1 / 23

TEKNOLOGI TERAPI KONVENSIONAL

TEKNOLOGI TERAPI KONVENSIONAL. JULIZAR NAZAR BAG. FISIKA KEDOKTERAN FK UNAND PADANG 2009. PENGANTAR TERAPI: UPAYA MEMULIHKAN KONDISI PATOLOGIK ATAU KEADAAN TIDAK NORMAL MENJADI NORMAL DAPAT DIAKUKA DENGAN CARA I. Farmakologik ( mengunakan obat- obatan) II. Non Farmakologik

dylan
Télécharger la présentation

TEKNOLOGI TERAPI KONVENSIONAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TEKNOLOGI TERAPI KONVENSIONAL JULIZAR NAZAR BAG. FISIKA KEDOKTERAN FK UNAND PADANG 2009

  2. PENGANTAR TERAPI: UPAYA MEMULIHKAN KONDISI PATOLOGIK ATAU KEADAAN TIDAK NORMAL MENJADI NORMAL DAPAT DIAKUKA DENGAN CARA I. Farmakologik ( mengunakan obat- obatan) II. Non Farmakologik • FISIOTERAPI • PENGATURAN DIET(POLA MAKAN) • EXERCISE

  3. FISIOTERAPI PRINSIP: MENGGUNAKAN AGEN FISIKA UNTUK TERAPI: • MEKANIK • PANAS • GELOMBANG & BUNYI • CAHAYA/RADIASI • LISTRIK PADA UMUMNYA MENGGUNAKAN ALAT/INSTRUMENTASI YANG BERLANDASKAN PRINSIP-PRINSIP FISIKA.

  4. I. AGEN MEKANIK • PIJATAN (MASSAGE) Prinsip kerja: Menghilangkan tumpukan asam lactat produk metabolisme yang berlebihan dan melancarkan aliran darah CARA: A. MANUAL: Jari / telapak tangan dan benda tumpulB. Massage Instrumentation

  5. 2. TARIKAN/REGANGAN: TRAKSI Prinsip Kerja: Mengembalikan posisi organ (tulang & otot ) ke posisi semula

  6. II. AGEN PANAS Prinsip Kerja: Vasodilatasi, melancarkan aliran darah dan meningkatkan metabolisme Metodanya atl menggunakan: • Hot Pack: Kantong yang berisi air atau parafin panas.

  7. 2. BAK ATAU KOLAM AIR HANGAT 3. UAP PANAS ( STEAM BATH) 4. DIATHERMY

  8. Gelombang dan bunyi Prinsip Kerja: Menimbulkan getaran mekanik mengasilkan panas  vasodilatasi  melancarkan aliran darah Metodanya antara lain menggunakan: • VIBRATOR (MONO / MULTI) Mirip seperti alat pijat.

  9. 2. Gelombang Ultra (USG) Prinsip Kerja sama dengan gelombang bunyi tetapi lebih kuat dan cepat menimbulkan panas. Kegunaan: Pembukaan Saluran tuba Menghancurkan batu ginjal

  10. IV. AGEN CAHAYA Prinsip kerja: Vasodilatasi melancarkan aliran darah  peningkatan metabolisme Biasanya menggunakan: • SINAR IR Kegunaan: Diathermy pada penyakit artritis

  11. 2. Sinar Biru Untuk terapi ikterik pada bayi baru lahir. Biasanya dipasangkan pada incubator 3. SINAR UV: digunakan untuk sterilisasi pembentukan vit.D dan pembentukan pigmentasi pada kulit putih.

  12. V. AGEN LISTRIK • ELECTROSHOCK Prinsip Kerja: Mengembalikan fungsi saraf dan otot yang terganggu dengan cara memberi kejutan listrik terdiri dari: a. Mikroshock: Pace maker b. Macroshock: Defibrilator.

  13. 2. High Frequence Electricity Theraphy Perinsip kerja: Penggunaan Panas yang dihasilkan oleh kuat arus dengan Frekuensi tinggi F = 30 MHz disebut Short Wave Diathermy. F sampai 10 KHz Long Wave Diathermy. F s.d 2450 MHZ MicrowaveDiathermy. Pada SWD digunakan dua metode: 1.   Capasitance Method 2.   Inductive Method

  14. 1. Pada Metode. Kapasitansi, dua plat kapasitor ditempatkan pada kedua ujung bagian jaringan yang akan diterapi. Dua Kapasitor ini memp. Medan listrik yang berosilasi melintasi jaringan. Akibatnya terjadi perubahan Medan listrik ion pada jaringan yang bergerak bolak balik sehingga timbul Energi kinetik.

  15. Ad.2. Pada met.Induktansi, Bagian tubuh yang diterapi diletakan suatu Induktor seperti pada gambar.  Arus dengan F = 30 MHz yang terdapat dalam coil menghasilkan medan magnit yang bergantian dalam jaringan menghasilkan Kisaran arus. Perubahan Energi oleh kisaran arus akan muncul sebagai panas dalam jaringan. Penggunaan: SWD  bursitis, arthritis, luka traumatic, kekejangan otot dan nyeri. Pada SWD sejeumlah energi akan tersimpan dalam jaringan lemak untuk itu MWD lebih banyak digunakan untuk terapi

  16. Pada MWD, jaringan mengabsorbsi gelombang elektromagnetik yang diberikan. Penghasil MW  Tabung khusus yang disebut dengan Magnetron. Out put dari megnetron dialirkan ke antenna dan antenna akan memancarkan gelombang micro. Biasanya digunakan F = 2450 MHz

  17. Identik dengan gel.cahaya, MW dapat ditransimisikan, dipantulkan dibiaskan atau diabsorbsi oleh suatu medium. Untuk keperluan terapi Alat dirancang sedemikian rupa sehingga sebagian besar di absorbsi oleh jaringan  akan menimbulkan panas pada jaringan.

  18. Untuk jaringan yang homogen Absorbsi energi dinyatakan dengan persamaan dimana Io = Intesitas radiasi pada permukaan It = Intesitas radiasi pada jaringan X = ketebalan jaringan A = Luas jaringan  Panas yang timbul terjadi akibat adanya interaksi medan listrik MW dengan Momen dipole listrik Molekul air dalam tubuh. Energi yang diserap tqrgantung pada Frekuensi MW Jelek pada F < 100 MHz Baik F = 20 GHz Sangat baik F = 1000 GHz.

  19. Jaringan yang mengandung banyak air menyerap lebih banyak energi dari pada jaringan yang mengandung lemak. Bahaya : Jika panas yang diberikan berlebihan dapat merusak jaringan  Program KB untuk untuk pria. Pengunaan MWD Biasanya untuk Pengobatan trauma atau ruda paksa, peradangan, nyeri, spasme otot dan penyakit reumatik.

  20. 3.Low Frequency Electricity Theraphy Batas LF  20 – 50 KHz Efek  merangsang saraf dan otot  kontraksi otot. Sumber ; Stimulator yang berupa rangkaian dari beberapa multivibrator. Selain F, bentuk gelombang juga berpengaruh terhadap efek yang ditimbulkan.

  21. Untuk pemakaian jangka pendek dan bersifat merangsang persarafan otot dipakai gelombang arus Faradik. Untuk pemakaian jangka panjang untuk merangsang otot yang telah kehilangan persarafan dipakai gelombang arus listrik yang terputus-putus atau arus DC yang telah dimodifikasi.

  22. Transcutaneous Elektrical Nerve Stimulation (TENS) Alat pembangkit getaran listrik yang digunakan untuk mengurangi nyeri. Prinsipnya: Merangsang saraf untuk mengeluarkan morfin tubuh (Enkefalin dan endorfin) yang berfungsi sebagai sebagai penghambat hantaran nyeri ke otak. Disamping itu rangsangan TENS juga bekerja menghambat Kerja sel T dalam mentranmisikan nyeri di Kornu posterior medulla spinalis ke otak dengan kata lain menutup gerbang nyeri sesuai dengan teori kontrol gerbang nyeri dari Melzack & Wall.

More Related