1 / 53

DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP TANAH, LAHAN DAN TATA RUANG: Evaluasi Kemampuan Lahan

Soil Science Department Faculty of Agriculture Brawijaya University. DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP TANAH, LAHAN DAN TATA RUANG: Evaluasi Kemampuan Lahan. Didik Suprayogo. Tanah sebagai Sumberdaya Alam.

jerome
Télécharger la présentation

DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP TANAH, LAHAN DAN TATA RUANG: Evaluasi Kemampuan Lahan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Soil Science Department Faculty of Agriculture Brawijaya University DAMPAK PEMBANGUNAN TERHADAP TANAH, LAHAN DAN TATA RUANG: Evaluasi Kemampuan Lahan Didik Suprayogo

  2. Tanah sebagai Sumberdaya Alam • Tanah dibagi 2 golongan (penggunaan/pemanfaatannya) yaitu:Untuk tujuan pertanian & Untuk tujuan non pertanian • Dalam usaha pertanian tanah mempunyai fungsi utama sebagai sumber penggunaan unsur-unsur hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan tanaman dan sebagai tempat tumbuh dan berpegangnya akar serta tempat penyimpanan air yang sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup tumbuhan. • Tanah sebagai sumberdaya yang digunakan untuk keperluan pertanian secara teoritis dapat diperbaharui (renewable) tetapi untuk jangka waktu yang amat lama. • Tanah tersebut peka terhadap kesalahan dalam perlakuan/ penggunaan atau pemanfaatan. • Penggunaan Tanah sebagai sumberdaya non pertanian antara lain adalah untuk keperluan industri dan pemanfaatan ruang. • Didalam tanah terkandung bermacam-macam unsur kimia yang sangat berguna untuk bahan industri yang menghasilkan barang kebutuhan manusia.

  3. Sumber Daya Lahan Bentang alam yang terdiri dari satu atau lebih jenis tanah dan mencakup faktor-faktor fisik topografi, vegetasi, iklim atau sumber air dimana proses produksi berlangsung dan pembangunan dilaksanakan. Perpaduan antara unsur bentuk/bentang lahan, geologi, tanah, hidrologi, iklim, flora dan fauna, serta alokasi penggunaannya. Potensi dari sistem ruang yang mengandung unsur-unsur lingkungan fisik, kimia dan biologis, yang saling berinteraksi terhadap tata guna lahan (kepentingan dan penggunaan).

  4. Keragaman Penggunaan Lahan

  5. RUANG • wadah yang meliputi ruang daratan, ruang lautan, dan ruang udara sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lainnya hidup dan melakukan kegiatan serta memelihara kelangsungan hidupnya • Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkaitnya padanya yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif atau aspek fungsional

  6. TATA RUANG • Wujud struktural dan pola pemanfaatan ruang baik direncanakan maupun tidak • Penataan Ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian ruang

  7. Plate 11

  8. PEMBANGUNAN = DEVELOPMENT • Perubahan dan pertumbuhan untuk mendapatkan tingkat kehidupan yang lebih baik (bagi manusia dan makhluk hidup lainnya) melalui peningkatan produktivitas sumber daya, menganekaragamkan hasil produksi, memperbaiki tataruang atau sistem perntukkan sumberdaya, fungsi konservasi. • Perubahan selalu diikuti usikan atau disebut impact atau dampak • Menghasilkan manfaat dan resiko yang perlu diperhitungkan secara berimbang • Perubahan dan pertumbuhan dapat menimbulkan dampak terhadap tanah, lahan (tataguna lahan) dan tata ruang ada empat kegiatan utama yaitu: (1) pertanian, (2) pemukiman, (3) pertambangan, (4) industri

  9. Prinsip Dasar Pendugaan Dampak Dampak Lingkungan= selisih antara keadaan lingkungan tanpa proyek dengan keadaan lingkungan dengan proyek Kualitas lingkungan Keadaan lingkungan tanpa proyek Dampak lingkungan Keadaan lingkungan dengan proyek T1 T2 Waktu

  10. SIFAT DAMPAK PEMBANGUNAN • Luas, mengenai banyak komponen lahan secara serentak, atau terbatas, mengenai satu atau beberapa komponen • Mendalam, mengenai sifat utama komponen lahan, atau hanya dangkal saja • Menjalar ke tempat-tempat lain atau tidak, atau terbatas setempat saja • Ada dampak positif (memperbaiki keadaan) atau negatif (berakibat buruk terhadap keadaan) atau • Dampak dapat dinetralkan oleh alam dan teknologi • Ada dampak terkait dengan hakekat kegiatan (nilai potensial) atau cara menjalankan kegiatan (nilai aktual)

  11. ANALISIS DAMPAK PEMBANGUNAN • Parameter diagnostik pengukur tingkat dampak • Nilai ambang kemantapan sistem dengan dengan landasan teknologi sepadan sebagai baku fungsi optimum sistem • Mengenali watak dan perilaku kegiatan penggunaan lahan yang menjadi pembangkit utama dampak

  12. Dampak Pembanguan Terhadap Tanah • Degradasi sifat fisik tanah • Kerusakan struktur tanah • Agregasi • Porositas, Ukuran pori, aerasi • Medium Pertumbuhan: Solum, Kedalaman perakaran • Kapasitas Peyediaan Air, • Ketahanan tanah untuk ditembus akar • Percepatan Erosi Tanah • Degradasi sifat kimia tanah • Reaksi tanah: pH, total keasaman • Sifat-sifat Daya tukar kation dan ainon • Simpanan Nutrient • Kandungan Garam garam • Degradasi sifat biologi Tanah • Kandungan bahan organik • Fauna Tanah • Flora Tanah

  13. Dampak Perubahan Penggunaan Lahan Terhadap Lingkungan Biofisik • Perubahan iklim mikro dan pencemaran udara • Limbah padat (sampah) • Polusi Limbah cair oleh bahan kimia (kegiatan pemukiman, toko-toko, industri) • Perubahan biodiversitas lahan (dipermukaan dan didalam tanah) dan terputusnya daur materi • Erosi tanah ditempat aktivitas • Bahaya sedimen di daerah hilir • Perubahan total hasil air di sistem sungai • Perubahan dalam distribusi (atau waktu) air dialirkan ke dalam sistem sungai - aliran rendah (kekeringan) dan banjir • Perubahan dalam muka air bawah tanah.

  14. Kemampuan Lahan Kemampuan suatu lahan untuk digunakan sebagai usaha pertanian paling intensif, dengan memperhatikan perlakuan yang harus diberikan, yang tidak menyebabkan kerusakan tanah karena erosi Klasifikasi Kemampuan Lahan VS Klasifikasi Kesesuaian Lahan

  15. KEMAMPUAN LAHAN Setiap lahan mempunyai sifat dan faktor pembatas (kendala), yg menentukan kemampuannya,.Agar tidak rusak penggunaan lahan harus memperhatikan kendala tsb, atau sesuai dgn kemampuannya

  16. Kemampuan lahan dan Kesesuaian lahan Kemampuan lahan (land capability) : mampu/ tidaknya (dalam arti rusak) jika lahan dipergunakan untuk peruntukan tertentu. Kesesuaian lahan (land suitability) : sesuai/ tidaknya jika lahan dipergunakan untuk peruntukan tertentu Kendala : 1. kemungkinan rusak 2. persyaratan utk peruntukan ttt.

  17. Sifat, kharakteristik, dan kualitas lahan • FAO : kharakteristik lahan : sifat lahan yang dapat diukur (tekstur, kedalaman tanah, lereng dlsb) Kualitas lahan : sifat-sifat atau attribute yg bersifat kompleks dari sebidang lahan (resiko erosi, ketersediaan hara, bahaya banjir, dlsb ) Pengertian lain : Sifat/karakter lahan : merupakan apa adanya di lapangan (lereng: 5 %,15%;kedalaman efektif : 90 cm) Kualitas lahan: dihubungkan dgn kepentingan (lereng : curam, kedalaman efektif : dalam dlsb).

  18. Kemampuan lahan : USDA Kategori : ada 4 kategori 1. Divisi : Dapat tidaknya digunakan utk usaha pertanian 2. Klas : Penggunaan pertanian paling intensif 3. Sub-klas: Penggunaan pertanian paling intensif sekaligus menyebutkan faktor pembatasnya 4. Satuan pengelolaan : (2) dan (3) sekaligus menyebutkan pengelolaannya

  19. Penentuan kemampuan lahan : • Mengukur/mengamati sifat lahan • Menentukan kualitas lahan • Menentukan persyaratan penggunaan agar tidak mengalami kerusakan • Memadukan (matching) antara kualitas lahan dgn persyaratan. • Kualitas lahan yg paling rendah menentukan kemampuan lahan

  20. DIVISI : Persyaratan : dapat tidaknya dikerjakan untuk usaha pertanian (workability) Kualitas lahan: - Kemiringan/lereng - batuan - Genangan air Berdasarkan persyaratan dan kualitas lahan dibedakan menjadi 2 divisi : Divisi 1 : Dapat diusahakan utk pertanian Divisi 2 : Tidak dapat diusahakan utk pertanian

  21. Kelas Kemampuan lahan Persyaratan : penggunaan paling intensif yang tidak menyebabkan kerusakan karena erosi Kualitas lahan : sifat lahan yang mempengaruhi erosi, serta sulit untuk dirubah/dikelola : 1: tanah : tekstur, kedalaman, permeabilitas, drainase 2: Lahan : lereng, erosi, batuan, banjir/genangan Kelas kemampuan lahan ditentukan olehsatu atau lebih faktor kualitas lahan yang paling buruk

  22. Kelas Kemampuan lahan (lanjutan) 1, tekstur tanah : t1 : halus ( liat dan liat berdebu) t2 : agak halus (liat berpasir, lempung liat berdebu, lempung berliat, lempung liat berpasir) t3 : Sedang ( debu, lempung berdebu, lempung) t4 : agak kasar ( lempung berpasir) t5 : kasar ( pasir berlempung dan pasir ) 2. Kedalaman efektif k0 (1) : dalam, > 90 cm ( 93 cm) k1 (2) : sedang, 50 – 90 cm ( 50 – 93 cm ) k2 (3) : dangkal, 25 – 50 cm ( 25 – 50 cm) k3 (4) : sangat dangkal, < 25 cm ( < 25 cm )

  23. Kelas Kemampuan lahan (lanjutan) 3. Permeabilitas p1 : lambat ( < 0,5 cm/jam) p2 : agak lambat ( 0,5 – 2,0 cm/jam) p3 : sedang ( 2,0 – 6,25 cm/jam) p4 : agak cepat ( 6,25 – 12,5 cm/jam p5 : cepat ( > 12,5 cm/jam 4. Drainase d0 : baik, peredaran udara baik, seluruh profil terang d1 : agak baik d2 : agak buruk d3 : buruk d4 : sangat buruk, seluruh lapisan tanah berwarna kelabu, atau terdapat bercak-bercak kelabu, coklat atau kekuningan

  24. Kelas Kemampuan lahan (lanjutan) 5. Lereng : l0 : datar ( 0-3 %) l1 : landai/berombak ( 3-8 % l2 : agak miring/bergelombang ( 8 – 15 %) l3 : miring/berbukit ( 15 – 30 % l4 : agak curam ( 30 – 45 %) l5 : curam ( 45 – 65 % ) l6 : sangat curam ( > 65 % ) 6. Erosi e0 : tidak ada erosi e1 : ringan, 25 % lapisan tanah atas hilang e2 : sedang, 25 – 75 % lapisan tanah atas hilang e3 : berat, 75 % lapisan tanah atas, dan 25 % tanah bawah hilang e4 : sangat berat, > 25 % lapisan tanah bawah hilang

  25. Kelas Kemampuan lahan (lanjutan) 7. Batuan di permukaan tanah b0 : tidak ada ( < 0,01 % luas areal) b1 : sedikit ( 0,01 – 3 % luas areal ) b2 : sedang ( 3 – 15 % luas areal) b3 : banyak ( 15 – 90 % luas areal ) b4 : sangat banyak ( > 90 % luas areal ) 8. Ancaman banjir/genangan O0 : tidak pernah O1 : kadang-kadang, tidak teratur O2 : sering, selama 1 bln dlm setahun secara teratur banjir >24jam O3 : sering , 2 – 5 bln dlm 1 thn banjir secara teratur > 24 jam O4 : selalu, 6 bln atau lebih dlm 1 th banjir secara teratur > 24 jam

  26. Kelas Kemampuan lahan (lanjutan) ______________________________________________ Faktor pembatas Kelas kemampuan lahan I II III IV V VI VII VIII 1. Tekstur tanah t1-t3 t1-t4 t1-t4 * * * * t5 2. Lereng l0 l1 l1 l3 * l4 l5 l6 3. Drainase d0-d1 d2 d3 d4 * * * * 4. Kedalaman k0 k0 k1 k2 * k3 * * 5. Erosi e0 e1 e1 e2 * e3 e4 * 6. batu/kerikil b0 b0 b0 b1 b2 * * b3 7. Banjir O0 O1 O2 O3 O4 * * * --------------------------------------------------------------------------------------------

  27. Derajad pembatas Kelas I II III IV V VI VII VIII Jenis utama pembatas Erosi e Kbsh w Tanah s Iklim i Gradien l Sub Kelas IVs1 IVs2 IVs3 dll Satuan Kemiripan kebutuhan pengelolaan dan konservasi tanah

  28. Kemampuan Lahan

  29. Arahan Penggunaan Lahan

  30. Klasifikasi Penggunaan LahanSK Mentan No 837/KPTS/UM/II/1980, No 683/KPTS/UM/8/1981 • Kawasan Lindung • Kawasan Penyangga • Kawasan Budidaya Tanaman Tahunan • Kawasan Budidaya Tanaman Semusim • Kawasan Pemukiman • Faktor Pembatas: • Kemirngan lahan (%) • Faktor Jenis Tanah menurut kepekaan terhadap erosi • Faktor curah hujan harian rata-rata

  31. Indeks Tata Ruang ITR = (Ab *Kb)/((Ab*Kb)+(At*Kt)) A= luas lahan (ha) b = terbuka, t = tertutup K = kualitas lahan didasarkan kemiringan lahan Kemiringan (%) Skore 0-8 10 8-15 8 15-25 6 25-45 4 >45 2

  32. S(%) Luas Kondisi Luas Kondisi Luas Kondisi (ha) (ha) (ha) 0-8 40 Alami 20 rumah 30 rumah 8-15 20 Alami 10 rumah 10 rumah 15-25 15 Alami 10 rumah 10 rumah 25-45 10 Alami 5 rumah 5 rumah >45 15 Alami 10 rumah ITR 1.0 0,486 0.623

  33. Contoh: • Kelas kemampuan lahan adalah kelas V karena kemiringan lahannya yang curam dengan penggunaan lahan dapat dipilih: • Agrofiorestri atau kebun campuran antara tanaman tahunan/buah-buahan + tanaman semusim (sayuran) pada kondisi agak sesuai dan perlu dilakukan penterasan • Agroforstri (tanaman tahunan/buah-buahan)+ rerumputan pada kondisi sesuai • Hutan lindung pada kondisi sangat sesuai • Bila kita mengusahakan tanaman semusim atau tanaman sayur-sayuran saja baik dengan teras maupun tanpa terras pada kondisi tidak sesuai dengan kemampuan lahannya maka kerusakan tanah akibat erosi akan terjadi sangat besar. Misalnya tanah kita mudah longsor, terkikis baik berupa erosi permukaan, alur dan selokan

  34. Inventarisasi bentuk lahan dan penggunaan lahan dengan interpretasi data pengindraan jauh dan analisis peta skunder (peta topografi dan analisis foto udara) • Inventarisasi biofisik • Survey lapangan untuk inventarisasi: • Bentuk lahan, batuan, tanah, kemiringan • Erosi aktual • Perlakuan Konservasi Tanah • Penggunaan Lahan/Penutupan Lahan/ arahan penggunaan • Pemanfaatan lahan • Informasi data iklim Monitroing dan Evaluasi INFORMASI TENURE (KEPEMILIKAN LAHAN) Penilaian kondisi bentang lahan untuk PENETAPAN UNIT PERENCANAAN Penilaian kemampuan lahan untuk PENETAPAN FUNGSI KAWASAN Studi sosial-kelembagaan dengan Pemahaman Pedesaan dalam Waktu Singkat (PPWS) untuk analysis SDM, Organisasi, Kwenangan, Tata Hubungan Kerja dan penetapan peran masyarakat dan insentif dalam penerapan teknologi REKOMENDASI TEKNOLOGI REHABILITASI DAN KONSERVASI LAHAN TERSUSUNNYA PROGRAM PENGELOLAAN LAHAN BERKESINAMBUNGAN

  35. Tahapan Pekerjaan Evaluasi Kemampuan Lahan Penetapan daerah Studi Analisis Foto Udara A B C D

  36. A B C D • Survey Lapangan • Batas Berubah • SPL C dapat berubah dibagi dua bagian C1 = 25 –35 % dan C2 15-25% • Menyelidiki atau mengumpulkan data tentang sifat-sifat tanah dan faktor pembatas (kualitas lahan) • Tabulasi data VIIc Pembuatan Peta Kemampuan Lahan

  37. Penyusunan Rekomendasi Tata Guna Lahan Hp

  38. Praktek KTA Pengendalian terhadap Percikan Limpasan D T D T Perlakuan agronomis Penutupan permukaan tanah * * * * Peningkatan kekasaran permukaan - - * * Penigkatan penampungan permukaan + + * * Peningkatan infiltrasi - - + * Pengelolaan Tanah Pemupukan, pupuk kandang + + + * Pengolahan dalam, drainase - - + * Perlakukan mekanis Kontour, guludan - + + * Terras - + + * Shelterbelts - - - - Saluran pembuangan - - - *

  39. What soil conservation techniques are common practice?

  40. PERTIMBANGAN DAN KEPUTUSAN PENGGUNA LAHAN • Investasi • Pemeliharaan • Konservasi • Eksploitasi • Pemanenan • Pemasaran Dominan Dominan • Keuntungan bisa besar dalam jangka pendek • Sumber daya Lahan pulih • Mungkin tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat • Degradasi Lahan • Aplikasi teknologi

  41. Apa arti Berkesinambungan ? (Sustainabilty) • “Jangan bohongi anakmu” • Kemampuan sistem untuk mempertahankan keluaran pada tingkat kira-kira sama hingga lebih besar dari pada rata-rata historis sebelumnya, dengan perkiraan ditetapkan oleh tingkat historis yang variasi (Lynam and Herdt (1989) • .. Memaksimumkan keuntungan bersih pembangunan ekonomi, atas dasar menjaga jasa dan kualitas sumber daya alam dari waktu kewaktu (Pearce dan Turner, 1990) • Keberlanjutan ekosistem alam: kesetimbangan dinamik antara input dan output, dimodifikasi oleh kejadian external seperti perubahan iklim dan gangguan alam (Fresco dan Kroonenberg, 1992)

  42. Apa arti Pengelolaan Lahan Berkesinambungan ? • seseorang harus bisa mewariskan lahan kepada anaknya dalam keadaan - paling tidak - sama baiknya dengan ketika ia mendapatkan warisan dari orang tuanya (Russel, 1977) • suatu pengelolaan yang berhasil terhadapsumberdaya untuk pertanian yang mampu memuaskan kebutuhan manusia dan pada saat bersamaan dapat mempertahankan bahkan meningkatkan kualitas lingkungan dan mengkonservasi sumber daya alam (TAC, CGIAR, 1988, dan FAO, 1989). • Bila tidak mengakibatkan degradasi tanah dan pencemaran lingkungan serta pada saat yang sama dapat memberikan dukungan yang dibutuhkan untuk kehidupan manusia (Greenland, 1994) • memiliki kemantapan ekologis, memenuhi kebutuhan ekonomi secara terus menerus, memenuhi keadilan bagi semua pihak, menghargai kehidupan makhluk (manusia, hewan dan tumbuhan) dan luwes atau bisa disesuaikan dengan kondisi-kondisi setempat (Gips, 1986)

  43. Apa arti Pembangunan Berkesinambungan ? • produksi yang dihasilkan setiap tahunan tidak cenderung turun dan kesetabilan produksi ini mantap walau terjadi fluktuasi cekaman dan gangguan (Spencer & Swift, 1991) • pembangunan yang memenuhi kebutuhan generasi saat ini dengan memadukan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi keinginannya dan aspirasinya (WCED, 1987) • pembangunan yang memperbaiki kualitas hidup manusia dengan memperhatikan tempat hidupnya yang tidak melebihi daya tampung ekosistem yang menyokongnya (IUCN, 1991)

  44. Sederhana (satu indikator) 1 2 3 Komplek (satu indikator) Kualitas System Sederhana (dua indikator) Indicator 1 Indicator 2 Waktu

More Related