1 / 67

MANAJEMEN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN

MANAJEMEN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN. dr. Andi Afdal, MBA Kepala Grup Manajemen Manfaat. Disampaikan dalam Diklat Manager Muda. PT. Askes (Persero) Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta Pusat, Indonesia - 10510. TUJUAN UMUM.

savea
Télécharger la présentation

MANAJEMEN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN MANFAAT PELAYANAN KESEHATAN dr. Andi Afdal, MBA Kepala Grup Manajemen Manfaat DisampaikandalamDiklat Manager Muda PT. Askes (Persero) Jl. Letjen. Soeprapto - Cempaka Putih Jakarta Pusat, Indonesia - 10510

  2. TUJUAN UMUM Setelah pelatihan, diharapkan peserta mampu memahamiregulasi pelayanan kesehatan dan mampu menganalisa dampak perubahan regulasi di bidang pelayanan kesehatan terhadap proses dan aktifitas dalam perusahaan PT. Askes (Persero)

  3. TUJUAN KHUSUS • Mampu menjelaskan kembali regulasi pelayanan kesehatan, perubahan dan analisa dampaknya terhadap aktifitas perusahaan • Mampu menjelaskan kembali kebijakan manajemen manfaat pelayanan kesehatan yang akan diimplementasikan pada BPJS Kesehatan dalam pekerjaan sehari-hari • Mampu menjelaskan permasalahan dan proses pembuatan solusi alternatif yang berkaitan dengan regulasi di bidang pelayanan kesehatan PT. Askes (Persero)

  4. POKOK BAHASAN PT. Askes (Persero)

  5. POKOK BAHASAN PT. Askes (Persero)

  6. UU SJSN DAN UU BPJS ”1 JANUARI 2014, PT ASKES (PERSERO) MENJADI BPJS KESEHATAN” PT. Askes (Persero)

  7. AMANAT UU TERKAIT JAMINAN KESEHATAN UU No 40/2004 Pasal22 • Manfaat komprehensif : Promotif, Preventif, Kuratifdan Rehabilitatif • Pengenaan iur biaya utk pelayanan yg berpotensi moral hazard : Obatsuplemen, tindakan yang tdksesuaikebutuhanmedis UU No 40/2004 Pasal23 • Pelayanandilakukanpadafaskespemerintah& swasta yang bekerjasamadgn BPJS • Dalam kondisi darurat pelayanan dapat dilakukan pada faskes yang tidak bekerjasama • Dalam kondisi belum tersedia faskes yang memenuhi syarat, BPJS wajib memberikan kompensasi • Pelayananrawatinap di kelasstandar Manfaat UU No 40/2004 Pasal 21 UU No 40/2004 Pasal25 & 26 • Daftardanhargaobatserta BMHP yang dijamin BPJS ditetapkanpemerintah • Jenispelayanan yang tdkdijaminditetapkanpemerintah PT. Askes (Persero)

  8. KERANGKA SISTEM PEL. KESEHATAN BPJS Sesuai UU No. 40/2004 Pasal 22 Upaya Kesehatan Perorangan Kontribusi BPJSdengan Managed Care Pelayanan Promotif* & Preventif Pelayanan Kuratif & Rehabilitatif Fisik Sehat Mental Sosial Pemerintah Spiritual Promosi Kesehatan Regulasi/Kebijakan Sosial APBN Upaya Kesehatan Masyarakat *Pelayanan tertentu Model berdasarkan Referensi: Shi L, 2012

  9. MANFAAT JKN * RJTP, RITP, RJTL dan RITL sertapelayanankesehatan lain yang ditetapkanMenteri Pasal22 ayat 1 dan 2 UU Nomor 40 Tahun2004 PT Askes (Persero)

  10. MANFAAT JAMINAN KESEHATAN (Perpres Nomor 12 Tahun 2013) Pasal 20 : Manfaat Jaminan Medis dan Non Medis Pasal 21 : Manfaat Pelayanan Promotif dan Preventif Pasal 22 : Manfaat Kesehatan yang dijamin Pasal 23 : Manfaat Akomodasi Pasal 24 : Akomodasi di kelas yang lebih tinggi Pasal 25 : Pelayanan Kesehatan yang tidak dijamin Pasal 26 : Penggunaan Teknologi dalam Manfaat Jaminan Kesehatan Pasal 27 : Koordinasi Manfaat Pasal 28 : Ketentuan Tata Cara Koordinasi Manfaat PT Askes (Persero)

  11. MANFAAT AKOMODASI PT. Askes (Persero)

  12. POKOK BAHASAN PT. Askes (Persero)

  13. KONSEP TATA LAKSANA PELAYANAN PRIMER

  14. Lanjutan.. PT. Askes (Persero)

  15. Lanjutan.. PT. Askes (Persero)

  16. KONSEP PELAYANAN PROMOTIF BPJS PENYULUHAN KESEHATAN PERORANGAN PT. Askes (Persero)

  17. KONSEP PELAYANAN PREVENTIF BPJS • DIABETES MELLITUS • HIPERTENSI • DASAR LENGKAP • VAKSINASI • RIWAYAT KESEHATAN • DIABETES MELLITUS • HIPERTENSI • DETEKSI KANKER SERVIKS • DETEKSI KANKER PAYUDARA • Alatkontrasepsidasardanvaksinuntukimunisasidasartidakditanggungdalamsistempembiayaan BPJS Kesehatan penyediaanditanggungdalam program pemerintah • PELAYANAN KB • PELAYANAN EFEK SAMPING

  18. PENGUATAN SISTEM GATE KEEPER 4 Fungsipokok pelayanan primer First Contact (Kontak pertama) Faskes Tk. I merupakan tempat pertama yang dikunjungi peserta setiap kali mendapat masalah kesehatan Continuity (Kontinuitas pelayanan) Hubungan Faskes Tk. I dengan peserta dapat berlangsung dengan kontinyu sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal Comprehensiveness(Komprehensif) Faskes Tk. I memberikan pelayanan yang komprehensif terutama untuk pelayanan promotif dan preventif Coordination(Koordinasi) / Dokkel sebagai “Care Manager” Faskes Tk. I berperan sebagai koordinator pelayanan bagi peserta untuk mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhannya PPK I sebagai GateKeeper Sumber : Starfield B, 1998)

  19. FUNGSI SEBAGAI KONTAK PERTAMA Pasienmenjadikanfaskes primer sebagaitempatpertamauntukmengakses pelayanan kesehatan, berkonsultasi dan menyampaikan keluhannya • Implementasi : • Pesertaterdaftarpadasatufaskestingkatpertama • Faskes non Klinikdapatdiaksesdiluarjam praktek formal (Konsultasimelaluitelepon, SMS, e-mail,dll) • MengutamakanKlinik 24 jam • Home visit • Perencanaankonsultasi non akut Data inidiperolehmelaluilaporan, survey, walk through audit, dll • IndikatorPenilaian : • Angkakunjungan • Jumlahpeserta yang datangkefaskes primer lain • Jumlahpasien yang datanglangsungke RS meskipuntidakdalamkondisigawatdarurat • Keluhanpeserta yang tidakmendapatkanpelayanandaridokternya

  20. FUNGSI KONTINUITAS PELAYANAN Hubungan Faskes Tingkat Pertamadengan peserta dapat berlangsung dengan kontinyudanberkualitas sehingga penanganan penyakit dapat berjalan optimal • Implementasi : • Jumlahpeserta ideal yang terdaftarpadafaskestingkatpertama • Kepercayaanpesertauntukdatangkembalimelakukankunjunganulangataspermasalahankesehatan yang dialaminya • Retensipesertadifaskes primer (trust building) • Family Folder untukmengetahuikontinuitasriwayatpenyakit • Kualitaskomunikasi /hubunganantaradokterdenganpasien • BPJS Kesehatantidakmemprioritaskankerjasamadenganfaskes yang pasiennyaoverload dandoktermemilikidouble job Data inidiperolehmelaluilaporan, survey, walk through audit, dll • Indikator : • Jumlahpesertaterdaftarmaksimal 3.000 jiwa/dokter • Jumlahpeserta yang berpindahkefaskes primer lain bukankarenapindahdomisili • Rata-rata waktukonsultasidanpemeriksaan yang adekuatyaitu 15 menit/ pasien • ProsentasejumlahFamily Folder pesertapadafaskestingkatpertama • Keluhanpesertaataskualitaspelayanandokter

  21. FUNGSI KOMPREHENSIF Fasilitaskesehatantingkatpertamamemberikanpelayanan yang komprehensifmeliputipelayananpromotif,preventif, kuratifdanrehabilitatifdiutamakanuntukpelayananpromotifdanpreventif Implementasi : Mengutamakanfaskes primer yang mempunyaipelayananpendukunglengkapdalamsatuatap (One Stop Service) Tenaga medis dokter di Faskes tingkat pertama harus mampu melakukan penatalaksanaan penyakit sesuai SKDI yang berlaku FaskestingkatPertamamenjadi motivator bagipesertauntukhidupsehat Faskesmelakukan monitoring danevaluasiterhadap status kesehatanpeserta Indikator : Jumlahpasien yang dirujukdenganpenyakit yang termasukdalamdaftar level kompetensifaskes primer Laporantentang program promotifpreventif yang terorganisirdanterukur Laporan monitoring evaluasi status kesehatanpeserta Data inidiperolehmelaluilaporandanhasil UR PT. Askes (Persero)

  22. FUNGSI KOORDINATOR PELAYANAN Faskestingkatsatuberperan sebagai koordinator pelayanan bagi pesertadanmelakukankoordinasiantarfaskesuntukmemberikanpelayanan yang optimal Implementasi : Pengelolaanpenyakitkronis Pengelolaanpasienrujukbalik Koordinasifaskes primer denganjejaringnya KoordinasiantarFaskes primer Koordinasifaskes primer denganfaskesrujukandanpetugas BPJS Kesehatan Menggunakanaplikasi SIM yang terintegrasidenganpelayananrujukan • Indikator : • JumlahpesertaProlanisdankualitaspengelolaannya • Jumlahpesertarujukbalik • Kepuasanfaskesjejaring • Jumlahfaskes primer yang menggunakanaplikasi SIM BPJS Kesehatan indikator KC Data inidiperolehmelaluilaporan, hasil UR danhasil survey PT. Askes (Persero)

  23. PENINGKATAN KOMPETENSI FASKES TINGKAT PERTAMA • Seminar/Workshop • PelatihanDokterKeluarga PPDM Tipe 2 dan PPHT • PertemuanKemitraanPuskesmas & DokterKeluarga/ Dokter Gigi Keluarga (Daerah) • Sosialisasi dan advokasi 4 (empat) fungsipelayanan primer • Peer GroupReview dan atauForumGroupDiscussiondilakukantiap 3 (tiga) bulansekali • EvaluasiKinerjaFasilitasKesehatanPrimer • Kendalimutu : AuditMedis • Memberikanreward and punishment • Reward diberikan dalam bentuk : • Memberikan sertifikat penghargaan • Mengirim faskes primer untuk mengikuti seminar/workshop/pelatihan • Reward bentuk lain • Punishment • Teguran tertulis sampai pemutusan hubungan kerja sama • Pengurangan biaya kapitasi • Punishment dalam bentuk lain PT. Askes (Persero)

  24. PELAYANAN OBAT RUJUK BALIK PT. Askes (Persero) • Pelayanan Obat Rujuk Balik adalah untukpenyakitkronisdi Faskes Tingkat Pertamasebagaibagiandari program pelayananrujukbalik • Penyakityang termasukdalam Program RujukBalikadalah: • Diabetus Mellitus Tipe 2 • Hipertensi • Asma • TB Paru 3. Pesertayang berhakmemperolehobat PRB adalah: Pesertadengandiagnosapenyakitkronis yang telahditetapkandalamkondisiterkontrol/stabilolehDokterSpesialis/Sub Spesialisdantelahmendaftarkandiriuntukmenjadipeserta Program RujukBalik. 4. ObatPRB diberikanuntukkebutuhanmaksimal 30 (tigapuluh) haridanharussesuaidenganketentuanrestriksidanperesepanmaksimalDaftarObatFormulariumNasional yang berlaku. 5. Dokterdi Faskes Tingkat Pertamatidakberhakmerubahresepobat PRBdanhanyamelanjutkanresep yang ditulisolehdokterspesialis/sub spesialis. 6. ObatPRB dapatdiperoleh di Apotek yang dikontrak BPJS KesehatanuntukmemberikanpelayananObat RB.

  25. HAL-HAL KRITIS • Memastikan sosialisasi, advokasi dan edukasi fungsi faskes tk. pertamasebagai Gatekeeper dan sistem pembayaran kapitasi • Memastikan faskes tk. pertamaselalu meningkatkan kompetensinya • Memastikan cakupan pelayanan lengkap sesuai dengan standar kompetensi (SKDI), memonitor diagnosa rujukan. • Memastikan jam pelayanan faskes primer dilakukan sesuai kesepakatan dalam PKS • Fasilitas Kesehatan memberikan pelayanan sesuai cakupan pelayanan yang sudah disepakati • Pendaftaran peserta di dokter gigi sesuai dengan ketentuan, mapping diawal bersamaan dengan dokter umum • Memastikan penapisan pelayanan gigi berjalan dengan optimal sesuai dengan komitmen cakupan pelayanan dalam PKS PT. Askes (Persero)

  26. POKOK BAHASAN PT. Askes (Persero)

  27. PELAYANAN KESEHATAN RUJUKAN PT. Askes (Persero)

  28. MODEL SISTEM PELAYANAN KESEHATAN BPJS Cost Penanganan subspesialistik • Tersier DRG/INA CBG’S Koordinasi TimbalBalik Equity ↓↓ Biaya sangat mahal Penanganan spesialistik • Sekunder DRG/INA CBG’S Equity ↓= tergantung income Biaya mahal (Gatekeeper) Semua keluhan kesehatan, promotif, preventif, survailans • Primer Equity besar (aksesibel bagi semua golongan) Biaya terjangkau KapitasiPay for Performance Quantitas (Referensi: Starfield B, 1999)

  29. SISTEM RUJUKAN BERJENJANG SistemRujukanpelayanankesehatanmerupakanpelayanankesehatan yang terstrukturdanberjenjangyang dimulaidari strata pelayananprimer, strata pelayanansekunder, strata pelayanantersierdan strata pelayanankhusus yang mengaturpelimpahantugasdantanggungjawabpelayanankesehatansecaratimbalbalikbaikvertikalmaupun horizontal yang wajibdilaksanakanolehpasienpeserta BPJS Kesehatan, danseluruhfasilitaskesehatan

  30. SISTEM RUJUKAN BERJENJANGPermenkes No 001 Tahun 2012 PT. Askes (Persero) Pelayanankesehatandilaksanakansecaraberjenjangsesuai kebutuhan medis, sebagaiberikut: • Dimulai dari pelayanan kesehatan tingkatpertamadifaskes primer • Pelayanan kesehatan di faskes sekunder hanya dapat diberikan atas rujukan dari faskes primer. • Pelayanan kesehatan difaskestersierhanya dapat diberikan atas rujukan dari faskessekunderdanfaskes primer. • Pelayanankesehatandifaskes primer yang dapatdirujuklangsungkefaskestersierhanyauntukkasus yang sudahditegakkandiagnosis dan rencanaterapinya, merupakan pelayanan berulang dan hanya tersedia di faskes sekunder/tersier • Bidan dan perawat hanya dapat melakukan rujukan ke dokter dan/atau dokter gigi pemberi pelayanan kesehatan tingkat pertama

  31. Lanjutan.. • Ketentuanrujukanberjenjangdikecualikanpada : • Keadaangawatdarurat • Kondisikegawatdaruratanmengikutiketentuan yang berlaku • Bencana • KriteriabencanaditetapkanolehPemerintahPusatdanatauPemerintah Daerah • Kekhususanpermasalahankesehatanpasien yang ditetapkanolehdokter yang merawat • Pertimbangangeografis. • Batasandankriteriageografisditetapkanbersamaantara BPJS danDinasKesehatanKabupaten/Kota danPropinsi. PT. Askes (Persero)

  32. PENGUATAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG OLEH KANTOR CABANG PT. Askes (Persero) • KC membentukforum komunikasiantarFaskes primer, sekunderdantersierdimasing-masingwilayahkerja • MenunjukPIC masing-masingRumahSakityang bertugasmenyediakaninformasi yang dibutuhkandalamrangkapelayananrujukan • Optimalisasi penggunaanAplikasi SIM yang terhubungantaraFaskes Primer denganFaskesLanjutansertaAplikasi SIM yang digunakandalamrangkakomunikasiantarFaskesLanjutan • Melakukanpemantauandan evaluasi terhadapoptimalisasifungsi forum komunikasiantarfaskesdalamrangkapelayananrujukan. • PemantauandapatdilakukanolehpetugasKantorCabangmaupunpetugas BPJS Center. • Evaluasi dilakukan bersama Stakeholder secara periodik

  33. IMPLEMENTASI PENGUATAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG IMPLEMENTASI PENGUATAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG DIVISI REGIONAL Berkoordinasidengan DinkesPropinsiuntukmelakukanadvokasikepadaPemerintahuntukmembuatperaturanSistemRujukanBerjenjang di wilayahnyadalambentuksuratkeputusanatauperaturanGubernur KANTOR CABANG • Bersama Dinas Kesehatan melakukansosialisasitentang sistem rujukanberjenjangkepadaseluruhfaskesdiwilayahnyadan stakeholder terkait • Membuat kesepakatan dengan Dinkes tentang kriteria rujukan dan sistem pelayanan berjenjang. (mapping faskes pusat rujukan di tingkat propinsi dan tingkat kab/kota) • Melakukanevaluasibersamadenganstake holderterhadappelaksanaanrujukanberjenjangdanrujukanbalik

  34. PerbandinganTarifAskes – INA CBG’s PT. Askes (Persero)

  35. IMPLEMENTASI INA-CBG BPJS PERPRES NO 12 TAHUN 2013

  36. HAL-HAL YANG DISIAPKAN OLEH PT ASKES • Penguatan Sistem Informasi khususnya untuk data klaim. • Pengembangan software ICD 10 dan ICD 9 CM yang dapat memudahkan verifikator BPJS dalam melakukan tugasnya • Pelatihan untuk Petugas Verifikasi Klaim • Penguatan Sistem dan SDM untuk kajian data Utilization Review PT. Askes (Persero)

  37. PELAYANAN ALAT KESEHATAN DAN ALAT BANTU KESEHATAN • Alat kesehatan dan alat bantu kesehatan hanya bisa diresepkan dan diperoleh di faskes rujukandan tidak bisa diresepkan dan dilayani di faskes primer • Harga alat kesehatan dan alat bantu kesehatan sudah termasuk dalam komponen pembiayaan paket INA CBGs, kecuali beberapa alat kesehatan/alat bantu kesehatan yang dinyatakan dibayar di luar paket INA CBGs sesuai ketentuan yang berlaku • Alat kesehatan berikut dibayarkan di luar paket INA CBGs: • Pompa kelasi besi • Stent jantung • Implant orthopedi • 4. TITIK KRITIS PENGENDALIAN • Pengadaan alkes adalah tanggung jawab faskes dimana peserta tersebut mendapatkan pelayanan.Jikapesertamembelialkesdanalat bantu kesehatandenganbiayasendiri, penagihanatasklaimtersebuttidakbisadiajukankepada BPJS Kesehatan • Semua alkesdanalat bantu kesehatandi luar paket INA CBGs harus dilegalisasi oleh petugas BPJSKesehatan • BPJS Kesehatan hanya membayar klaim alkesdanalat bantu kesehatanyang sesuai ketentuan.

  38. KEBIJAKAN OBAT PP 12 Tahun 2013 Pasal 32 1. PelayananobatdanbahanmedishabispakaiuntukPesertaJaminanKesehatanpadaFasilitasKesehatanberpedomanpadadaftardanhargaobat, danbahanmedishabispakai yang ditetapkanolehMenteri PP 12 Tahun 2013 Pasal39 BPJS Kesehatan melakukan pembayaran kepada Fasilitas kesehatan rujukan tingkat lanjutan berdasarkan cara Indonesian Case Based Groups (INA-CBG’s) PT. Askes (Persero)

  39. MODEL PELAYANAN OBAT ERA JKN Cost IFRS, ApotekJejaring • Tersier • Obattermasukkomponen INA CBG’s • Obattertentudapatditagihkandiluar INA CBG’s TIPE A dan B Pendidikan Rujuk balik • Sekunder RS Tipe D, C dan B Non Pendidikan InstalasiFarmasi, ApotekJejaring: • Obattermasukdalamkomponenkapitasi • Primer (Gatekeeper) Apotek PPK BPJS: Puskesmas, praktek dokter umum/gigi, klinik • Obat Program RujukBalikdapatditagihkandiluarkapitasi Quantity Sumber: Starfield; 1999

  40. SIMPLIFIKASI DAFTAR OBAT ERA JKN DOEN (REFERENSI UTAMA) Perluasan DAFTAR OBAT (FORNAS) DAN BMHP + HARGA Pembagian peran & tanggung jawab Evaluasi & Feedback Sumber : Kemenkes RI

  41. KondisiSaatini KONSEP PENYEDIAAN DAFTAR DAN HARGA OBAT ERA JKN ERA JKN Jamkesmas PRB UsulanObat Bottom up FormulariumNasional PKD = PelayananKesehatanDasar (Primary Health Care) PRB = Program RujukBalik PT. Askes (Persero)

  42. OBAT DI LUAR INA CBGs • Obat di luar paket INA CBGs adalah obat-obat yang tercantum dalam Formularium Nasional yang berlaku dandibayarkan langsungoleh BPJS Kesehatan kepada faskes sesuai jumlah pemakaian (pola fee-for-service) • Obat di luar paket INA CBGs yang dijamin oleh BPJS Kesehatan adalah: • Obat-obat Hemofilia • Obat-obat Onkologi • Obat-Obat Thalassemia • Obat tercantum dalam Fornas yang berlakudanditetapkan sebagai obat di luar paket INA CBGs sesuai ketentuan yang berlaku. • 4. Obat diberikan sesuai dengan restriksi dan peresepan maksimal yang tercantum dalam Fornas. • 5. TITIK KRITIS PENGENDALIAN • Sosialisasi Formularium Nasional pada staf internal BPJS Kesehatan dan fasilitas kesehatan, dengan titik kritis pada daftar obat di luar paket INA CBGs beserta restriksi dan peresepan maksimalnya. • Semua obat-obat di luar paket INA CBGs harus dilegalisasi oleh petugas BPJS • Pastikan skema pembiayaan obat iur risiko (risk sharing scheme) dipahami dan tersosialisasikan dengan baik untuk menghindari dibayarkannya oleh BPJS Kesehatanobat yang seharusnya menjadi beban pabrik farmasi.

  43. TANTANGAN IMPLEMENTASI • POLA PROSPEKTIF (INA-CBG’S) • Code Creep Kecenderunganuntukmelakukan up coding • Under Provide Services (discharge admission prematurely) Adanyakecenderunganuntukmemulangkanpasiensebelumpasiensembuh yang bertujuanuntukmendapatkankeuntungandaritarif INA CBG’s • Increase both admission and unnecessary readmissions kedatanganpasien yang berulangkarenapenangananpenyakit yang tidaktuntasakanmenguntungkanRumahSakitkarenamendapatkanpembayaranpaket INA CBG’s rawatjalan/inap yang berulang PT. Askes (Persero)

  44. PELAYANAN DI FASKES YANG TIDAK BEKERJASAMA DENGAN BPJS PT. Askes (Persero) • Hanyauntukkasusgawatdarurat • FaskestersebutharussegeramerujukkeFasilitasKesehatan yang bekerjasamadengan BPJS Kesehatansetelahkeadaangawatdaruratnyateratasidanpasiendalamkondisidapatdipindahkan. • Faskesmengajukantagihansecaralangsungkepada BPJS Kesehatan, penggantian klaim setara dengan tarif yang berlaku di wilayah tersebut ( tetap mengacu pada tarif paket INA CBGs ) • Faskestidakboleh menarikbiayapelayanankepadapeserta BPJS

  45. Lanjutan.. • Kantor Cabangmelakukanhal-halsebagaiberikut: • Sosialisasikepada seluruhFaskes(termasuk yang tidakbekerjasama dg BPJS)mengenai BPJS Kesehatanbesertaketentuanpenjaminanpelayanandifaskes yang tidakbekerjasamadengan BPJS. • KCmenyampaikaninformasimengenai al: • Kriteriagawatdarurat • Prosedur Faskes dalam memastikaneligibilitasPeserta • Administrasi klaim • Membuatjaringankomunikasiantarfaskesbaik yang bekerjasamamaupun yang tidakbekerjasamadengan BPJS Kesehatanuntukmelakukankoordinasidalamrangkamempermudahpelayananrujukanantarfaskes. PT. Askes (Persero)

  46. PELAYANAN AMBULANCE PT. Askes (Persero) • PelayananAmbulanhanyauntukpelayanantransportasirujukanantarfaskesuntukmendapatkanpelayananlebihlanjutdifaskespenerimarujukantersebut. • PelayananAmbulantidakdijaminuntukpelayananpenjemputan danpemulanganpasiendarifaskes • PelayananAmbulandijaminbilarujukandilakukanpadafaskes yang bekerjasamadengan BPJS kecualiuntukfaskesyang tidak kerjasama dengan BPJS hanya untukmengevakuasikasusgawatdarurat yang sudahteratasikeadaankegawatdaruratannyadanpasiendalamkondisidapatdipindahkan • Pelayananambulandapatdiberikankepadapeserta BPJS dalamkondisitertentuberdasarkanrekomendasimedisdaridokter yang merawat.

  47. Lanjutan.. Kantor Cabangmelakukan: • Mapping ketersediaanfasilitasAmbulan • AmbulanFaskes • AmbulanPemdaatauDinasKesehatan • Ambulanmilik Swasta • Ambulan yang disediakan adalah ambulan darat, laut dan udara (terutama daerah dg kondisi geografis kepulauan/ DTPK) • MelakukannegosiasitarifpelayananAmbulandenganpemberipelayanan • MelakukankerjasamadenganpemberipelayananAmbulan PT. Askes (Persero)

  48. PELKES DI WILAYAH TIDAK ADA FASKES YG MEMENUHI SYARAT • Adalahpemberianpelayanankesehatanbaikdalambentukpengirimantenagakesehatan, fasilitaskesehatanataupenggantianuangtunai • Peserta yang dijaminuntukpelayananiniadalahpeserta yang berada di wilayahtidakterdapatfaskes yang memenuhisyarat yang ditetapkanolehDinaskabupaten Kota setempat • Penyelenggarapelayananadalah : • Faskes BPJS Kesehatan di luarwilayahnya • Faskes non provider BPJS Kesehatan • Pengirimantenagakesehatan • DokterVisit • Optimalisasiperawatdanbidan • OptimalisasiDokterPTT • Penyediaanfasilitaskesehatantertentu • a) Fasilitaskesehatanbergerak • Flying Doctor (Integrated Delivery Services) • Feeder Transportasi • Kerjasama LSM/Non Profit Organisationuntukpenyediaanfaskes PT. Askes (Persero)

  49. POKOK BAHASAN PT. Askes (Persero)

  50. LAIN-LAIN PT. Askes (Persero)

More Related