1 / 27

Perkembangan Program Bahasa

Perkembangan Program Bahasa. Lilis Afifah 11706251034. Relevansi pada penelitian deskriptif dan komparatif dalam bidang linguistik terhadap isi pembelajaran bahasa dirasa cukup dipahami dengan baik dan metodologi tentang prosedurnya juga telah ditetapkan (Corder, 1972)

kina
Télécharger la présentation

Perkembangan Program Bahasa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Perkembangan Program Bahasa Lilis Afifah 11706251034

  2. Relevansi pada penelitian deskriptif dan komparatif dalam bidang linguistik terhadap isi pembelajaran bahasa dirasa cukup dipahami dengan baik dan metodologi tentang prosedurnya juga telah ditetapkan (Corder, 1972) • Aplikasi linguitik tersier  tahap dimana isi pembelajaran bahasa terspesifikasi, tersusun atau terstruktur dalam silabus.

  3. Kontinum pendekatan • Left: Spesifikasi isi secara detail dan kaku menjadi aturan. • Middle: Isi silabus telah disusun sebelum pembelajaran dimulai, fleksibel. • Right: Disarankan tidak ada spesifikasi isi. Isi dispesifikasi Isi dispesifikasi tp dpt dimodifikasi Isi diobservasi-tidak dispesifikasi

  4. Prinsip penyusunan silabus Penyusun memperhatikan faktor-faktor extra linguistic: • Setting pendidikan • Karakteristik pembelajar • Kondisi institusi pendidikan • Masyarakat yang berada di sekitar tempat proses belajar mengajar diselenggarakan  Untuk menutupi kekukarangan yang ada pada tipe silabus terdahulu dan untuk memastikan bahwa pembelajar memeroleh kemampuan untuk berkomunikasi dengan lebih tepat dan efisien perlu memasukkan sejumlah komponen ke dalam silabus.

  5. Komponen Silabus Komunikatif • Tujuan, sedetail mungkin tentang apa yang diharapkan oleh pembelajar dalam memeroleh bahasa target. • Setting, dimana pembelajar akan dan mau menggunakan bahasa target (aspek-aspek fisik perlu untuk dipertimbangkan seperti halnya setting sosial). • Peran pembelajar dalam masyarakat yang berada dalam lingkungan bahasa target, seperti peran dari lawan bicara. • Komunikasi yang melibatkan pembelajar: situasi sehari-hari, situasi profesional atau kejuruan, situasi akademis, dsb. • Fungsi bahasa yang terlibat dalam peristiwa tersebut, atau apa yang perlu dilakukan pembelajar dengan/melalui bahasa. • Nosi-nosi yang terlibat, atau apa yang diperlukan oleh pembelajar agar dapat berbicara.

  6. LANJUTAN • Keterampilan yang terlibat dalam jalinan kebersamaan pada percakapan: keterampilan wacana dan retorika. • Keanekaragaman jenis-jenis bahasa target yang dibutuhkan serta level dalam bahasa lisan maupun tulis yang perlu dicapai pembelajar. • Isi gramatika. • Isi leksikal. • 1-8, sporadis dan tidak sistematis 9-10, esensial  Silabus struktural/gramatikal, silabu situasional, silabus fungsional-nosional  disusun dg prinsip-prinsip yang berbeda, perancang silabus memahami kebutuhan masing-masing.

  7. SilabuS komunikatif Jenis silabus yang mempertimbangkan semua komponen di atas dan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk melaksanakan komunikasi.

  8. Tahap-tahap dalam perkembangan program: survei kebutuhan Pengujian proses perencanaan program bahasa kedua secara menyeluruh dilakukan untuk melihat silabus sebagai satu bagian dari keseluruhan.

  9. Perkembangan program bahasa

  10. Survei kebutuhan • Common Market : kebutuhan bahasa pekerja • Berikutnya: pembelajaran bahasa didasarkan pada jenis pekerjaan/profesi pembelajar. Contoh: vocational English, industrial English, English in the work-place, Candlin’s study: doctor patient interaction, dsb.. Tujuan: agar pembelajar segera mendapatkan pekerjaan/mempertahankannya. • Survei kebutuhan tidak harus menghasilkan spesifikasi dengan setting yang terbatas.

  11. lanjutan • Kini: survei kebutuhan mencakup: • Identifikasi keperluan komunikasi • Kebutuhan personal • Motivasi • Karakteristik yang relevan • Asal pembelajar • Investigasi thd partner belajar (guru, majikan, administrator, teman /kolega dan keluarga, penulis materi, penerbit)

  12. Tahap perkembangan program bahasa

  13. lanjutan

  14. Kebutuhan survei pada pendidikan umum • Berawal dari pembelajaran bahasa Inggris bagi siswa SD di negara-negara yang tidak berbahasa Inggris (gramatika bagus  komunikasi bagus) • Kebutuhan komunikasi siswa dapat diperkirakan/diidentifikasi. B2 sebagai sarana/media saat bermain dan instruksi yang berhubungan dengan aktifitasnya, yaitu topik dan fungsi bahasa yang cocok digunakan saat berinteraksi baik di tempat bermain maupun di ruang kelas. • Pendidikan tinggi (univ): membantu mahasiswa mencapai jenis keterampilan yang dibutuhkan agar mampu menggunakannya dengan baik). • Menciptakan kelas yang menarik (tema, topik, aktifitas pengajaran).

  15. Survei kebutuhan pada “survival” course • Ditujukan kepada individu yang membutuhkan kemampuan dasar bahasa untuk keperluan yang mendesak/sehari-hari. • Menghasilkan temuan yang menarik dan seringkali tidak diduga. • Siswa tidak mengisi kuisioner. • Menanyakan perolehan informasi dan kepentingan siswa (seharusnya dikuasai oleh perancang silabus sebagai bagian dari usaha mencapai tahap akhir dalam berinteraksi di ruang kelas)

  16. Deskripsi tujuan Pelaksanaan akan terasa lebih sulit ketika kebutuhan tidak semata-mata menyangkut profesi (Germain:1976). • Tujuan berasal dari analisis kebutuhan, tidak menghasilkan deskripsi tipe silabus secara otomatis. • Keputusan diserahkan kepada penyusun.

  17. Konsep rancangan silabus saat ini lebih fleksibel dan jauh dari kekakuan seperti pada silabus terdahulu karena prosedur perancangan silabus komunikatif -yang didesain secara original untuk aplikasi pada situasi-situasi dimana kebutuhan dan tujuan bisa tetap dispesifikkan- diterapkan pada persiapan sebagian besar pelajaran umum. • Oleh karena itu model desain silabus menjadi dinamis, tidak statis, dan mengijinkan adanya feed back dari berbagai hal yang terkait dengan tipe silabus dan pemilihan isi, seperti halnya pada prosedur pengajaran.

  18. Perancang silabus dan guru • Perancang silabus bekerja di bidang linguistik terapan • Peran ahli linguistik terapan: • Dulu: linguis menerapkan sendiri pengetahuan teoritisnya dengan menciptakan gramatika pedagogis, berdasarkan keyakinan bahwa gramatika pedagogis menjadi kunci bagi training bahasa yang lebih baik. • Kini: tugasnya lebih kompleks, harus menyediakan lebih banyak sumber informasi agar bisa berhasil. Ahli linguistik terapan yang bekerja pada ranah pembelajaran dan pengajaran bahasa kedua prinsipnya memperhatikan apa yang diajarkan, bagaimana mengajarkannya, dan apa yang tidak bisa dihindari dalam proses pemerolehan bahasa.

  19. lanjutan • Kritis thd perancangan silabus bagi program pengajaran (Corder:1973). • Memperhatikan realisasi silabus ke dalam materi pengajaran seperti buku teks, latihan, tape, dsb.  pengembangan silabus pedagogik (tahap V) • Guru bahasa: • Memperhatikan materi pengajaran, dengan cara yg berbeda • Mengeksploitasi materi di ruang kelas • Menentukan teknik mengajar, keterampilan di kelas (tahap VI)

  20. lanjutan 4. Guru bertanggung jawab atas perencanaan kurikulum. Inti: dalam perencanaan kurikulum, tepatnya perancangan silabus, bagi pembelajaran bahasa kedua seseorang sebaiknya menggunakan prinsip-prinsip linguistik.

  21. Evaluasi dan pengulangan siklus • Evaluasi adalah fase akhir yang terdiri dari dua aspek besar: • Keinginan untuk mengevaluasi atau mengetes siswa • Pengajaran sebagai desain keseluruhan pembelajaran semestinya dinilai. • Pengulangan siklus: penentuan kesesuaian antara tujuan dan performa akhir pembelajar.  Jika terjadi ketidaksesuaian maka materi dan pendekatan pengajaran direvisi (dalam beberapa kasus deskripsi tujuan diuji kembali dengan memandang apakah perlu diubah atau tidak mengingat hasil yang muncul di akhir program).

  22. Pengulangan siklus: keseluruhn siklus dapat dimulai dari sini, penyesuaian dilakukan dimanapun berdasarkan feedback yang diberikan kepada perancang silabus. • Perancang mengontrol sendiri seberapa banyak penguasaan keterampilan bahasa yang dipersyaratkan dan bagaimana pengajarannya.

  23. Perubahan pada program yang ada Deskripsi ttg bahasa dan fungsi bahasa: proyeksi Perbandingan taksonomi Kebutuhan survei Deskripsi tujuan Revisi silabus Prosedur ruang kelas Deskripsi ttg bahasa & fungsi bahasa: aktual Pengujian silabus yg sdg digunakan Evaluasi

  24. Perubahan pada program yang ada • Silabus final dipersiapkan dengan membandingkan materi yang ada pada silabus saat ini dengan kebutuhan pembelajar yang ditentukan melalui survei. • Adopsi dari tipe silabus khusus tidak perlu memunculkan adanya perubahahan metodologi, melainkan pada produk saja (isi silabus). Pemilihan jenis latihan dan drill, menggunakan bantuan audio visual atau tidak, peran memorisasi bukanlah titik tolak perancangan silabus. • Materi harus harmonis dengan tipe silabus yang dipilih. • Perancang silabus dan guru adalah orang yang sama yang memahami tugasnya dengan baik, meskipun perannya dibedakan..

  25. Tahap modifikasi program bahasa

  26. KESELURUHAN PROSES MEREFLEKSIKAN HUBUNGAN YANG DINAMIS DAN FLEKSIBEL diANTARa TAHAP-tAHAP PERKEMBANGAN PROGRAM

More Related