370 likes | 1.11k Vues
Teori-teori Perkembangan Mor al Teori Kognitif Jean Piaget Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget). Teori Kognitif Jean Piaget Teori kognitif lebih menekankan pada kemampuan pikir manusia , bukan pada aspek afektif semata .
E N D
Teori-teoriPerkembangan Moral TeoriKognitif Jean Piaget Teori Penalaran Moral Kohlberg (melanjutkan teori Piaget)
TeoriKognitif Jean Piaget Teorikognitiflebihmenekankanpadakemampuanpikirmanusia, bukanpadaaspek afektif semata. Pengamatan Piaget terhadapperkembangan moral anakdilakukanketikaanakbermain. Tahap-tahapperkembangan moral ygdikemukakan Piaget lebihterkait dg aspek mental ataukognitif.
Anak-anakakanberkembangmelaluitahappertumbuhanpenalaranygmasihbersifatabstrak.Anak-anakakanberkembangmelaluitahappertumbuhanpenalaranygmasihbersifatabstrak. Menurut Piaget semuaanakberkembangmelaluiurutanygsamatanpaharustergantungkpdtingkatpengalaman, kondisikeluarga, bahkanjugakebudayaannya..
Perkembangan mental daritahapygsatuketahapyglebihtinggimerupakankondisiygdiperlukanuntukmengubahataumeningkatkantahapperkembanganmoralnya
Adaduatahapygharusdilaluisetiapindividu. TahapHeteronomous (Realisme Moral) Anakcenderungmenerimabegitusaja aturan2 ygdiberikanolehorangygdianggapkompetenutkitu. 2. Tahap Autonomous Morality (Independensi Moral) Anakmulaiberpikirperlunyamodifikasi aturan2 utkdisesuaikan dg situasidankondisiygada.
Tahap-tahapkognitifberkaitanerat dg empatkarakteristikberikut: Anakpadausiaberbedaakanmenempatkancara-caraygsecarakualitatifberbeda, terutamadalamcaraberpikirdanmemecahkanmasalah. Perbedaancaraberpikirdptdilihatdaricaraanakmenyusunkerangkapikirygsalingberbeda.
3. Masing-masingcaraberpikirakanmembentukstrukturtertentuygmengendalikanjalannyapemikiran. 4. Tiap-tiapurutandaritahapkognitifpadadasarnyamerupakansuatuintegrasihierarkhisdrapaygtelahdialamisebelumnya.
Metodepenelitian Piaget: Pengamatanterhadap anak2 ketikabermain diperoleh kesimpulan tentang penalaran moral anak.
Hasilnya: Anakusia 3 thnygbermainkelereng dg teman-temannyaumumnyabelummengembangkanaturanpermainansendiri, Adakecenderungananakbermain sendiri2 tanpaadakerjasama. Anak 3 – 5 th Kecenderungankearahkelompokwalaumasihmengembangkanegosentrisnya (masing2 anakberpendirianpendapatnyayg paling benar).
Anak2 usia ini belummemilikiempati,belummampumenempatkandirinyadlmbergaul dg org lain. Merekabelummenyadaribahwaorang lain jugamempunyaicarapandang sendiri2. Anakusia 7 atau 8 tahun berkembang Incipient – cooperation yaitumunculnyaperhatiananakterhadapkeuntungantimbalbalikdankecenderunganutkmenyeragamkanaturanpermainan. Tetapigagasanmerekatentangaturanpermainanumumnyamasihtetapkabur.
Anakusia 11 atau 12 thn codification of rules. Setiap detail permainanmulaiditentukandandisepakatibersama. Sikapterhadapaturanpermainanmulaiberubah. Kondisiinidisebutconsciousness of rules.
Pelanggaran Anak-anakbiasanyamengartikanreaksiorangtua (marah) dihubungkankepadapelanggaran yang telahdilakukan. Piaget memintaanak-anakmembandingkandanmenilaikonsekuensinya, mana yang lebihberatdariduabentukpelanggaran.
Pertama, tindakan2 ygdilakukan dg sadardansudahdiperhitungkansecaramatangpelbagaikonsekuensinya Kedua, tindakanygsecaranyatamemanginginmelanggarsuatuaturan dg tanpamempedulikan konsekuensi2nya.
Kasus 1: John masihterbilanganak-anak, lagiasyikbermaindikamarnya. Begitumendengarsuaraibunyamemanggilutkmakanmalam, John bergegasmenujuruangmakan. Akantetapitanpasepengetahuannya, dibalikpintukamarnyaadasebuahkursi yang diatasnyaadasejumlahpiringdangelas yang barudibersihkanibunya. John membukapintudanpraaaaaang…! Semuapiringdangelashancurberantakan.
Kasus 2: Henry jugamasihanak-anak, masukkedapursaatibunyasedangberbelanjaketokodisebelahrumah. Rupanyadiataslemariadastoplesberisigula-gula yang menarikperhatiannya. Karenatidakterjangkau, ditariknyasebuahkursiuntukmembantunyamengambilgula-gulatersebut. Tanpadisengajatangannyamenyentuhsebuahcangkir yang adadidekatstoples, danpraaaang….! Cangkirjatuhkelantaidanpecah.
Hasilpenelitian Piaget menunjukkanbahwa: Anak-anakyglebihmudausianyacenderungmenilaisesuatuberdasarkankonsekuensiatauakibatmaterialnya. Merekacenderungmenilaibahwa John lebihnakalketimbang Henry, olehkarenamemecahkanbegitubanyakpiringdangelas, sementara Henry hanyasebuahcangkir.
Anak-anakyglebihtuausianyamengembangkancaraberpikir yang berbeda. Merekalebihmemperhatikanaspekintensiygmunculdlmkasustsb. Olehsebabitu, merekacenderungmenganggap Henry telahmelakukanpelanggaran yang lebihseriusdibanding John. Jadi, anak-anak yang lebihtuausianyalebihmelihatpadabobotkesalahan.
Kebohongan • Anak-anakyglebihmudausianyacenderungmengartikanbohongsebagaisesuatuygburuk yang takseorangpunsukamengucapkannya. Kebohongantidakharusdiartikansebagaikeinginanutkmenipuseseorang
Anak-anakyglebihtuacenderung mengartikan kebohongansebagai: sesuatuygtidakdptdipercaya, jauhdarikenyataandan tidakbaikutkdiucapkan. Merekajugacenderungmelihat motif seseorangutkberbohong
Hukuman Piaget mengklasifikasikanhukumankedalam 2 bentuk: Hukumaneksplatorik(explatory punishment) Hukumanresiprositas(reciprocity punishment)
Hukumaneksplatorik Hukuman tdkdikaitkan dg bobottindakan yang salah, tetapimelihatperimbanganygwajarantarapelanggarandanpenderitaansipelanggar. Dipiliholehanak yang lebihmudausianya (tahaprealisme moral) Contoh: memukul, menghentikanuangjajan, dilarangbermain dg mainankesayangan, dsb.
HukumanResiprositas Hukuman dikaitkan dg tindakkesalahannya. Diharapkan dg hukumaninisipelanggardptmengetahuiakibatdaritindakannyaygsalah. Wujudnyaberupa: a. Ganti rugi(resiltutive) Misalnya: memecahkankacajendela dihukummenggantiataumemasangkembalikacatersebut.
b. Pengucilan(exclusion) Misalnya: temanygnakalataukasartidakdiajakbermain. Jenishukumaninilebihbanyakdipilihpadaanak yang usianyalebihtua (tahapindependensi moral). Semakintuausiaanaksemakincenderungmemilihhukumanjenisini.