1 / 20

Pendidikan U ntuk Anak Tunagrahita Ringan

Pendidikan U ntuk Anak Tunagrahita Ringan. B erbagai cara menyusun program pendidikan bagi tunagrahita ringan, dan kebanyakan sistem sekolah membagi menjadi: kelas prasekolah Kelas dasar awal kelas dasar lanjut/menengah wal dan kelas sekunder/menengah lanjut.

nemo
Télécharger la présentation

Pendidikan U ntuk Anak Tunagrahita Ringan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pendidikan Untuk AnakTunagrahitaRingan

  2. Berbagai cara menyusun program pendidikan bagi tunagrahita ringan, dan kebanyakan sistem sekolah membagi menjadi: • kelas prasekolah • Kelas dasar awal • kelas dasar lanjut/menengah wal • dan kelas sekunder/menengah lanjut

  3. Ada beberapa sekolah menambah dengan terdapatkelas stimulasi bayi dan program postschool.Padasekolahini difokuskanuntukmendorong perkembangan sensorik dan intelektual anak sejak lahir sampai 3 tahun, dan lebih lanjut berkonsentrasi pada persiapan masa remaja dan awal dewasa dengan keterampilan pekerjaan, kemandirian hidup. (Hallahan & Kauffman, 1988: 70).

  4. ACCEPTS(A Curriculum for children’s Effective Peer and Teacher Skill) • Goldstein (1974) misalnya, telah mengembangkan Kurikulum keterampilan sosial yang diperuntukkan tingkat dasar awal. Walker dan rekan-rekannya telah menerbitkan kurikulum ACCEPTS yaitumenekankanpadaketrampilan sosial untuk digunakan padaanak (Walker, Mc Connell, Holmes, Toclis, dan Golden, 1983).

  5. KurikulumACCEPTS • KurikulumACCEPTS, distrukturkan dan ditahapkan sebagai rangkaian aktivitas yang berfokus pada lima keterampilan sebagaiberikut: • (1) keterampilan kelas (misalnya mengikuti instruksi langsung) • (2) kemampuan interaksi dasar • (3) bergaul • (4) berteman, dan • (5) mengatasi keterampilan. (Hallahan & Kauffman, 1983: 70-78).

  6. Mengelola Kelas • Tahun-tahun anak usia dini dipandang oleh banyak pendidik dan perkembangan setiap anak, terutama yangkemungkinandiidentifikasi mengalami keterbelakangan mental setelah ia mencapai usia sekolah dasar. • Mereka sering merujuk pada anak-anak "beresiko", gagasan bahwa mereka beresiko menjadi diklasifikasikan sebagai keterbelakangan mental setelah mereka masuk sekolah dasar. (Hallahan & Kauffman, 1988: 70).

  7. Periode prasekolah juga merupakan saat yang tepat untuk mulai melibatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak mereka. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa orang tua dapat menjadi guru yang efektif untukanak-anak prasekolah. Karnes, Teska, Hodgins, dan Badger (1970) ibu melatih anak prasekolah “beresiko” untuk merangsang perkembangan kognitif dan verbal pada anak-anak mereka. IQ anak-anak 16 poin tersebut lebih tinggi daripada IQ dari kelompok yang ibunya tidak di bawah pelatihan (Hallahan & Kauffman, 1983: 71).

  8. Program bervariasi sesuai dengan bagaimana layanan disampaikan. Ramey dan Bryant (1983) mencatat bahwa beberapa bentuk yang paling umum dari program penghantaran adalah kunjungan rumah pendidikan / kombinasi penitipan, dan sesi kelompok orang tua.Beberapa program juga telah menawarkan pelatihan kerja untuk orang tua dan perawatan medis bagi anak-anak.

  9. Banyak kelas untuk anak-anak prasekolah tunagrahitaringan menekankan apa yang sering disebut sebagai keterampilan kesiapan, prasyarat untuk belajar lanjut. • Pada kelas TK untuk anak-anak yang tidakcacat juga fokus pada kegiatan tersebut, tetapi kelas prasekolah untuk anak-anak tunagrahitaringanmulai pada tingkat yang lebih rendah, dan pelatihan dapat memakan waktu selama dua atau tiga tahun.

  10. Kesiapan keterampilan termasuk kemampuan untuk: • 1. Duduk diam dan memperhatikan guru. • 2. Diskriminasi pendengaran dan rangsangan visual. • 3. Ikuti arah. • 4. Mengembangkan bahasa. • 5. Meningkatkan koordinasi motorik kasar dan halus (memegang pensil, memotong dengan gunting).

  11. 6. Mengembangkan keterampilanmenolongdirisendiri (mengikat sepatu, mengancingkan dan membuka kancing, zipping dan unzip, toilet). • 7. Berinteraksi dengan rekan-rekan dalam situasi kelompok. (Hallahan & Kauffman, 1980: 70-71).

  12. KelasDasarAwal • Kelasawalsekolahdasarjugasangatberorientasiuntukmemberikananaktunagrahitaringandenganketerampilankesiapan. Denganusiakronologisdari 6 sampai 10 tahundanusia mental darisekitar 4 sampai 6 tahun, sebagianbesaranak-anakiniperludiberipengalamankelaskhususuntukanak-anak TK yang tidakcacat.

  13. KelasDasarMenengah • KelasMenengahuntukanak-anakantarausiasekitar 9 dan 13 tahun (usia mental darisekitar 6 sampai 9 tahun) lebihumumdaripadakelasutamauntukanakretardasi (Robinson dan Robinson, 1976). • Hal initerutamakarenaanak-anaktunagrahitaringanseringtidakteridentifikasisampaimerekatelahberadadisekolahselamabeberapatahun.

  14. Sehinggakarenadianggapsebagaianak yang tidakcacatdiajarkanpelajaranakademis, sepertimembaca, untukbelajarpelajaranakademislainnyayang diasumsikan penting peranannya. Anak-anak yang retarded diajarkan membaca dalam rangka kemandirian dan sering disebut akademik fungsional. Seperti membaca koran, nomor telepon, label makanan di toko, dan aplikasi pekerjaan.

  15. KelasSekolahMenengah • Padasaatanaktunagrahitaringanmencapai SMP atau SMA kemungkinankurikulummenekankanakademisifungsionaljauhlebihbesardaripadatingkatusia yang lebihmuda. Pendidikansosialdanpekerjaanjugasekarangsangatpentingdan program transisiataupersiapananakterbelakanguntukduniakerjasetelahsekolahmenengah.

  16. Salahsatukunciuntuksiswaretardasi mental mencapaitransisi yang suksessetelahsekolahmenengahadalahsejauhmanamerekatelahmengembangkanketerampilansosial yang tepat. Keterampilantersebutmemungkinkanmerekauntukmembentukpersahabatansosial yang bermaknadanabadi.

  17. ModelPendidikanKarirBrolin Keterampilanhidupharian • a. Mengelolakeuangankeluarga. • b. Merawatperabotrumahtanggadanperalatan. • c. Merawatkebutuhanpribadi. • d. Hidupberkeluargadanmembesarkananak-anak. • e. Membelidanmenyiapkanmakanan. • f. Membelidanmembuatpakaian. • g. Terlibatdalamkegiatankemasyarakatan. • h. Menggunakanrekreasidanbersantai. • i. Bepergianbersamamasyarakat.

  18. Keterampilan Personal Sosial • j. Mencapaikesadarandiri. • k. Mendapatkankepercayaandiri. • l. Mencapaiperilakubertanggungjawabsecarasosial. • m. Mempertahankanketerampilan interpersonal yang baik. • n. Mencapaikemandirian. • o. Membuatkeputusan yang baikdalampemecahanmasalah. • p. Berkomunikasidenganorang lain secaramemadai.

  19. BimbingandanPersiapanKerja • q. Mengetahuidanmenjajakipeluangkerja. • r. Membuatkeputusankerja yang tepat. • s. Menunjukkanperilakukerja yang sesuai. • t. Menunjukkanketerampilanfisikdan manual yang memadai. • u. Memperolehketerampilanpekerjaantertentuuntukdijual. • v Mencari, mengamankan, danmempertahankanpekerjaan yang memuaskan.

  20. 6. Program StudiBekerja • Salahsatu model layanan yang paling seringuntukmengembangkanketerampilansosial, pekerjaan, dantransisipadasiswatunagrahitaringanadalah program studikerja. Siswaditempatkandalamsituasikerjadimasyarakatdan program akademismerekaberorientasiuntukmelengkapipengalamankerja. • Beirne, Smith, Coleman, dan Payne (1986) konsep program kerjastudisebagaimengandung lima fase: eksplorasikejuruan, evaluasikejuruan, pelatihankejuruan, penempatankejuruan, dantindaklanjut.

More Related