1 / 19

PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU

PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU. Trias Mahmudiono Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga. ILMU. FILSAFAT. Melihat segala sesuatu dari sudut bagaimana seharusnya (Das Solen)  faktor subjektif.

kalil
Télécharger la présentation

PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGERTIAN FILSAFAT, ILMU, DAN FILSAFAT ILMU Trias Mahmudiono FakultasKesehatan Masyarakat UniversitasAirlangga

  2. ILMU FILSAFAT • Melihat segala sesuatu dari sudut bagaimana seharusnya (Das Solen)  faktor subjektif • berkenaan dengan fakta sebagaimana adanya (Das Sein)  faktor objektif Mempunyai hubungan yang saling mengisi dan melengkapi (komplementer) Ilmu memberikan bahan-bahan untuk pemikiran filosofis Filsafat memberikan landasan dasar bagi ilmu Memberi bahan masukan bagi manusia untuk membantu memecahkan berbagai masalah dalam kehidupan

  3. Filsafat • Etimologi • Philosophy (Bhs Inggris) • Philosophia (Bhs Yunani) • Philein = cinta (love) • Sophia = kebijaksanaan (wisdom) • CintaKebijaksanaan (love of wisdom) • Pertama kali Phytagoras (582-496 SM) • Terminologi • Banyakbatasan, beda, sebanyakahlifilsafat • Filsafat: ilmupengetahuanygmenyelidikisegala se-suatuygadasecara men-dalamdenganmengguna-kanakalsampaipdhakekatnya • Filsafatbukanmemper-soalkangejalaataufenomena, tetapiygdicariadalahhakekatdarifenomena

  4. Filsafat • Filsafat: dipahami sebagai upaya, proses, metode, cara, dambaan utk terus mencari kebenaran. Dambaan ini muncul dalam sikap kritis utk selalu mempersoalkan apa saja utk sampai pd kebenaran yang paling akhir, yang paling mendalam. • Filsafat: dilihat sebagai upaya utk memahami konsep atau ide-ide. Dengan bertanya orang lalu berpikir tentang apa yang ditanyakan. Dengan bertanya orang berusaha menemukan jawaban atas apa yang ditanyakan. Maka muncul ide atau konsep tertentu yg dapat menjawab pertanyaan tadi. • Filsafat: adalah upaya utk memahami konsep atau ide, filsafat lalu dilihat sebagai “pemikiran tentang pemikiran” atau “berpikir tentang berpikir” (thinking about thinking). • Aktivitas seorang filsuf adalah berpikir.

  5. Filsafat • Ciri-CiriFilsafat • Menyeluruh • Mendasar • Spekulatif • GunaFilsafat • Dapatmelihatkebenaran di antarakebenaranyg lain → belajarjadibijaksana • Dptmeyerasikanlogika, rasa, rasio, pengalaman, dan agama → pemenuhankebutuhanhidup • Cabang-CabangFilsafat • Logika • Epistemologi • Etika • Estetika • Metafisika • Filsafat Agama • FilsafatSains • FilsafatPsikologi • FilsafatBahasa • FilsafatSosialPolitik

  6. FenomenaPengetahuandanIlmuPengetahuan • Secara metodologis, dlm gejala terbentuknya pengetahuan manusia, ada dua kutub berbeda: si pengenal (subyek); dikenal (objek). Keduanya merupakan suatu kesatuan asasi bagi terwujudnya pengetahuan manusia. • Perdebatan sepanjang sejarah filsafat dan sejarah filsafat ilmu: mana yang lebih pokok dan lebih dulu subyek (manusia dgn akal budinya) atau objek (kenyataan yang diamati dan dialami di alam semesta ini). • Timbul pertanyaan: • Apakah pengetahuan manusia berasal dari akal budi manusia atau berasal dari pengetahuan manusia akan realitas objektif di alam semesta ini? • Apakah pengetahuan manusia itu bersifat psikologis-subjektif atau bersifat objektif-universal?

  7. Ilmu - Science Suatu bidang studi atau pengetahuan yang sistematik untuk menerangkan suatu fenomena dengan acuan materi dan fisiknya melalui metode ilmiah (Hutchiinson. Dict. Of Science)

  8. Pengetahuan - Knowledge Adalah sesuatu yang diketahui; yang diketahui bisa apa saja tanpa syarat tertentu. Bisa sesuatu yang didapat dengan atau tanpa metode ilmiah. Ilmu bisa dimasukkan sebagai salah satu pengetahuan. Tetapi pengetahuan belum tentu ilmu.

  9. FilsafatPengetahuandanFilsafatIlmu • Pengetahuan: keseluruhan pemikiran, gagasan, ide, konsep, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. • Ilmu: keseluruhan sistem pengetahuan manusia yang telah dibakukan secara sistematis. • Filsafat Pengetahuan: upaya mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dgn pengetahuan manusia pada umumnya, terutama menyangkut gejala pengetahuan dan sumber pengetahuan manusia. Pertanyaannya: Bagaimana manusia bisa tahu? Apakah manusia bisa sampai pd pengetahuan yang bersifat pasti? Bagaimana manusia tahu bahwa ia tahu? Dari mana asal dan sumber pengetahuan manusia? • Filsafat Ilmu: cabang filsafat yang mengkaji segala persoalan yang berkaitan dgn ilmu. Pertanyaannya: Apa itu kebenaran? Apa metode ilmu, Manakah metode yang paling pasti/andal? Apa itu teori, hipotesis?

  10. FilsafatIlmu • Merupakan bagian dari epistemologi (filsafat pengetahuan) yg secara spesifik mengkaji hakekat ilmu (pengetahuan ilmiah). • Merupakan telaah secara filsafat yg ingin menjawab beberapa pertanyaan hakekat ilmu seperti: • Objek apa yg ditelaah ilmu? • Bagaimana proses / prodsedur memperoleh ilmu? • Untuk apa pengetahuan yg berupa ilmu itu dipergunakan?

  11. FilsafatIlmu • Objek apa yg ditelaah ilmu? • Bagaimana ujud yg hakiki dari obyek tersebut? • Bagaimana hubungan antara obyek tadi dengan daya tangkap manusia (seperti berpikir, merasa dan mengindera) yang membuahkan pengetahuan? LANDASAN ONTOLOGIS

  12. FilsafatIlmu • Bagaimana proses ygmemungkinkanditimbanyapengetahuanygberupailmu? • Bagaimanaprosedurnya? • Hal-halapaygharusdiperhatikan agar kitamendapatkanpengetahuanygbenar? • Apaygdisebutkebenaranitusendiri? • Apakahkriterianya? • Cara/teknik/saranaapaygmembantukitadalammendapatkanpengetahuantersebut? LANDASAN EPISTEMOLOGIS

  13. FilsafatIlmu • Untukapapengetahuanygberupailmuitudipergunakan? • Bagaimanakaitanantaracarapenggunaantersebutdengankaidah-kaidah moral? • Bagaimanapenentuanobyekygakanditelaahberdasarkanpilihan-pilihan moral? • Bagaimanakaitanantarateknikproseduralygmerupakanoperasionalisasimetodeilmiahdengannorma-norma moral/profesional? LANDASAN AKSIOLOGIS

  14. Filsafat Ilmu: refleksi filsafati yg tidak pernah mengenal titik henti dalam menjelajahi kawasan ilmiah untuk mencapai kebenaran / kenyataan. Sesuatu yg memang tidak pernah akan habis dipikirkan dan tidak akan pernah selesai diterangkan. Hakekat ilmu adalah sebab fundamental dan kebenaran universal yg implisit melekat di dalam dirinya. Dengan memahami filsafat ilmu, berarti memahami seluk beluk ilmu yg paling mendasar, sehingga dapat dipahami pula perspektif ilmu, kemungkinan pengembangannya, keterjalinan antara (cabang) ilmu yg satu dengan yg lain.

  15. Denganmemahamiselukbelukilmusecarailmiah-filsafat, tanpaharusmenjadifilsuf, akanmenjadikandirikitasebagai: • ilmuwanygarif • terhindardarikecongkakanintelektual • terhindardariarusygmemandangkebenaranilmiahsebagaibarangjadi, selesai, mandegdalamkebekuannormatif • Memahamifilsafatilmu → menjadikanwawasankitasemakinluas: • filsafat, ilmupengetahuan, danbudayamerupakansatukesatuan yang keberadaansertaperkembangannyaselalusalingmempengaruhi

  16. Ilmu adalah kumpulan pengetahuan. Namun, tidak dapat dibalik bahwa kumpulan pengetahuan itu adalah ilmu. Kumpulan pengetahuan untuk dapat disebut ilmu harus memiliki syarat-syarat tertentu Berfilsafat adalah berfikir. Tidak berarti setiap berfikir adalah berfilsafat.

  17. PersoalandanCiriBerfikirKefilsafatan • Persoalan Filsafat • Bersifat sangat umum • Tidak menyangkut fakta • Bersangkutan dengan nilai-nilai (values) • Bersifat kritis • Bersifat implikatif • Ciri Berfikir Kefilsafatan • Radikal • Universal • Konseptual • Koheren dan Konsisten (runtut) • Sistematik • Komprehensif • Bebas • Bertanggungjawab

  18. Kesimpulan • Berfikirfilasafatiberartiberfikirutkmenemukankebenaranscrtuntas. • Analisisfilsafatitentanghakekatilmuharusditekankankepadaupayakeilmuandlmmencarikebenaran, yang terkaitdgnaspek moral, sepertikejujuran. • Analisisfilasafatilmutidakbolehberhentipdupayautkmeningkatkanpenalarankeilmuan, melainkansekaligusharusmencakuppendewasaan moral keilmuan. • Filsafatilmumempunyaiwilayahlebihluasdanperhatianlebihtransendendpilmu-ilmu. • Filsafatmempunyaiwilayahlebihluasdppenyelidikantentangcarakerjailmu-ilmu. • Filsafatilmubertugasmenelitihakekatilmu, diantaranya: pahamtentangkepastian, kebenaran, danobjektivitas. • Filsafatilmuharusmerupakanpengetahuantentangilmuygdidekatiscrfilsafatidgntujuanutklebihmemfungsionalkanwujudkeilmuanscr moral, intelektual, sosial.

  19. Filsafat ilmu harus mencakup bukan saja pembahasan mengenai ilmu itu sendiri beserta segenap perangkatnya, melainkan sekaligus kaitan ilmu dgn berbagai aspek kehidupan, seperti pendidikan, kebudayaan, moral, sosial, politik. Pembahasan yg bersifat analitis dari tiap-tiap unsur bahasan harus diletakkan dalam kerangka berfikir secara keseluruhan.

More Related