1 / 16

HAKIKAT PIPS

HAKIKAT PIPS. Tim Dosen PIPS Jurusan PKn. DEFINISI PIPS. Wesley (1964:9)

vallari
Télécharger la présentation

HAKIKAT PIPS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HAKIKAT PIPS Tim Dosen PIPS JurusanPKn

  2. DEFINISI PIPS Wesley (1964:9) “the social studies are those portions or aspects of the social sciences that have been selected and adapted for use in the school or in other instructional situations”. (Pendidikan IPS merupakanbagianatauaspekilmu-ilmusosial yang telahdiseleksidandisesuaikanuntukdigunakandisekolahataudidalamsituasipengajaranlainnya) Wesley & Wronski (1958) “the social studies are the social sciences simplified for pedagogical purposes” (Pendidikan IPS merupakanilmu-ilmusosial yang telahdisederhanakanuntuktujuanpendidikan)

  3. DEFINISI PIPS Gross (1964:129) “ the social studies are those studies that provide understanding of man’s way of living, of the basic needs of man, of the activities in which he engages to meet his needs, and of the institutions he has developed” (Pendidikan IPS mempelajaritentangcarahidup, kebutuhandasar, danaktivitasmanusiauntukmemenuhikebutuhannya, danlembaga-lembaga yang dikembangkannya) Frasser and West, 1981:15-20) “…the social studies, on the other hand, consist of materials selected from the social sciences and organized for instruction of children and youth”. (Pendidikan IPS terdiridarimateri-materipilihandiriilmu-ilmusosialdandiorganisasikanuntukpengajaran)

  4. DEFINISI PIPS National Council for the Social Stides (NCSS) “the social studies is conceived as the subject matter of the academic disciplines somehow simplified, adapted, modified, or selected for school instruction. (Pendidikan IPS mengandungdisiplinakademik yang disederhanakan, disesuaikan, dimodifikasi, dandipilihuntukpengajarandisekolah) Muhammad NumanSumantri (2001:74) “Pendidikan IPS adalahsuatupenyederhanaandisiplinilmu-ilmusosial, ideology negaradandisiplinilmulainnyasertamasalah-masalahsosialterkait, yang diorganisasikandandisajikansecarailmiahdanpsikologisuntuktujuanpendidikanpadatingkatpendidikandasardanmenengah”.

  5. Pendidikan IPS dalamkonteks “Ke-Indonesiaan”, “penyederhanaandisiplin-disiplinilmusosial, ideology negara, humanities, agama, dankegiatandasarmanusia, sertamasalah-masalahsosialterkait yang diorgansasikandandisajikansecarailmiahdanpsikologisberdasarkanPancasiladan UUD 1945 sebagai “nilaisentralnya” untukmencapaitujuanpendidikan (nasional) khususnyadanpembangunannasionalpadaumumnya”.

  6. Pendidikan IPS dalamkonteksKe-Indonesiaan”, • Diorganisasikandandisajikansecarailmiah: metodeberpikir PIPS menggunakanpolailmuwansosial, pendekatan inter-cross, dan trans strukturdalammenyusunisiPendidikan IPS digunakandalambentukgeneralisasidanmetodeberpikirdanpenelitian yang sudahdipolakanolehilmuwansosial. • Diorganisasikandandisajikansecarapsikologis PIPS mempertimbangantingkatkecerdasan, kematanganjiwapesertadidik (psikologis). .

  7. Pendidikan IPS dalamkonteks “Ke-Indonesiaan”, • Diorganisasikansecarapedaogis PIPS mempertimbangantingkatkecerdasan, kematanganjiwapesertadidik (psikologis). • BerdasarkanPancasila UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 2 “PendidikanNasionalberdasarkanPancasiladanUndang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945”

  8. Pendidikan IPS dalamkonteks “Ke-Indonesiaan” • Untukmencapaitujuanpendidikan UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 1 (1) “Pendidikanadalahusahasadardanterencanauntukmewujudkansuasanabelajardanprosespembelajaran agar pesertadidiksecaraaktifmengembangkanpotensidirinyauntukmemilikikekuatan spiritual keagamaan, pengendaliandiri, kepribadian, kecerdasan, akhlakmulia, sertaketerampilan yang diperlukandirinya, masyarakat, bangsa, dannegara. UU No. 2o Tahun 2003 Bab II Pasal 3 “Pendidikannasionalberfungsimengembangkankemampuandanmembentukwataksertaperadabanbangsa yang bermartabatdalamrangkamencerdaskankehidupanbangsa, bertujuanuntukberkembangnyapotensipesertadidik agar menjadimanusia yang berimandanbertakwakepadaTuhan Yang MahaEsa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, danmenjadiwarga Negara yang demokratissertabertanggungjawab”

  9. Sumber PIPS di Indonesia • disiplinilmu-ilmu social (Sejarah, geografi, sosiologi, antropologi, ilmupolitik, ekonomi, psikoogi) • ideology Negara (Pancasila) danKonstitusi (UUD NRI 1945) • humanities (pengetahuanbudaya) • agama • kegiatandasarmanusia • masalah-masalah social

  10. Hubunganilmu-ilmusosialdenganPendidikan IPS • Keterkaitan structural danfungsional yang sangaterat, karenadisiplinilmu-ilmusosialmerupakansalahsatudarienamsumberutamaPendidikan IPS. Hal inisebagaimanadikemukakan NCSS bahwaPendidikan IPS :” (a) as the subject matter of academic disciplines somehow simplified, adapted, modified or selected for school instruction; (b) as the social sciences simplified for pedagogical purposes. Johnson (1974:3-7) mengartikan Social Studies dan Social Science Education dengan “middle studies”, karenapengertiantersebutbersumberdari humanities/social sciences untukbahanpendidikannnyadanmetodenyabersumberdariilmupengetahuanalam.

  11. Hubunganilmu-ilmusosialdenganPendidikan IPS • Keterkaitanantaradisiplinilmu-ilmusosialdenganpendidikan IPS: segiisi, Pendidikan IPS memilihisidaristrukturdisiplinilmusosial yang diorganisasikansecarasistematis, danpilihanisiitudalambentukgeneralisasiteori yang diambildaristrukturdisiplinilmu-ilmusosial. segimetode, metodeberpikirdanpenelitianmenggunakanpolailmuwansosial, pendekatan inter-cross, dan trans strukturdalammenyusunisiPendidikan IPS digunakandalambentukgeneralisasidanmetodeberpikirdanpenelitian yang sudahdipolakanolehilmuwansosial.

  12. Perbedaanantarailmu-ilmusosialdenganPendidikan IPS Frasser and West (1981:15-20) bukanlahperbedaanprinsipil, melainkanhanyaperbedaan gradual, ilmu-ilmusosialdiorganisasikansecarasistematisdandibangunmelaluipenyelidikanilmiahdanpenelitian yang sudahdirencanakan, sedangkanPendidikan IPS terdiriatasbahanpilihandariilmu-ilmusosial yang sudahdisederhanakandandiorganisasikansecarapsikologisdanilmiahuntukkepentingantujuanpendidikan.

  13. KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS Keterkaitan antara citizenship education dan civic education dan social studies, pada dasarnya ada dua pandangan utama. Pandangan pertama melihat citizenship education dan civic education sebagai bagian dari social studies, dan pandangan keduamelihat citizenship education dan civic education sebagai esensi atau inti dari social studies.

  14. KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS • Mehlinger (1977:78): “social studies has no monopoly over citizenship education, but a social studies without citizenship education as its core is like yards of thread without a spool-all tangle and confusion”. Dari pandangan ini dapat dilihat dengan jelas bahwa citizenship education dan social studies tidak bisa dipisahkan satu sama lain seperti halnya ditegaskan Mehlinger (1977:79) bahwa social studies tanpa citizenship education sebagai intinya, laksana benang tanpa gulungan, semuanya akan kacau dan semerawut. Jika pandangan ini diterapkan untuk di Indonesia, dengan tegas dapat dikemukakan bahwa Pendidikan Kewarganegaraan merupakan inti dari Pendidikan IPS.

  15. KETERKAITAN PKN DENGAN PIPS Pendidikan Kewarganegaraan memasuki ketiga wilayah tradisi social studies, melalui tradisi “citizenship transmission” jelas Pendidikan Kewarganegaraan menekankan pada pentransmisian kekayaan budaya bangsa kepada warga negara, dalam tradisi sosial sciences Pendidikan Kewarganegaraan diwadahi oleh ilmu politik, dan dalam reflective inquiry menekankan pada kemampuan untuk mengambil keputusan dalam rangka memecahkan masalah-masalah kewarganegaraan.

  16. HUBUNGAN PKN DENGAN PIPS civic education dapat didudukkan sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri, yang memiliki pijakan utama konsep-konsep ilmu politik dengan salah satu dimensinya adalah “pendidikan politik”, dan keduasebagai esensi atau “core” dari pembelajaran disiplin ilmu sosial lainnya dalam rangka “social studies”.

More Related