunakan untuk alat pengumpulan data secara survey. • Questioner harus sesuai dengan Masalah yang diteliti. Oleh karena itu sebelum menyusun questioner, masalah penelitian harus dirumuskan dengan jelas. • Jenis data yang dapat dikumpulkan menggunakan questioner bisa kualitatif maupun kuantitatif

  3. Pendahuluan • Questioner adalah cara yang murah untuk mengumpulkan data dari responden yang sangat banyak. • Questioner yang dirancang dengan baik dan digunakan secara efektif akan dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang unjuk kerja dari sistem yang diuji secara keseluruhan maupun informasi khusus dari suatu komponen sistem. • Jika questioner dilengkapi dengan pertanyaan demografis dari respondennya maka informasi tersebut dapat digunakan untuk menganalisis data berdasarkan berbagai kelompok.

  4. Perlu diperhatikan bahwa questioner harus dipandang sebagai proses bertahap mulai dari mendefinisikan aspek yang diteliti dan diakhiri dengan interpretasi hasil. • Setiap tahap harus dirancang dengan baik, karena hasil akhir yang terbaik tidak lebih baik dari rangkaian pertanyaan yang terjelek. • Maka dari itu, walaupun questioner secara fisik lebih murah dari pada metode pengumpulan data lainnya, tetapi butuh waktu dan konsentrasi yang lebih banyak untuk merancangnya dan menginterpretasi.

  5. Tahap-tahap Perancangan Questioner • Mendefinisikan Tujuan dari Survey • Menentukan kelompok sampel • Menulis Questionnaire • Mengolah Questionnaire • Menginterpretasi hasil

  6. Apa yang dapat diukur menggunakan Questioner ? • Yang dapat diukur dengan questioner cukup fleksibel, tetapi tidak semua data dapat diukur dengan questioner • Data yang dapat diukur dengan questioner dapat dikelompokkan menjadi 2 macam yaitu : • “Subjective vs. Objective* dan • “*Quantitative vs.Qualitative*. • Questioner bersifat survey, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol secara ketat jawaban dari responden. Oleh karena itu hasil questioner tidak seobyektif dibandingkan dengan hasil penelitian Lab. • Contoh : 2 kelompok responden ditanya tentang berapa lama mereka dapat menggunakan suatu aplikasi. Responden kemungkinan bingung cara menjawabnya, bisa dijawab kira-kira, sehingga kemungkinan lebih cepat dari kenyataannya. • Secara umum, questioner lebih cocok digunakan untuk mengumpulkan data yang bersifat subyektif, seperti misalnya analisis kepuasan tentang suatu sistem atau antarmuka.

  7. Pertanyaan dirancang untuk mengumpulkan data kualitatifmaupunkuantitatif. • Pertanyaan kuantitatif lebih pasti dari pada pertanyaan kualitatif. • Contoh : kata “mudah” dan “sulit” sangat relatif untuk tiap orang • Oleh karena itu untuk pertanyaan yang bersifat kualitatif harus disusun secara cermat sehingga tidak membingungkan dan membosankan responden.

  8. Kapan Suatu Penelitian Menggunakan Questioner ? • Tidak ada rumusan pasti, tergantung dari banyak faktor termasuk jenis informasi yang ingin diperoleh dan keberadaannya • Beberapa keadaan yang menjadi pertimbangan digunakannya questioner : • Bila sumber data dan dana terbatas. • Bila harus melindungi privasi responden. • Bila ingin menguatkan temuan yang sudah ada

  9. I. Mendefinisikan Tujuan Survey • Questioner yang dibuat tanpa tujuan yang jelas akan memboroskan waktu responden • Efeknya berpengaruh sampai tahap analisis. • Tujuan seperti “Mengidentifikasi aspek ketidakpuasan responden atas tampilan antarmuka sistem dan pengaruh negatifnya terhadap kinerja suatu sistem” kelihatannya jelas tetapi sebenarnya tidak jelas. • Perancang harus memperjelas apa yang dimaksud dengan ketidakpuasan. Apakah tidak puas mempelajari sistem, kekuatan sistem, atau ada yang lain ? Apa yang dimaksud dengan kinerja sistem ? Pertanyaan2 tersebut harus diminimalkan sehingga pertanyaannya dapat dirumuskan dengan jelas/ • Patokannya adalah Jika kita kesulitan menyusun pertanyaan, maka berarti tujuan pembuatan questioner kurang jelas. Kemali ke langkah awal untuk merumuskan ulang tujuannya.

  10. II. Menyusun Pertanyaan • Pada tahap ini diasumsikan bahwa kita sudah menentukan jenis data, merumuskan tujuan, dan menentukan kelompok respondennya. • Pertanyaan dimulai dengan pertanyaan demografi responden. Data ini digunakan untuk mengkorelasikan antar kelompok untuk melihat kekonsistenan jawaban. • Dalam pertanyaan demografi jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat rahasia pribadi yang tidak ada kaitannya dengan penelitian. Seperti misalnya besarnya gaji, padahal yang kita teliti kemampuan menggunakan sistem. • Jika perlu bertanya pertanyaan pribadi, maka susunlah kata-kata sehingga tidak menyinggung perasaan responden, sehingga memberikan jawaban yang tidak benar.

  11. Jenis Pertanyaan Bagaimana yang perlu kita tanyakan ? • Ada 2 jenis pertanyaan : Terbuka dan Tertutup. • PertanyaanTerbuka : Responden bebas memberikan jawaban tanpa dibatasi jenis jawabannya. • Pertanyaan terbuka baik untuk memastikan subyektifitas data. Dengan pertanyaan terbuka kita dapat menangkap beragam pendapat tentang suatu hal yang kita tanyakan. • Pertanyaan terbuka biasanya diletakkan pada akhir daftar pertanyaan untuk mengatahui pendapat responden tentang hal yang diteliti. • Kerugian pertanyaan terbuka : • Harus dibaca dan dianalisis satu pers atu • Interpretasi beberapa pembaca dapat berbeda sehingga sulit disimpulkan. • Butuh waktu dan pikiran yang lebih banyak bagi responden untuk menjawabnya, sehingga mudah bosan.

  12. Pertanyaan Tertutup : Menggunakan pertanyaan yang jawabannya berupa lpilihan • TIdak ada ketentuan dalam banyaknya pilihan. Biasanya berkisar antara 5- 10 pilihan jawaban. • Untuk pertanyaan yang mengukur satu variabel atau pendapat, misalnya kemudahan penggunaan, dengan kisaran dari mudah ke sulit, suka ke tidak suka biasanya pilihannya berjumlah gasal • Untuk questioner yang mengukur opini dan variabel yang jumlahnya banyak, seperti misalnya uji musik, lebih baik menggunakn jumlah pilihan jawaban yang genap, untuk menghindari banyaknya jawaban yang kosong (tidak punya pendapat). • Keuntungan Pertanyaan Tertutup : • Mudah dihitung persentase jawabannya. • Dapat menggunakan lembar jawaban komputer sehingga cepat menghitungnya. • Mudah melacak pendapat berdasarkan waktu • Mudah memfilter jawaban yang tidak berguna atau yang ekstrim.

  13. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun dan menganalisis Jawaban • Kejelasan. Sumber kesalahan terbesar adalah ketidak jelasan. Hal ini ditunjukkan dengan berbeda orang berbeda pula interpretasinya. • Contoh : untuk pertanyaan tentang seringnya melakukan sesuatu biasanya pilihan jawabannya adalah • Sangat sering • Sering • Kadang-kadang • Jarang • Tidak pernah Pilihan tersebut membingungkan, lebih baik : • Tiap hari • 2-6 kali seminggu • Sekali seminggu • Sekali sebulan • Tidak pernah • Aspek lain yang perlu diperhatikan adalah bahasa dan budaya. Hindari menggunakan istilah atau bahasa daerah yang tidak dimengerti oleh semua responden.

  14. Pertanyaan yang Menjurus. Pertanyaannya menjurus ke jawaban tertentu. • Kesalahan biasanya bukan pada pertanyaannya tetapi pada pilihan jawabannya. • Pilihan jawaban harus terdistribusi secara merata. • Contoh : respon terhadap kualitas komik, dengan pilihan jawaban : • Sangat baik • Luar biasa • Hebat • Baik • Cukup • Tidak terlalu baik • Contoh pertanyaan yang agak kasar adalah pertanyaan dengan jawaban ya/tidak • 1. Apakah yang anda gunakan ini adalah antarmuka CAD terbaik setiap kali anda menggunakan CAD ? • Pertanyaan tersebut mengarah ke jawaban tidak • Pilihan yang lebih baik adalah berikut ini : • Sangat setuju • Setuju sebaian saja • Tidak tahu • Sebagian tidak setuju • Sangat tidak setuju

  15. Penyusunan Kalimat (Phrasing): Jangan menggunakan katakerja yang menjurus ke positif atau negatif. • Gunakan bahasa-bahasa yang netral seperti contoh pertanyaan berikut ini. • Setujukah anda dengan rencana gubernur membangun perumahan murah • Pertanyaan Memalukan. Berkaitan dengan pertanyaan pribadi yang harus dihindari. • Questioner sangat tergantung dengan perasaan hati responden. Oleh karena itu jika responden merasa tidak nyaman, maka kita tidak akan memperoleh data yang benar. • Pertanyaan Hipotesis. Berdasarkan pada dugaan (terbaik), dan kayalan (terjelek). • Contoh pertanyaan yang bersifat kayalan : • Jika anda menjadi Gubernur, apa yang anda lakukan untuk menghentikan kriminalitas ? • Pertanyaan ini sulit dijawab oleh responden, sehingga kita sulit mendapatkan pendapat yang sebenarnya. • Jangan tanyakan pertanyaan yang bersifat hipotesis.

  16. Martabat yang bias. Kecenderungan responden menjawab pertanyaan dengan meningkatkan gengsinya. • Misalnya pertanyaan berapa lama anda mempelajari antarmuka sistem. Maka jawabannya akan lebih cepat dari apa yang dia bisa lakukan. • Untuk menghindari martabat yang bias, hindari wawancara yang bertatap muka langsung. Wawancara lewat telpon sangat baik. Surat-menyurat masih lebih baik

  17. Apa yang dilakukan setelah questioner dibuat ? • Questioner harus diuji, agar jelas dan dapat dimengerti oleh semua calon responden. • Perlu didiskusikan dengan enumerator, tentang persepsi dari tiap pertanyaan. • Uji questioner perlu diulang lebih dari satu kali untuk memastikan ketepatannya.

  18. Kesimpulan • Merancang questioner adalah proses yang panjang yang membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh. • Questioner adalah alat evaluasi yang ampuh, untuk itu harus dibuat dengan serius. • Perancangan questioner dimulai dengan pendalaman persoalan dan bagaimana questioner membantu dalam penelitian. Jika dalam penelitian diperlukan questioner maka langkah utama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan. • Seperti dalam penelitian pada umumnya, penelitian berbantuan questioner harus memiliki hipotesis. • Penelitian bertujuan membuktikan hipotesis yang dibuat. • Questioner bersifat serbaguna, dann dapat digunakan untuk mengumpulkan data yang subyektif maupun yang obyektif dengan pertanyaan terbuka maupun tertutup. • Komputer dapat digunakan untuk mengumpulkan dan menyaring data yang berguna, sedangkan questioner digunakan untuk mengumpulkan jawaban. • Ada banyak cara dalam membuat questioner, tetapi yang terpenting adalah pertanyaannya harus jelas dan bebas dari bias. • Review terhadap rancangan questioner sangat penting untuk menghindari kesalahan interpretasi. • Jika panduan ini diikuti maka questioner akan menjadi alat evaluasi yang tangguh dan ekonomis.

More Related