1 / 15

Manajemen Risiko Investasi

Manajemen Risiko Investasi. Ir. Suheri, M.Si. Pertemuan 1. Investasi, Risiko, dan Management Risiko. Definisi Investasi :.

tansy
Télécharger la présentation

Manajemen Risiko Investasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Manajemen Risiko Investasi Ir. Suheri, M.Si

  2. Pertemuan 1 Investasi, Risiko, dan Management Risiko

  3. Definisi Investasi : • Investasi dapat berarti menanamkan atau menempatkan aset atau modal, baik berupa harta maupun dana pada sesuatu yang diharapkan akan memberikan hasil pendapatan atau akan meningkatkan nilainya di masa yang akan datang • Investasi mencakup semua harta atau hak-hak terhadap kekayaan yang dimiliki seseorang, sekelompok orang atau lembaga, seperti tabungan, deposito, obligasi, saham dan barang-barang lain yang dapat didayagunakan baik dengan usaha sendiri atau dikelola badan usaha lain yang bertujuan mendapatkan tambahan pendapatan atau keuntungan.

  4. Definisi Investasi : Donald E. Fischer dan Ronald J. Jorddan : Investasi adalah komitmen atas dana yang diharapkan memberikan hasil pengembalian yang positif Jack Clark Francis : Investasi adalah komitmen atas sejumlah uang yang diharapkan menghasilkan tambahan uang.

  5. Investasi dalam perspektif Islam : • Qur’an surat Al-Hasyr ayat 18, yang berbunyi: • Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang Telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. • Lafal  ditafsirkan dengan “hitung dan introspeksilah diri kalian sebelum diintrospeksi, dan lihatlah apa yang telah kalian simpan untuk diri kalian dari amal saleh sebagai bekal kalian menuju hari perhitungan amal pada hari kiamat untuk keselamatan diri di depan Allah SWT. Allah memerintahkan kepada seluruh hamba-Nya yang beriman untuk melakukan investasi akhirat dengan melakukan amal saleh sejak dini sebagai bekal untuk menghadapi hari perhitungan.

  6. Investasi dalam perspektif Islam : • Qur’an surat Lukman ayat 34, yang berbunyi: • Sesungguhnya Allah, Hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang hari Kiamat; dan Dia-lah yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok[1187]. dan tiada seorangpun yang dapat mengetahui di bumi mana dia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal. [1187] Maksudnya: manusia itu tidak dapat mengetahui dengan pasti apa yang akan diusahakannya besok atau yang akan diperolehnya, namun demikian mereka diwajibkan berusaha. • Dalam Al-Qur’an surat Lukman ayat 34 secara tegas Allah SWT menyatakan bahwa tiada seorangpun di alam semesta ini yang dapat mengetahui apa yang akan diperbuat, diusahakan, serta kejadian apa yang akan terjadi pada hari esok. Sehingga dengan ajaran tersebut seluruh manusia diperintahkan untuk melakukan investasi sebagai bekal dunia dan akhirat.

  7. Prinsip Investasi dalam Islam : Ada enam prinsip pokok investasi dalam Islam: • Halal • Maslahah • Menjauhi sistem riba Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, melalui keputusan Nomor : Kep-314/BL/2007 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar Efek Syariah mengatur bahwa perusahaan dengan total hutang yang berbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 82 % (hutang yang bernbasis bunga dibandingkan dengan total ekuitas tidak lebih dari 45%:55%, dan total pendapatan bunga dan pendapatan tidak halal lainnya dibandingkan dengan total pendapatan (revenue) tidak lebih dari 10%. • Menjauhi gharar • Menjauhi Maysir dan Spekulasi • Menguntungkan

  8. Tujuan Investasi : • Adapun tujuan investasi adalah untuk mendapatkan keuntungan. • Sedangkan motif seseorang melakukan investasi adalah (Ahmad, 2004; Huda, 2007). : • untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa yang akan datang, yang merupakan keinginan setiap manusia sehingga upaya ini selalu akan dilakukan, • mengurangi tekanan inflasi, melalui upaya meminimalkan resiko akibat inflasi yang tidak dapat dihindarkan, • dan sebagai upaya untuk menghemat pajak, dengan adanya pemberian fasilitas perpajakan kepada masyarakat yang melakukan investasi pada usaha tertentu

  9. Kategori Investasi Menurut Ahmad (2004), Huda (2007) umumnya investasi dikategorikan atas dua jenis, yaitu • real assets Aset riil adalah bersifat berwujud seperti gedung-gedung, kendaraan dan sebagainya • financial assets. aset keuangan merupakan dokumen (surat-surat) klaim tidak langsung pemegangnya terhadap aktiva riil pihak yang menerbitkan sekuritas tersebut. Sementara menurut Widoatmodjo (2005) lahan investasi dibagi atas tiga, yaitu • investasi keuangan, • Investasi keuangan objeknya uang, biasanya valuta asing dan surat-surat berharga yang diterbitkan oleh industri perbankan, seperti sertifikat deposito, commercial paper, surat berharga pasar uang, dan lain sebagainya. • Selain itu bisa juga berupa surat berharga yang diterbitkan oleh perusahaan, seperti saham, obligasi, waran, opsi dan surat-surat berharga lainnya. • investasi komoditi perhiasan, dan investasi komoditi perhiasan objeknya adalah barang-barang perhiasan. • investasi pada sektor riil. Investasi pada sektor riil adalah investasi yang diwujudkan dalam pendirian pabrik atau pembukaan perkebunan, pertambangan dan lainnya.

  10. Pengertian Risiko • Arthur Williams dan Richard, M. H. ”Resiko adalah suatu variasi dari hasil-hasil yang dapat terjadi selama periode tertentu” • A. Abas Salim ”Resiko adalah ketidaktentuan (uncertainty) yang mungkin melahirkan peristiwa kerugian (loss)” • Soekarto ”Resiko adalah ketidakpastian atas terjadinya suatu peristiwa” • Herman Darmawi ”Resiko adalah probabilitas suatu hasil yang berbeda dengan yang diharapkan”. • Prof Dr.Ir. Soemarno,M.S. ”Suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan seluruh konsekuensi tidak menguntungkan yang mungkin terjadi disebut resiko” • Sri Redjeki Hartono ”Resiko adalah suatu ketidakpastian di masa yang akan datang tentang kerugian” • Subekti "Resiko kewajiban memikul kerugian yang disebabkan karena sutau kejadian di luar kesalahan salah satu pihak” • Ahli Statistik Resiko adalah derajat penyimpangan sesuatu nilai disekitar suatu posisi sentral atau di sekitar titik rata-rata. Sumber : (http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-resiko-menurut-beberapa-ahli.html)

  11. Pengertian Risiko Beberapa pengertian risiko (http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-resiko-menurut-beberapa-ahli.html) • Vaughan Definisi risiko : • Risk is the chance of loss (Risiko adalah kans kerugian). Chance of loss berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadap kemungkinan kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untuk menunjukkan tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risiko dengan tingkat kerugian. Dalam hal chance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti sehingga risiko tidak ada. • Risk is the possibility of loss (Risiko adalah kemungkinan kerugian). Istilah possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis secara kuantitatif. • Risk is uncertainty (Risiko adalah ketidakpastian). Uncertainty dapat bersifat subjective dan objective. Subjective uncertainty merupakan penilaian individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap individu yang bersangkutan. Objective uncertainty akan dijelaskan pada dua definisi risiko berikut. • Kamus Besar Bahasa Indonesia "Resiko adalah kemungkinan terjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan" • Isto “Resiko adalah bahaya yang dapat terjadiakibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang” Sumber : (http://ngapackers.blogspot.com/2008/10/pengertian-resiko-menurut-beberapa-ahli.html)

  12. Risiko dan Investasi • Dalam melakukan investasi, selalu menyangkut dua hal, yaitu risiko dan return. • Hampir semua investasi mengandung unsur ketidakpastian atau risiko. • Pemodal tidak tahu dengan pasti hasil yang akan diperolehnya dari investasi yang dilakukannya. • Yang bisa dilakukan adalah memperkirakan berapa keuntungan yang diharapkan dari investasinya, dan seberapa jauh kemungkinan hasil yang sebenarnya nanti akan menyimpang dari hasil yang diharapkan (Husnan, 2005). • Portofolio yang efisisien adalah portofolio yang memberikan tingkat keuntungan yang terbesar dengan risiko yang sama atau risiko terkecil dengan tingkat keuntungan yang sama (Husnan, 2005, p 47, 80).

  13. Kategori Risiko Financial • Risiko Pasar • Harga, bunga, forex (volatilities) • Risiko Kredit • Default, sovereign, settlement • Risiko Operational • Terutama proses internal, system, HR, dan external event

  14. Sumber Risiko Investasi • Risiko tingkat bunga • Risiko daya beli, karena inflasi • Risiko pasar bear, bull, tren pasar turun atau naik • Risiko manajemen • Risiko kegagalan keuangan perusahaan • Risiko likuiditas • Risiko penarikan, pembelian kembali surat berharga • Risiko konversi • Risiko politik • Risiko industri

  15. Manajemen Risiko Perusahaan Management Risiko Perusahan diklola dengan pendekatan menggunakan langkah-langkah berikut : • Merumuskan objektif • Indentifikasi risiko (faktor penghalang pencapaian objektif) • Penilaian Risiko • Pemetaan Risiko (5 kategori) • Market • Kredit • operasional • Strategic • Reputasi • Mitigasi risiko • Accept • Reduce • Omit • Transfer • Monitoring

More Related