1 / 26

REAKSI REDOKS Oleh : Aluwisius Sukrisno, S.Pd SMA Negeri 1 Wedi HP. O856 5821 0091

REAKSI REDOKS Oleh : Aluwisius Sukrisno, S.Pd SMA Negeri 1 Wedi HP. O856 5821 0091. OKSIDASI. REDUKSI. Tata Nama Senyawa. Perkembangan Konsep. Bilangan Oksidasi. Metode Lumpur Aktif. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS. Reaksi zat dengan oksigen atau hydrogen

theta
Télécharger la présentation

REAKSI REDOKS Oleh : Aluwisius Sukrisno, S.Pd SMA Negeri 1 Wedi HP. O856 5821 0091

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. REAKSI REDOKS Oleh : Aluwisius Sukrisno, S.Pd SMA Negeri 1 Wedi HP. O856 5821 0091

  2. OKSIDASI REDUKSI Tata NamaSenyawa PerkembanganKonsep Bilangan Oksidasi Metode Lumpur Aktif

  3. PERKEMBANGAN KONSEP REAKSI REDOKS • Reaksi zat dengan oksigen atau hydrogen • 2. Peneriman dan pelepasan electron • 3. Kenaikan dan penurunan bilangan oksidasi BACK

  4. REDUKSI merupakan reaksi suatu zat yang melepaskan oksigen atau reaksi zat dengan hidrogen Contoh : Ag2O(s) + H2(g) 2Ag(g) + H2O(g) HgO(s) • Hg(l) + O2(g)

  5. 4Fe(s) + 3O2(g) 2FeO3(s) 4Na(s) + O2(g) 2Na2O(s) OKSIDASI merupakan reaksi suatu zat dengan oksigen Contoh:

  6. Oksidasi merupakan reaksi pelepasan elektron Reduksi merupakan reaksi pengikatan oksigen Contoh : Na(s) + 1/2Cl2(g) NaCl(s) terdapat dua peristiwa, yaitu : Na(s) oksidasi • Na+(s) + e 1/2Cl2 + e reduksi Cl-

  7. 3.KENAIKAN DAN PENURUNAN BILANGAN OKSIDASI Oksidasi reaksi yang mengalami kenaikan bilangan oksidasi Reduksi reaksi yang mengalami penurunan bilangan oksidasi Contoh : Zn(s) + Cl2(g) ZnCl2(aq) +2 -1 0 0 REDUKSI OKSIDASI

  8. BILANGAN OKSIDASI • Unsur Bebas = 0 • Atom H = +1, kecuali dalam hidrida (-1) • Atom O = -2, kecuali dalam FeO (+2), pada peroksida (-1), pada superoksida (-1/2) • Atom logam = valensi • Unsur dalam ion tunggal = muatan • Jumlah bilok semua atom dalam senyawa netral = 0 • Jumlah total biloks senyawa ion = muatan BACK

  9. Zat-zat yang menerima elektron atau • mengalami reduksi disebut oksidator • (pengoksidasi) • Zat-zat yang melepas elektron atau • mengalami oksidasi disebut reduktor • (pereduksi)

  10. REAKSI AUTOREDOKS (Disproporsionasi)

  11. Contoh : reduksi 0 +2 Pb(s) + PbO2(aq) + H2SO4(aq) PbSO4(aq) + H2O(l) +2 +4 oksidasi

  12. TATA NAMA SENYAWA BACK

  13. Dikembangkan oleh Alfred Stock, dan • telah digunakan oleh IUPAC. • Bilangan oksidasi dinyatakan dengan angka • Romawi setelah nama unsur atau ionnya • tanpa spasi.

  14. Angka Romawi digunakan untuk logam yang memiliki lebih dari 1 biloks Contoh : FeCl2 = Besi(II) klorida Fe2O3 = Besi(III) oksida

  15. SENYAWA BINER NON LOGAM DAN NON LOGAM Angka Romawi digunakan untuk logam yang memiliki lebih dari 1 biloks, dimana nilainya positif Contoh : SO2 = Belerang(IV) oksida SO3 = Belerang(VI) oksida

  16. a. Jika kation memiliki lebih dari 1 biloks, angka Romawi digunakan setelah nama kation. Contoh : Pb(NO2)2 = Timbal (II) nitrit FeSO3 = Besi (II) sulfit CuSO4 = Tembaga (II) sulfat

  17. Jika kation memiliki 1 biloks, maka biloks unsur di • tengah dalam anion poliatom dituliskan setelah • nama kationnya. Contoh : Al2(SO3)3 = Aluminium sulfat(IV) Al2(SO4)3 = Aluminium sulfat(VI) KNO2 = Kalium nitrat(III) KNO3 = Kalium nitrat(V)

  18. Angka Romawi digunakan untuk unsur dalam ion poliatom pada senyawa asam yang dapat memiliki lebih dari 1 biloks. Contoh : HClO = asam klorat(I) HClO2 = asam klorat(III) HClO3 = asam klorat(V) HClO4 = asam klorat(VII)

  19. Tahap primer Pengendapan partikel dengan menambahkan zat elektrolit (FeCl2, FeCl3, Al2(SO4)3, dan CaO) Limbah yang mengandung ion fosfor, PO43- atau HPO42- akan terjadi penggumpalan (koagulasi) BACK

  20. Partikel dipisahkan dengan metode lumpur aktif, yaitu ditambah mikroorganisme aerobik (95% bakteri, protozoa, rotifer, dan jamur) a. Tahap Aerasi (penambahan oksigen) Untuk mendukung kelangsungan hidup mikroorganisme aerobik yang akan mengubah zat-zat organik dalam air limbah menjadi gas H2S dan NH3. b. Tahap Pengendapan Air yang mengandung lumpur aktif diendapkan. Endapan diuraikan bakteri menjadi gas CH4 dan bio solid (sebagai bahan bakar dan pupuk)

  21. Tahap Tertier Air Limbah dari tahap sekunder dimasukkan ke tangki disinfektan untuk memusnahkan virus. Disinfektan yang digunakan adalah klor, ion ClOdalam senyawa NaClO, sinar ultraviolet , H2O2.

  22. Energi potensial oksidasi ozon >> gas klorin. Endapan dari metode lumpur aktif direduksi dengan teknologi ozon, sehingga tidak menghasilkan emisi berbahaya ( zero emission process).

  23. Kombinasi lumpur aktif dan ozon dapat: • Membunuh bakteri (sterilization) • Menghilangkan warna (decoloration) • Menghilangkan bau (deodoration) • Menguraikan senyawa organik (degradasi)

  24. KEUNTUNGAN : • Lumpur endapandapatdihilangkan • Bulking dapatdihilangkan • Air limbahdapatdidaurulang • Diperoleh air bersih yang tidakberacun danberbahaya.

  25. Matur thank you

More Related