1 / 91

ILMU ORGANISASI

ILMU ORGANISASI. ILMU ORGANISASI DDA 301 SEMESTER GENAP PROGRAM STUDI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN. Konsep Dasar O rganisasi. Secara etimologis: Organum ( L atin); organon ( Y unani) berarti alat, anggota, bagian, atau badan. Tiga macam pendapat ttg organisasi: kumpulan orang

wilda
Télécharger la présentation

ILMU ORGANISASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ILMU ORGANISASI ILMU ORGANISASI DDA 301 SEMESTER GENAP PROGRAM STUDI PEND. ADMINISTRASI PERKANTORAN

  2. Konsep Dasar Organisasi Secara etimologis: Organum (Latin); organon (Yunani) berarti alat, anggota, bagian, atau badan. Tiga macam pendapat ttg organisasi: • kumpulan orang • proses pembagian kerja • sistem kerja sama

  3. UNSUR DASAR ORGANISASI • Sekelompok orang • Kerjasama • Tujuan

  4. Pengertian Organisasi Sistem saling pengaruh antar orang dalam satu kelompok dalam rangka mencapai tujuan tertentu Sistem yang mengkoordinasikan orang- orang, pekerjaan-pekerjaan, teknologi, dan praktik-praktik manajemen untuk mencapai tujuan.

  5. Organisasi sebagaiSistem Sistem: Sekumpulan elemen yang saling berinteraksi dalam suatu kesatuan yang utuh & secara simultan berproses ke arah tercapainya tujuan tertentu SISTEM A B C

  6. ORGANISASI DLM KONTEKS SISTEM LINGKUNGAN K O N T E K S O U T C O M E PROSES INPUT -RAW -INSTR. OUT PUT LINGKUNGAN

  7. Tipe Sistem • S. tertutup: sistem yang ‘tidak’ merespon segala sesuatu di luar dirinya sendiri • S. terbuka: sistem yang dalam melaksanakan kegiatannya merespon pengaruh luar (lingkungan) • Organisasi = sistem terbuka

  8. Organisasi Sebagai Sistem Bertujuan menciptakan nilai tambah dengan memperhatikan keseimbangan terhadap kondisi lingkungan.

  9. TeoriOrganisasi • Teori Klasik • Teori Neo klasik • Teori Modern

  10. TEORI KLASIK Teori klasik berkembang dalam tiga jalur:, • birokrasi • manajemen ilmiah (scientific management) • teori administratif Birokrasi dicirikan oleh antara lain: aturan yang tegas, impersonal, objektivitas dan kedisiplinan yang tinggi.

  11. TEORI KLASIK • Manajemen ilmiah (F.W. Taylor): konsep yang meletakkan prinsip ilmiah (yang diperoleh melalui penelitian) sebagai acuan dalam menjalankan kerjasama • Teori administratif mengkaji keefektifan kepemimpinan  menghasilkan sejumlah prinsip yang dikenal dengan prinsip manajemen yaitu: planning, organizing, staffing, directing, coordinating, reporting, budgeting.

  12. TEORI KLASIK SCIENTIFIC MANAGEMENT • FW Taylor memperkenalkan prinsip-prinsip manajemen ilmiah (Principles of Scientific Management ) yang membahas konsep pengaturan tata kerja di perusahaan. • Mengubah sikap antara pimpinan vs bawahan. • Menerapkan metode kerja baku yang paling efisien (time and motion study); serta pemberian insentif (reward) bagi karyawan berprestasi.

  13. Teori Klasik • Pendekataninimendapatkritikkarenaparapekerjadiperlakukanlayaknyamesindenganpekerjaan yang sangatmekanistik. • Pekerjaan yang sangatmekanistikmengakibatkanpendekataninikemudiandisebutpendekatanmekanik.

  14. Teori Neo klasik • Pendekatan ini muncul sebagai kesimpulan dari serangkaian percobaan yang dilakukan oleh Elton Mayo. • Percobaan tersebut mempelajari pengaruh kondisi fisik ruangan tempat bekerja dengan prestasi kerja. • Secara tidak sengaja, percobaan ini menunjukkan bahwafaktor ikatan sosial memiliki pengaruh terhadap prestasi kerja.

  15. Teori Neo klasik • Percobaan ini melahirkan pendekatan neo klasik; karena memperhatikan aspek hubungan antar manusia dalam organisasi, maka pendekatan ini kemudian dikenal sebagai pendekatan hubungan kemanusiaan (human relation). • Fokus pada aspek kemanusian berakibat pada kurang diperhatikannya aspek lain dari organisasi sehingga hal ini menjadi kelemahan dari pendekatan ini.

  16. Teori Modern • Pendekatan ini mampu menyatukan keseluruhan pandangan dalam analisis organisasi. Diawali dengan penelitian yang dilakukan oleh Woodward (1950) di Inggris. • Penelitian ini menemukan bahwa keberhasilan perusahaan ditentukan oleh kelompok teknologi dengan karakteristik yang bisa jadi berbeda dengan perusahaan lain. Adaptasi terhadap lingkungan juga menjadi faktor dalam keberhasilan organisasi.

  17. Teori Modern • Perbedaan Teori modern dengan pendekatan lain: • organisasi merupakan sistem terbuka yang dipengaruhi oleh lingkungan di sekitarnya dan sebaliknya • keterbukaan dan ketergantungan terhadap lingkungan menyebabkan bentuk organisasi harus disesuaikan dengan lingkungan organisasi tersebut • Ketergantungan pada lingkungan menyebabkan pendekatan modern sering disebut sebagai pendekatan ketergantungan (contingency).

  18. ORGANISASI Lingkungan Segala sesuatu yang mencakup keseluruhan elemen yang terdapat di luar batas-batas suatu organisasi, yang mempunyai potensi untuk mempengaruhi sebagian ataupun organisasi secara keseluruhan

  19. Segmen-Segmen Lingkungan • Industri; • Bahan baku; • Tenaga Kerja; • Keuangan; • Pasar; • Teknologi; • Kondisi Ekonomi; • Pemerintah; • Kebudayaan;

  20. Lingkungan Pengaruh lingkungan terhadap organisasi dapat dianalis melalui dimensi kompleksitas dan stabilitasnya. Kedua dimensi ini menentukan besarnya tingkat ketidakpastian lingkungan yang harus dihadapi oleh organisasi

  21. Lingkungan KompleksitasLingkungan (keragaman) • Heterogenitasataubanyaknyaelemen-elemeneksternal yang berpengaruhterhadapberfungsinyasuatuorganisasi StabilitasLingkungan • Kecepatanperubahan yang terjadipadaelemen-elemenlingkungan KetidakpastianLingkungan (Uncertainty) • Keadaandimanapimpinanorganisasitidakmempunyaiinformasi yang cukupmengenaikeadaanlingkungan

  22. KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI KETIDAKPASTIAN RENDAH Stabil • Elemen lingkungan: • jumlahnya sedikit • tidak berubah/berubah secara perlahan • Elemen lingkungan: • jumlahnya besar • tidak berubah/berubah secara perlahan Stabilitas Lingkungan KETIDAKPASTIAN AGAK TINGGI KETIDAKPASTIAN TINGGI Labil • Elemen lingkungan: • jumlahnya sedikit • Selalu mengalami perubahan • Elemen lingkungan: • jumlahnya besar • Selalu mengalami perubahan Sederhana Kompleks Kompleksitas Lingkungan Ketidakpastian Lingkungan (Uncertainty)

  23. Pengaruh Lingkungan Terhadap Organisasi 1. Ketergantungan Sumber 2. Struktur Organisasi 3. Elemen-elemen Perbatasan (Boundary spanning) 4. Diferensiasi dan Integrasi 5. Karakteristik Struktur Internal Organisasi 6. Perencanaan dan Peramalan Masa Depan (Forecasting)

  24. Strategi Pengendalian Lingkungan • Mengusahakan terciptanya hubungan yang baik dengan elemen-elemen terpenting dari lingkungannya • Membentuk lingkungan agar tidak berbahaya dan bisa menguntungkan bagi organisasi

  25. STRUKTUR ORGANISASI Struktur organisasi adalah peta atau skema atau kerangka kerjasama yang menggam-barkan keseluruhan unit kerja, kegiatan serta proses yang terjadi dalam suatu organisasi

  26. Komponen Dasar Struktur Organisasi • Pembagian Tugas-tugas Pada Suatu Organisasi • Hubungan Pelaporan Resmi (Hirarki, Rentang Kendali) • Pengelompokan Individu Menjadi Bagian-bagian Dalam Organisasi Secara Keseluruhan • Sistem Hubungan Dalam Organisasi (Komunikasi, Koordinasi, Dan Pengintegrasian Kegiatan, Secara Vertikal Maupun Horizontal)

  27. Bentuk Struktur Organisasi • Struktur Fungsional • Struktur Produk • Struktur Campuran (Hibrida) • Struktur Matriks

  28. PIMPINAN Bag. Penelitian dan Pengembangan (PP) Bagian Produksi (PR) Bagian Keuangan (KU) Bagian Pemasaran (PM) Struktur Fungsional Struktur organisasi mengelompokkan unit-unit yang memiliki fungsi sama dalam satu bagian. Struktur ini menuntut adanya keahlian fungsional, efisiensi dan mutu pekerjaan yang baik. Tugas menjadi lebih terfokus dan tidak ada keharusan untuk berkoordinasi dengan bagian lain.

  29. PIMPINAN Produk 1 Produk 2 Produk 3 PPP PR KU PM PPP PPP PR PR KU KU PM PM Struktur Produk Struktur organisasi yang mengelompokkan unit-unit menurut jenis produknya. Struktur produk pengelompokkannya juga bisa didasarkan atas jenis layanan, pasar, konsumen, dll.

  30. Struktur Campuran (Hibrida) Struktur yang mengkombinasikan dua struktur dasar organisasi dengan memperhatikan: • fungsi-fungsi yang menuntut efisiensi ekonomis dan spesialisasi teknis dikuasai organisasi pusat (sentralisasi). • fungsi-fungsi yang memiliki peran penting bagi setiap produk dimiliki secara lengkap oleh setiap unit organisasi dan terdesentralisasikan.

  31. Kantor Pusat PP KU Bag. Personalia Produk 1 Produk 2 Bag. Pembelian Bag. Pembelian Bag. Produksi Bag. Produksi Bag. Pemasaran Bag. Pemasaran Model Struktur Campuran (Hibrida)

  32. Struktur Matriks Struktur matriks memadukan keunggulan dari masing-masing struktur untuk menghasilkan struktur organisasi yang mampu dengan cepat melakukan penyesuaian. Struktur matriks paling sesuai digunakan pada kondisi sebagai berikut: • kebutuhan yang besar terhadap struktur fungsional maupun produk yang selalu berubah • lingkungan organisasi bersifat komplek, penuh ketidakpastian dan seringkali berubah. • Perlunya sumber-sumber yang dimiliki oleh organisasi secara efisien

  33. Pimpinan Organisasi Pimpinan Produk Pemasaran Produksi Pemasaran PimpinanFungsional Produk 1 Produk 2 Produk 3 ModelStruktur Matriks

  34. Keefektifan Organisasi Tingkat keberhasilan sebuah organisasi dalam mencapai berbagai kriteria keberhasilan, a.l. ketercapaian tujuan atau sasarannya, kemampuan memuaskan memuaskan stakeholder, dan menjaga sustainabilitas organisasi.

  35. Model Pengukuran Efektivitas Organisasi Quinn dan Rohrbaugh mengemukakan 4 model pengukuran efektivitas organisasi: • Model Tujuan Rasional • Model Hubungan Manusia • Model Sistem Terbuka • Model Proses Internal

  36. Model Tujuan Rasional • Sebagian besar teori organisasi klasik termasuk dalam model ini. • Max Weber tentang birokrasi (organisasi yang besar) merupakan alat bagi pencapaian tujuan masyarakat melalui tindakan yang diatur secara rasional. • Henry Fayol, F. W. Taylor, Gulick dan Urwick yang mengatakan bahwa organisasi harus disusun untuk mencapai tujuan-tujuan dari pemilik/penguasa yang berada di luar organisasi yang bersangkutan • Para sarjana yang tergabung dalam model ini menganggap efektivitas organisasi sebagai pencapaian tujuan sehingga seberapa jauh keberhasilan mencapai tujuan atau sasarannya menjadi ukuran efektivitas suatu organisasi.

  37. Model Tujuan Rasional • Menurut Mohr adalah sangat sulit mengoperasionalkan tujuan-tujuan organisasi, karena sulitnya mendapatkan skala yang berlaku umum untuk mengukur pencapaian tujuan yang berbeda secara kualitatif seperti moril dan produktivitas • Kesimpulan model ini sangat menekankan pada perumusan tujuan, perencanaan, evaluasi dan produktivitas. • Kelebihan model ini adalah: penilaian keberhasilan organisasi dilakukan atas dasar keinginan organisasi. Namun pendekatan ini diragukan obyektivitasnya, karena kenyataan sebagian besar organisasi mempunyai tujuan-tujuan yang kadang-kadang saling bertentangan.

  38. Model Hubungan Manusia • Pendekatan ini menggunakan perilaku dan ciri-ciri sikap tertentu dari individu dan kelompok kecil sebagai indikator keefektifan organisasi. • Studi Hawthorne memusatkan perhatiannya pada aspek sosial dan emosional anggota organisasi, pentingnya peranan kelompok kerja yang kecil, norma pekerjaan, dan pola perilaku informal. • Aspek kepemimpinan memiliki peran sentral dalam membangun motivasi pekerja agar selalu menunjukkan prestasi kerjanya.

  39. Model Hubungan Manusia • Model ini menekankan pada moril karyawan, kepemimpinan, pengembangan SDM dan peranan informal dari perilaku organisasi. Kelebihan model ini adalah karena aspek kemanusiaan dari pekerja diperhatikan dan tidak hanya dianggap semata-mata sebagai faktor produksi. Terlalu memperhatikan aspek manusia justru dianggap kelemahan dari pendekatan ini karena tidak memperhatikan organisasi secara keseluruhan (makro). Disamping itu sedikitnya bukti empiris teori hubungan manusia yang mengemukakan bahwa moril serta kepuasan pegawai sebagai faktor yang mempengaruhi produktivitas individu maupun organisasi

  40. Model Sistem Terbuka • Model ini didasarkan pada asumsi bahwa organisasi tergantung pada pertukaran antara “pelayanan dan barang” yang dihasilkan oleh organisasi tersebut dengan lingkungannya agar bisa bertahan (survival) • Wexley dan Yukl mengungkapkan bahwa siklus hidup organisasi meliputi proses transaksi dengan lingkungannya. Pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan hidup suatu organisasi bergantung kepada rasio yang baik (favorable) antara input dan output (efisien).

  41. Model Sistem Terbuka • Mintberg mengatakan bahwa efektivitas organisasi merupakan fungsi dari kecocokan desain organisasi (diferensiasi dan integrasi) dengan teknologi dan lingkungan • Fokus model ini adalah hubungan antara organisasi dan lingkungannya. Secara teoritis model ini lebih komprehensif daripada model-model yang lain, sebab organisasi dianggap sebagai sesuatu yang dinamis dalam kerangka lingkungan yang lebih luas. Kelemahan model ini karena pendekatan yang komprehensif dianggap sulit untuk diwujudkan dalam studi yang sesungguhnya karena kompleksnya model dan hubungan antar elemen organisasi. Konsep kecocokan antara organisasi dengan lingkungan masih dipertanyakan karena asumsi bahwa organisasi dianggap reakrif semata-mata dalam hubungannya dengan lingkungan

  42. Model Proses Internal • Model ini menempatkan efektivitas proses internal melalui persepsi partisipan dalam simulasi organisasi sebagai faktor penting dalam seluruh tahap perkembangan organisasi. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Hellriegel dan slocum mencatat bahwa apabila pegawai diberitahu dan memahami tujuan perubahan organisasi dan ikut berpartisipasi dalam proses perubahan itu, mereka ternyata lebih bersedia menerima perubahan tersebut berikut konsekuensinya • Galbraith menyarankan peningkatan kebutuhan terhadap pengolahan informasi dalam suatu organisasi tergantung pada bobot ketidakpastian. Mekanisme integrasi sangat penting dalam pengolahan informasi, karena: pertama, mengurangi kebutuhan pengolahan informasi dengan menciptakan adanya sumber daya cadangan dan tugas-tugas yang bisa dilaksanakan secara mandiri; kedua meningkatnya kapasitas untuk memproses informasi dengan mengembangkan sistem informasi vertikal dan penciptaan hubungan-hubungan lateral.

  43. Model Proses Internal • Model ini memusatkan perhatiannya pada proses pengolahan informasi dan pembuatan keputusan dalam organisasi. Kekuatan model ini karena mengevaluasi efektivitas organisasi berdasarkan proses dari pada mengevaluasi berdasarkan tujuan akhir. Sedangkan kelemahannya terletak pada kesulitan dalam mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan proses-proses internal organisasi. Penekanan pada proses internal mungkin bisa menjurus pada penggantian tujuan dengan cara (alat), tetapi tidak bisa keluar dari kesulitan dalam memilih kriteria keberhasilan, apakah tujuan akhir yang diinginkan atau proses yang diinginkan.

  44. CONTOH RIIL KEEFEKTIFAN ORGANISASI SEKOLAH • PBM berlangsung dengan keefektifan tinggi • Kepemimpinan yang kuat • Lingkungsan sekolah aman dan tertib • Pengelolaan tenaga pendidik efektif • Memiliki budaya mutu • Memiliki team work yg kompak, cerdas, dan dinamis • Memiliki kewenangan (kemandirian))

  45. SEKOLAH EFEKTIF 8. Partisipasi yang tinggi dari warga sekolah & masyarakat 9. Sekolah memiliki keterbukaan manajemen 10. Sekolah memiliki kemauan utk berubah 11. Sekolah mengevaluasi & memperbaiki diri secara berkelanjutan 12. Sekolah responsif & antisipatif terhadap kebutuhan

  46. SEKOLAH EFEKTIF 13. Sekolah memiliki sistem komunikasi yg baik 14. Sekolah memiliki tingkat akuntabilitas tinggi 15.Manajemen lingkungan hidup sekolah bagus 16. Memiliki kemampuan menjaga sustainabilitas.

  47. OPEN SYSTEM MODEL HUMAN RELATION MODEL FLEXIBILITY Ends: Human resource development Means: Flexibility; readiness Ends: Growth; resource acquisition Means: Cohesion; morale INTERNAL EXTERNAL Ends: Productivity; efficiency Means: Information management; communication Means: Planning; goal setting Ends: Stability; control CONTROL RATIONAL GOAL MODEL INTERNAL PROCESS MODEL Kerangka Nilai-Nilai Yang Berpengaruh (competing values framework/CVF)

  48. 4 Tahapan Siklus Kehidupan Organisasi Entrepreneurial (Wirausaha) penekanan pada kriteria sistem terbuka dengan kriteria fleksibilitas/kesiapan dan perolehan sumber daya/pertumbuhan. Indikatornya: inovasi, kreativitas, dan mobilisasi sumber daya Collectivity (Kolektivitas) penekanan pada kriteria hubungan antar manusia, seperti moril pegawai dan pengembangan sumber daya manusia. Indikatornya: komunikasi dan struktur informal, rasa kekeluargaan dan kerjasama antar organisasi, komitmen yang tinggi dan kepribadian pimpinan

  49. 4 Tahapan Siklus Kehidupan Organisasi Formalization And Control (Formalisasi Dan Kontrol) penekanan pada kriteria proses internal dan tujuan rasional seperti produktivitas, efisiensi, perencanaan, penetapan tujuan, manajemen informasi dan komunikasi. Indikatornya; efisiensi produksi, peraturan dan prosedur, dan trend yang konservatif Elaboration Of Structure (Pengayaan Struktur) penekanan pada kriteria sistem terbuka terutama sehubungan dengan peningkatan vitalitas organisasi, keseimbangan antara diferensiasi and integrasi. Indikatornya: struktur yang terdesentralisasi

  50. Prinsip-prinsip Organisasi 1. Perumusan Visi, Misi dan Tujuan dengan Jelas Tujuan adalah kebutuhan manusia jasmani maupun rokhani yang diusahakan untuk mencapai dengan kerjasama sekelompok orang. Tujuan yang dirumuskan dengan jelas menjadi pedoman bagi haluan organisasi, pemilihan bentuk organisasi, pembentukan struktur, penentuan macam pekerjaan yang akan dilakukan, kebutuhan pejabat. 2. Departemenisasi Aktivitas untuk menyusun satuan-satuan organisasi yang akan diserahi bidang kerja atau fungsi tertentu.

More Related