1 / 111

Tugas & Fungsi DOKTER & PARAMEDIS HIPERKES di Perusahaan Oleh:

Tugas & Fungsi DOKTER & PARAMEDIS HIPERKES di Perusahaan Oleh: DR.dr. Suma’mur PK., MSc.,SpOk. DR. Suma’mur PK. MATERI PRESENTASI. 1. PENDAHULUAN 2. KONSEP DASAR HIPERKES 3. LANDASAN PERUNDANG-UNDANGAN 4. TUJUAN MEWUJUDKAN TENAGA KERJA YANG SEHAT DAN PRODUKTIF

fergus
Télécharger la présentation

Tugas & Fungsi DOKTER & PARAMEDIS HIPERKES di Perusahaan Oleh:

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Tugas & Fungsi DOKTER & PARAMEDIS HIPERKES di Perusahaan Oleh: DR.dr. Suma’mur PK., MSc.,SpOk. DR. Suma’mur PK

  2. MATERI PRESENTASI 1. PENDAHULUAN 2. KONSEP DASAR HIPERKES 3. LANDASAN PERUNDANG-UNDANGAN 4. TUJUAN MEWUJUDKAN TENAGA KERJA YANG SEHAT DAN PRODUKTIF 5. TUGAS DAN FUNGSI DOKTER HIPERKES DI PERUSAHAAN 6. TUGAS DAN FUNGSI TENAGA PARAME-DIS HIPERKES DR. Suma’mur PK

  3. DOKTER PERUSAHAAN Setiap dokter yang ditunjuk atau bekerja di perusahaan yang bertugas dan atau ber- tanggung jawab atas higiene perusahaan, kesehatan dan keselamatan kerja(hiperkes)

  4. DOKTER PERUSAHAAN Setiap perusahaan diwajib- kan untuk mengirimkan se- tiap dokter perusahaannya untuk mendapatkan latihan dalam bidang higiene peru- sahaan, kesehatan dan kese- lamatan kerja (hiperkes)

  5. DOKTER HIPERKES Setiap dokter perusahaan yang telah mengikuti latihan higiene perusahaan, kesehatan kerja dan keselamatan kerja (hiperkes)

  6. PERKEMBANGAN HIPERKES DI INDONESIA

  7. HIPERKES (1967) USIA 4 (Empat) DEKADE LEBIH (Lebih dari 40 tahun) DUA GENERASI

  8. Konsep Dasar Hiperkes Ilmu dan prakteknya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat dan produktif dengan: 1. Kesehatan / kedokteran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif (Hiperkes medis). 2. Perlindungan tenaga kerja atas pengaruh buruk pekerjaan dan atau lingkungan kerja terhadap kesela- matan dan kesehatan tenaga kerja (Hiperkes teknis). (Toksikologi Hiperkes) 3. Kesesuaian/kecocokan antara tenaga kerja dan pekerjaannya(Hiperkes ergonomis).

  9. HIPERKESMEDISTEKNISSTETOSKOP +SLIDE RULER

  10. HIPERKES-Kesehatan / Kedokteran-Higiene Perusahaan-Ergonomi

  11. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) Dimaksudkan untuk memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan para pekerja / buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan rehabilitasi. (UU No. 13 Th. 2003)

  12. KESEHATAN Keadaan sejahteradari badan, jiwa, dan sosial yang memung- kinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan)

  13. TENAGA KERJA KESEHATANPRODUKTIVITAS

  14. SEHAT PRODUKTIF----------------------------------SAKIT TIDAKPRODUKTIFGANGGUAN KESEHATAN

  15. KECELAKAAN - SAKIT GANGGUAN KESEHATAN- TIDAK PRODUKTIFSAKIT- KECE- LAKAAN -TIDAK PRODUKTIFGANGGUAN-KECELAKAAN -KURANG KESEHATAN PRODUKTIF

  16. SYARAT UNTUK SEHAT SAMA DENGAN SYARAT UNTUK BEKERJA PRODUKTIF 1. Penggunaan musik waktu bekerja 2. Penerangan yang diatur intensitas dan penyebarannya 3. Dekorasi warna di tempat kerja 4. Pengendalian kadar bahan di udara 5. Suhu kerja yang termonetral 6. Penyerasian interaksi tenaga kerja dan pekerjaannya

  17. Perlindungan-ProduktivitasKesehatan(Workers’ Health Protection)

  18. Seminar Nasional“Kesehatan dalam Rangka Pening- katan Efisiensi dan Produktivitas Perusahaan serta Tenaga Kerja”23-26 Maret 1969 di Jakarta

  19. KONSEP HIPERKES TELAH DITERIMA DAN DITERAPKAN SECARA LUAS DI MASYARAKAT

  20. PERKEMBANGAN SELAMA 40 TAHUN 1. Kemajuan Hiperkes dan masing-masing komponennya 2. Unsur penting pembangunan dan kebi- jakan Pemerintah 3. Publikasi dan sosialisasi yang luas 4. Karya-karya yang besar manfaatnya 5. Fakta tentang kenaikan produktivitas 6. Perkembangan khusus kedokteran kerja

  21. PERKEMBANGAN SELAMA 40 TAHUN Hiperkes Secara Keseluruhan

  22. PERKEMBANGAN SELAMA 40 TAHUN Higiene Perusahaan

  23. PERKEMBANGAN SELAMA 40 TAHUN Ergonomi

  24. PERKEMBANGAN SELAMA 40 TAHUN Karya-karya besar: 1. Nilai Ambang Batas 2. Gizi kerja (termasuk proyek anemi di perkebunan) 3. Keluarga Berencana di Peru- sahaan 4. Aneka Standar Nasional 5. Dll sebagainya

  25. KENAIKAN PRODUKTIVITAS ATAS INTERVENSI KESEHATAN • Kenaikan • 1. Program pengobatan 4,7% • anemi di Perkebunan (0,2-10,3%) • 2. Intervensi gizi kerja 5 % • Perusahaan Konveksi • 3. Tehnik ergonomi 10-20%

  26. SEHAT keadaan sejahtera(well-being) dan bukan hanya sekedar tidak adanya penyakit, cacat dan kelemahan (WHO)

  27. KESEHATAN Keadaan sejahteradari badan, jiwa, dan sosial yang memung- kinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis (UU No. 23 Th. 1992 tentang Kesehatan)

  28. Kesehatan Kerja Hak Asasi Manusia (HAM) DR. Suma’mur PK

  29. Kedokteran & Kesehatan

  30. KEDOKTERAN KERJA (KEDOKTERAN OKUPASI, HIPERKES MEDIS) 1.Termasuk dalam Kedokteran Komunitas; komu- nitas yang menjadi sasaran dedikasi/pengabdian profesinya adalah komunitas pekerja/tenaga kerja dan juga komunitas yang berada di sekitar perusa- haan; 2.Saling mempengaruhi secara timbal-balik antara pekerja/tenaga kerja dengan pekerjaan dan/atau lingkungan kerjanya menampilkan aspek medis/ klinis spesifik yang tidak terjadi pada komunitas lainnya; 3.Penerapan ilmu kedokteran dengan pendekatan komprehensif melalui kedokteran promotif,preven- tif, kuratif dan rehabilitatif terhadap tenaga kerja individual dengan pekerjaan dan/atau lingkungan kerjanya dan juga komunitas yang berada di seki- tar perusahaan/industri yang bersangkutan.

  31. KESEHATAN KERJA Ilmu kesehatan dan penerapannya yang bertujuan mewujudkan tenaga kerja sehat, produktif dalam bekerja, berada dalam keseimbangan yang mantap antara kapasitas kerja, beban kerja dan keadaan lingkungan kerja, serta terlindung dari penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dan lingkungan kerja. Sebagaimana upaya kesehatan pada umumnya, maka inti dari upaya kesehatan kerja adalah kedokteran kerja. Untuk pene- rapannya kesehatan kerja mencakup upaya kesehatan / kedokteran promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif

  32. Undang-Undang Tentang Praktik Kedokteran (UU No. 29 Th. 2004) DR. Suma’mur PK

  33. PRAKTEK KEDOKTERAN ADALAH INTI UPAYA KESEHATAN (UU. Praktik Kedokteran)

  34. PRAKTEK KEDOKTERAN KERJAADALAH INTI UPAYA KESEHATAN KERJA (UU. Praktik Kedokteran)

  35. Spesialisasi Dunia Kedokteran Spesialis Kedokteran Kerja

  36. PENYAKIT AKIBAT KERJA (Penyakit Yang Timbul Karena Hubungan Kerja) (Jamsostek) Definisi: PENYAKIT YANG DISEBABKAN OLEH PEKERJAAN DAN / ATAU LINGKUNGAN KERJA

  37. KOLEGIUM KEDOKTERAN KERJA Anggota Majelis Kolegium Kedok- teran Indonesia (MKKI), IDI

  38. MISI 1.Memberikan bantuan kepada tenaga kerja dalam penyesuaian diri baik fisik maupun mental, teru- tama dalam penyesuaian pekerjaan dengan tenaga kerja; 2.Melindungi tenaga kerja terhadap setiap gangguan kesehatan yang timbul dari pekerjaan atau limg- kungan kerja; 3.Meningkatkan kesehatan badan, kondisi mental (rohani) dan kemampuan fisik tenaga kerja; 4. Memberikan pengobatan dan perawatan serta reha- bilitasi bagi tenaga kerja yang menderita sakit.

  39. TUGAS POKOK Memimpin dan menjalankan pelayanan kesehatan kerja se- bagai perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja guna mewujudkan tenaga kerja yang sehat dan produktif optimal

  40. PELAYANAN KESEHATAN KERJA 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus dan menafsirkan serta menggunakan hasil pemeriksaan tsb.; 2. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan di- maksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja serta membe- rikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;  4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 5. Melakukan pembinaan dan pengawasan perlengkapan kesehatan kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 6. Melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja baik terhadap tenaga kerja individual maupun komunitas tenaga kerja dan juga masyarakat yang ada kaitannya dengan perusahaan yang bersang- kutan; 7. Melakukan atau memberikan nasehat kepada atau meminta pihak terkait untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan(PPPK) dan penyakit umum serta penyakit akibat kerja; 8. Melakukan pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja serta komunitas tenaga kerja dan latihan untuk petugas PPPK dan petugas kesehatan lainnya khusus- nya di perusahaan yang bersangkutan; DR. Suma’mur PK, MSc.

  41. PELAYANAN KESEHATAN KERJA(Lanjutan) 9. Memberi nasehat aspek medis dan kesehatan mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja; 10. Membantu dari segi medis usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja; 11. Melakukan dan atau memberi nasehat kepada dan atau meminta kepada pihak yang bersangkutan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya; 12. Melakukan dan menafsirkan audit program atau sistem manajemen kesehatan/ kedokteran kerja di perusahaan. Dr. Suma’mur PK

  42. PRAKTEK KEDOKTERAN KERJA 1. Melakukan pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan kesehatan sebelum penempatan, pemeriksaan kesehatan berkala, dan pemeriksaan kesehatan khusus dan menafsirkan serta menggunakan hasil pemeriksaan tsb.; 2. Melakukan pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan di- maksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 3. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerja serta membe- rikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan;  4. Melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap sanitair serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 5. Melakukan pembinaan dan pengawasan perlengkapan kesehatan kerja serta memberikan nasehat tentang pembinaan dan pengawasan dimaksud kepada pihak terkait khususnya di perusahaan yang bersangkutan; 6. Melakukan pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat kerja baik terhadap tenaga kerja individual maupun komunitas tenaga kerja dan juga masyarakat yang ada kaitannya dengan perusahaan yang bersang- kutan; 7. Melakukan atau memberikan nasehat kepada atau meminta pihak terkait untuk melakukan pertolongan pertama pada kecelakaan(PPPK) dan penyakit umum serta penyakit akibat kerja; 8. Melakukan pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja serta komunitas tenaga kerja dan latihan untuk petugas PPPK dan petugas kesehatan lainnya khusus- nya di perusahaan yang bersangkutan; DR. Suma’mur PK, MSc.

  43. PRAKTEK KEDOKTERAN KERJA(Lanjutan) 9. Memberi nasehat aspek medis dan kesehatan mengenai perencanaan dan pembuatan tempat kerja, pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan di tempat kerja; 10. Membantu dari segi medis usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja; 11. Melakukan dan atau memberi nasehat kepada dan atau meminta kepada pihak yang bersangkutan untuk melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai kelainan tertentu dalam kesehatannya; 12. Melakukan dan menafsirkan audit program atau sistem manajemen kesehatan/ kedokteran kerja di perusahaan; 13. Melakukan upaya kesehatan promotif. KHUSUS 1. Membuat diagnosis penyakit akibat kerja(penyakit yang timbul karena hubungan kerja) dan atau penyakit lain yang berkaitan dengan pekerjaan serta mengobati dan atau melakukan tindakan-tindakan lain dalam keselamatan dan kesehatan kerja(K3) yang pelaksanaannya mungkin dilakukan bekerja sama dengan spesi- alis lain dan atau pihak lain; 2. Membuat diagnosis dan menilai kecacatan akibat kecelakaan kerja dan atau penyakit akibat kerja yang pelaksanaannya mungkin dilakukan bekerja sama dengan spesialis dan atau pihak lain; 3. Menilai dan menetapkan ada tidak adanya efek pekerjaan atau lingkungan kerja terhadap kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan; 4. Menilai dan menetapkan batas sehat pemaparan kerja terhadap faktor dalam pekerjaan atau lingkungan kerja bagi tenaga kerja yang bersangkutan; 5. Menilai dan menetapkan pekerjaan yang sesuai dengan kondisi kesehatan tenaga kerja yang bersangkutan; Dr. Suma’mur PK

  44. LayananKedokteran KerjaProfesional

  45. KOMPETENSI DOKTER PRAKTEK KESEHATAN KERJA 1. Memiliki kompetensi kedokteran kerja melalui alih keterampilan profesi 2. Perlu modul-modul alih keteram- pilan profesi 3. Pengembangan sistem rujukan DR. Suma’mur PK, MSc.

  46. LAYANAN KEDOKTERAN KERJA BAGI KOMUNITAS PEKERJA 1.  Pemeriksaan prakerja/pra-penempatan 2. Penilaian risiko kerja 3. Promosi kesehatan 4. Pencegahan penyakit akibat kerja 5. Pemeriksaan kesehatan berkala 6. Monitoring biologis 7. Surveilans medis 8. Penelitian 9. Penanganan medis malapetaka industri

  47. LAYANAN PROFESIONAL 1.   Komunitas tenaga kerja > 110 juta 2. Masalah medis risiko kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja 3. Komprehensif kedokteran promotif, preven- tif, kuratif dan rehabilitatif 4. Pelaksana dengan kompetensi kedokteran kerja

  48. LAYANAN KEDOKTERAN KERJA BAGI KOMUNITAS PEKERJA 1.  Pemeriksaan prakerja / pra-penempatan 2. Penilaian risiko kerja 3. Promosi kesehatan 4. Pencegahan penyakit akibat kerja 5. Pemeriksaan kesehatan berkala 6. Monitoring biologis 7. Surveilans medis 8. Penelitian 9. Penanganan medis malapetaka industri

  49. LAYANAN KEDOKTERAN KERJA BAGI KOMUNITAS SEKITAR INDUSTRI Evaluasi medis dan pencegahan efek industri terhadap kesehatan

  50. AKSES PEKERJA TERHADAP LAYANAN KEDOKTERAN KERJA Negara Berkembang: 5 - 10% Negara Maju : 20-50%

More Related