1 / 17

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

PENELITIAN TINDAKAN KELAS. Semangat Pembelajaran Guru Profesional. Pengertian PTK. PENELITIAN (penyelidikan, pencermatan) TINDAKAN (perberian perlakuan) KELAS (sekelompok peserta didik yang sedang mempelajari hal yang sama pada waktu yang bersamaan). Mengapa Guru HARUS PTK?.

quant
Télécharger la présentation

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENELITIAN TINDAKAN KELAS Semangat Pembelajaran Guru Profesional

  2. Pengertian PTK • PENELITIAN (penyelidikan, pencermatan) • TINDAKAN (perberian perlakuan) • KELAS (sekelompok peserta didik yang sedang mempelajari hal yang sama pada waktu yang bersamaan)

  3. Mengapa Guru HARUS PTK? • Pembelajaran yang telah dilaksanakan belum memuaskan • Mutu pembelajaran harus senantiasa ditingkatkan • PTK adalah bagian profesionalisme guru • PTK adalah jam terbang guru

  4. Karakteristik PTK

  5. Karakteristik PTK • Spesifik & kontektual: masalah adalah faktual yang dihadapi oleh dosen/guru, shg tidak ada sampel guna generalisasi. • Problem solving: pengembangan pembelajaran dalam PTK berorientasi pd pemecahan masalah pembelajaran • Kolaboratif: dalam keg.ini dosen bekerjasama dg dosen lain atau dg guru • Reflektif: proses refleksi dimulai dari refleksi awal, peneliti sadar adanya masalah pembelajaran, menganalisis penyebabnya, dan refleksi atas perubahan hasil tindakan.

  6. Prinsip Dasar PTK • Siklis: pengembangan pembelajaran sbg upaya yg berkelanjutan secara siklis sampai diperoleh “hasil.” • Sistematik: persiapan, pelaksanaan, observasi, evaluasi, refleksi. • Integral: kegiatan mengembangkan pembelajaran bagian integral pembelajaran harus diselenggarakan dg tetap bersandar pd alur d kaidah ilmiah. • Autentik: masalah yg ditangani adalah masalah riil yg terjadi dalam konteks pembelajaran nyata. • Konsisten: konsistensi sikap d kepedulian dalam memperbaiki d meningkatkan mutu pembelajaran sangat diperlukan. • Komprehensif: permasalahan tidak dibatasi di kelas tapi juga diluar kelas

  7. Prosedur PTK • Mengidentifikasi masalah pembelajaran • Menganalisis & merumuskan masalah pemb. • Merencanakan tindakan berdasarkan rumusan masalah • Melaksanakan tindakan, observasi, dan asesmen • Menganalisis data hasil observasi dan asesmen serta interpretasi • Melakukan refleksi dan merencanakan tindak lanjut untuk siklus berikutnya.

  8. Proses siklus PTK Rencana tindakan Siklus 1 Refleksi Observasi & evaluasi Rencana tindakan ulang Pelaksanaan tindakan Refleksi Siklus 2 Observasi & evaluasi ?berhasil Pelaksanaan tindakan

  9. Merencanakan tindakan/ planning • Peneliti merancang tindakan-tindakan yang harus dilakukan oleh guru dan tindakan yang harus dilakukan oleh siswa, untuk beberapa pertemuan yang dirancang. • Peneliti menyusun pedoman/ instrumen pemantauan terhadap tindakan yang dilakukan oleh guru dan siswa

  10. 2. Pelaksanakan tindakan • Guru melaksanakan tindakan sesuai dengan rancangan yang telah ditetapkan. • Semantara itu pemantau melakukan pemantauan terhadap proses pembelajaran (mengobservasi, menilai, menginterpretasi, dll.) sesuai dengan pedoman

  11. 3. Observasi & evaluasi • Pemantau mengobservasi proses pembelajaran tindakan guru dan siswa, serta lingkungan kelas. • Guru memantau siswa • Guru, pemantau, dan siswa bersama-sama menganalisis hasil observasi, interpretasi

  12. 4. Refleksi • Pemantau, guru dan siswa berdiskusi melakukan evaluasi hasil pemantauan atas keberhasilan tindakan dan mengidentifikasi kekurangan tindakan guna menyusun perbaikan tindakan dan instrumen berikutnya.

  13. Menemukan masalah pembelajaran • Merasakan adanya masalah nyata yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari yang dihadapi oleh dosen/guru, dan peserta didik. • Cara merasakan dengan bertanya pada diri sendiri, contoh sbb: • Apakah kompetensi awal siswa untuk mengikuti pembelajaran cukup memadai? • Apakah proses pembelajaran yang dilakukan cukup efektif? • Apakah sarana/prasarana pembelajaran cukup memadai? • Apakah hasil pembelajaran cukup berkualitas? • Apakah ada unsur inovatif dalam pelaksanaan pembelajaran? • Bagaimana melaksanakan pembelajaran dengan strategi pembelajaran inovatif tertentu?

  14. Identifikasi masalah pembelajaran • Menulis semua hal terkait dengan pembelajaran yang dirasakan perlu memperoleh perhatian untuk menghindari dampak yang tidak diharapkan • Memilah dan mengklasifikasikan masalah sesuai dengan jenisnya, mencatat jumlah peserta didik yang mengalaminya, dan mengidentifikasi frekuensi timbulnya masalah • Mengurutkan masalah sesuai dengan tingkat urgensinya untuk ditindaki (kemudahannya, keseringannya, dan jumlah siswa yang mengalaminya) • Tim peneliti kemudian secara bersama-sama memilih permasalahan yang urgen untuk dipecahkan • Selanjutnya masalah-masalah tsb.dikaji kelayakan, signifikansi, dan kontribusinya.

  15. Menganalisis masalah pembelajaran • Masalah tsb. merupakan masalah faktual yang benar-benar ada didalam pembelajaran/perkuliahan/kelas • Masalah tsb.dapat dicari dan diidentifikasi faktor-faktor penyebabnya • Ada alternatif tindakan yang dipilih • Masalah memiliki nilai strategis bagi peningkatan/ perbaikan proses dan hasil pembelajaran Selain itu, dapat ditanyakan: • Apakah masalah teridentifikasi dengan jelas? • Apakah ada bukti empirik yg menunjukkan keberhasilan tindakan serupa yang pernah dilakukan sebelumnya? • Bagaimana kesiapan peneliti melaksanakan tindakan yang telah dipilih?

  16. Merumuskan masalah pembelajaran Perlu mempertimbangkan 4 aspek, sbb: • Aspek substansi, manfaat tindakan dalam perbaikan pembelajaran • Aspek orisinalitas, apakah tindakan hal baru • Aspek formulasi, dirumuskan dalam kalimat tanya, tidak bermakna ganda, tindakannya dapat mengatasi masalah • Aspek teknis, kemampuan pengembang: metodologi PTK, materi, teori, strategi, fasilitas

  17. Merumuskan masalah ptk(Kerlinger, 1973; Tuckman, 1978; Ary, 1982; Suryabrata, 1983; Kasbolah dan Sukaryana, 2001) • Masalah dirumuskan secara jelas, tidak bermakna ganda • Masalah ditulis dengan kalimat tanya • Rumusan masalah menunjukkan hubungan antara permasalahan dan tindakan • Rumusan masalah dapat diuji secara empirik, data dapat dikumpulkan. • Rumusan masalah menunjukkan secara jelas subjek dan/atau lokasi pengembangan • Rumusan masalah menunjukkan secara jelas tindakan yg diimplementasikan untuk menyelesaikan masalah pembelajaran

More Related