1 / 20

Prinsip-Prinsip Editing

Teknik Tata Sunting Surat Kabar. Prinsip-Prinsip Editing. Prinsip-Prinsip Editing. DI balik sebuah tulisan yang enak dibaca terdapat editor ( redaktur ) yang hebat . “ No writer can work without a good editor ”( Gorney dalam “Best Newspaper Writing 1980”)

Télécharger la présentation

Prinsip-Prinsip Editing

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TeknikTata SuntingSuratKabar Prinsip-Prinsip Editing

  2. Prinsip-Prinsip Editing • DI baliksebuahtulisan yang enakdibacaterdapat editor (redaktur) yang hebat. “No writer can work without a good editor”( Gorneydalam “Best Newspaper Writing 1980”) • Editor adalahorang yang bekerjadibelakanglayar. Diamenyeleksidanmemperbaikinaskahsebelumdipublikasikan. • Editor adalahhatinurani media, menyelaraskansebuahnaskahdenganvisi, misi, danrubrikasi media. • Secarateknis, iategasdalampenggunaanhurufbesardansingkatan, penggunaangelar, tandabaca, ejaan,  tatabahasa, pemilihanjenishurufuntukjuduldansebagainya.

  3. Editing adalahpekerjaanintelektualdanteknis. • Intelektualkarenaiamembutuhkanwawasanmemadaiuntukvalidasifaktadalamsebuahnaskah. • Tekniskarenaiamembutuhkankecermatandalampilihankata, kalimat, dantandabaca. • Denganintelektualitasdankemampuanteknis, editor menjadikansebuahnaskahmenjadihebat, layaksiar, layakmuat, enakdibaca, sertamudahdicernapembaca. • Editing efektifmembutuhkanintelijensia, empati, fleksibilitas, kepercayaandiri, kemauanuntukbereksperimen, ketajaman, ketelitian, kesabaran, gunamembantupenulisdalammencapaitujuannya.

  4. Tugas editor  editing: mengedit, menyunting (prosespenentuan, seleksi, danperbaikan (koreksi) naskah yang akandimuatataudipublikasikan).  • Di media massa, editing adalahtugasredaktur. • Dalamprosespenulisannaskahberita, editing merupakanbagiandariaktivitaspengolahanhasilliputan (news processing) setelahmelewatitahap news planning (perencanaanberita), news gathering (peluputanperistiwadilapangan), dan news writing (penulisanbahan-bahanberitamenjadisebuahtulisanberita).

  5. PROSES EDITING • PENYUNTINGAN SECARA REDAKSIONAL Editor memeriksatiap kata dan kalimatagar logis, mudahdipahami, dan tidakrancu (benarejaan, punyaarti, dan enakdibaca). • PENYUNTINGAN SECARA SUBSTANSIAL  Editor memperhatikandat dan faktaagartetapakurat dan benar. Isitulisanmudahdimengerti. Sistematikaharustetapterjaga. • MENYUNTING BUKAN SEKADAR MEMOTONG TULISAN AGAR PAS DENGAN SPACE, TAPI JUGA MEMBUAT TULISAN YANG ENAK DIBACA DAN MENARIK, DAN TIDAK MEMPUNYAI KESALAHAN FAKTUAL

  6. TUJUAN EDITING • Memperbaikistrukturkalimat yang ruwet agar lebihlancardankomunikatif, • Menjaga agar isinaskahdapatdipertanggungjawabkan, sesuaidenganvisidanmisiredaksi, sertamenarikperhatianpembaca/audience. • Menyesuaikannaskahdengangaya media bersangkutan, standarbahasasertakelayakannaikcetak (fit to print) ataukelayakansiar (fit to broadcast).

  7. TEKNIS • Mencarikesalahan-kesalahanfaktualdanmemperbaikinya, diantaranyakekeliruansalahtulistentangnama, jabatan, gelar, tanggalperistiwa, namatempat, alamat, dansebagainya. • Memperbaikikesalahandalampenggunaantanda-tandabaca. • Tegasdalamhal-halsepertipenggunaanhurufbesardansingkatan, penggunaangelar, tandabaca, ejaan,  tatabahasa, pemilihanjenishurufuntukjudul, dsb. • Mengetatkantulisanataumenyingkattulisansesuaidenganruang yang tersedia, termasukmembuangataumemotong (cutting) paragraf yang tidakpenting.

  8. Menggantikataatauistilah yang tidakmemenuhiprinsipekonomikata. • Melengkapitulisandenganbahan-bahantipografi, sepertianakjudul (subjudul), dimanadiperlukan. • Menulisataumenentukanjuduldan lead  atauterasberitajikadipandangperlu. • Di beberapasuratkabar, editing jugatermasukmenulis caption  (keterangangambar) untukfotodanpekerjaan lain yang berhubungandengancerita yang disuntingitu.

  9. NON-TEKNIS • Memperhatikanapakahnaskahberitasudahmemenuhinilai-nilaijurnalistikdankriterialayakmuat —aktual, faktual, penting, danmenarik. • Menelitiapakahnaskahberitasudahmenaatidoktrinkejujuran (fairness doctrine) sertaasaskeberimbangan (cover both side). Jikabelum, tugaskankembali reporter untukmemenuhinya. • Memperhatikanapakahopini, interpretasi, ataupenilaianwartawanlebihmenonjoldaripadafaktahasilliputan. • Menjagajangansampaiterjadikontradiksidalamsebuahnaskah. • Menjagajangansampaiterjadipenghinaan, artiganda, dantulisan yang memuakkan (bad taste).

  10. Sadarmengenaisifat-sifatumumtentangumur, tarafhidup, dangayahidupparapembacautamakorannya, danmenyuntingnaskahsesuaidengansifatumumtersebut. • Memperbaikitulisanopini (artikel) dengansegalaupayatanpamerusakcarapenulisnyamenyatakanpendapatnya. Karenanya, redakturharusmembacalebihdahuluseluruhcerita/naskahuntukmendapatkanpengertianpenuhtentangapa yang berusadikatakanolehsipenulis. • Menjagamasuknyaiklanterselubungsebagaiberita. Dengandemikian, editing tidaklahsemata-matamemotong (cutting) naskah agar sesuaiatau pas dengankolom yang tersedia, akantetapijugamembuatnaskahenakdibaca, menarik, dantidakmengandungkesalahanfaktual. Iamengubahredaksionalnaskahtanpamengubahmaknaatausubstansinya. Jikaperlu, editor melakukanpenulisanulang (rewriting).

  11. KELENGKAPAN EDITOR • Style Book –bukupedomangayabahasakhas media tempat editor bekerja. • KamusBahasa. • Kamussingkatan (akronim). • Peta. • Bukubiografitentangtokoh-tokohternama. • Ensiklopedi. • Bukutelefon. • Bukuataukoleksiucapanataupepatahterkenal.

  12. BahasaJurnalistik • Fungsibahasakomunikasimassaharusjelas dan mudahdibacadengantingkatukuranintelektualminimal. • Menurut JS Badudu (1988) bahasajurnalistikmemilikisifatkhas: • Singkat: menghindaripenjelasan yang panjangdanbertele-tele. • Padat: singkat, mampumenyampaikaninformasi yang lengkap. Prinsip 5 W 1H, buang kata-kata mubazir, ekonomi kata. • Sederhana: memilihkalimattunggal dan sederhana, bukankalimatmajemuk yang panjang, rumit, dan kompleks. Kalimat yang efektif, praktis, sederhanapemakaiankalimatnya, tidakberlebihanpengungkapannya (bombastis) • Lugas: mampumenyampaikanpengertian/maknainformasi secara langsung, menghindaribahasa yang berbunga-bunga . • Menarik: menggunakanpilihan kata yang masihhidup, tumbuh, dan berkembang. Menghindarikata-kata yang sudahmati.

  13. BahasaJurnalistik: kesadaranterbatasnyaruangandanwaktu menghendakikemampuankomunikasicepatdalamruangansertawaktu yang relatifterbatas. • Bahasajurnalistik yang efisien: lebihhematdanlebihjelas. Asashematdanjelasinipentingbuatsetiap reporter dan editor. • HEMAT: Penghematan diarahkan ke penghematan ruangan dan waktu. Ini bisa dilakukan di dua lapisan: (1) unsur kata (2) unsur kalimat • Penghematan Unsur Kata • 1a) Beberapa kata Indonesia sebenarnya bisa dihemat tanpa mengorbankan tatabahasa dan jelasnya arti. Misalnya: • agar supaya ................. agar, supayaakan tetapi ................. tapiapabila ................. bilasehingga ................. hinggameskipun ................. meskiwalaupun ................. walautidak ................. tak (kecuali diujung kalimat atau berdiri sendiri).

  14. 1b) Kata daripada atau dari pada juga sering bisa disingkat jadi dari. • Misalnya: ''Keadaan lebih baik dari pada zaman sebelum perang'', menjadi ''Keadaan lebih baik sebelum perang''. Tapi mungkin masih janggal mengatakan: ''Dari hidup berputih mata, lebih baik mati berputih tulang''. • 1c) Ejaan yang salahkaprah justru bisa diperbaiki dengan menghemat huruf. Misalnya: sjah > Sah; khawatir > Kuatir; akhli > Ahli; tammat > Tamat; progressive > progresif; effektif > Efektif • Patokan: EYD! • 1d) Beberapa kata mempunyai sinonim yang lebih pendek. Misalnya:kemudian = lalu; makin = kian; terkejut = kaget; sangat = amat; demikian = begitu; sekarang = kini • Catatan: Dua kata yang bersamaan arti belum tentu bersamaan efek, sebab bahasa bukan hanya soal perasaan. Dalam soal memilih sinonim yang telah pendek memang perlu ada kelonggaran, dengan mempertimbangkan rasa bahasa.

  15. PenghematanUnsurKalimat/ penghematan melalui struktur kalimat. • 2a) Pemakaian kata yang sebenarnya tak perlu, di awal kalimat: • - ''Adalah merupakan kenyataan, bahwa percaturan politik internasional berubah-ubah setiap zaman'‚. (Bisa disingkat: ''Merupakan kenyataan, bahwa ................'').- ''Apa yang dinyatakan Wijoyo Nitisastro sudah jelas'‚. (Bisa disingkat: ''Yang dinyatakan Wijoyo Nitisastro...........''). • 2b) Pemakaian apakah atau apa (mungkin pengaruh bahasa daerah) yang sebenarnya bisa ditiadakan: • - ''Apakah Indonesia akan terus tergantung pada bantuan luar negeri''?(Bisa disingkat: ''Akan terus tergantungkah Indonesia.....'').- Baik kita lihat, apa(kah) dia di rumah atau tidak'‚. (Bisa disingkat: ''Baik kita lihat, dia di rumah atau tidak''). • 2c) Pemakaian dari sebagai terjemahan of (Inggris) dalam hubungan milik yang sebenarnya bisa ditiadakan; Juga daripada. • - ''Dalam hal ini pengertian dari Pemerintah diperlukan''.(Bisa disingkat: ''Dalam hal ini pengertian Pemerintah diperlukan''.- ''Sintaksis adalah bagian daripada Tatabahasa'‚. (Bisa disingkat: ''Sintaksis adalah bagian Tatabahasa'').

  16. 2d) Pemakaian untuk sebagai terjemahan to (Inggris) yang sebenarnya bisa ditiadakan: • - ''Uni Soviet cenderung untuk mengakui hak-hak India''.(Bisa disingkat: ''Uni Soviet cenderung mengakui............'').- ''Pendirian semacam itu mudah untuk dipahami''.(Bisa disingkat: ''Pendirian semacam itu mudah dipahami'').- ''GINSI dan Pemerintah bersetuju untuk memperbaruhi prosedur barang-barang modal''.(Bisa disingkat: ''GINSI dan Pemerintah bersetuju memperbaruhi.......''). • Catatan: Dalam kalimat: ''Mereka setuju untuk tidak setuju'', kata untuk demi kejelasan dipertahankan. • 2e) Pemakaian adalah sebagai terjemahan is atau are (Inggris) tak selamanya perlu: • - ''Kera adalah binatang pemamah biak''.(Bisa disingkat ''Kera binatang pemamah biak'').

  17. 2f) Pembubuhan akan, telah, sedang sebagai penunjuk waktu sebenarnya bisa dihapuskan, kalau ada keterangan waktu: • - ''Presidenbesokakanmeninjaupabrik ban Good year''.(Bisadisingkat: ''Presidenbesokmeninjaupabrik.........'').- ''Taditelahdikatakan ........''(Bisadisingkat: ''Tadidikatakan.'').- ''Kini Clay sedangsibukmempersiapkandiri''.(Bisadisingkat: ''Kini Clay mempersiapkandiri''). • 2g) Pembubuhanbahwaseringbisaditiadakan: • - ‘’Gubernurmembantahdesas-desus yang mengatakanbahwaiaakandiganti''.- ''Tidakdiragukanlagibahwaialahorangnya yang tepat''. (Bisadisingkat: ''Takdiragukanlagi, ialahorangnya yang tepat''.). • Catatan: Sebagaigantibahwaditaruhkankoma, ataupembuka (:), bilaperlu. • 2h) Yang, sebagaipenghubungkatabendadengankatasifat, kadang-kadangjugabisaditiadakandalamkontekskalimattertentu: • - ''Indonesia harusmenjaditetangga yang baikdari Australia''.(Bisadisingkat: ''Indonesia harusmenjaditetanggabaik Australia'').- ''Kamiadalahpewaris yang sahdarikebudayaandunia''.

  18. 2i) Pembentukan kata benda (ke + ..... + an atau pe + ........ + an) yang berasal dari kata kerja atau kata sifat, kadang, kadang, meski tak selamanya, menambah beban kalimat dgn kata yg sebenarnya tak perlu: • - ''Tanggul kali Citanduy kemarin mengalami kebobolan'‚.  ''Tanggul kali Citanduy kemarin bobol'').- ''PN Sandang menderita kerugian Rp 3 juta'‚.  ''PN Sandang rugi Rp 3 juta'').- ''Ia telah tiga kali melakukan penipuan terhadap saya‚‘  ''Ia telah tiga kali menipu saya'').- Ditandaskannya sekali lagi bahwa DPP kini sedang memikirkan langkah-langkah untuk mengadakan peremajaan dalam tubuh partai'‚.  ''Ditandaskannya sekali lagi, DPP sedang memikirkan langkah-langkah meremajakan tubuh partai''). • 2j) Penggunaan dimana, kalau tak hati-hati, juga bisa tak tepat & boros. Dimana sebagai kataganti penanya yang berfungsi sebagai kataganti relatif muncul dlm bahasa Indonesia akibat pengaruh bahasa Barat. • Misalnya: ''Rumahdimanasayadiam'', yang berasaldari ''The house where I live in'', dalambahasa Indonesia semulasebenarnyacukupberbunyi: ''Rumah yang sayadiami''. Misal lain: ''Negeridimanaiadibesarkan'', dalambahasa Indonesia semulaberbunyi: ''Negeritempatiadibesarkan'‘.

  19. Pemakaian Kata, Kalimat dan Alinea • Bahasajurnalistikmengikutikaidahbahasa Indonesia baku. Namunpemakaianbahasajurnalistiklebihmenekankan pada dayakekomunikatifannya. • Pemakaian kata-kata yang bernas. • Kata merupakan modal dasardalammenulis. Semakinbanyakkosakata yang dikuasaiseseorang, semakinbanyak pula gagasan yang dikuasainya dan sanggupdiungkapkannya. • Dalampenggunaan kata, adaduapersoalan: ketepatan dan kesesuaianpilihan kata. Ketepatanmempersoalkanapakahpilihan kata yang dipakaisudahsetepat-tepatnya, sehinggatidakmenimbulkaninterpretasi yang berlainan antara penulis dan pembaca. Sedangkankesesuaianmempersoalkanpemakaiankata yang tidakmerusakwacana.

  20. Penggunaankalimatefektif. • Kalimatdikatakanefektifbilamampumembuatprosespenyampaiandanpenerimaanituberlangsungsempurna. Kalimatefektifmampumembuatisiataumaksud yang disampaikanitutergambarlengkapdalampikiransipembaca, persisapa yang ditulis. Keefektifankalimatditunjangantara lain olehketeraturanstrukturataupolakalimat. Selainpolanyaharusbenar, kalimatituharus pula mempunyaitenaga yang menarik. • Penggunaan alinea/paragraf yang kompak. • Alinea merupakansuatukesatuanpikiran, suatukesatuan yang lebihtinggiataulebihluasdarikalimat. Setidaknyadalamsatu alinea terdapatsatugagasanpokok dan beberapagagasanpenjelas. Pembuatan alinea bertujuanmemudahkanpengertian dan pemahamandenganmemisahkansuatu tema dari tema yang lain.

More Related