1 / 30

Psikologi Perkembangan

Psikologi Perkembangan. By: Josua Frans Munthe, S.Pd.Tek. Disampaikan dalam Orasi Ilmiah Psikologi Pendidikan bekerjasama dengan Australian United Education – 21 Juli 2010. Psikologi Pendidikan.

savea
Télécharger la présentation

Psikologi Perkembangan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Psikologi Perkembangan By: Josua Frans Munthe, S.Pd.Tek Disampaikan dalam Orasi Ilmiah Psikologi Pendidikan bekerjasama dengan Australian United Education – 21 Juli 2010

  2. Psikologi Pendidikan Pada umumnya Psikologi atau Ilmu Jiwa dalam pendidikan membahas cara-cara pemakaian atau penggunaan prinsip-prinsip reaksi manusia yang mempengaruhi pengajaran dan hal belajar (teaching learning). Fungsinya: a) menciptakan syarat-syarat dan keadaan penelitian yang cocok dan cermat, b) mencatat reaksi kelakuan dengan teliti sampai pada hal yang kecil-kecil, c) menilai fakta-fakta dengan sangat hati-hati, d) menafsirkan hasil-hasil penelitian secara objektif, e) merumuskan prinsip-prinsip kejiwaan yang diperdapat, f) mencoba kebenaran atau kecocokan (validity) dari prinsip-prinsip tadi dengan melaksanakan eksperimen yang terus menerus. Psychology of Education – “Human Being”

  3. Pentingnya Penelitian dalam Psikologi Perkembangan Dalam pendidikan fungsi dari Psikologi Perkembangan adalah: menciptakan perangsang-perangsan (stimulus) keadaan yang memungkinkan potensi-potensi ini berkembang berupa kecakapan-kecakapan yang wajar (skills), pengetahuan yang berguna (knowledge), dan sikap-sikap yang baik (attitude). Penelitian tentang perkembangan mengakibatkan keinginan untuk memperluas tujuan-tujuan pendidikan, sehingga akan membawa pendidikan menitikberatkan: 1) mencari cara dan alat untuk menggunakan hasil penelitian dalam praktek pengajaran dan pembelajaran, 2) memperluas/memperdalam isi psikologi pendidikan dengan hasil dari pengembangan riset disiplin ilmu lain seperti Biologi, Antropologi, Sosiologi, Farmakologi, Psikiatri, dan lainnya. Psychology of Education – “Human Being”

  4. Arah/Tujuan Psikologi Perkembangan bagi Guru Mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan anak: pematangan/perkembangan organisme yang mempunyai badan/jiwa/perasaan dan perbedaan-perbedaan dalam pematangan dan dalam belajar. Mengetahui untuk apa kita mendidik anak. Bagaimana teori-teori tentang “hidup baik”. Cara (metode) serta teknik yang mana yang harus dipakai (melalui: penentuan situasi belajar untuk menciptakan kepribadian, dorongan/motivasi untuk anak didik, rangsangan/stimulus lingkungan atau alam yang mempengaruhi anak didik). Psychology of Education – “Human Being”

  5. Kesulitan yang dialami guru tentang Psikologi Perkembangan Anak Didik Kurangnya pegangan guru tentang murid. Kurangnya penghargaan guru terhadap tujuan dan dasar pendidikan. Kurang pandai mendiagnosa (memeriksa dan menentukan kelemahan/kesalahan murid) Kurang ahli dalam terapi Sikap yang kurang konstruktif/membangun, membentuk, kurang kepercayaan atas diri sendiri, kurang stabil di dalam emosinya, kurang mengadakan hubungan baik antara guru dan kepala/supervisor, sesama guru, terhadap anak didik dan orang tua. Psychology of Education – “Human Being”

  6. Development Perbedaan Growth (Pertumbuhan), Development (Perkembangan), dan Maturation (Kematangan): * Growth: perubahan secara progresif secara terus menerus. Perubahan progresif berarti perubahan itu menuju ke arah kemajuan, ke arah kesempurnaan. * Development: perubahan yang dialami individu menuju tingkat kedewasaannya yang berlangsung secara progresif dan berkesinambungan baik fisik maupun psikis. * Maturation: proses kemajuan terus menerus menuju batas sempurnanya fungsi tubuh bekerja. Psychology of Education – “Human Being”

  7. Prinsip-Prinsip Perkembangan Perkembangan mengikuti pola tertentu Setiap tahap perkembangan merupakan hasil perkembangan pada tahap sebelumnya dan merupakan prasyarat pada perkembangan selanjutnya. Pada dasarnya tidak ada anak yang sama benar perkembangannya, menurut polanya sendiri yang unik, tetapi pola yang unik itu hanya merupakan warisan dari dasar yang umum. b. Perkembangan berlangsung dari respon yang umum menuju pada khusus. Respon anak pada mulanya bersifat umum dan selanjutnya berkembang ke arah yang khusus. c. Perkembangan bersifat kontinu (berkelanjutan) Perkembangan berlangsung terus sejak dalam masa konsepsi sampai mencapai kematangan dan berlangsung secara perlahan. Psychology of Education – “Human Being”

  8. Prinsip Perkembangan (Lanjutan) d. Hukum tempo dan irama perkembangan. Garis perkembangan menunjukkan sifat yang menggelombang, bukan lurus. Disamping itu, perkembangan seseorang memperlihatkan irama tertentu, yaitu pada suatu masa kelihatannya tenang, sedang masa berikutnya anak kelihatan gelisah tergoncang dan sebagainya, demikian selanjutnya sehingga tergambar dalam irama tertentu. e. Prinsip kematangan Prinsip ini berpendapat bahwa dari suatu usaha belajar bergantung pada tingkat kematangan yang dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya melakukan usaha belajar kalau yang bersangkutan belum matang untuk melaksanakan usaha tersebut. Psychology of Education – “Human Being”

  9. Prinsip Perkembangan (Lanjutan) f. Perkembangan aspek emosi Perkembangan emosi seseorang berawal dari sejak masa bayi melalui ungkapan dalam bentuk berbicara seperti tertawa atau menangis, ketakutan, kegembiraan dan rasa ingin tahu. Emosi ini berkembang sejalan dengan bertambahnya usia seseorang menuju tercapainya kematangan emosi. g. Perkembangan aspek sosial. Pengalaman sosial dini memainkan peranan penting dalam menentukan hubungan sosial di masa depan dan pola perilaku terhadap orang lain. Perkembangan sosial anak semakin lebih pesat sejalan dengan semakin luasnya hubungan sosialnya. Psychology of Education – “Human Being”

  10. Prinsip Perkembangan (Lanjutan) h. Perkembangan nilai moral dan sikap Perkembangan nilai moral dan sikap anak berlangsung setahap demisetahap sejalan dengan perkembangan kemampuan berfikir anak. Pada awalnya anak mempelajari kode moral dari orang tuanya kemudian dari gurunya dan teman-teman bermain. Prinsip ini mengandung implikasi bahwa pendidikan harus dilakukan secara sadar. Pendidikan bukan suatu peristiwa yang terjadi secara insidental, tanpa adanya rencana-rencana tertentu. Psychology of Education – “Human Being”

  11. Ringkas Prinsip Umum Perkembangan Umumnya dapat dikatakan, pertumbuhan dan perkembangan itu adalah suatu proses yang kontinu, menuju kemajuan secara perlahan-lahan dan teratur. Pola pertumbuhan menunjukkan kemajuan dari seri-seri pertambahan. Kecepatan dan batas pertumbuhan dan kematangan berbeda pada setiap individu. Fakta ini harus diketahui para guru untuk digunakan dalam mengajar dan membelajarkan murid. Banyaknya aspek kepribadian berbeda pertumbuhannya, perkembangan setiap individu sebagai suatu keseluruhan. Pola-pola pertumbuhan atau kematangan pisik, mental emosi dan sosial adalah berhubungan satu sama lain dalam perubahan yang berkembang. Psychology of Education – “Human Being”

  12. Proses Perkembangan: Perubahan dan Kestabilan Para pakar perkembangan membagi dua jenis perubahan perkembangan, yakni: * Perubahan kuantitatif: perubahan dalam angka atau jumlah, seperti tinggi, berat, kosakata, perilaku agresif, atau frekuensi komunikasi. * Perubahan kualitatif: perubahan dalam jenis, struktur, atau terorganisasi. Perubahan tersebut ditandai oleh kemunculan fenomena baru yang tidak mudah diantisipasi dari keadaan fungsional yang ada lebih dahulu, seperti perubahan dari embrio ke bayi, atau dari anak-anak yang tidak dapat berbicara kepada sosok yang mengerti kata-kata dan dapat berkomunikasi secara verbal. Psychology of Education – “Human Being”

  13. Ranah Perkembangan Perkembangan fisik: pertumbuhan tubuh dan otak, kapasitas sensoris, serta stabilitas dalam keterampilan motorik dan kesehatan. Perkembangan kognitif: perubahan atau stabilitas dalam kemampuan mental, seperti belajar, perhatian, memori, bahasa, berfikir, penalaran, dan kreatifitas. Perkembangan psikososial: perubahan dan stabilitas dalam emosi, kepribadian, dan hubungan sosial. Psychology of Education – “Human Being”

  14. Periode dalam Rentang Kehidupan Periode secara umum yang diterima dalam masyarakat industrial di Barat. Periode Pralahir Perkembangan fisik: kehamilan terjadi; dari awal, bakat genetik beriterkasi dengan pengaruh lingkungan; struktur fisik dasar dan organ dibentuk; pertumbuhan otak dimulai; pertumbuhan fisik yang terjadi pada masa ini paling cepat sepanjang rentang kehidupan; kerentanan terhadap pengaruh lingkungan sangat besar. Perkembangan Kognitif: kemampuan untuk belajar, mengingat dan merespons terhadap stimuli sensoris mulai berkembang. Perkembangan Psikososial: janin merespons kepada suara ibu dan mengembangkan rasa suka kepada suara tersebut. Psychology of Education – “Human Being”

  15. B. Bayi dan Balita (dari lahir hingga umur 3 tahun) Perkembangan fisik: semua sensor dan sistem tubuh berfungsi saat lahir dengan tingkatan yang beragam; otak tumbuh dalam hal kompleksitas dan sangat sensitif terhadap pengaruh lingkungan; pertumbuhan fisik dan perkembangan keterampilan motorik sangat tinggi. Perkembangan kognitif: pada minggu pertama, kemampuan untuk belajar dan mengingat telah ada; penggunaan simbol dan kemampuan untuk memecahkan masalah dikembangkan pada akhir tahun kedua; pemahaman dan penggunaan bahasa berkembang dengan cepat. Perkembangan psikososial: keterikatan kepada orang tua dan orang lain terbentuk; kesadaran diri terbentuk; peralihan dari ketergantungan kepada otonomi terjadi; ketertarikan kepada anak-anak lain meningkat. Psychology of Education – “Human Being”

  16. C. Masa Kanak-Kanak Awal (3 sampai 6 tahun) Perkembangan fisik: pertumbuhan berlangsung dengan kecepatan stabil; penampilan menjadi lebih langsing dan proporsinya makin menyerupai orang dewasa; selera makan menghilang, dan kesulitan tidur adalah hal yang biasa muncul pada masa ini; keterampilan tangan mulai tampak; keterampilan motorik yang halus dan mendasar semakin menguat. Perkembangan kognitif: pemikirannya hingga tahap tertentu masih bersifat egosentris, akan tetapi pemahamannya terhadap perspektif orang lain semakin meningkat; ketidakmatangan kognitif mengarah kepada ide tidak logis tentang dunia, ingatan dan bahasa meningkat; kecerdasan menjadi lebih mudah diprediksi; masuk preschool adalah hal biasa, terlebih lagi taman kanak-kanak. Perkembangan psikososial: konsep diri dan pemahaman terhadap emosi tumbuh; penghargaan terhadap diri adalah suatu yang global; meningkatnya inisiatif, independen, kontrol diri; identitas gender dibangun; permainan menjadi lebih imajinatif, elaboratif, dan lebih sosial; kebersamaan, agresi, dan rasa takut merupakan hal yang biasa muncul. Psychology of Education – “Human Being”

  17. D. Masa Kanak-Kanak (6 sampai 11 tahun) Perkembangan fisik: pertumbuhan melambat; kekuatan dan keterampilan atletis meningkat; sakit saluran pernapasan adalah hal yang biasa terjadi, akan tetapi secara umum tingkat kesehatannya terbaik dibandingkan dengan periode umur lain. Perkembangan kognitif: egosentrisme menghilang, anak mulai berfikir logis namun konkret; meningkatnya kemampuan daya ingat dan keterampilan berbahasa; keunggulan kognitif memungkinkan anak mendapatkan keuntungan dari sekolah formal. Perkembangan psikososial: konsep diri menjadi lebih kompleks, dan mempengaruhi kepercayaan diri; pengaturan bersama/koregulasi merefleksikan perubahan gradual dalam kontrol dari orang tua kepada anak; teman sebaya menjadi sesuatu yang penting. Psychology of Education – “Human Being”

  18. Karakter • Temperamen • Sikap • Minat • Penyesuaian FISIK Personaliti INDIVIDU Umum Menurut Thorndike, aspek-aspek individu dalam perkembangan: PSIKIS Potensial Khusus Aktual ABILITI Psychology of Education – “Human Being”

  19. Menurut Bigot, Kochnstan dan Pallan, aspek-aspek perkembangan manusia: • Pengamalan • Tanggapan • Fantasi • Ingatan • Berfikir Fisik Pengenalan • Feeling Keindahan • Feeling Hayati • Feeling Rohaniah Individu Psikis Perasaan • Nafsu • Hawa nafsu • Keinginan • Kemauan • Kata hati Hasrat • Reflek • Naluri • Keterampilan • Kebiasaan Motorik Psychology of Education – “Human Being”

  20. Perkembangan Bahasa Bahasa merupakan alat komunikasi yang mengandung nilai sosial, dan sebagai alat berfikir. Setelah umur 2 tahun biasanya anak telah mampu berbicara. Perkembangan bahasa dan bicara pada anak usia Play Group/TK ditujukan terutama untuk mengembangkan 4 hal, yaitu: Mengerti pembicaraan orang lain. Menambah perbendaharaan kata. Menggabungkan kata menjadi kalimat. Pengucapan yang benar. Anak-anak mengembangkan bahasa sebagaimana mereka mengembangkan kemampuan yang lainnya, yaitu secara aktif mencoba membuat pengertian dari apa yang mereka dengar, lihat (untuk bentuk), dan membuat aturan. Dalam proses ini, Hadiah dan koreksi memainkan peran dalam membantu anak belajar penggunaan bahasa yang benar, tetapi proses berfikir anak adalah sangat penting. Psychology of Education – “Human Being”

  21. Perkembangan Bahasa (lanjutan) Pragmatik adalah pengetahuan tentang bagaimana menggunakan bahasa-kapan, di mana, bagaimana, dan kepada siapa berbicara. Kesadaran metalinguistik dimulai sekitar usia 5 atau 6 tahun dan tumbuh sepanjang hidup. Syntax: urutan kata dalam prase atau kalimat Pragmatics: aturan tentang kapan dan bagaimana menggunakan bahasa agar menjadi komunikator yang efektif dalam budaya tertentu. Metalinguistic Awareness: pemahaman tentang penggunaan bahasa yang dimiliki. Psychology of Education – “Human Being”

  22. Perkembangan Moral Teori perkembangan moral Kohlberg meliputi tiga level yang masing-masing level memiliki dua tahap: Level Preconventional, dimana keputusan didasarkan pada kebutuhan personal dan aturan lain, yang meliputi: Tahap 1: berorientasi pada hukuman-hukuman (aturan ditaati untuk menghindari hukuman). Tindakan yang baik atau buruk ditetapkan oleh konsekuensi fisik. Tahap 2: berorientasi pada keuntungan pribadi (kebutuhan pribadi yang menentukan sesuatu itu benar atau salah). Kebaikan dikembalikan pada garis “anda menggaruk punggung saya, dan saya akan menggaruk punggung anda”. Psychology of Education – “Human Being”

  23. Level Conventional, dimana keputusan didasarkan pada persetujuan orang lain, harapan keluarga, nilai-nilai tradisi, hukum masyarakat, dan loyalitas terhadap negara. Tahap 3: berorientasi pada anak yang baik dan menyenangkan (baik berarti “menyenangkan” ini ditetapkan oleh apa yang menyenangkan, membantu, dan disetujui oleh yang lain. Tahap 4:berorientasi pada hukum dan aturan (hukum adalah sesuatu yang absoulut). Autoritas harus dihormati dan aturan sosial diperbaiki. Psychology of Education – “Human Being”

  24. Level Postconventional, dimana keputusan didasarkan pada prinsip-prinsip etis personal dan abstrak. Tahap 5: berorientasi pada kontrak sosial (baik ditetapkan oleh kesepakatan sosial atas standar hak-hak individu). Ini adalah moralitas yang mirip dengan konstitusi Amerika Serikat. Tahap 6:berorientasi pada prinsip etis universal (baik dan benar adalah persoalan kata hati individu dan mencakup konsep keadilan yang abstrak, martabat manusia, dan persamaan hak. Psychology of Education – “Human Being”

  25. AUSTISME Psychology of Education – “Human Being”

  26. Test Psikologi untuk Anak Kebanyakan test untuk anak-anak di bawah 6 tahun adalah test kinerja atau test lisan. Pada tingkat prasekolah, anak itu juga jauh lebih responsif terhadap penguji sebagai pribadi, sementara untuk bayi si penguji pertama-tama berfungsi untuk menyediakan objek stimulus. Testing prasekolah adalah suatu proses yang jauh lebih antar-pribadi—suatu segi yang menambah bak kesempatan maupun kesulitan yang disajikan oleh situasi tes. Pemeriksaan psikologis yang tepat pada anak memerlukan cakupan spektrum perilaku yang luas, mencakup sifat sosial dan emosional serta kemampuan motorik, bahasa dan kognitif lainnya. Disamping itu, semakin banyak diakui adanya kebutuhan untuk mempertimbangkan sifat lingkungan anak dalam penilaian anak (Vasquez, Nuttall, Romero, Kalesnik, 1992). Psychology of Education – “Human Being”

  27. Ordinal Scales of Psychology Development dipersiapkan oleh Uzgiris dan Hunt (1975), mencakupkan enam skala untuk test psikologi pada anak, yakni: Permanensi Objek—pengertian yang muncul dari anak terhadap objek-objek yang secara independen ada, diindikasikan oleh tindakannya mengikuti objek dengan matanya dan usahanya mencari objek setelah objek itu disembunyikan secara makin lama makin sulit. Perkembangan sarana untuk mencapai tujuan lingkungan yang disukai—anak menggunakan tangannya dan sarana-sarana lainnya, seperti misalnya tali, tongkat, alat penunjang dan sebagainya dalam upayanya menggapai objek. Imitasi—mencakup peniruan gerak tubuh maupun suara. Kausalitas operasional—anak menangkap dan beradaptasi dengan kausalitasobjektif, seperti yang ditunjukkan oleh respons yang merentang dari secara visual melihat tangannya menjalankan perilaku yang dikehendakinya dari seorang manusia dan menggerakkan mainan mekanis. Hubungan-hubungan objek dalam ruangan—anak mengkoordinasikan skemata melihat dan mendengar untuk melokalisir objek dalam ruangan dan memahami hubungan-hubungan seperti itu sebagai wadah, keseimbangan, dan gravitasi. Perkembangan skemata untuk berhubungan dengan objek—anak memberikan respons terhadap objek dengan melihat, merasa, memanipulasi, menjatuhkan, melempar, dan sebagainya, dan dengan secara sosial mendorong skemata yang sesuai untuk objek-objek tertentu (contohnya: “mengemudi” sebuah mobil-mobilan, membangun dengan balok-balok kecil, mengenakan manik-manik, menamai objek). Psychology of Education – “Human Being”

  28. Vineland Adaptive Behavior Scales 1985 Komunikasi -Reseptif : apa yang dimengerti individu Ekspersif : apa yang dikatakan individu Tertulis : apa yang dibaca dan ditulis individu Keterampilan Hidup Sehari-hari - Personal : cara individu makan, berpakaian, dan menjalankan kebersihan pribadi. Domestik : tugas-tugas rumah tangga apa yang dijalankan individu. Komunitas : cara individu menggunakan waktu, uang, telefon, dan keterampilan kerja. Psychology of Education – “Human Being”

  29. Vineland Adaptive Behavior Scales 1985 (lanjutan) Sosialisasi Hubungan antarpribadi :cara individu berinteraksi dengan orang lain. Waktu bermain dan waktu senggang: cara individu bermain dan menggunakan waktu senggangnya. Kemampuan Mengatasi : cara individu menunjukkan tanggung jawab dan kepekaan terhadap orang lain. Keterampilan Motorik Besar :cara individu menggunakan lengan dan kaki untuk gerakan dan koordinasi. Halus :cara individu menggunakan tangan dan jari untuk memanipulasi objek. Komposit Perilaku Adaptif : komposit empat domain yang terdaftar diatas Perilaku Manipulatif : perilaku yang tidak dikehendaki yang bisa mempengaruhi fungsi-fungsi adaptif. Psychology of Education – “Human Being”

  30. THANK YOU Psychology of Education – “Human Being”

More Related