1 / 55

FONOLOGI

FONOLOGI. Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013. FONOLOGI. Sebuah Definisi. Fonologi. Fonemik. Definisi dari Para Linguis. Harimurti Kridalaksana. FONOLOGI. Ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa menurut fungsinya; fonemik. Kanji. Harimurti Kridalaksana (Fonemik).

kyrene
Télécharger la présentation

FONOLOGI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FONOLOGI Pengantar Linguistik Jepang 4 Maret 2013

  2. FONOLOGI Sebuah Definisi

  3. Fonologi Fonemik

  4. Definisi dari Para Linguis

  5. Harimurti Kridalaksana FONOLOGI Ilmu yang menyelidiki bunyi bahasa menurut fungsinya; fonemik

  6. Kanji

  7. Harimurti Kridalaksana (Fonemik) • Sistem fonem suatu bahasa. • Prosedur untuk menentukan fonem suatu bahasa. • Penyelidikan mengenai sistem fonem suatu bahasa.

  8. Sheddy N. Tjandra FONEMIK ilmuyang memaparkanfungsi, kedudukan, dankondisi yang diperlukandaritiap-tiapbunyibahasadi dalamtatabunyisecarakeseluruhan.

  9. FONOLOGI JEPANG Batasan dan Ruang Lingkup

  10. Kajian Fonologi

  11. Fonem

  12. Kanji

  13. Definisi Para Linguis

  14. Harimurti Kridalaksana • Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. • Fonem merupakan abstraksi, sedangkan wujud fonetisnya tergantung pada beberapa faktor, terutama posisinya dalam hubungan dengan bunyi lain.

  15. Sheddy N. Tjandra Fonem adalah satuan bunyi terkecil berwujud abstrak dengan ciri pembeda fonetis tertentu yang berfungsi membedakan makna dalam bahasa lisan.

  16. Dedi Sutedi Fonemadalah satuanbunyiterkecil yang berfungsiuntukmembedakanarti.

  17. Kesimpulan Definisi Fonem adalah satuan bunyi terkecil berwujud abstrak yang berfungsi membedakan makna.

  18. Contoh (B.Inggris) • Kata “pan” dan “ban” memiliki perbedaan yaitu kata yang pertama diawali dengan /p/ dan kata yang kedua diawali dengan /b/. • Kata “ban” dan “bin” yang memiliki perbedaan pada vokal /æ/ dan /ı/. • Perbedaan-perbedaan tersebut menyebabkan perbedaan pula pada arti (Richard et al, 1992:279).

  19. Alofon

  20. Kanji

  21. Definisi • Alofon adalah varian fonem berdasarkan posisi (Kridalaksana). • Dalam satu fonem memunculkan beberapa bunyi akibat letak fonem tersebut dalam suatu kata, yang dipengaruhi oleh fonem yang ada di depan atau di belakangnya (Sutedi).

  22. Alofon dan Fonem • Fonem merupakankristalisasidaribeberapabunyikonkritsebagaialofondalamtatabunyisuatubahasa. • Jadi, bunyikonkritalamidisebutalofondanfonemadalahsatuanbunyi yang diciptakanahlisehinggaberwujudabstrak, karenakeberadaanfonemada di dalambenakpikiranpenuturdan di dalam masyarakatpemakaibahasa yang bersangkutan.

  23. Alofon dan Fonem • Olehkarenaitu, fonemseringdikatakanmemilikisatuataubeberapaalofon, ataukebalikannya, satuataubeberapaalofonmembentukfonem. • Jikameminjamkonsepindukdananak, makafonemadalahinduknyadanalofonadalahanaknya.

  24. Alofon dan Fonem

  25. Contoh Alofon dan Fonem

  26. Fonem dengan 1 alofon BahasaIndonesia: • ‘rabu’ fonem /r/ alofon [r] • ‘labu’ fonem /l/ alofon [l] BahasaJepang: • ‘obasan’fonem /a/ alofon [a] • ‘obaasan’fonem /a:/ alofon [a:]

  27. Fonem dengan beberapa alofon Bahasa Indonesia: • fonem letup /k/ padaakhir kata ‘tembok’ memilikitigavariasiucapan, yaitu: • [tεmbɔk”] konsonan letup velar yang tidakmeletupkeluar, • [tεmbɔk’] konsonan letup velar yang meletupkeluar, • [tεmbɔʔ] konsonan letup glotal. • Jadi, fonem letup /k/ memilikitigaalofon, yaitu: [k”], [k’], [ʔ]

  28. Fonem dengan beberapa alofon BahasaJepang: • fonemlikwidapada kata ‘raamen’memilikitigavariasiucapan, yaitu: • [ra:meN] konsonantrildengangetaranberkali-kali, • [ɼa:meN] konsonan flap dengangetaransatu kali, • [la:meN] konsonan lateral tanpagetaran. • Jadifonemlikwida /r/ memilikitigaalofon, yaitu: [r]. [ɼ], [l].

  29. Alofon & Distribusinya

  30. Distribusi Alofon • Kehadiranalofontidaksembarangan. Alofonmunculpadaposisi-posisitertentu yang ditempatifonembersangkutan. • Posisitertentupadapengucapan kata yang didudukifonemhinggamenentukankehadiranalofontertentusebagaibentukkonkritdarifonembersangkutandisebutdistribusialofon.

  31. Jenis Distribusi Alofon • DistribusiKomplementeradalahdistribusialofonpadaposisitertentu yang hanyamemungkinkankehadiransatualofonsaja. • Distribusikomplementerdapatdilihatpada kata ‘rabu’ dan ‘labu’ yang hanyamemilikisatualofonyaitu[r] dan [l].

  32. Jenis Distribusi Alofon • DistribusiVariasiBebasadalahdistribusialofonpadaposisitertentu yang memungkinkankehadiranbeberapanalofontanpamembedakanmakna. • Distribusivariasibebasdapatdilihatpada kata ‘raamen’yang memilikitigaalofon, yaitu[r]. [ɼ], [l].

  33. Analisis Pasangan Minimal Teknik Menemukan Fonem

  34. Pasangan Minimal... ...adalah duakata yang maknanyaberbedatetapiucapannya paling tidakberbedapadasatucirifonetis, sehinggasecaraakustisamatmiripkarenamemilikilingkunganfonetis yang sama.

  35. Contoh 1: Lingkungan fonetis [_abu] ‘rabu’ berkonsonantril/r/ ‘labu’ berkonsonanlateral /l/ ‘babu’ berkonsonan letup bilabial/b/ ‘tabu’ berkonsonanletup alveolar/t/

  36. Contoh Pasangan Minimal (B.Ind.)

  37. Contoh 2: Lingkungan fonetis [_aku] 書く /k-aku/ <Menulis> 咲く /s-aku/ <mekar/berkembang> 炊く /t-aku/ <menanak (nasi)> 泣く /n-aku/ <Menangis> 履く /h-aku/ <Memakaisepatudll.> 抱く /d-aku/ <memeluk / mendekap>

  38. Contoh Pasangan Minimal (B.Jpg)

  39. Contoh Pasangan Minimal lain Bunyi panjang: • おばさん[obasaN] /a/ <tante; bibi> • おばあさん[oba:saN] /a:/ <nenek> Beda alofon: • カニ[kani] /n/ <kepiting> • 柿[kaki] /k/ <persimmon> Beda aksen: • 雨[a¬me] /¬/<hujan> • 飴[a⌐me] /⌐/ <permen>

  40. Aksen

  41. Definisi Aksen Penonjolanucapan yang bersifatrelatifdanterbentukberdasarkankebiasaansosialdarisatumasyarakatbahasadandikenakanpadapengucapan kata.

  42. Jenis Aksen 1 • AksenEnergiadalahaksenkuat-lemahnyatenaga yang dikenakanpadasuku kata atau kata-kata. • AksenenergibanyakditemukandalambahasaInggris.

  43. Jenis Aksen 1 Contoh: • Kata ‘desert’ diucapkan [dézərt] denganpenekanantenagapadavokal [é] yang ada di suku kata pertamamenjadibermakna “gurunpasir”. • Kata ‘desert’ diucapkan [dizə:rt] denganpenekanan kata padavokal [ə] yang ada di suku kata keduamenjadibermakna “melakukandesersi”.

  44. Jenis Aksen 2 • AksenNada adalahaksentinggi-rendahnya nada yang dikenakanpadasuku kata atau kata-kata. • Aksennada banyakditemukandalambahasaCinaMandarin.

  45. Jenis Aksen 2 Contoh: • Kata 馬’ma’ bernada 1 yaitu nada paling rendahbermakna “kuda”. • Kata 麻’ma’bernada 2 yaitu nada rendahbermakna “seratkarung”. • Kata ‘ma’ bernada 3 yaitu nada standarbermakna “ibu”. • Kata罵‘ma’bernada 4 yaitu nada tinggibermakna “memaki”.

  46. Intonasi

  47. Definisi Intonasiadalahperubahantinggi-rendahnya nada padaakhirkalimat yang mengungkapkansikappsikologispenutur.

  48. Jenis • IntonasiMenaikdiberitandafonetis [↑], • IntonasiMenurundiberitandafonetis [↓], • IntonasiMendatardiberitandafonetis [→], • IntonasiTurun-Naikdiberitandafonetis [↓↑], • IntonasiTurun-Datardiberitandafonetis [↓→],

  49. Mora dan Silabis

  50. Mora SetiapbunyidalambahasaJepangjikaditulisdenganhuruf kana (Hiragana atau Katakana) kecualiyou –on (Kya, kyu, kyodan yang lainnya), setiapsatuhurufnyadianggapsebagaisatumora [拍’haku]<ketukan>

More Related