1 / 30

MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI

MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI. PERILAKU ORGANISASI BAHAN - 4 http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id. PERUBAHAN dalam O rganisasi. Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi.

mateja
Télécharger la présentation

MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MANAJEMEN PERUBAHAN ORGANISASI PERILAKU ORGANISASI BAHAN - 4 http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  2. PERUBAHANdalamOrganisasi • Tidak banyak individu atau organisasi menyukai adanya perubahan, namun perubahan tak bisa dihindari, harus dihadapi. • Maka diperlukan satu pengelolaan perubahan agar proses & dampak dari perubahan tersebut dapat di arahkan pada titik perubahan yang positif. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  3. MasalahdalamPERUBAHAN • Banyakmasalah yang bisaterjadiketikaperubahanakandilakukan , masalah yang paling sering & menonjoladalah “penolakanatasperubahanitusendiri” (resistance to change). • Penolakanbisajelasterlihat (eksplisit) & segera, misal : mengajukanprotes, ancamanmogok, demonstrasi. • Penolakan yang tersirat (implisit) & lambatlaun, misal : loyalitas pd organisasiberkurang, motivasikerjaturun, kesalahankerjameningkat http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  4. Mengapaperubahanditolak ? • Penolakan atas perubahan oleh individual • Penolakan perubahan oleh kelompok atau organisasional • (Stephen P. Robbins, Organizational Behavior, Concepts, Controversies, and Application, 1991) http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  5. Individual Resistance • KEBIASAAN, • RASA AMAN, • FAKTOR EKONOMI, • KETIDAKPASTIAN, • PERSEPSI, http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  6. Kebiasaan : • Merupakan pola tingkah laku yang ditampilkan berulang –ulang sepanjang hidup. Kebiasaan dilakukan karena merasa nyaman, menyenangkan, jika perubahan berpengaruh besar terhadap pola kehidupan maka akan muncul mekanisme diri yaitu Penolakan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  7. Rasa Aman : • Jika kondisi saat ini memberi rasa aman (nyaman), & kita membutuhkan rasa aman yg relatif tinggi, maka potensi menolak perubahan pun besar. Status quo dikedepankan sbg alasan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  8. FaktorEkonomi : • Segala sesuatu yang terkait dengan pendapatan/income. Dengan perubahan tertentu mungkin akan mengurangi pendapatan, misal konsep 5 hari kerja akan mengurangi upah lembur… http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  9. Ketidakpastian : • Takut akan sesuatu yang tidak diketahui, karena sebagian besar perubahan tidak mudah diprediksi hasilnya. Dengan kata lain, kondisi sekarang sudah pasti, sedangkan kondisi nanti setelah perubahan belum pasti. Maka orang akan cenderung memilih kondisi sekarang dan menolak perubahan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  10. Persepsi : • Persepsi merupakan cara pandang individu tehadap dunia sekitarnya (cara pandang ini mempengaruhi sikap individu). http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  11. Organizational Resistance • INERSIA STRUKTURAL, • DAMPAK LUAS PERUBAHAN, • INERSIA KELOMPOK KERJA, • ANCAMAN TERHADAP KEAHLIAN, • ANCAMAN KEKUASAAN, • ANCAMAN ALOKASI SUMBER DAYA http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  12. InersiaStruktural : • Artinya penolakan yang terstruktur. Organisasi, lengkap dengan tujuan, struktur, aturan main, uraian tugas, akan menghasilkan stabilitas organisasi. Jika perubahan dilakukan, maka besar kemungkinan stabilitas organisasi akan terganggu http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  13. DampakLuasPerubahan : • Fokus perubahan akan berdampak luas, perubanah dlm organisasi tdk mungkin hanya difokuskan pada satu bagian saja karena organisasi merupakan suatu sistem. Jika satu bagian diubah maka bagian lain akan terpengaruh juga. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  14. InersiaKelompokKerja : • Meskipun individu mau mengubah perilakunya, namun norma kelompok memiliki potensi untuk menghalangi perubahan. Dominasi pengaruh kelompok lebih kuat pada individu dalam kelompok. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  15. AncamanTerhadapKeahlian : • Perubahan dalam pola organisasional dapat mengancam keahlian kelompok kerja tertentu. Penerapan IT dapat menggantikan aktifitas secara manual, terkait mutu SDM. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  16. AncamanKekuasaan : • Ancaman terhadap hubungan kekuasaan yang telah mapan. Mengintroduksi sistem pengambilan keputusan partisipatif seringkali dipandang sebagai ancaman kewenangan, bagi tingkat middle manager. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  17. AncamanAlokasiSumberDaya : • Kelompok-kelompok dalam organisasi yang mengendalikan sumber daya dengan jumlah relatif besar sering melihat perubahan organisasi sbg ancaman, apakah perubahan tersebut akan mengurangi anggaran atau SDM kelompok kerjanya atau tidak ? http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  18. BagaimanamengatasipenolakanatasPerubahan ?a. Pendidikan & komunikasi.b. Partisipasi.c. Fasilitas & dukungan.d. Negosiasi.e. Manipulasi & kooptasi.f. Paksaan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  19. a. Pendidikan & komunikasi • Memberikan penjelasan secara tuntas tentang latar belakang, tujuan, akibat, dari diadakannya perubahan kepada semua pihak terkait. Komunikasikan dlm berbagai macam bentuk. Ceramah, diskusi, laporan, presentasi, bahkan sosialisasi. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  20. b. Partisipasi • Ajak serta semua fihak untuk mengambil keputusan bersama. Leader hanya sebagai fasilitator & motivator, biarkan anggota organisasi yg ambil keputusan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  21. c. Fasilitas & dukungan • Jika anggota organisasi merasa takut atau cemas terhadap perubahan yg diterapkan, lakukan konsultasi atau bahkan terapi. Berikan juga pelatihan-pelatihan, terkait peningkatan kemampuan individual. Tujuannya untuk mengurangi tingkat penolakan terhadap perubahan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  22. d. Negosiasi • Melakukan negosiasi dengan fihak-fihak yg menentang perubahan. Cara ini bisa dilakukan jika yg menentang memiliki kekuatan yg tidak kecil, misal serikat pekerja yg menentang kebijakan baru dari manajemen perusahaan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  23. e. Manipulasi & kooptasi • Manipulasi adalah menutupi kondisi yang sesungguhnya. Misal memlintir (twisting) fakta agar tampak lebih menarik, tidak mengutarakan hal yg negatif. Kooptasi dilakukan dengan cara memberikan kedudukan penting kepada pimpinan penentang perubahan dlm mengambil keputusan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  24. f. Paksaan • Berikan ancaman & jatuhkan hukuman bagi siapapun yang menentang dilakukannya perubahan organisasi. • (sumber : L. Coch & JRP French, Jr. Overcoming Resistant to Change. 1948) http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  25. PendekatandalamManajemenPERUBAHANORGANISASI • 1. UNFREEZING the status quo • 2. MOVEMENT to the new state • 3. REFREEZING the new change to make it permanent • (Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951) http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  26. Kurt Lewin, Field Theory in Social Science, 1951 http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  27. UNFREEZING the status quo • Upaya-upaya untuk mengatasi tekanan-tekanan dari kelompok penentang & pendukung perubahan. Status quo dicairkan, biasanya kondisi yg sekarang berlangsung (status quo) diguncang sehingga orang merasa kurang nyaman. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  28. MOVEMENT to the new state • Secara bertahap tapi pasti, perubahan dilakukan. Jumlah penentang perubahan mulai berkurang, sedang jumlah pendukung bertambah. Untuk mencapainya, hasil-hasil perubahan harus segera dirasakan. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  29. REFREEZING the new change to make it permanent • Jika kondisi yang diinginkan tercapai, stabilkan kondisi melalui aturan-aturan baru, sistem kompensasi baru, & cara pengelolaan organisasi yang baru juga. Jika berhasil, maka jumlah penentang akan sangat berkurang, sedangkan jumlah pendukung semakin bertambah banyak. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

  30. http://herwanparwiyanto.staff.uns.ac.id

More Related