1 / 14

PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR

PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR. OLEH : R UCU HADIATINI. LATAR BELAKANG. Faktor-faktor yang mmpengaruhi keberhasilan belajar menurut Muhibbin Syah (2002:144) terdiri dari faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar.

merlin
Télécharger la présentation

PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERAN BK DALAM MEMBANGKITKAN MOTIVASI BELAJAR OLEH : R UCU HADIATINI

  2. LATAR BELAKANG Faktor-faktor yang mmpengaruhi keberhasilan belajar menurut Muhibbin Syah (2002:144) terdiri dari faktor internal, eksternal dan pendekatan belajar. Faktor internal antara lain : a) aspek fisiologis; b) aspek psikologis yang terdiri dari (1) tingkat kecerdasan/ intelegensi siswa; (2) sikap siswa; (3) bakat siswa; (4) minat siswa; dan (5) motivasi siswa. Sedangkan faktor eksternal adalah : a) lingkungan sosial; b)lingkungan nonsosial. Dan faktor pendekatan belajar adalah segala cara dan strategi yang digunakan dalam PBM

  3. Fakta di lapangan • Masih banyak guru yang belum optimal dalam membangkitkan motivasi belajar siswa karena keterbatasannya pengetahuan tentang BK

  4. Rumusan dan pembatasan masalah • Bagaimana peran BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa ? • Apa yang menjadi motivasi belajar siswa ? • Apakah kendala BK dalam meningkatkan motivasi belajar ?

  5. Tujuan Untuk mengetahui dan mendeskripsikan : • Peran BK dalam meningkatkan motivasi belajar siswa . • Apa –apa saja yang menjadi motivasi belajar siswa . • Kendala BK dalam meningkatkan motivasi belajar .

  6. Pembahasan A. Pengertian Bimbingan dan Konseling • Bimbingan dan konseling berasal dari dua kata yaitu bimbingan dan konseling. Bimbingan merupakan terjemahan dari guidance yang didalamnya terkandung beberapa makna. Sertzer & Stone (1966:3) mengemukakan bahwa guidance berasal kata guide yang mempunyai arti to direct, pilot, manager, or steer (menunjukkan, menentukan, mengatur, atau mengemudikan).

  7. Pengertian motivasi • Motivasi siswa untuk belajar merupakan kecenderungan siswa untuk menemukan kegiatan akademik yang berarti dan berharga serta untuk memperoleh manfaat akademik tambahan (Brophy dalam Woolfook : 1993). • Muhibbin Syah (2002:151) berpendapat : • motivasi adalah keadaan internal organisme baik manusia atu pun hewan yang mendorongnya untuk berbuat sesuatu. Dan motivasi tersebut dibagi menjadi motivasi instrinsik, serta motivasi ekstrinsik.

  8. Peran BK dalam membangkitkan motivasi belajar • Memberikan pemahaman kepada peserta didik tentang potensi yang ada pada dirinya sehingga ia mengenal dirinya secara baik agar ia termotivasi untuk mengembangkan potensinya tersebut, • Memberikan pemahaman kepada peserta didik agar ia mampu beradaptasi dengan lingkungannya sehingga ia merasa nyaman berada dalam lingkungannya.

  9. Memberikan bimbingan dan arahan kepada peserta didik tentang penyaluran • Memberikan dorongan agar peserta didik lebih bargairah menggali potensinya sehingga ia menjadi pribadi yang percaya diri dengan potensinya serta tidak merasa rendah diri untuk bergaul dalam lingkungannya

  10. Aspek yang menjadi Motivasi Belajar • Punishman dan reward. Karena peserta didik akan merasa senang jika mendapat hadiah atau pujian, sehingga akan terbangkitkan motivasinya untuk belajar. Sedangkan hukuman juga berdampak pada meningkatnya motivasi belajar sebab peserta tentu tidak mau jika dirinya mendapat hukuman untuk itu ia akan berusaha untuk menghindarinya. • Suri teladan dari orangtua. Lingkungan keluarga yang harmonis, latar belakang pendidikan orangtua , serta perilaku orangtua yang baik akan membangkitkan motivasi peserta didik untuk belajar.

  11. Lingkungan pergaulan. Lingkungan, dalam hal ini teman bermainnya juga sangat mempengaruhi motivasi peserta didik. Contohnya ketika teman-temannya mendapat nilai bagus maka ia akan merasa iri dengan demikian termotivasi untuk belajar, karena ia akan merasa takut jika ia prestasi belajarnya rendah akan dijauhi teman-teman bermainnya. • Tata tertib sekolah. Aspek ini pun dapat mempengaruhi motivasi peserta didik, karena setiap orang punya naluri untuk mentaati peraturan dan takut akan sangsi jika ia melangar peraturan.

  12. Kendala-kendala yang dihadapi BK dalam membangkitkan motivasi belajar • Kurangnya kerjasama antara guru, orangtua dengan konselor sehingga sering terjadi miskomunikasi yang mengakibatkan layanan bimbingan tidak tepat sasaran. • Kurangnya perhatian dari manajemen dalam hal ini Kepala sekolah dalam pengadaan sarana dan prasana BK, ataupun tatatertib sekolah yang tidak konisten. Karena layanan BK merupakan bagian dari proses pendidikan dan merupakan satu kesatuan dalam manajemen, maka jika kurang kordinasi tentulah akan menghambat kerja BK. • Sulitnya komunikasi dengan peserta didik jika ditemui peserta didik yang tidak terbuka sehingga menyulitkan BK untuk mengorek informasi.

  13. KESIMPULAN • Sesuai dengan fungsinya, maka peran BK dalam membangkitkan motivasi belajar siswa dapat dilakukan dengan memberikan layanan dengan bimbingan untuk menggali potensi siswa sehingga siswa mengenal siapa dirinya, potensinya, kekuatan yang ada pada dirinya sehingga siswa menjadi pribadi yang kuat serta semangat belajarnya meningkat. • Aspek yang dapat menjadi motivasi belajar siswa diantarnya : hadiah dan hukuman, suri teladan orangtua, lingkungan pergaulan serta tata tertib sekolah.

  14. Kendala yang dihadapi oleh konselor dalam layanan BK diantaranya: kurangnya kerjasama antara orangtua, guru dan Bk yang mengakibatkan miskomunikasi, minimnya sarana prasarana serta dukungan dari kepala sekolah, serta jika ditemui siswa yang tidak komunikatif.

More Related